BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan maternitas pada salah satu pasien trimester
ke tiga dengan riwayat obstetrik G1P0A0H0 di Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya, maka pada bab
pembahasan penulis akan membahas adanya kesinambungan maupun kesenjangan yang terdapat
pada kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang di mulai dari
pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan
evaluasi keperawatan.

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan salah satu langkah dalam mendapatkan data yang berkaitan
dengan pasien. Menurut Hidayat (2009), pengkajian merupakan langkah pertama dari proses
keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
berbagai masalah yang ada. Data tersebut berisi identitas klien, keluhan utama, riwayat
kesehatan klien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien. Data sangat
dibutuhkan guna melakukan asuhan keperawatan pada pasien tersebut. Dalam proses
pengkajian pada pasien didapatkan dengan wawancara dan observasi.
Keluhan utama pasien saat datang ke puskesmas yaitu pembengkakan pada punggung
kaki. Menurut George Adriaanz (2008), pada trimester ke dua sudah mulai muncuk
perubahan fisik salah satunya terjadi pembengkakan. Pembengkakan adalah kondisi normal
pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit
pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan
kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.
Sedangkan pada trimester ke tiga perut dan janin yang kian membesar selama kehamilan
akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
membuat tangan dan kaki membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan. Sehingga keluhan yang dirasakan oleh pasien
dikatakan sesuai dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil.
 Selanjutnya pasien mengeluh sering BAK. Menurut George Adriaanz (2008), Keinginan
sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan
menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. Sedangkan
pada akhir kehamilan adanya pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil. Sehingga keluhan yang dirasakan oleh
pasien dikatakan sesuai dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil.
Selanjutnya berdasarkan daftar kunjungan di buku KIA hari ini merupakan kunjungan ke
7 pasien ke puskesmas. Pasien mengatakan siap menghadapi pertambahan peran menjadi ibu
atau orang tua. Pasien mengatakan rutin melakukan kunjungan prenatal secara teratur di tiap
trimester kehamilan. Pasien menunjukkan respek pada janin yang dikandung. Pasien
mengatakan telah menyiapkan perlengkapan penting bagi bayi baru lahir. Pasien mengatakan
sering mencari informasi dalam proses kehamilan dan persiapan persalinan.
Dari hasil pemeriksaan fisik fokus pemeriksaan pertama pada kulit wajah, pada wajah
terdapat perubahan pigmentasi kulit yaitu adanya chloasma gravidarum. Menurut George
Adriaanz (2008), walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat
efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola
disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha.
Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher).
Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal
setelah kehamilan berakhir.
Fokus pengkajian selanjutnya pada payudara yaitu payudara membesar dan menegang.
George Adriaanz (2008), Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit
dan pembesaran uterus. Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan
muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan
berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya. Payudara akan membesar dan
mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai
persiapan menyusui.
 Selanjutnya pada abdomen, didapatkan hasil inspeksi, perut tampak membesar. Menurut
George Adrianzz (2008), pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling
nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal
kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan
peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga
struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Setelah usia
kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran
rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas
rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
Pengkajian riwayat obstetrik G1P0A0H0 dengan HPHT 22 Mei 2018 dengan TP 29
Februari 2019. Sebelum hamil ibu memiliki BB 55 Kg dan saat ini BB ibu 64 Kg. Hasil
pemeriksaan labor didapatkan Protein dalam urine hasilnya negatif. Sehingga kelebihan
volume cairan yang dialami ibu termasuk perubahan fisiologis yang dialami oleh ibu.
Tekanan darah 110/70 mmHg, HR 101x/i, RR 23x/i, S : 36,90C.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan sebuah label singkat yang menggambarkan kondisi
pasien di lapangan, yang dapat ditemukan berupa masalah-masalah aktual dan potensial
ataupun diagnosis sejahtera (Wilkinson, 2013). Dalam Hidayat (2009), diagnosa keperawatan
ini akan memberikan dasar pemilihan intervensi untuk menjadi tanggung gugat perawat.
Berdasarkan teori dari beberapa peneliti yang penulis temukan, terdapat 5 diagnosa
keperawatan yaitu :
1. Ketidakefektifan pola nafas
2. Kelebihan volume cairan
3. Nyeri akut
4. Perubahan eliminasi urin
5. Peningkatan proses kehamilan-persalinan
 Pada perumusan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus dari hasil analisa
dara berdasarkan data subjektif dan objektif pada pasien, didapatkan 3 masalah
keperawatan. Diagnosa yang muncul yaitu kelebihan volume cairan, gangguan pola
eliminasi urin, dan peningkatan proses kehamilan- persalinan.
Masalah utama yang ditemukan pada pasien yaitu kelebihan volume cairan. Yang mana
berdasarkan NANDA (2015) batasan karakteristik salah satunya terjadi edema.
Berdasarkan WOC yang telah dijabarkan pada trimester ke tiga perut dan janin yang kian
membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan dan kaki membengkak. Ini
disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
Masalah kedua yang ditemukan pada pasien yaitu gangguan pola eliminasi urin.
Berdasarkan NANDA (2015) batasan karakteristik yang ada yang sesuai dengan pasien
yaitu dorongan berkemih dan sering berkemih. Berdasarkan penjabaran WOC bahwa
gangguan pola eliminasi urin terjadi karena pembesaran uterus yang mana menekan
kandung kemih sehingga mengirim sinyal untuk BAK meski bladder belum penuh.
Sehingga terjadi keinginan untuk bak melebihi normal.
Masalah ketiga yaitu potensial peningkatan proses kehamilan – persalinan. Menurut
NANDA (2015), peningkatan proses kehamilan – persalinan merupakan suatu pola
mempersiapkan dan mempertahankan kehamilan, proses kelahiran bayi dan perawatan bayi
baru lahir yang sehat untuk menjamin kesejahteraan dan dapat ditingkatkan. Batasan
karakteristik yaitu menunjukkan sikap yang baik terhadap janin yang dikandung, rutin
melakukan kunjungan secara teratur, dan menyatakan keinginan untuk meningkatkan
persiapan bayi baru lahir.