Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak tahun 2015 isu mengenai manajemen risiko rantai pasokan telah menjadi
perhatian banyak peneliti maupun praktisi. Pertumbuhan ekonomi global, perkembangan
teknologi informasi, semakin beragamnya permintaan konsumen, kompleksnya jaringan
rantai pasokan itu sendiri ditambah dengan ketidakpastian dan kerentanan lingkungan
industri menjadi tantangan utama bagi perusahaan sekaligus meningkatkan persaingan
antar perusahaan. Persaingan dan perubahan pasar yang tidak terduga menjadikan rantai
pasokan sebagai elemen utama bagi perusahaan untuk mengatasi tantangan kompetitif
antar perusahaan. Melalui jaringan rantai pasokan Perusahaan dapat melihat perubahan
substansial, seperti meningkatnya globalisasi, tren peningkatan bisnis outsourcing, siklus
hidup produk yang menjadi lebih singkat, atau menurunnya jumlah pemasok. Selain itu,
jaringan struktur rantai pasok yang semakin rumit, lingkungan menjadi lebih mudah
berubah akan mengarah pada peningkatan risiko dan kerentanan dalam rantai pasokan
perusahaan (Yu, Yubing; Xiong, Wei; Cao, Yanhong, 2015).
Risiko merupakan kemungkinan dari kejadian yang akan memberikan dampak
merugikan terhadap beberapa pencapaian tujuan perusahaan (COSO, 2014). Mengelola
rantai pasokan merupakan integrasi strategis yang menghubungkan keseluruhan proses
dari awal pengadaan bahan baku sampai mengantarkan produk / jasa ke konsumen akhir
(Heizer Jay & Render Barry:2015). Dengan demikian, risiko rantai pasokan dapat terjadi
dalam berbagai proses, diantaranya pada proses awal pengadaan bahan baku. Kegagalan
pemasok dalam mengantarkan bahan baku tepat waktu, kualitas bahan baku dari pemasok
yang tidak sesuai, kualitas pemasok, bisa jadi merupakan hal inti dari mitigasi risiko yang
dapat dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manufaktur merupakan bisnis yang merubah bahan baku mentah
menjadi memiliki nilai dan dapat digunakan oleh konsumen dibandingkan bahan baku
mentah (Chapman N. Stephen, Arnold Tony. J.R, Gatewood K. Ann, & Clive M.
Llyoid:2017). Proses produksi suatu perusahaan manufaktur diawali dengan tersedianya
bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas manufaktur yang dijalankan oleh
Perusahaan (Wahyuni Asvin dan Syaichu Achmad: 2015). Aktivitas industri manufaktur

1 Universitas Indonesia
2

mencakup beberapa jenis usaha, salah satunya yaitu industri konsumsi kosmetika. Pada
tahun 2016 menurut Kementerian Perindustrian pertumbuhan pasar industri kosmetik
mengalami pertumbuhan pasar industri rata – rata 9,67% per tahun dalam enam tahun
terakhir dari 2009 sampai dengan 2016. Menurut Sigma Research (2017) pertumbuhan
tersebut terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah kecocokan formula pada kulit
wajah (79,4%), produk yang tahan lama (67,4%) formula ringan (62,2%) serta pemilihan
warna, halal, harga dengan persentase masing – masing di atas 50%. Pada Gambar 1.1
menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan Sigma Research.

Gambar 1. 1 Hasil penelitian sigma research


Sumber: http://sigmaresearch.co.id/tren-dan-perilaku-pasar-kosmetik-indonesia-tahun-2017/

PT Mandom Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang


mengelola industri kosmetika. Didirikan tahun 1969 saat ini PT Mandom Indonesia, Tbk
menjadi salah satu perusahaan manufaktur besar di Indonesia dengan pertumbuhan
penjualan kosmetika sebesar 33,5% (Annual Report PT Mandom Indonesia, Tbk, 2017).
Pertumbuhan penjualan yang terus mengalami kenaikan dari produk kosmetika, membuat
perusahaan harus dapat menyediakan produk yang berkualitas dan tepat waktu untuk
memenuhi kebutuhan permintaan pasar. Dalam proses produksi ketepatan dan kualitas
dimulai dengan kontrol pada pengadaan bahan baku yang dibutuhkan. Risiko
keterlambatan penerimaan bahan baku dari luar negeri ke gudang material PT Mandom
Indonesia, Tbk, ketidaksesuaian bahan baku dengan standar yang telah dibuat oleh
perusahaan dapat menjadi salah satu kendala yang mempengaruhi proses produksi

Universitas Indonesia
3

perusahaan. Untuk memitigasi risiko tersebut, maka perlu dilakukan analisis tentang
risiko rantai pasok bahan baku untuk pembuatan kosmetik di PT Mandom Indonesia, Tbk.
1.2 Rumusan Masalah
Risiko yang ada dalam rantai pasok pengadaan bahan baku untuk kosmetik akan
mempengaruhi aktivitas produski dan pemenuhan permintaan PT Mandom Indonesia,
Tbk. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dirumuskan beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa saja risiko yang ada dalam alur rantai pasok pembelian bahan baku pembuatan
kosmetik di PT Mandom Indonesia, Tbk?
2. Apa dampak dari risiko yang ada terhadap PT Mandom Indonesia, Tbk?
3. Bagaimana penentuan skala keterjadian risiko dan dampak yang ditimbulkan
terhadap PT Mandom Indonesia, Tbk?
4. Apa mitigasi yang dilakukan oleh manajemen PT Mandom Indonesia, Tbk terhadap
risiko rantai pasok pembelian bahan baku pembuatan kosmetik?
5. Bagaimana implementasi COSO ERM 2004 dalam manajamen risiko di PT
Mandom Indonesia, Tbk terhadap risiko yang terjadi pada proses pembelian bahan
baku?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari kelima rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan karya ilimiah ini
adalah :
1. Mengidentifikasi risiko yang ada dalam rantai pasok pembelian bahan baku
pembuatan kosmetik PT Mandom Indonesia, Tbk.
2. Mengetahui dampak dari risiko yang ada dalam rantai pasok pembelian bahan baku
pembuatan kosmetik terhadap PT Mandom Indonesia, Tbk.
3. Mengetahui mitigasi risiko yang dilakukan oleh manajemen PT Mandom
Indonesia, Tbk.
4. Mengetahui mitigasi yang dilakukan oleh manajemen PT Mandom Indonesia, Tbk
terhadap risiko rantai pasok pembelian bahan baku pembuatan kosmetik.
5. Mengetahui implementasi COSO ERM 2004 dalam manajemen risiko PT Mandom
Indonesia, Tbk.

Universitas Indonesia
4

1.4 Manfaat Penelitian


Penulis berharap karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada:
1. PT Mandom Indonesia, Tbk
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk manajemen risiko
dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan, serta memberikan kontribusi dalam
perhitungan penilaian risiko dan dampaknya bagi perusahaan.
2. Akademisi
Diharapkan pada hasil penelitian ini memberikan kontribusi kepada ilmu
pengetahuan dan menambah sumber informasi yang ada khususnya mahasiswa dalam
proses belajar. Serta menjadi dasar pengembangan dalam penelitian-penelitian
selanjutnya yang sejalan dengan penelitian ini.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian penulisan ini terbatas pada penilaian risiko, dampak dari
keterjadian risiko – risko yang ada pada rantai pasok pembelian bahan baku pembuatan
kosmetik di PT Mandom Indonesia, Tbk berdasarkan proses bisnis yang dijalankan
melalui pendekatan COSO ERM 2004. Dalam memberikan penilaian terhadap risiko dan
dampak merupakan hasil dari penentuan penulis dan diskusi dengan narasumber di PT
Mandom Indonesia, Tbk yaitu Bagian Penjualan, Departemen Purchasing, dan Bagian
Produksi. Hasil dari penelitian cenderung subjektif dengan melakukan analisis terhadap
bukti – bukti yang diperoleh serta wawancara dan obervasi yang dilakukan.

1.6 Sistematika Pembahasan


Penulisan dan penyusunan pada penelitian ini akan menggunakan kerangka
sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan dan ruang lingkup penelitian ini. Bab ini bertujuan untuk memberikan
deskripsi umum mengenai isi dari penelitian.

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

Universitas Indonesia
5

Bab ini akan menguraikan mengenai tinjuan pustaka dan landasan teori yang
dipakai dalam tulisan ini yaitu teori mengenai risiko, manajemen risiko rantai pasokan,
pengertian pembelian dalam manajemen rantai pasokan, dan COSO Enterprise Risk
Management (ERM) 2004. Tinjuan pustaka selanjutnya akan digunakan dalam
melakukan analisis dan pembahasan penelitian.
BAB 3 OBYEK DAN METODOLGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai obyek dan metode penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis. Pada bagian metode penelitian dijelasakan mengenai metode dan teknik
pengumpulan data. Pada bab ini juga dijelaskan informasi mengenai obyek penelitian
yang dijelaskan dengan memberikan gambaran umum perusahaan, kegiatan bisnis,
struktur organisasi, dll.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi pembahasan hasil pengolahan data penelitian, serta analisis dari hasil
penelitian serta mengaitkannya dengan kerangka acuan, kondisi yang sebenarnya,
maupun denga hasil dari wawancara, landasan teori dan studi literature.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan, implikasi hasil penelitian,
keterbatasan penelitian, rekomendasi, serta saran untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Indonesia

Вам также может понравиться