Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB IV

HASIL

A. Gambaran Umum Kabupaten Boyolali


Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota

Propinsi Jawa Tengah, terletak antara 110o 22’-110 Bujur Timur dan 7o7’-

7o36’ Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75-1500 meter diatas

permukaan laut. Wilayah Kabupaten Boyolali dibatasi oleh:


Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan
Kabupaten Sukoharjo
Sebelah selatan : Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Sebelah Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang

Kabupaten Boyolali terbagi menjadi 19 Kecamatan, jumlah penduduk

menurut jenis kelamin pada laki laki sejumlah 471,593 orang dan pada

jenis kelamin perempuan sejumlah 488,139 orang (BPS Boyolali, 2013).

B. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil observasi yang telah di isi oleh penelititi

sebanyak 32 orang pada kelompok kasus dan 32 orang pada kelompok

kontrol, maka dapat diketahui gambaran karakteristik responden yang

meliputi jenis kelamin responden, umur responden, pekerjaan responden,

dan pendidikan tertinggi anggota RT.


1. Jenis Kelamin Responden

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kasus Kontrol
Kelamin Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
responden (n) (%) (n) (%)
Laki-Laki 18 72 36 72
Perempuan 7 28 14 28
Jumlah 25 100 50 100

1
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

diketahui bahwa pada kelompok kasus terbanyak adalah pada jenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 orang (72%) dan pada jenis

kelamin perempuan yaitu 7 orang (28%). Sedangkan pada kelompok

kontrol jenis kelamin laki-laki adalah 36 orang (72%) dan

perempuan yaitu 14 orang (28%).


2. Umur Responden
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelompok Umur
Kasus Kontrol
Umur
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
responden
(n) (%) (n) (%)
14-20 2 8 4 8
21-27 1 4 0 0
28-34 1 4 2 4
35-41 2 8 6 12
42-48 3 12 6 12
49-55 8 32 20 40
56-62 5 20 5 10
63-69 0 0 6 12
70-76 3 12 1 2
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur diketahui

bahwa pada kelompok kasus terbanyak terdapat pada umur 49-55

tahun yaitu 8 orang (32%). Sedangkan pada kelompok kontrol

sebagian besar responden memiliki umur 49-55 yaitu sebanyak 20

orang (40%) dan paling sedikit berumur 70-76 yaitu 1 orang (2%).

3. Pekerjaan Responden

2
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Kasus Kontrol
Pekerjaan
Frekuens Persentase Frekuens Persentase
Responden
i (n) (%) i (n) (%)
PNS 1 4 2 4
Buruh Tani 19 76 38 76
Wiraswasta 3 12 6 12
Lain-lain 2 8 4 8
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Distribusi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

diketahui bahwa sebagian besar responden pada kelompok kasus dan

kontrol terbanyak adalah buruh tani, pada kelompok kasus yaitu 19

orang (76%) dan kontrol yaitu 38 orang (76%) sedangkan paling

sedikit adalah PNS yaitu 4%.

4. Pendidikan tertinggi anggota RT


Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden BerdasarkanPendidikan
Tertinggi Anggota RT
Pendidikan Kasus Kontrol
tertinggi anggota Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
RT (n) (%) (n) (%)
Tidak sekolah 3 12 8 16
SD 11 44 24 48
SMP 5 20 10 20
SMA 5 20 6 12
Perguruan Tinggi 1 4 2 4
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Distribusi karakteristik responden berdasarkan pendidikan

diketahui bahwa sebagian besar responden merupakan tamatan SD

(Sekolah Dasar) baik pada kelompok kasus maupun pada kelompok

3
kontrol. Pada kelompok kasus yaitu sebanyak 11 orang (44%) dan

pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 24 orang (48%). Sedangkan

tingkat pendidikan dengan jumlah paling sedikit adalah perguruan

tinggi, pada kelompok kasus yaitu 1 orang (4%) dan pada kelompok

kontrol yaitu 2 orang.

C. Analisis Univariat
1. Kebiasaan Mematikan Lampu
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan
Mematikan Lampu
Kebiasaan Kasus Kontrol
Mematikan Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Lampu (n) (%) (n) (%)
Memenuhi syarat 19 76 38 76
Tidak memenuhi
syarat 6 24 12 24
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan

dapat diketahui bahwa pada kelompok kasus yang mempunyai

pekerjaan berisiko (petani) terkena leptospirosis sebanyak 19 orang

(76%) dan yang memiliki pekerjaan yang tidak berisiko leptospirosis

sebanyak 6 orang (24%), sedangkan pada kelompok kontrol yang

memiliki pekerjaan berisiko terkena leptospirosis sebanyak 38 orang

(76%) dan responden yang memiliki pekerjaan tidak berisiko

leptospirosis sebanyak 12 orang (24%).

2. Tempat Sampah
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pada Tempat
Sampah
Kasus Kontrol

4
Tempat Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Sampah (n) (%) (n) (%)
Tidak memakai 21 84 24 48
Memakai 4 16 26 52
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Distribusi karakteristik responden berdasarkan pemakaian alat

pelindung dapat diketahui bahwa responden pada kelompok

kasusyangtidak memakai alat pelindung diri sebanyak21 orang (84%)

dan memakai alat pelindung diri yaitu 4 orang (4%). Sedangkan pada

kelompok kontrol yang tidak memakai alat pelindung diri sebanyak 24

orang (48%) dan memakai alat pelindung diri sebanyak 26 orang

(52%).

3. Penanganan Sampah
a. Penanganan Sampah
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penanganan
Sampah

b. Pengumpulan Sampah
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengumpulan
Sampah

c. Pemisahan Sampah
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemisahan
Sampah

d. Pembakaran Sampah
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pembakaran
Sampah

e. Penimbunan Sampah
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penimbunan
Sampah
Penanganan Kasus Kontrol
Sampah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

5
(n) (%) (n) (%)
Ya 8 32 4 8
Tidak 17 68 46 92
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kasus yang terbiasa mandi di sungaisebanyak 8 orang

(32%) dan tidak mandi di sungai sebanyak 17 orang (68%),

sedangkan pada kelompok kontrol yang terbiasa mandi di sungai

sebanyak 4 orang (8%) dan tidak mandi disungai sebanyak 46

orang (92%).

4. Jenis Lantai
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Lantai
Kasus Kontrol
Jenis Lantai Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(n) (%) (n) (%)
Luka 23 92 15 30
Tidak Luka 2 8 35 70
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kasus yang mempunyai luka 23 orang (92%) dan pada

kelompok kontrol 15 orang (30%), sedangkan pada kelompok kasus

yang tidak luka 2 orang (8%) dan kontrol 35 orang (70%).

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Kebiasaan Merawat Luka

6
Kasus Kontrol
Merawat Luka Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(n) (%) (n) (%)
Tidak Dirawat 16 69,6 10 66,7
Dirawat 7 30,4 5 33,3
Jumlah 23 100 15 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Responden pada kelompok kasus yang mempunyai luka tetapi

tidak dirawat yaitu sebanyak 16 orang (69,9%) dan dirawat yaitu 7

orang (30,4%), sedangkan pada kelompok kontrol yang mempunyai

luka tetapi tidak dirawat sebanyak 10 orang (66,7%) dan dirawat

yaitu 5 orang (33,3%).

5. Jenis Dinding
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Dinding
Kasus Kontrol
Keberadaan
Hewan Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(n) (%) (n) (%)
Ada 19 76 17 34
Tidak Ada 6 24 33 66
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kasus yangmempunyai hewan yaitu sebanyak 19 orang

(76%) dan tidak mempunyai hewan yaitu sebanyak 6 orang (24%).

Sedangkan pada kelompok kontrol yang mempunyai hewan

sebanyak 17 orang (34%) dan tidak mempunyai hewan sebanyak 33

orang (66%).

7
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Membersihkan kandang

Kasus Kontrol
Membersihkan
Kandang Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(n) (%) (n) (%)
Tidak 0 0 1 5,9
Ya 18 100 16 94,1
Jumlah 18 100 17 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kasus yang mempunyai hewan semua membersihkan

kandang, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak

membersihkan kandang yaitu 1 orang (5,9%) dan 16 orang

membersihkan kandang (94,1,1%).


Tabel 14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Kandang Terpisah Rumah

Kandang Kasus Kontrol


Terpisah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Rumah (n) (%) (n) (%)
Tidak 2 11,1 3 17,6
Ya 16 88,9 14 82,4
Jumlah 19 100 17 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kasus yang mempunyai hewan dan kandang terpisah

dengan rumah yaitu sebanyak 16 orang (88,9%) dan kandang yang

tidak terpisah rumah/menjadi satu rumah yaitu 2 orang (11,1%),

sedangkan pada kelompok kontrol kandang yang terpisah rumah

8
yaitu sebanyak 14 orang (82,4%) dan yang tidak terpisah rumah

yaitu 3 orang (17,6%).

Tabel15. Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkanpemakaian alat pelindung saat

membersihkan kandang

Pemakaian Kasus Kontrol


APD saat Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
membersihkan (n) (%) (n) (%)
Tidak 7 38,9 5 29,4
Ya 12 61,1 12 70,6
Jumlah 19 100 17 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kasus yang mempunyai hewan dan tidak memakai alat

pelindung diri ketika membersihkan kandang yaitu sebanyak 7 orang

(38,9%) dan memakai alat pelindung diri sebanyak 12 orang

(61,1%), sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak memakai alat

pelindung diri sebanyak 5 orang (29,4%) dan memakai alat

pelindung diri sebanyak 12 orang (70,6%).


6. Kontruksi Atap
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kontruksi Atap
Kasus Kontrol
Kontruksi Atap Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(n) (%) (n) (%)
Kurang Baik 7 28 5 10
Baik 18 72 45 90
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

9
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kasus yang mempunyai kebiasaan kurang baiktidak

mencuci tangan/kaki sebanyak 7 orang (28%) dan mempunyai

kebiasaan baik sebanyak 18 orang (80%). Sedangkan pada kelompok

kontrol yang mempunyai kebiasaan kurang baik sebanyak 5 orang

(10%) dan mempunyai kebiasaan baik sebanyak 45 orang (90%).

7. Keberadaan Jalur Tikus ke Atap


Tabel 16. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Keberadaan Jalur Tikus ke Atap
Keberadaan Kasus Kontrol
Jalur Tikus ke Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Atap (n) (%) (n) (%)
Tidak Tertutup 7 28 7 14
Tertutup 18 72 43 86
Jumlah 25 100 50 100
Sumber: Data Primer Terolah Juni 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok kontrol yang mempunyai kebiasaan menyimpan makanan

secara tertutup sebanyak 18 orang (72%) dan tidak ditutup sebanyak

7 orang, sedangkan pada kelompok kontrol yang menyimpan

makanan secara tertutup sebanyak 43orang (86%) dan tidak tertutup

sebanyak 7 orang (14%).


8. Kondisi SPAL
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penanganan
Sampah

9. Kebiasaan Menyimpan Alat Makan dan Minum


Tabel 18. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan
Menyimpan Alat Makan dan Minum

10. Penyimpanan Makanan dan Minuman

10
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Menyimpan
Makanan dan Minuman

D. Analisis Bivariat
1. Analisis hubungan antara kebiasaan mematikan lampu dengan kejadian

leptospirosis di Kabupaten Boyolali.


Tabel 20. Hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejadian leptospirosis
Kebiasaan Kasus Kontrol p-
Mematikan OR 95% CI
Value
Lampu F % F %
Berisiko 19 76 38 76
1,000 1,000 0,325-3,077
Tidak Berisiko 6 24 12 24
Jumlah 25 100 50 100

Berdasarkan hasil uji Chi Squaretingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai p-value sebesar 1,000 (p-value> 0,05) dapat diketahui

bahwa ada tidak hubungan antara jenis pekerjaan terhadap kejadian

leptospirosisdi Kabupaten Boyolali. Nilai Odd Ratio yang diperoleh

yaitu sebesar 1,000 (95% CI=0,325-3,077) sehingga dapat diartikan

bahwajenis pekerjaan bukan merupakan faktor risiko terjadinya

leptospirosis.
2. Analisis hubungan antara tempat sampah dengan kejadian leptospirosis

di Kabupaten Boyolali
Tabel 21. Hubungan antara tempat sampah dengan kejadian
leptospirosis
Menggunakan Kasus Kontrol p-
OR 95% CI
APD F % F % Value
Tidak memakai 21 84 24 48 0,003 5,688 1,705-18,971
Memakai 4 16 26 52
Jumlah 25 100 50 100

Berdasarkan hasil uji Chi Squaretingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai p-value sebesar 0,003 (p-value<0,05) dapat diketahui

11
bahwa ada hubungan antara menggunakan alat pelindung diri dengan

kejadian leptospirosisdi Kabupaten Boyolali. Nilai Odd Ratio yang

diperoleh yaitu sebesar 5,688 (95% CI=1,705–18,971) sehingga

dapat diartikan bahwa responden yangtidak memakai alat pelindung

diri memiliki risiko sebesar 5,688 kali terkena leptospirosis

dibanding dengan responden yang memakai alat pelindung diri.


3. Analisis hubungan antara penanganan sampah dengan kejadian

leptospirosis di wilayah Kabupaten Boyolali


Tabel 22. Hubungan antara penanganan sampah dengan kejadian
leptospirosis
Mandi di Kasus Kontrol p-
OR 95% CI
sungai F % F % Value
Ya 8 32 4 8 0,016 5,412 1,442-20,317
Tidak 17 68 46 92
Jumlah 25 100 50 100

Berdasarkan hasil uji Chi Squaretingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai p-value sebesar 0,016 (p-value< 0,05) dapat diketahui

bahwa ada hubungan antara kebiasaan mandi disungai dengan

kejadian leptospirosisdi Kabupaten Boyolali. Nilai Odd Ratio yang

diperoleh yaitu sebesar 5,412 (95% CI=1,442–20,317) sehingga

dapat diartikan bahwa responden yangmandi di sungai memiliki

risiko sebesar 5,412 kali terkena leptospirosis dibanding dengan

responden yang tidak mandi di sungai.


4. Analisis hubungan antara jenis lantai dengan kejadian leptospirosis di

wilayah Kabupaten Boyolali


Tabel 23. Hubungan antara jenis lantai dengan kejadian leptospirosis
Merawat Kasus Kontrol p-
OR 95% CI
Luka F % F % Value
Tidak dirawat 16 69,6 10 66,7 1,000 1,143 0,284-4,606

12
Dirawat 7 30,4 5 33,3
Jumlah 23 100 15 100

Berdasarkan hasil uji Chi Square tingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai p-value sebesar 1,000 (p-value> 0,05) dapat diketahui

bahwa tidak ada hubunganantara merawat luka dengan kejadian

leptospirosis di Kabupaten Boyolali. Nilai Odd Ratio yang diperoleh

yaitu sebesar 1,143 (95% CI=0,284-4,606) sehingga dapat diartikan

bahwa tidak merawat luka menjadi faktor risiko sebesar 1,143 kali

terjadinya leptospirosis, namun Odd Ratio tidak bermakna.

5. Analisis hubungan antara jenis dinding dengan kejadian leptospirosis di

wilayah Kabupaten Boyolali.


Tabel 24. Hubungan antara jenis dinding dengan kejadian leptospirosis di
wilayah Kabupaten Boyolali
Keberadaan Kasus Kontrol p-
OR 95% CI
Hewan F % F % Value
Ada 19 76 17 34 0,001 0,163 0,055-0,483
Tidak ada 6 24 33 66
Jumlah 25 100 50 100

Berdasarkan hasil uji Chi Square tingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai p-value sebesar 0,001 (p-value< 0,05) dapat

diketahui bahwa ada hubungan antara keberadaan hewan dengan

kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali. Responden yang

memiliki hewan peliharaan lebih banyakterdapat pada kelompok

kasus, sedangkan responden yang tidak memiliki hewan peliharaan

lebih banyak terdapat pada kelompok kontrol. Nilai Odd Ratio yang

diperoleh yaitu sebesar 0,163 (95%CI=-0,005-0,483) sehingga

13
dapat diartikan bahwa responden yang mempunyai hewan

merupakan faktor protektif sebesar 0,163 kali terjadinya

leptospirosis.
6. Analisis hubungan antara kontruksi atap dengan kejadian leptospirosis

di wilayah Kabupaten Boyolali


Tabel 25. Hubungan antara kontruksi atap dengan kejadian leptospirosis
di wilayah Kabupaten Boyolali
Cuci Kasus Kontrol p-
OR 95% CI
tangan/kaki F % F % Value
Kurang Baik 7 28 5 10 0,091 3,500 0,982-12,477
Baik 18 72 45 90
Jumlah 25 100 50 100

Berdasarkan hasil uji Chi Square tingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai p-value sebesar 0,0091 (p-value>0,05) dapat

diketahui bahwa tidak ada hubungan antara mencuci tangan/kaki

terhadap kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali. Nilai Odd

Ratio yang diperoleh yaitu sebesar 3,500 (95% CI=0,982-12,477)

sehingga dapat diartikan bahwa faktor risiko tidak bermakna.

7. Analisis hubungan antara keberadaan jalur tikus ke atap dengan

kejadian leptospirosis di wilayah Kabupaten Boyolali


Tabel 25. Hubungan antara keberadaan jalur tikus ke atap kejadian
leptospirosis
Menyimpan Kasus Kontrol p-
OR 95% CI
makanan F % F % Value
Tidak tertutup 7 28 7 14 0,208 2,389 0,732-7,800
Tertutup 18 72 43 86
Jumlah 25 100 50 100

Berdasarkan hasil uji Chi Square tingkat kepercayaan 95%

diperoleh nilai p-value sebesar 0,208 (p-value> 0,05) dapat diketahui

14
bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan menyimpan

makananterhadap kejadian leptospirosis di Kabupaten Boyolali.Nilai

Odd Ratio yang diperoleh yaitu sebesar 2,389 (95% CI=0,732-7800)

sehingga dapat diartikan bahwa faktor risiko tidak bermakna.

8. Analisis hubungan antara kondisi SPAL dengan kejadian leptospirosis

di wilayah Kabupaten Boyolali


Tabel 26. Hubungan antara kondisi SPAL dengan kejadian leptospirosis

9. Analisis hubungan antara kebiasaan menyimpan alat makan dan minum

dengan kejadian leptospirosis di wilayah Kabupaten Boyolali


Tabel 27. Hubungan antara kebiasaan menyimpan alat makan dan
minum dengan kejadian leptospirosis

10. Analisis hubungan antara penyimpanan makanan dan minuman dengan

kejadian leptospirosis di wilayah Kabupaten Boyolali


Tabel 28. Hubungan antara penyimpanan dengan kejadian leptospirosis

11. Hasil ringkasan analisis melalui uji Chi-Square dengan tingkat

kepercayaan 95% (p=0,05)


Tabel 29. Ringkasan Uji Chi-Square dan Odd Ratio Faktor Risiko
Kejadian Leptospirosis di Wilayah Kabupaten Boyolali
Variabelp- Confidence Kesimpulan
value OR Interva Lower Upper
l 95%
Jenis 1,000 1,000 0,325 3,077 Tidak ada
Pekerjaan hubungan
Memakai 0,003 5,688 1,705 18,971 Ada
APD hubungan
DLL

15

Вам также может понравиться

  • Bab V
    Bab V
    Документ14 страниц
    Bab V
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Dinamika Pengambilan Keputusan UKM Pengrajin Tahu
    Dinamika Pengambilan Keputusan UKM Pengrajin Tahu
    Документ1 страница
    Dinamika Pengambilan Keputusan UKM Pengrajin Tahu
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ14 страниц
    Bab Ii
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Naskah Publikasi Ilmiah
    Naskah Publikasi Ilmiah
    Документ2 страницы
    Naskah Publikasi Ilmiah
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Naskah Publikasi Ilmiah
    Naskah Publikasi Ilmiah
    Документ17 страниц
    Naskah Publikasi Ilmiah
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • DAFTARPUSTAKALEPTO
    DAFTARPUSTAKALEPTO
    Документ2 страницы
    DAFTARPUSTAKALEPTO
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ10 страниц
    Daftar Pustaka
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • DAFTARPUSTAKALEPTO
    DAFTARPUSTAKALEPTO
    Документ2 страницы
    DAFTARPUSTAKALEPTO
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • PPT
    PPT
    Документ17 страниц
    PPT
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ10 страниц
    Daftar Pustaka
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • CSMS Doc List
    CSMS Doc List
    Документ4 страницы
    CSMS Doc List
    adec
    Оценок пока нет
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Документ23 страницы
    PROPOSAL
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Bab V
    Bab V
    Документ18 страниц
    Bab V
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • STBM Dinkes
    STBM Dinkes
    Документ2 страницы
    STBM Dinkes
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Документ2 страницы
    Bab Vi
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Bab I Cuyyyy
    Bab I Cuyyyy
    Документ10 страниц
    Bab I Cuyyyy
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ17 страниц
    Bab Ii
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • DAFTARPUSTAKALEPTO
    DAFTARPUSTAKALEPTO
    Документ2 страницы
    DAFTARPUSTAKALEPTO
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • P-P-K3-001 Pedoman (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
    P-P-K3-001 Pedoman (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
    Документ32 страницы
    P-P-K3-001 Pedoman (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
    Hadi T
    71% (7)
  • Naskah Akademik Ukskmi
    Naskah Akademik Ukskmi
    Документ20 страниц
    Naskah Akademik Ukskmi
    Desi Harvianti
    Оценок пока нет
  • Promosi-Kesehatan
    Promosi-Kesehatan
    Документ3 страницы
    Promosi-Kesehatan
    novi mesrina c
    Оценок пока нет
  • Promkes Soal 1 60
    Promkes Soal 1 60
    Документ13 страниц
    Promkes Soal 1 60
    richi_sachi
    Оценок пока нет
  • Modul Promkes Fix
    Modul Promkes Fix
    Документ250 страниц
    Modul Promkes Fix
    Puput Novitasari
    Оценок пока нет
  • Tugas Dan Fungsi CSSD
    Tugas Dan Fungsi CSSD
    Документ11 страниц
    Tugas Dan Fungsi CSSD
    Ritta Rum Rika
    100% (1)
  • Sanitarian Puskesmas
    Sanitarian Puskesmas
    Документ52 страницы
    Sanitarian Puskesmas
    Ritta Rum Rika
    Оценок пока нет
  • Cara Mudah Belajar Spss
    Cara Mudah Belajar Spss
    Документ14 страниц
    Cara Mudah Belajar Spss
    Pray Putra Hasianro Nadeak
    Оценок пока нет
  • Implementasi CSMS Kontraktor Pertamina
    Implementasi CSMS Kontraktor Pertamina
    Документ121 страница
    Implementasi CSMS Kontraktor Pertamina
    Muhammad Wildan Sahidillah
    Оценок пока нет