Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada kata yang lebih mulia selain ungkapan rasa syukur ke hadirat Allah SWT,
karena kami telah berhasil menyusun makalah ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Selamat berjumpa, kali ini kami akan membahas tentang Sosiologi Sebagai Ilmu
Pengetahuan dan Konsep Tentang Realitas Sosial Budaya.

Sosiologi ditinjau dari sifatnya sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan
ilmu pengetahuan terapan (applied science)

Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada para peserta didik dalam
memahami konsep – konsep sosiologi, seperti sosialisasi, kelompok dan struktur sosial, lembaga
sosial, perubahan sosial serta konflik sosial sampai pada terciptanya integritas sosial.

Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar, yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode.
Sebagai ilmu sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan
yang disusun secara sistematis berdasar analisis berpikir logis. Sedang sebagai metode sosiologi
adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan
prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Selamat membaca, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

A. Latar Belakang Sosiologi

Pada kesempatan ini kami sebagai siswa yang baru saja menginjakan kaki di bangku SMA
yang telah diberikan tugas oleh guru sosiologi untuk menyusun sebuah makalah tentang
‘Sosiologi sebagai ilmu penghetauan’, sebagaimana yang telah guru kami sampaikan bahwa ilmu
sosiologi pertama kali digunakan oleh seorang filosof perancis yang bernama Auguste Marie
Francois Savier Comte, berkat jasanya itu Auguste Comte di juluki sebagai bapak sosiologi.
Untuk lebih jelasnya kita akan menjelaskan dibawah ini

B. Identifikasi Masalah
1. Apa itu sosiologi ?
2. Mengapa Soiologi Sebagai Ilmu pengetahuan Sosial ?

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan tingkah laku
terutama yang berkailtannya dengan satu system social, dan menyelidiki ikatan-ikatan anatar
manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama,

1
cara terbentuk dan tumbuh serta berubah nya perserikatan-perserikatan hidup serta kepercayaan
dan keyakinan, memberisifat tersendiri kepada cara hidup bersama dalam tiap persekutuan hidup
manusia. Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan
dan peilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.

Karena ilmu sosiologi dapat bermanfaat dalam bidang ilmu pengetahuan, misalnya
sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat menilai
‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahuai.dengan adanya ilmu sosiologi kita dapat
mengetahui apa yang belum kita ketahui mengenai hal social.

C. Perumusan Masalah
Maka jelaslah apa itu sosiologi, dan mengenai sosiologi sebagai ilmu pengetahuan,
jadi kita dapat mengetahui bahwa ilmu sosiologi ilmu yang berkaitan erat nya dengan social
dan peranan nya yang begitu bermanfaat bagi masyarakat.
Pokok bahasan sosiolgi ada empat:

1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu
dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.

Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan
seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke
dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.

2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang
lain.
Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi
menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian
orang lain, merupakan tindakan sosial.

3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun
yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita
mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara
keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan
isu (issues).
4. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh
sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah
dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta
menghindari penilaian normatif

2
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertian Sosiologi

Istilah sosiologi berasal dari kata “socious” (bahasa latin) yang artinya teman atau kawan, dan
“logos” (bahasa Yunani) yang artinya ilmu pengetahuan. Secara harfiah sosiologi berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Yang dimaksud hubungan antar teman
meliputi antara orang yang satu dengan orang yang lain, baik yang bersungguh-sungguh teman
atau sahabat maupun lawan atau musuh. Pengertian ini diperluas sedikit menjadi “Sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat.”

Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh seorang filosof dari Perancis yang bernama
Auguste Marie Francois Savier Comte, ini terkenal dengan sebutan Auguste Comte pada tahun
(1798 – 1857), dalam bukunya “Course de Philosophie Positive”. Karena jasanya maka Auguste
Compte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Berikut ini definisi sosiologi menurut para ahli :

1. Allan Jhonson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya
dengan satu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan
bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem itu.

2. Anthony Giddens

Sosiologi merupakan studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan masyarakat.

3. Herbert Spencer dari Inggris

Sosiologi adalah penelitian tentang susunan – susunan dan proses – proses dari kehidupan
sosial sebagai suatu keseluruhan.

4. Hassan Shadily

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki
ikatan – ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat
dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh, serta berubahnya perserikatan –
perserikatan hidup serta kepercayaan dan keyakinan, memberi sifat tersendiri kepada cara
hidup bersama dalam tiap persekutuan hidup manusia.

5. Pitirim A. Sorokin

Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :

a) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya
gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak
masyarakat dan politik, dan sebagainya.

3
b) Hubungan dan saling pengaruh antara gejala – gejala sosial dan gejala – gejala non
sosial, misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya, serta
c) Ciri – ciri umum semua jenis gejala sosial.

6. Mayor Polak

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan,


yakni hubungan diantara manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok,
baik kelompok formal maupun kelompok material atau kelompok statis maupun kelompok
dinamis.

7. Roucek dan Warren

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan kelompok.

8. Lahirnya Sosiologi

Sosiologi lahir berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat pada
masa Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi Sosial ( di Perancis).

Beberapa tokoh sosiologi antara lain sebagai berikut :

1. Auguste Comte (1798 – 1857)

Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh Auguste Comte seorang ahli filsafat Perancis
pada tahun 1839, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Sumbangannya terhadap sosiologi antara lain sebagai berikut :

1) Sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode


historis secara sistematik. Objek yang dikaji harus berupa fakta, onjektif, bermanfaat,
serta mengarah pada kepastian dan kecermatan.
2) Auguste Comte menjelaskan bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial,
manusia akan melewtai tiga jenjang yang dikenal dengan hukum tiga jenjang yaitu :

a) jenjang teologi

b) jenjang metafisika dan

c) jenjang positif

3) Auguste Comte mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu – ilmu sosial dan
menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu – ilmu sosial.
4) Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian, yaitu statistika sosial (sosial
statics) dan dinamika sosial (sosial dinamics).

4
1. Sosiologi sebagai ilmu (sifat hakekat)

Menurut Soerjono Soekanto, ilmu dapat didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan


yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika).
Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis
oleh orang lain. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Hanya pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya yang dapat disebut sebagai ilmu.

Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena sudah memenuhi syarat – syarat tersebut. Sosiologi
merupakan ilmu yang berdiri sendiri yang objeknya adalah masyarakat.

Sosiologi dapat disebut memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki sifat – sifat
:

1. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan)


terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan
objektif;
2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil – hasil
observasi, merupakan unsur – unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk
menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori;
3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori – teori sosiologi terbentuk atas dasar teori –
teori yang sudah ada;
4. Sosiologi bersifat nonetis, artinya yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah
persoalan baik buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan
menjelaskan fakta – fakta tersebut.
5. Ciri-ciri sosiologi sebagai berikut :
1. Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau kerohanian)
2. Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif)
3. Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan)
4. Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkret)
5. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum terinteraksi.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris – rasional.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (bukan khusus)
8. Objek Sosiologi
1. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala – gejala dan
proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup
manusia itu sendiri.
2. Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai mahkluk
sosial atau masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang
timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

5
2. Cabang-cabang sosiologi terdiri atas :

1) Sosiologi Politik

Sosiologi politik adalah suatu cabang sosiologi yang mengkaji hubungan antara gejala –
gejala kemasyarakatn dengan politik.

2) Sosiologi Hukum

Sosiologi hukum adalah cabang sosiologi yang mempelajari hubungan antara gejala –
gejala kemasyarakatan dengan hukum.

3) Sosiologi Pendidikan

Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang mengkaji hubungan gejala – gejala
kemasyarakatan dengan pendidikan.

4) Sosiologi Agama

Sosiologi agama adalah bagian dari ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan gejala
kemasyarakatan dengan agama.

5) Sosiologi Kekeluargaan

Sosiologi kekeluargaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala –


gejala kemasyarakatan dengan keluarga.

6) Sosiologi Kesenian

Sosiologi kesenian adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala
kemasyarakatan dengan seni.

7) Sosiologi Kedokteran

Sosiologi kedokteran adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala
kemasyarakatan dengan kedokteran.

8) Sosiologi Ilmu Pengetahuan

Sosiologi ilmu pengetahuan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala –
gejala kemasyarakatan dengan ilmu pengetahuan.

9) Sosiologi Ekonomi

Sosiologi ekonomi adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala-gejala


kemasyarakatan dengan ekonomi.

10) Sosiologi Persengketaan

Sosiologi persengketaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala –


gejala kemasyarakatan dengan persengketaan.

6
B. Sosiologi Sebagai Ilmu

1. Manfaat sosiologi antara lain sebagai berikut :

1. Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan
dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat
menilai ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui.
3. Dengan bantuan sosiologi kita akan makin memahami nilai, norma, tradisi, dan
keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain, serta memanfaatkan perbedaan –perbedaan
yang ada tanpa menyebabkan timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang
berbeda.
4. Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap,
kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin
kompleks dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat
terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari – hari.
5. Metode – metode Sosiologi

Sebagai suatu metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala – gejala
alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi
ilmiah atau disebut juga penalaran.

Menurut Paul B. Horton, teknik riset dalam sosiologi, antara lain sebagai berikut :

1. Study Cross – sectional dan longitudinal, yakni suatu pengamatan yang meliputi suatu
daerah yang luas dan dalam suatu jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal
adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu
kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.
2. Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam eksperimen laboratorium,
subjek orang dikumpulkan dalam suatu tempat “laboratorium” kemudian diberi
pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti, kemudian dicatat dan ditarik
kesimpulan.
3. Penelitian pengamatan, hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini
peneliti tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.

7
2. Jenis-jenis Metode Yang Digunakan Dalam Sosiologi Metode Kualitatif :

Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka.
Metode ini meliputi :

1) Metode historis, yaitu menganalisis peristiwa – peristiwa masa lalu untuk merumuskan
prinsip – prinsip umum;
2) Metode komparatif, yaitu membandingkan antara bermacam – macam – macam
masyarakat;
3) Metode studi kasus, alat-alat yang diperlukan :
4) Wawancara
5) daftar pertanyaan
6) pengamatan partisipasi

1. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif mengutamakan bahan – bahan keterangan dengan angka atau gejala – gejala
yang diteliti dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, dan formula. Termasuk dalam metode ini
adalah metode statistik, dimana gejala – gejala masyarakat sebelum dianalisis dikuantifikasi
terlebih dahulu.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sesuai yang dikatakan oleh auguste comte sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan sosial dalam masyarakat yang sangat berguna dalam kehidupan masyarakat karna
sosiologi dapat membantu masyarakat dalam menyelesaiankan berbagai persoalan dalam
kehidupan. Dan Secara harfiah sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan
antar teman. Yang dimaksud hubungan antar teman meliputi antara orang yang satu dengan
orang yang lain, baik yang bersungguh-sungguh teman atau sahabat maupun lawan atau musuh.
Pengertian ini diperluas sedikit menjadi “Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
interaksi manusia di dalam masyarakat.”

B. SARAN
Di dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi sebuah konkrit yang harus di selesaikan
dengan baik dengan demikian ilmu sosiologi dapat membantu menangani dan menyelesaikan
konkrit itu secara baik. Memang tidak mudah untuk dapat menyelesaikan konkrit itu tapi dengan
bermodalkan ilmu sosiologi yang di dapat sedikit demi sedikit jika di laksanakan dengan baik
maka perlahan-lahan sebuah konkrit itu dapat terselesaikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

William D Perdue. 1986. Sociological Theory: Explanation, Paradigm, and Ideology. Palo Alto,
CA: Mayfield Publishing Company. Hlm. 20

Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Hlm. 5

James. M. Henslin, 2002. Essential of Sociology: A Down to Earth Approach Fourth Edition.
Boston: Allyn and Bacon. Hlm 10

Pitirim Sorokin. 1928. Contemporary Sociological Theories. New York: Harper. Hlm. 25

Randall Collins. 1974. Conflict Sociology: Toward an Explanatory Science. New York:
Academic Press. Hlm. 19

George Ritzer. 1992. Sociological Theory. New York: Mc Graw-Hill. Hlm. 28

Sosiologi: KBBI. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002


Andrey Korotayev, Artemy Malkov, and Daria Khaltourina, Introduction to Social
Macrodynamics, Moscow: URSS, 2006.

10

Вам также может понравиться