Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PERENCANAAN
14
3. Keamanan dan kenyamanan, fungsi utama bangunan ini adalah sebagai
perkantoran sehingga harus di desain agar dapat menghasilkan kantor yang
nyaman untuk para pemakai bangunan.
4. Nilai ekonomis bangunan, suatu bangunan selalu direncanakan agar dapat
menghasilkan bangunan yang tidak memerlukan biaya yang berlebih, sehingga
dapat tercapai keseimbangan ekonomi, oleh karenanya harus menggunakan
berbagai metode pelaksanaan yang efektif.
Gambaran rencana Proyek Pembangunan Social Security Tower adalah seperti pada
gambar 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1 Gedung Perkantoran Sewa Social Security Tower, Jakarta Selatan
15
3.3 Tinjauan Perencanaan Struktur
Perencanaan struktur dilakukan untuk menentukan kekuatan dari bangunan
perencanaan. Untuk mendapatkan nilai jual yang tinggi, maka diperlukan adanya
kesesuaian antara perencanaan struktur dan perencanaan arsitektur agar bangunan
tidak hanya menjadi bangunan yang kuat tetapi juga memiliki nilai estetika yang
baik.
Proyek Pembangunan Social Security Tower Jakarta Selatan ini direncanakan
menggunakan konstruksi beton bertulang yang terdiri dari kolom, balok, plat lantai,
pile cap dan bore pile. Perencanaan bangunan dimulai dari struktur bawah (sub
structure) hingga struktur atas (upper structure).
Mengacu pada SNI 1726 – 2012, Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung, pembangunan Social Security
Tower Jakarta Selatan ditinjau berdasarkan Sistem Rangka Pemikul Momen ( SRPM )
dengan sistem ganda, yaitu terdapatnya kombinasi dinding geser dengan rangka beton
(SNI-1726-2002). Sementara itu untuk tinjauan perencanaan elemen struktur beton
mengacu pada standart sebagai berikut :
1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
(SNI 03 2847 2013)
2. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1983
3. Standard Industri Indonesia (SII)
4. American Concree Institute (ACI) 301, "Specification for Structural
Concrete for Buildings".
5. ACI 318, "Building Code Requirement for Reinforced Concrete".
6. Concrete Reinforcing Steel Institute (CRSI), "Manual of Standard
Practice".
16
3.3.1 Perencanaan Struktur Atas
3.3.1.1 Perencanaan Plat Lantai
Plat lantai direncanakan untuk menahan beban mati (dead load/DL) dan
beban hidup (life load/LL). Pelat lantai diharapkan mampu menahan lendutan
sesuai dengan tipe masing-masing plat. Pada Proyek Social Security Tower ini
menggunakan plat dengan berbagai tipe plat, yaitu menggunakan mutu beton
Fc’40 Mpa untuk plat basement 3, Fc’35 untuk plat basement 2 sampai lantai
10 dan Fc’30 untuk plat lantai 11 sampai lantai atap.
Berikut pada gambar 3.2 adalah salah satu tipe penulangan plat yaitu
plat tipe S2 dengan tebal plat 130 mm pada Proyek Social Security Tower,
Jakarta Selatan
17
3.3.1.2 Perencanaan Balok
Balok direncanakan untuk memikul beban dari plat lantai. Pada
perencanaan balok untuk proyek Social Security Tower menggunakan mutu
beton Fc’ 35 MPa untuk balok basement 2 sampai lantai 11 dan Fc’30 MPa
untuk balok lantai 11 sampai lantai atap. Gambar 3.3 merupakan detail salah
satu tulangan balok (G20)
18
3.3.1.3 Perencanaan Kolom
Kolom direncanakan untuk memikul beban aksial yang bekerja pada
semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari beban pada
satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau. Selain itu, kolom juga
memikul gaya lateral akibat gempa yang bekerja pada struktur. Kombinasi
pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari momen terhadap beban
aksial juga harus diperhitungkan.
Perencanaan gedung tahan gempa, didesain kolom menerus, artinya
ukuran kolom akan mengerucut atau mengecil di atas, begitu pula pada
tulangan longitudinal dan tulangan gesernya. Hal ini terjadi untuk mengurangi
beban sendiri bangunan serta beban yang harus ditahan oleh kolom
dibawahnya.
21
Gambar 3.7 Detail Core wall CW-1 Lt. Basement 3-Basement 1
22
Gambar 3.8 Detail Pile Cap
23
Gambar 3.9. Detail Bored Pile
24
Gambar 3.9 Detail GWT
25