Вы находитесь на странице: 1из 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yangberkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan,
salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal
tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok
pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang,
dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu
diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk
menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila
strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan
perusahaan. Manajemen operasi (MO) mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-
an. Pada saat itu Frederick W Taylor mengembangkan konsep yang terkait dengan
efisiensi di bidang produksi dengan menggunakan pendekatan ilmiah untuk
menghitung produktivitas, menggunakan fungsi manajemen untuk menemukan
dan menggunakan aturan dan prosedur dalam operasi system produksi.

Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi, melainkan dalam


berkomunikasi dan interaksi dengan pihak lain di luar dirinya sendiri. Apa
sebabnya? Karena wirausaha itu tidak hidup sendirian. Dari adanya
berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang mencakup perilaku,
sikap, dan sistem nilai. Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi,
melainkan dalam berkomunikasi dan interaksi dengan pihak lain di luar dirinya
sendiri. Apa sebabnya? Karena wirausaha itu tidak hidup sendirian. Dari adanya
berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang mencakup perilaku,
sikap, dan sistem nilai.

1
Selain dari itu seorang wirausaha harus menguasai sepenuhnya prinsip dan
tindakan kepemimpinan wirausaha, karena hal itu merupakan suatu proses yang
menuntut pertumbuhan seiring dan tiga komponen, yaitu pengembangan pribadi
individu, efektivitas kerja sama tim dan perubahan organisasi. Namun tenlalu
sering ketiga komponen mi tumbuh tidak seining. Sebagai contohnya, kita ambil
mereka yang memilih untuk melakukan pengembangan pribadi. Tidak
terhindankan lagi, cepat atau lambat, akan dijumpai bahwa mereka melihat
sesuatu dengan cara yang berbeda dan tim tempat mereka bekerja dan dan
onganisasi yang mereka layani. Apa yang terjadi?

Berdasarkan pandangan yang beredar dikalangan masyarakat bahwa


seorang entrepreneur adalah orang yang kikir, agresif, egois, penghasilan tidak
stabil, tidak terhormat dan pekerjaan rendah, maka dari itu penulis mengangkat
penulisan makalah ini agar mengubah paradigma masyarakat mengenai
seorang entrepreneur.

Karena pada dasarnya, untuk menjadi seorang entrepreneur sangat


diperlukan mindset yang bagus, motivasi yang kuat dan inovasi yang bervariasi
sehingga bisa menjadi entrepreneur yang sukses dan berhasil.

B. Rumusan Masalah

1. Apa maksud Produksi Usaha ?


2. Bagaimana Pembuatan Keputusan Dalam Produksi/Operasi ?
3. Bagaimana Membangun Komunikasi dalam Berwirausaha?
4. Motivasi, Inovasi dan kreatifitas seperti apa yang di butuhkan dalam
berwirausaha?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama pembuatan makalah ini untuk memenuhi nilai mata kuliah
Kewirausahaan. Selanjutnya untuk memaparkan pengertian dan menjelasakan dari
Produksi Usaha, Komunikasi dalam berwirausaha, Kepemimpinan dalam
berwirausaha dan Motivasi, Inovasi dan serta kreativitas dalam berwirausaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Produksi Usaha
Manajemen produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat juga
berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang di hasilkan, peran
manajemen produksi terasa sangat semakin penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk mengakinatkan pemborosan dalam
bentuk menumpuknya persediaan.

2.1.1. Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu:


a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

2.1.2. Perkembangan Manajemen Produksi

Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia


menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di
terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di
tulis tahun 1300 sebelum masehi menunjukan bahwa organisasi dan administrasi
negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno.

Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari


manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing.
Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang
mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti
perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan.

Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa


faktor yang menunjang yaitu:

a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi


b. Revolusi industri
c. Perkembangan alat dan teknologi
d. Perkembangan ilmu dan metode kerja

2.1.3. Proses Produksi

Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:

3
a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:

· Proses produksi terus menerus (Continuous production)

· Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)

b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:

· Proses ekstraktif

· Proses analitis

· Proses pengubahan

· Proses sintesis

2.1.4. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

a. Perencanaan sistem produksi.

b. Perencanaan produksi.

c. Perencanaan lokasi produksi.

d. Perencanaan letak fasilitas produksi.

e. Perencanaan lingkungan kerja.

f. Perencanaan standar produksi.

2.1.5. Fungsi Dan Sistem Produksi

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi adalah:

1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk


pengolahan masukan (inputs).

2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang


perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari


kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau
tertentu.

4
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan
tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya
dapat dilaksanakan.

2.2. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi

Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua hal


yaitu kegiatan produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan tujuan untuk menekan biaya penciptaan nilai dan untuk
melayani kebutuhan konsumen dengan baik (nilai tambah).

Produksi didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang mentah menjadi


barang setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat menambah nilai guna barang
tersebut.Produksi merupakan kegiatan yang mencakup penciptaan suatu
produk. Namun istilah produksi tidak hanya digunakan dalam penciptaan barang
saja tetapi juga digunakan dalam kegiatan jasa.

Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing,


actuating, controlling) penyebaran material fisik melalui rantai nilai. Mulai dari
usaha mendapatkan material tersebut melalui produksi sampai pendistribusiannya.
Fungsi manajemen bahan bagi pihak internal perusahaan adalah biaya produksi
yang lebih rendah dan peningkatan kualitas produk secara simultan melalui
peniadaan produk rusak atau cacat baik dari rantai supplay dan proses pabrikasi.

Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat mengurangi


biaya penciptaan nilai melalui 3 cara yaitu :

1. Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam memproduksi


barang sehingga tidak terdapat produk yang kurang berkualitas dan tidak dapat
dijual.

2. Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang


(rework) dan biaya tambahan (scrap costs).

3. Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk mendapatkan


kualitas produk yang lebih baik.

Teknik manajemen utama yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan


kualitas produk mereka adalah Total Quality Management (TQM). Fokus inti
TQM adalah pada kebutuhan untuk mengembangkan kualitas produk dan jasa
perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2000:23) pengertian TQM adalah suatu

5
pendekatan dalam menjalankan bisnis yang berupaya untuk memaksimumkan
daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungannya. Terdapat 10 unsur dari TQM tersebut yaitu:

1. Fokus pada pelanggan

2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas

3. Penggunaan pendekatan alamiah

4. Memiliki komitmen jangka panjang

5. Pembentukan tim kerja

6. Penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan

7. Pendidikan dan pelatihan

8. Kebebasan yang terkendali

9. Kesatuan tujuan

10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

Selain itu, terdapat beberapa persyaratan dalam TQM, yaitu:

1. Komitmen dari manajemen puncak

2. Adanya stering committee (SC) dari seluruh bagian organisasi

3. Perencanaan dan publikasi

4. Pembentukan infrastruktur yang mendukung penyebarluasan dan perbaikan


berkesinambungan

2.2.1. JIT (just in time)

Adalah suatu sistem yang seimbang dimana terdapat sedikit atau tidak ada
barang setengah jadi atau dan barang jadi yang tertunda dan menganggur. Yaitu
dengan mengefisiensikan biaya penyimpanan bahan. Dengan mendatangkan
bahan tersebut tepat pada saat bahan tersebut dibutuhkan dan bukan sebelumnya.

Produk yang dihasilkan tepat pada waktu dan dalam jumlah yang diminta
atau dibutuhkan oleh konsumen. Apabila terdapat bahan yang cacat pada bahan
yang masuk akan dapat segera dideteksi. Sehingga JIT dapat meningkatkan
kualitas produk dan kerusakan pada bahan dapat diminimalisir.

6
Namun, sistem JIT ini memiliki kelemahan, yaitu perusahaan tidak
memiliki persediaan bahan, sehingga akan sulit bagi perusahaan apabila terjadi
hambatan-hambatan dalam proses produksi atau saat terjadi lonjakan permintaan.
Solusinya yaitu perusahaan harus memiliki beberapa pemasok bahan yang
dibutuhkan.

Selain pengurangan biaya dan peningkatan kualitas, ada dua sasaran yang penting
dalam bisnis internasional yaitu:

1. Pabrikasi dan manajemen bahan harus dapat menghimpun permintaan dari


respon lokal. Permintaan lokal meningkat dari adanya perbedaan nasional dalam
cita rasa dan preferensi infrastruktur, saluran distribusi dan permintaan
pemerintah. Permintaan untuk merespon kebutuhan lokalmenciptakan penekanan
untuk mendesentralisasikan kegiatan produksi ke pasar nasional atau regional
utama tempat perusahaan melakukan bisnis.

2. Pabrikasi dan manajemen bahan harus dapat memberikan respon yang cepat
terhadap perubahan permintaan konsumen. Persaingan berdasarkan waktu telah
menjadi semakin penting. Dengan kata lain, ketika permintaan konsumen
cenderung meningkat dan perubahan tidak dapat diramalkan, perusahaan yang
dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan ini akan
memperoleh keuntungan.

2.3 Menentukan Letak Lokasi Bisnis

Letak lokasi bisnis menjadi salah satu syarat penting dalam menentukan
sukses tidaknya suatu perusahaan tersebut didirikan serta untuk mencapai tujuan
ganda yaitu meminimalisasi biaya dan mengembangkan kualitas produk. Dalam
menentukan letak lokasi bisnis perlu diperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah:

1. Faktor Negara

Faktor Negara merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan


letak lokasi bisnis. Kondisi politik, ekonomi, budaya dan biaya faktor relatif
berbeda dari suatu Negara dengan Negara lain. Suatu Negara pasti memiliki
keunggulan komparatif yang menyebabkan biaya faktor relatif bebeda-
beda.Sedangkan perbedaan politik, ekonomi, dan budaya nasional memperngaruhi
keuntungan, biaya dan risiko untuk melakukan bisnis di suatu Negara.

Faktor Negara yang lain berkenaan dengan keputusan lokasi yaitu


mencakup adanya hambatan dari suatu Negara yang akan dijadikan tempat bisnis

7
tentang peraturan berinvestasi di Negara tersebut. Walaupun biaya faktor relatif
lebih rendah namun dengan adanya keputusan larangan investasi memungkinkan
dapat menghapus pilihan tersebut.

Faktor Negara lain adalah tingkat pertukatan uang asing yang relatif
berubah-ubah.perubahan yang berlawanan dalam tingkat perubahan dengan cepat
tersebut dapat mengubah daya tarik suatu Negara yang akan mengadakan suatu
bisnis di Negara tersbut. Apresiasi mata uang dapat mengubah suatu lokasi
dengan biaya rendah menjadi lokasi dengan biaya tinggi.

2. Faktor Teknologi

Teknologi yang menjadi perhatian penting adalah teknologi yang


melaksanakan aktivitas-aktivitas pabrikasi khusus (manufacturing
technology). Tipe teknologi yang digunakan sebuah perusahaan dalam pabriknya
dapat menjadi sangat penting dalam keputusan lokasinya. Terdapat tiga
karakteristik faktor teknologi adalah:

a. Biaya tetap

Biaya tetap untuk mendirikan pabrik sangat tinggi, dimana suatu


perusahaan harus melayani pasar dunia dari satu lokasi tunggal atau dari lokasi
yang sangat sedikit.Biaya tetap yang relatif rendahsuatu saat dapat berubah
menjadi biaya yang cukup ekonomis untuk melaksanakan aktivitas tertentu di
beberapa lokasi.Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menampung permintaan
dari respon lokal dengan lebih baik.Pabrik yang berada di banyak lokasi juga
dapat membantu perusahaan menghindari risiko ketergantungan pada satu lokasi.
Tergantung terhadap satu lokasi akan memberikan dampak negatif terhadap
perusahaan tersebut.

b. Skala efisien minimum

Konsep skala ekonomi menerangkan bahwa bila output dari pabrik


bertambah maka unit-unit biaya akan berkurang. Alasan terhadap hubungan ini
mencakup pemanfaatan yang lebih optimal dari peralatan modal dan perolehan
produktivitas yang muncul melalaui spesialisasi yang lebih banyak dari pekerjaan
dalam suatu perusahaan. Tingkat output yang berada pada tingkat skala ekonomi
yang terrendah menunjukkan skala efisien minimum dari output. Hal ini
merupakan skala output suatu pabrik yang harus diopersikan pada semua tingkat
pabrik utama untuk merealisasikan skala ekonomi.

Konsep ini menunjukkan bahwa skala efisien minimum yang lebih besar
dari suatu pabrik, merupakan pernyataan yang mendukung pada pemusatan

8
produksi di satu lokasi atau sejumlah lokasi yang terbatas. Ketika skala efisien
minimum dari suatu produksi rendah, maka kemungkinan biaya akan menjadi
ekonomis bagi pabrik yang berada dibeberapa lokasi.

Dalam hal ini, terdapat keuntungan-keuntungan yang diperoleh bagi


perusahaan untuk menghimpun permintaan yang lebih baik bagi respon lokal atau
untuk membatasi dalam upaya melawan risiko mata uang dengna memproduksi
produk yang sama di beberapa lokasi.

c. Flexible manufacturing (lean production)

Fleksibel manufacturing merupakan suatu susunan yang dirancang untuk:

· Mengurangi waktu penanganan perlengkapan yang kompleks

· Menciptakan pemanfaatan mesin secara individual melalui penjadwalan yang


lebih baik

· Meningkatkan kontrol kualitas disetiap tahap pabrikasi

Teknologi produksi yang fleksibel menjadikan perusahaan dapat


menghasilkan produk akhir dengan keragaman yang lebih banyak pada tingkat
unit-unit biaya yang pada suatu waktu hanya dapat dicapai melalui produksi
massa dari output yang didesentralisasi.

Teknologi dalam suatu perusahaan dapat membantu perusahaan tersebut


untuk menciptakan respon konsumennya. Teknologi yang fleksibel dalam bisnis
internasional juga dapat membantu perusahaan menyeragamkan produknya untuk
pasar nasional dan internasionala yang berbeda-beda

Faktor teknologi dapat mendukung kebijakan ekonomi perusahaan untuk


memusatkan fasilitas menufakturing pada pilihan lokasi. Kebijakan tesebut
sesuaidan benar apabila:

 Biaya-biaya tetap besar


 Skala efisiensi minimum dari produksi tinggi
 Teknologi manufacturing yang fleksibel tersedia

Hal tersebut sering kali benar bila terdapat perbedaan cita rasa dan
preferensi konsumen dalam pasar-pasar nasional tersebut, selama teknologi
mnaufakturing yang fleksibel mendukung perusahaan untuk menyeragamkan
produk di Negara yang berbeda-beda pada fasilitas tunggal. Kebijakan untuk
memusatkan produksi di satu atau sedikit lokasi tidak dapat dipaksa apabila:

9
 Biaya-biaya tetap rendah
 Skala efisiensi minimum dari produksi rendah
 Teknologi manufacturing yang fleksibel tidak tersedia

Selain ketiga karakteristik teknologi manufaktur yang telah dibahas di


atas, faktor teknologi yang lainnya juga perlu mendapat perhatian, diantaranya
adalah peranan teknologi dalam keunggulan bersaing sebagaimana dikemukakan
oleh Porter (1994:177) bahwa “teknologi berpengaruh pada keunggulan bersaing
jika memiliki peran signifikan dalam menentukan posisi biaya relatif atau
differensiasi relatif.Karena teknologi terwujud dalam setiap aktivitas nialai dan
berperan dalam mewujudkan keterkaitan di antara berbagai aktivitas, maka
teknologi dapat memiliki pengaruh besar tehadap biaya atau diferensiasi, jika
berpengaruh pada faktor penentu biaya atau faktor penentu keunikan aktifitas
nilai.

3. Faktor produk

Terdapat dua ciri produk yang dapat mempengaruhi keputusan lokasi, yaitu:

a. Rasio antara nilai dan berat produk, karena hal ini berpengaruh dalam bidang
transportasi. Banyak komponen-komponen elektronik yang memiliki rasio antara
nilai dengan berat produk yang tinggi, mahal dan tidak terlalu berat. Dengan
demikian, sekalipun komponen-komponen elektronik tersebut dibentuk separuh
jalan di seluruh dunia. Biaya transportasi diperhitungkan dengan presentasi yang
sangat kecil dari total biaya secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal ini, maka
yang lainnya akan menjadi sama, terdapat penekanan yang kaut terhadap pabrik
produk-produk tersebut pada loksai yang optimal dan untuk melayani pasar dunia
dari lokasi tersebut.

Penanganan produk yang berbeda yaitu rasio antara nilai dengan berat
produk yang rendah.Produk tersebut relatif tidak terlalu mahal dan berat. Bila
produk-produk tersebut dibentuk di beberapa tempat maka biaya transportasi
diperhitungkan dengan presentasi yang besar dari total biaya keseluruhan. Maka
produk lainnya akan sama, dimana terdapat penekanan yang kaut terhadap pabrik.
Produk-produk ini terdapat di beberapa lokasi yang dekat dengan pasar utama
untuk mengurangi biaya transportasi.

b. Produk yang melayani kebutuhan-kebutuha universal (kebutuhan yang sama


di dunia). Sepanjang terdapat sedikit perbedaan nasional dalam citarasa dan
preferensi konsumen untuk berbagai macam produk, maka kebutuhan untuk
respon lokal akan berkurang. Maka hal ini akan meningkatkan daya tarik untuk
menempatkan pabrik atau perusahaan pada suatu lokasi yang optimal.

10
2.4. Menempatkan Fasilitas pabrik

Terdapat dua strategi dalam penempatan fasilitas produksi, yaitu memusatkan


fasilitas-fasilitas produksi tersebut pada lokasi yang optimal dan melayani pasar
dunia, dan mendesentralisasikan fasilitas-fasilitas produksi tersebut pada wilayah
atau lokasi nasional yang berragam yang dekat dengan pasar utama.Pilihan
strategi yang tepat ditentukan oleh faktor keragaman, Negara, teknologi dan
produk.

Pemusatan pabrikasi sesuai jika:

a. Perbedaan dalam biaya-biaya faktor politik ekonomi dan budaya memberikan


pengaruh besar pada biaya-biaya produksi di berbagai Negara.

b. Hambatan perdagangan rendah.

c. Tingkat pertukaran diharapkan akan relatif stabil.

d. Teknologi produksi mengandung biaya tetap yang tinggi atau skala efisien
minimum yang tinggi serta keberadaan teknologi produksi yang fleksibel.

e. Ratio value to weight produk yang tinggi.

f. Produk yang melayani kebutuhan-kebutuhan universal.

Desentralisasi produksi sesuai jika:

a) Perbedaan antara Negara dalam biaya-biaya faktor politik ekonomi dan


budaya tidak membawa pengaruh besar pada biaya produksi di berragam Negara.

b) Hambatan perdagangan tinggi.

c) Tingkat pertukaran yang diharapkan berubah.

d) Teknologi produksi mengandung biaya tetap yang rendah, dan teknologi


produksi yang fleksibel

e) Ratio value to weight produk yang rendah.

f) Produk tidak melayani kebutuhan universal, Karena perbedaan yang


signifikan dalam cita rasa dan preferensi konsumen berada di Negara-negara.

2.5. Manajemen Operasi dan Lingkungannya

11
2.5.1. Pentingnya Manajemen operasi

Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-


topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi
dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua organsasi ada
untukmemenuhi permintaaan tersebut. Dengan pemahaman dasar tentang apa
yang dilakukanuntukmengembangkan dan mengoperasikan sistem-sistem
produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan mengelola tenaga
penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami kemampuan
dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk
baru, dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan
ekspansi kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujna persediaan ssecara
lebih baik.

Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi


biaya,rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain
untuk pengawasan. Para manjer personlia juga dapat memperoleh suatu
pengetahuan tentang kompleksitas desain pekerjaan,fungsi-fungi yang
dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-keterampilan yanga diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa


sekitar 70 persen aktiva –aktiva dalamberbagai organisasi manufacturing dan
pemrosesan adalah berbentuk p ersediaan-persediaan,pabrik dan peralatan yang
secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer
produksi atau operasi manajer, manajer bahan,manajer peralihan, dan para
penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen
operasi dan produksi.

Alasan ketiga adalah untuk meperoleh pengetahuan tentanng berbagai macam


tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Para manajer produksi dan
operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan
atau anggota legislatif. Tetai, di lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem
sosial dan mempinyai kewajiban-ewajiban terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi


adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu kreatif
ang berminat terjun dalamkarier profesional di bidang manajemen produksi atau
operasi dan manjemen pelatihan.

2.5.3. Hubungan fungsi produksi dan lingkungannya

12
Pesanan-pesanan diterima oleh departeman penjualan yang merupakan bagian
fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplies didapatkan melalui fungsi
pembelain; modal untuk pembelian berbagai pealatan datang dari fungsi
keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim
oleh fungsi distribusi. Penyanggan fungsi produksi daripengaruh lingkungan secar
langsung diperlakukan untuk alasan diantaranya interaksi dengan unsur-unsur
lingkungan, proses transformasi tekologi yang lebih efisien dariada proses yang
diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan
manajerial yang diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi
sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberehasilan operasi pemasaran,
personalia, atau keuangan.

2.5.3. Organisasi Formal Fungsi Produksi

Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun struktur


organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimiliknya, danlingkungan yang melingkupinya.

2.6. Pembuatan Keputusan Dalam Produksi/Operasi

Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan


produksi. Pembuatan keputusan dapat dioandang dari berbagai perspektif yang
berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu
keputusan dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-
alternatif sampai pemilihannya.

Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang


dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-
penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.
Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dananalisa
data yang relavan. Dari dat tersebut ditentukan alternatif dikembangkan sebelum
diambil suatu keputusan.

Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya


adalah evaluasi alternatif- alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan
keputusan yang tepat. Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-
model matematik formal. Ini memungkinkanpembut keputusan untuk
mengkuantufikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi berbagai
alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan alternatif dilakukan untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi.
Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas yang
tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan

13
alternatif terbaik pun sering merupakan kompromberbagai faktor yang
dipertimbangkan.

Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum


diterapkan dalam praktek. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan
keputusan secar keselururuhan. Pemahaman akan perubahan organisasionaladalah
kunci sukses implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian
perintah, naun dalam hal ini manajer harus menetapkan jadwal kegiatan atau
anggaran, mengadakan den mengalokasikan sumberdaya yang diperlukanserta
melimpahkan wewenang dan tanggungjawab tertentu.

2.7. Alasan Perusahaan Menjadi Global

Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak


perusahaan yang membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia
internasional.Ada beberapa alsan yang mendasari perusahaan menjadi global.
Diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Efisiensi biaya

Banyak cara yang telah dilakuakn oleh perusahaan yang beroperasi secara global
atau secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya, antara lain
dengan cara:

a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah

b.Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada kemajuan


perusahaan

2.Perbaikan manajemen rantai pasokan

Dengan menempatkan fasilitas di suatu Negara dimana sumberdaya tertentu


berada, maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.

3.Pemberian produk yang lebih baik

Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi


dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang
beroperasi secara internasional menempatkan diri di suatu Negara tertentu dimaka
produk perusahaan tersebut dipasarkan, misalnya disesuaikan dengan budaya
yang berlaku.

4.Menarik pasar baru

14
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas,
maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka untuk digunakan
sebagai tempat usaha dengan memperhatikan berbagai aspek.

2.2 Komunikasi dalam Berwirausaha


2.2.1 Pengertian Komunikasi

Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi, melainkan dalam


berkomunikasi dan interaksi dengan pihak lain di luar dirinya sendiri. Apa
sebabnya? Karena wirausaha itu tidak hidup sendirian. Dari adanya
berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang mencakup perilaku,
sikap, dan sistem nilai.

Kehidupan para wirausaha sehari-hari selalu terlibat dengan menerima dan


memberi informasi melalui komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya
komunikasi di dalam dunia bisnis sangat penting sekali untuk keberhasilan di
dalam kegiatan usahanya. Jika demikian komunikasi itu apa? Perkataan
komunikasi berasal dari kata "Communicare" (bahasa Latin) yang artinya
memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa Inggris disebut "Communication"
yang artinya suatu pertukaran informasi, konsep, ide, perasaan antara dua atau
lebih.

Menurut Oxford Dictionary, komunikasi adalah pengiriman atau tukar


menukar informasi, ide, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Ensiklopedia,
komunikasi adalah penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta
dari satu pihak dalam suatu organisasi. Jadi, sebenarnya komunikasi itu adalah
proses pernyataan antarmanusia. Pernyataan manusia itu dinamakan pesan
(message), dan orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator
(communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan pesan (message)
disebut komunikan (communicatee). Adapun isi pesan yang disampaikan
komunikator itu adalah pikiran atau perasaan, serta lambang dengan
menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.

Sudah jelas bahwa salah satu yang paling penting bagi para
wirausahawan untuk mendapatkan sukses di dalam bisnis adalah dengan
berkomunikasi dan interaksi. Jika tidak dapat berkomunikasi maka tidak mungkin
bagi seorang wirausahawan dapat memperoleh kesempatan berbisnis, baik untuk
menciptakan ide-ide, gagasan, maupun cara mengembangkan usahanya.

15
Akhirnya dari penjelasan materi tersebut di atas, dapat diambil suatu
kesimpulan mengenai pengertian komunikasi, adalah sebagai berikut:

 Komunikasi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menyampaikan warta


dari seseorang kepada orang lain dalam usaha kerja sama untuk mencapai
suatu tujuan.
 Komunikasi adalah suatu proses dalam memberitahukan keterangan
 keterangan mengenai buah pikiran yang saling diperlukan.
 Komunikasi adalah proses penyampaian keterangan dan pengertian dari :
seseorang kepada orang lain.

Dengan demikian, berkomunikasi itu mengandung proses pemberitahuan,


mendengarkan, dan memahami secara terus menerus dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu. Berkomunikasi yang dianggap baik adalah
berkomunikasi yang berlangsung secara timbal balik dan terus menerus dapat
menciptakan saling pengertian semua pihak. Dengan demikian, komunikasi yang
berlangsung secara timbal balik, akan bermanfaat dalam setiap kesempatan
berwirausaha untuk mencapai tujuan.

Begitu pula dengan berkomunikasi di dalam berbisnis akan mendapatkan


kesempatan sukses jika disertai dengan perkembangan teknologi. Di dalam
pembinaan kemampuan berkomunikasi ada tiga aspek yang perlu diperhatikan
oleh setiap wirausahawan, yaitu:
a. Berkomunikasi harus dipandang sebagai proses.
b. Berkomunikasi harus menyangkut manusia dan bukan manusia.
c. Berkomunikasi harus menyangkut informasi.

2.2.2 Syarat-syarat berkomunikasi


Apabila telah melaksanakan cara berkomunikasi maka seorang wirausaha
harus mengetahui bagaimana tanggapan suatu jenis komunikasi yang disampaikan
terhadap seseorang mengenai isi suatu pesan yang dikirimkan.
Syarat-syarat untuk mampu berkomunikasi, adalah sebagai berikut:
 Pesan yang disamgaikan hendaknya dapat membangkitkan keinginan
pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk
memperolehnya.
 Pesan yang disampaikan harus dirancang terlebih dahulu dan disampaikan
sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang
dimaksud.
 Pesan yang disampaikan harus menggunakan tanda-tanda yang
disesuaikan dengan pengalaman yang sama antara yang memberi pesan
dan orang yang menerima pesan, sehingga sama-sama mengerti.

16
 Pesan yang disampaikan hendaknya mewujudkan dan menunjukkan suatu
jalan untuk memperoleh keinginan yang layak.

2.2.3 Macam-macam komunikasi


Komunikasi yang dipergunakan oleh seorang wirausaha ada tiga macam.

a. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambang, huruf, misalnya
jika akan menyampaikan pesan melalui surat biasanya menggunakan huruf-huruf
atau abjad, dan lain sebagainya.

Kebaikan komunikasi secara tertulis, yaitu:


1) Dapat disebarkan seluas-luasnya
2) Merupakan pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
3) Mempunyai daya tahart yang lama
4) Dapat lebih tegas dan jelas

Kelemahan komunikasi secara tertulis, yaitu:


1) Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
2) Tidak semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis.
3) Suka gagal jika latar belakang penerima komunikasi pendidikannya lebih
rendah.

b. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan langsung, ceramah,
diskusi kelompok, dan lain sebagainya.

Kebaikan komunikasi secara lisan, yaitu:


1) Dapat menimbulkan komunikasi timbal balik secara langsung.
2) Dapat menimbulkan partisipasi secara langsung.
3) Dapat memberi penjelasan dengan lebih terperinci.

Kelemahan komunikasi secara lisan, yaitu:


1) Memerlukan penyesuaian di dalam berkomuni kasi.
2) Berkomunikasi secara lisan lebih banyak memerlukan penjelasan lebih
terperinci.
3) Tidak dapat dipakai sebagai dokumentasi tertulis.
4) Komunikasi lisan kurang ada ketegasan.

17
c. Komunikasi Gambar
Kadang-kadang berkomunikasi secara tertulis sulit dilaksanakan, sehingga
untuk itu perlu dilaksanakan dengan komunikasi gambar. Misalnya dalam
mengkomunikasikan perencanaan suatu bangunan yang rumit, apabila
disampaikan dengan tertulis atau lisan hanya akan menimbulkan miss
comunication.

2.2.4 Proses berkomunikasi


Proses berkomunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Proses komunikasi primer


Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran oleh
wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan) dengan
menggunakan lambang-lambang sebagai media atau saluran.

b. Proses komunikasi sekunder


Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seorang wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan)
dengan menggunakan alat sebagai sarana. Seorang wirausaha menggunakan
media, karena masyarakat konsumen sangat jauh tempat tinggalnya dan sangat
banyak. Apabila masyarakat konsumen (komunikan) sangat jauh tempat
tinggalnya, maka sebagai alat berkomunikasi menggunakan surat, telepon,
telegram, dan lain sebagainya.

c. Proses komunikasi linear


Proses komunikasi linear adalah proses perjalanan dari satu titik ke titik
lain secara lurus. Proses komunikasi linear merupakan penyampaian pesan oleh
seorang wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan)
sebagai titik terminal. Komunikasi linear ini berlangsung dalam situasi
berkomunikasi tatap muka atau melalui alat media.

d. Proses komunikasi sirkular


Proses komunikasi sirkular adalah proses terjadinya umpan balik (feed
back). Terjadinya umpan balik (feed back) adalah adanya arus pesan dari seorang
wirausaha (komunikator) mengalir kepada masyarakat konsumen (komunikan).
Adakalanya umpan balik itu mengalir dari masyarakat konsumen (komunikan)
kepada wirausaha (komunikator)."

2.2.5 Tujuan dan keberhasilan berkomunikasi


Tujuan adanya berkomunikasi adalah mengubah tingkah laku, baik secara

18
individu maupun secara kelompok. Tujuan adanya berkomunikasi adalah
melaksanakan pertukaran informasi yang paling menguntungkan kedua belah
pihak, baik untuk wirausaha (komunikator) maupun masyarakat konsumen
(komunikan) untuk menemukan kesamaan persepsi. Berkomunikasi dianggap
berhasil apabila tafsiran masyarakat konsumen (komunikan) dapat menerima
maksud wirausaha (komunikator).
Apabila antara komunikan dan komunikator tidak ada kesesuaian, maka
masalah ini disebut salah komunikasi. Dengan perkataan lain berkomunikasi
dianggap berhasil apabila tujuan yang dunginkan wirausahawan (komunikator)
mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat konsumen (komunikan).

2.2.6 Melakukan Komunikasi Efektif


Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke
dalam bentuk ucapanucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak
didengar dan mampu menarik perhatian orang lain. Berkomunikasi yang efektif
harus diikuti dengan perilaku jujur, sehingga dapat membantu seorang wirausaha
di dalam mengembangkan karir masa depannya.

Dengan kepandaian berkomunikasi secara efektif seorang wirausaha akan


mencapai puncak karir dan meraih kursi empuk yang menjadi idaman setiap
orang. Keterampilan di dalam berkomunikasi ditentukan oleh bentuk
mengekspresikan diri. Di samping itu hambatan berbahasa, hambatan fisik dan
hambatan secara psikologis harus bisa diatasi.

Sementara itu orang-orang bisnis mengatakan bahwa: "Untuk mengelola


bisnis dengan baik pasarkanlah sesuatu untuk masa depan. Agar bisa menguasai
masa depan, kuasailah sebanyakbanyaknya informasi melalui komunikasi yang
efektif'.

Berkomunikasi secara efektifprinsipnya adalah bertanya dan berbicara


seperlunya dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Prinsip
berkomunikasi secara efektif harus memperhatikan tata cara dan sopan santun
agar di dalam pembicaraan dapat berjalan dengan lancar.

Berkomunikasi secara efektif akan menghasilkan buah pildran yang


positif untuk memecahkan permasalahan, yaitu:
a. Memberi kesempatan berbicara kepada lawan bicara.
b. Bertatap muka secara sopan dan ramah tamah.
c. Berbicara secara jelas, dimengerti, dan jangan berbisik.

19
d. Menghayati pokok permasalahan yang akan disampaikan.
e. Menghimpun karakteristik wirausaha yang berhasil di dalam usahanya.

2.3 Kepemimpinan Dalam Berwirausaha


2.3.1 Definisi Kepemimpinan secara Umum

Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak


dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul
pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan secara umum,
antara lain :

Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari


kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi
di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan
kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen
primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok,
ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.

Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk


memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama
yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan
terarah.

2.3.2 Definisi Kepemimpinan dalam Berwirausaha

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah


pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.

Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka


mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter
pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.

2.2.3 Bagaimana Menjadi Pemimpin yang Baik

Tipe-tipe Kepemimpinan dalam Berorganisasi:

20
 Tipe Otokratik

Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang
sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang
menonjolkan “keakuannya”,

 Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang


bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama
masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.

 Tipe Kharismatik

Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat
sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat
besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu
dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

 Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar


dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang
sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-
sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-
masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

 Tipe Demokratik

Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator


dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.

 Tipe Administratif

Pemimpin tipe administrative ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakan


tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul
perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.

2.3.4 Ciri ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain :

Pengetahuan umum yang luas. Semakin tinggi kedudukan seseorang


dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu
berpikir dan bertindak secara generalis.

21
 Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang

Sikap yang inkuisitif atau rasa ingin tahu merupakan suatu sikap yang
mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan
yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-
hal baru.

 Kemampuan analitik

Efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya


melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada
kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan
dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.

 Daya ingat yang kuat

Pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas


kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk
kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.

 Kapasitas integratif

Pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan


holistik mengenai orgainasi.

 Keterampilan berkomunikasi secara efektif

Fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi


ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.

 Keterampilan mendidik

Memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan


kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan
dedikasinya kepada organisasi.

 Rasionalitas

Semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan


kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran
itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam
hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi
tersebut.

 Objektivitas

22
Pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan
penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang
pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya
bertindak secara objektif.

 Pragmatisme

Dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud


dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan
sasaran yang berada dalam organisasi.

 Kematangan mental

Seorang pemimpin harus memiliki kematangan mental yang terlihat pada


kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak gampang marah dan
sebagainya.

2.3.5Prinsip Sejati Kepemimpinan Kewirausahaan

Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha


adalah suatu proses yang menuntut pertumbuhan seiring dan tiga komponen, yaitu
pengembangan pnibadi individu, efektivitas kerja sama tim dan perubahan
organisasi. Namun tenlalu sering ketiga komponen mi tumbuh tidak seining.
Sebagai contohnya, kita ambil mereka yang memilih untuk melakukan
pengembangan pribadi. Tidak terhindankan lagi, cepat atau lambat, akan dijumpai
bahwa mereka melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan tim tempat mereka
bekerja dan dan onganisasi yang mereka layani. Apa yang terjadi?

Biasanya rekan sekerja sangat cepat untuk memadamkan pendekatan


antusias mula-mula yang dimiliki oleh seorang individu dengan komentar:
‘Jangan pedulikan, mereka sudah berada di jalur yang benar—tapi jangan
khawatir, meneka akan segera kembali normal’. Pendekatan individual yang
kedua yang lebih jujur adalah mencoba untuk mengawali perubahan di dalam tim
dan organisasi mereka. Sering kali setelah itu mereka merasa terisolasi.
Pendekatan ketiga yang lebih menentukan adalah memiliki pendirian. Ini
memberikan pembenaran bagi rekan-rekan yang lain untuk mengisolasi lebih
jauh. Bergantung pada daya tahan dan tingkatan status mereka, pendekatan yang
beragam ini dapat berjalan sampai dengan tingkatan tertentu, namun biasanya
hanya untuk jangka pendek.

Kemudian pendekatan reflektif yang keempat ‘mengapa saya membuang-


buang waktu saya di sini’ datang kepada mereka. Dan sini seseorang akan jatuh
kembali dalam rasa aman perilaku lama yang sudah dibuang atau mengambil

23
kesempatan untuk pergi. Langkah mi mungkin berharga bagi orang tersebut,
walaupun menyakitkan bagi organisasi. Mereka melakukan hal itu bukan karena
mereka benar-benar menginginkannya tapi karena mereka telah mencapai tingkat
ketidakpuasan terhadap apa yang mereka lakukan. Dengan bekerja keras untuk
mengembangkan potensi mereka, mereka ingin tetap melanjutkan bertumbuh,
bukannya dihalangi oleh pemikiran sempit dan kekhawatiran akan rasa aman.
Mereka ingin memiliki kemampuan untuk melayani dan dihargai, menjadi seperti
kepada siapa mereka bekerja sekarang. Untuk alasan yang sama banyak hubungan
gagal ketika salah satu berkembang dan yang lain ingin menjaga agar segala
sesuatu tetap seperti apa adanya. Dalam suatu hubungan, kecuali terdapat
kesepakatan untuk pertumbuhan dan penghargaan, mereka akan kandas gagal atau
tersapu hanya disebabkan oleh perilaku mereka.

Hal yang sama dan sudut pandang organisasi, setiap program perubahan
yang tidak mengembangkan secara pribadi orang-orangnya dan terus
melakukannya dengan membangun pemikiran dan kepemilikan wirausaha, tidak
akan dapat menghindar dan ketidaklanggengan dan akan terlihat hanya sebagai
suatu trend sesaat dengan pengulangan kata-kata yang umum: ‘lagi-lagi i,
program perubahan yang lain’ yang disuarakan di sepanjang koridor dan e-mail.

Suatu kejutankah bahwa organisasi tidak mempertahankan orangorang


terbaiknya? Persentase orang yang meninggalkan organisasi cukup tinggi.
Beninvestasi jutaan dolar untuk pelatihan demi keuntungan kompetisi merupakan
kegiatan yang biasa dilakukan, namun mempertthankan orang-orang unggul yang
menjadi kunci pengembangan organisasi sebenarnya lebih masuk akal. Dan sudut
pandang tim, banyak pesaing yang sukses dan organisasi mapan telah
mempersiapkan diri karena keseluruhan tim yang dikembangkan bersama, merasa
tertahan baik oleh orang-orang dalam organisasi maupun oleh struktur organisasi
itu sendiri.

2.4 Motivasi, Inovasi & Kreativitas Dalam Berwirausaha

2.4.1 Definisi Berpikir, Kreatif dan Inovatif

Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah, dengan


menghubungkan satu hal dengan yang lain, sehingga mendapatkan pemecahan.
Yang kemudian menjadi masalah adalah bahwa hal-hal yang akan dihubungkan
tersebut belum tentu ada atau hadir di benak kita. Oleh karena itu berpikir

24
melibatkan kemampuan untuk membayangkan atau menyajikan objek-objek yang
tidak ada secara fisik atau kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.

Agar seseorang dapat membayangkan atau menyajikan hal-hal yang


dibutuhkan untuk memecahkan masalah, maka untuk itu dibutuhkan bahan-bahan
dasar. Bahan-bahan dasar inilah yang membangun pikiran dan kemudian
menentukan model berpikir seseorang. Menurut Morris (1990), bahan-bahan
dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan konsep-konsep, untuk selanjutnya
konsep-konsep tersebut kemudian ditransformulasikan ke dalam bentuk kata-kata
atau bahasa atau dalam bentuk lainnya.

Yang dimaksud dengan kreativitas adalah menghadirkan suatu gagasan


baru. Kreativitas itu merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Anda harus mengetahui bahwa kreativitas tiap-tiap orang berbeda-
beda, kemampuan seseorang dalam bakat, pengetahuan, dan lingkungan juga
dapat mempengaruhi kreativitas. Kreativitas merupakan sumber yang penting dari
kekuatan persaingan karena adanya perubahan lingkungan.

Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara praktis


gagasan kreatif. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Kreativitas
adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.

Pendapat lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan untuk


menciptakan suatu produk baru ini :

a. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau


melihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variabel, yang sudah ada
sebelumnya.

b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang


baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya. Conny Semiawan (1984).

Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak pada


sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat yang tinggi. Sedangkan
semangat atau etos kerja yang tinggi seorang Wirausaha itu terletak pada
kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha.
Seorang Wirausaha yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk
mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham
terhadap gagasan-gagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Kita
tidak mungkin memiliki gambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi
tindakan kita akan memiliki konsekuensi di masa depan. Oleh karena itulah, kita
memerlukan pemikiran yang kreatif yang membantu untuk melihat konsekuensi

25
dari tindakan serta untuk memberikan alternatif tindakan. Pemikiran kreatif
berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai, penciptaan nilai, serta
penemuan peluang bisnis.

Seorang wirausaha yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan


perusahaanya harus selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru. Seorang
wirausahawan yang kreatif dan inovatif akan mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi bisnis pada zaman sekarang. Seorang wirausahawan yang
inovatif akan selalu menciptakan produk-produk yang baru untuk kemajuan
usahanya.

Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat


berwujud apa saja, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa
dilakukan dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian
melakukan modifikasi untuk membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi
tersebut akan melahirkan sebuah produk baru lagi.

2.4.2 Stategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif dalam dunia pendidikan

Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang perlu


ditempuh kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai organisasi yang
bersifat kewirausahaan (entrepreneurial organization). Lupriyono dan Wacik
(1998) yang dikutip dalam buku manajemen pendidikan karangan Tim dosen
Administrasi Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia (2008) menyatakan
bahwa strategi kewirausahaan mencangkup pengembangan visi,dorongan inovasi,
dan penstrukturan iklim kewirausahaan.

a.Pengembangan visi/misi

Langkah awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah


merumuskan visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau
kehendak sekolah yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang. Visi
sekolah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan mengandung dukungan nyata
untuk mewujudkan perubahan atau inovasi yang bersifat entrepreneurial.

Visi yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau


disebarluaskan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di
sekolah dasar. Maksudnya, agar visi tersebut dapat dimengerti dan dipahami
secara mendalam sehingga memperoleh dukungan. Visi yang telah dirumuskan
melahirkan misi dan program-program yang harus diemban
dalampraktik kewirausahaan

26
.b.Dorongan Inovasi

Berkaitan dengan semangat mewirausahakan sekolah, strategi ini berarti


menumbuh-suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan orisinil dan inovatif.
Karena itu, setiap kepala sekolah dalam mewirausahakan sekolahnya dituntut
memiliki agenda inovasi. Agenda inovasi ini menjadi alat spesifik dan utama
dalam strategi mewirausahakan suatu sekolah.

Agenda inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat mutu
atau kriteria mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapan-harapan tentang
pendidikan di sekolah dari semua pihak yang berkepentingan. Sebagai alternatif,
terdapat dua unsur pokok yang dapat dipertimbangkan untuk agenda inovasi
tersebut. Pertama unsure internal institusi sekolah dan
kedua unsur eksternal sekolah itu. Unsur-unsur internal institusi sekolah yang
dapat dikaji, meliputi:

1.Pembelajaran yang dialami peserta didik


2.Pengembangan kurikulum/ program pendidikan
3.Kompetensi professional guru dan pengembangan system pengajaran
4.Pra-sarana dan pengembangan sarana/ fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu sendiri.

Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :

1. Perhatian dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan

2. Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda inovasi


sebagai contoh-contoh program yang mengungkapkan kewirausahaan dari kedua
unsure sekolah.

c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial

Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan unsur-unsur dan


suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi. Dalam hal ini,
komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah serta profesionalisme
staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan penstrukturan iklim kewirausahaan
berada pada penyempurnaan usaha-usaha untuk implementasi proyek-proyek
inovasi. Artinya strategi ini menekankan pada proses internal organisasi, yakni

27
usaha-usaha yang dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan system
manajemannya.

Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan mewirausahakan pola
manajemen itu sendiri. Kemampuan menjabarkan kebijakan pendidikan yang
berlaku di daerahnya, kepemimpinan transfomasional dan visioner, kemampuan
mengelola perubahan dan kemampuan mengambil keputusan, serta kemampuan
mengembangkan jaringan kerja yang menguntungkan, merupakan sejumlah
tuntutan yang patut dipenuhi para kepala sekolah
dalammengembangkan strategi yang dimaksudkan.

Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu sebuah proses


internal organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk, proses dan
teknologi. Ketiganya diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran jangka panjang.
Menyangkut pengembangan produk, proses organisasional atau pengelolaan
sekolah itu haruslah berorientasi pada perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan
berorientasi pada kepuasan customer sebagai pihak yang terlayani. Menyangkut
pengembangan proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung
dalam penciptaan suasana-suasana yang menggairahkan, dinamis dan
menyenangkan. Sedangkan menyangkut teknologi, berarti proses pengelolaan
sekolah itu menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis, efsien dengan
penggunaan sarana dan peralatan (teknologi) yang makin canggih.

Dengan pengelolaan sekolah yang berorientasi pada produk, proses dan


teknologi seperti pada penjelasan di atas, maka penstrukturan iklim
kewirausahaan itu secara bertahap akan terbentuk. Dengan demikian maksud
utama pengembangan strategi manajemen sekolah yang mengandung muatan
entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan maju dan bermutu, serta pihak-
pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh tingkat kesejahteraan dan
keuntungan finansial yang mencukupi.

2.4.3 Penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia


pendidikan

Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam
diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan
inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan
bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari
terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja
membawa bisnis ke arah kematian.

28
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut
Zimmerer dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-
ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan
peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap
masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan
orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa
kreativitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi
kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat
yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena
ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.

Pendidikan kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi


bidang yang diminati di bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis, komunitas
pergurua tinggi dan sekolah-sekolah umum baik di dalam maupun di luar
negeri. Dimana-mana tumbuh menjamur lembaga-lembaga pendidikan
kewirausahaan , baik yang berbentuk kursus-kursus pendek, program diploma,
hingga masuk kurikulum sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Pada era
sekarang ini, dibutuhkan para entrepreneur yang mampu menjawab tantangan
dan memanfaatkan peluang di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun
2020 untuk wilayah asia pasifik dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi
ini, manusia mempunyai kemampuan menegerial dan entrepreneurial serta
kemampuan yang bisa di pakai untuk menolong diri sendiri, manusia yang
berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan. entrepreneur adalah seorang
pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan
yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah pendorong perubahan, inovasi
kemajuan dan perekonomian yang akan datang, orang-orang yang mempunyai
kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Berkaitan dengan pentingnya masalah kewirausahaan bagi perbaikan
perekonomian negara, pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I
Nomor 4, tahun 1995 tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan
membudayakan kewirausahaan” kemudian inpres ini ditindaklanjuti oleh
depdiknas dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini
dalam paket-paket pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa.
Program ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas
terhadap masih tingginya tingkat pengangguran dikalangan terdidik khususnya
lulusan SMK dan perguruan tinggi, serta dalam rangka menjawab tantangan
global. Pemerintah melalaui departemen koperasi dan UKM juga telah
mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan Tunas Kewirausahaan
Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Program ini merupakan gerakan
penanaman jiwa kewirausahaan secara dini kepada siswa–siswa kita khususnya

29
dan masyarakat pemula yang akan melakukan kegitaan wirausaha. Dinegara-
negara maju pendidikan kewirausahaan populer karena 5 alasan yaitu:

Pembuatan rencana usaha mengarahkan mahasiswa menggabungkan


akutansi, ekonomi, keuangan,pemasaran dan disiplin bisnis lainnya. Sehingga
menjadikan pengalaman pendidikan yang terpadu dan memperkaya

Pendidikan kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha baru oleh


lulusan atau untuk memperkuat prospek penerimaa kerja dan keberhasilan lulusan
di pasar tenaga kerja

Pendidikan kewirausahaan dapat mempromosikan transfer teknologi dari


perguruan tinggi ke pasar melalui pengembangan rencana usaha yang bebasis
teknologi

Pendidikan kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas bisnis


dan komunitas perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan dipandang oleh
pemimpin usaha sebagai aplikasi pendekatan yang bermanfaat untuk belajar bisnis
dan ekonomi, dan mereka telah mebuka diri bersedia mendanai program
kewirausahaan serta menyediakan tempat untuk magang

Karena tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini, dan
kewirausahaan berada di luar batas disiplin ilmu yang tradisional, maka
memungkin kan untuk malakukan percobaan–percobaan dalam kurikulumnya.

Dalam usaha untuk mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa


dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tidak hanya berpendidikan dan
berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual Quotion), namun juga
perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual Qoution). Perguruan
tinggi berperan serta dalam mensejahterakan bangsa, membangun ekonomi yang
kini masih terpuruk.

30
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

 Pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topik yang


dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan
keputusan diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan
menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan
yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.

 Para wirausaha terlibat dengan menerima dan memberi informasi melalui


komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya komunikasi di dalam dunia
bisnis sangat penting sekali untuk keberhasilan di dalam kegiatan
usahanya. Jika demikian komunikasi itu apa? Perkataan komunikasi
berasal dari kata "Communicare" (bahasa Latin) yang artinya
memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa Inggris disebut
"Communication" yang artinya suatu pertukaran informasi, konsep, ide,
perasaan antara dua atau lebih.

 Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut.


Seorang wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin
karyawannya yang mau bekerjasama dengan dia untuk memajukan
perusahaan. Kepemimpinan menyangkut juga distribusi kekuasaan. Para
wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan
kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada
bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini seorang wirausaha telah
membagikan kekuasaannya kepada karyawan lain untuk bertindak atas
nama dia. Selanjutnya segala macam informasi sebagai hasil dari
pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh pimpinan.

 Kreativitas dan inovasi sangat diperlukan apalagi dalam menghadapi


persaingan dunia usaha, yang semakin ketat sehingga seorang
wirausahawan dituntut agar memliki pemikiran khususnya dalam bidang
pendidikan yang kreatif dan inovatif. Untuk itu, seorang wirausahawan
perlu memahami proses-proses pemikiran kreatif dan inovatif; ciri-ciri
pemikiran kreatif; sifat-sifat mendasar dari kreativitas; tahap-tahap
pemikiran kreatif yaitu antara lain Persiapan (Preparation), Penyelidikan

31
(Investigation), Transformasi (Transformation), Penetasan (Incubation),
Penerangan (Illumination), Pengujian (Verification), dan Implementasi
(Implementation); serta bagaimana menerapkannya dalam dunia usaha.
Selain itu, wirausahawan juga dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif
serta mampu menyadari tuntutan bisnis masa kini agar mampu bersaing
dan mempertahankan usahanya dalam menghadapi persaingan dunia
usaha dan dunia pendidikan saat ini.

3.2.Kritik dan Saran


Demikian penyusunan makalah ini kami selesaikan. Kami merasa bahwa
dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu tulisan,
sistematika penulisan, maupun pemaparan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kepada pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang membangun guna
untuk memperbaiki makalah ini. Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amien

32
DAFTAR PUSTAKA:

 Adair, John.2009. Berpikir Kreatif, Berfikir Sukses, Terjemahan oleh Izi


Ibrahim dari buku The Art of Creative Thinking. 2007. Kogen Page,
London and Philadelphia. Rumpun, Yogyakarta.
 Donal G. 1972. Anatomi Inovasi yang Berhasil. Membina Program
Kewirausahaaan dan Mengantar Majalah Inovasi: American Management
Association.
 Alma, B. (2005). Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung:
CV Alfabeta.
 Alma, B. (2001). Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung:
CV Alfabeta.
 Widodo, N. (2009). Kepempinan dalam kewirausahaan. [Online].
Tersedia: http://one.indoskripsi.com/node/1291. [7 Agustus 2009]

33

Вам также может понравиться

  • Tahapa N: Pengajua N Judul & Penetapa N Dosen Pembimb Ing
    Tahapa N: Pengajua N Judul & Penetapa N Dosen Pembimb Ing
    Документ4 страницы
    Tahapa N: Pengajua N Judul & Penetapa N Dosen Pembimb Ing
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan
    Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan
    Документ5 страниц
    Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Koruptor Nyaleg
    Koruptor Nyaleg
    Документ13 страниц
    Koruptor Nyaleg
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • 3 - Karakter - Modal Dan Badan Usaha
    3 - Karakter - Modal Dan Badan Usaha
    Документ18 страниц
    3 - Karakter - Modal Dan Badan Usaha
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Arch Space
    Arch Space
    Документ3 страницы
    Arch Space
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Arsitektur Tradisional Bali
    Arsitektur Tradisional Bali
    Документ13 страниц
    Arsitektur Tradisional Bali
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Tugas Teknik
    Tugas Teknik
    Документ2 страницы
    Tugas Teknik
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Tanda Baca
    Tanda Baca
    Документ2 страницы
    Tanda Baca
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Pendidikan Agama Islam - Resized-1
    Pendidikan Agama Islam - Resized-1
    Документ4 страницы
    Pendidikan Agama Islam - Resized-1
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Tugas Parasitalogi
    Tugas Parasitalogi
    Документ5 страниц
    Tugas Parasitalogi
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Arsitektur Art Deco
    Arsitektur Art Deco
    Документ12 страниц
    Arsitektur Art Deco
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • TAIPEI 101
    TAIPEI 101
    Документ15 страниц
    TAIPEI 101
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Sunda
    Sunda
    Документ15 страниц
    Sunda
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Rumah Panjang
    Rumah Panjang
    Документ5 страниц
    Rumah Panjang
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Schedule
    Schedule
    Документ1 страница
    Schedule
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Konsep Sportcenter PDF
    Konsep Sportcenter PDF
    Документ17 страниц
    Konsep Sportcenter PDF
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Sampul Laporan Perancangan
    Sampul Laporan Perancangan
    Документ1 страница
    Sampul Laporan Perancangan
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Bali
    Bali
    Документ11 страниц
    Bali
    Suaib Abdul Rasid
    Оценок пока нет
  • Sampul Laporan Perancangan
    Sampul Laporan Perancangan
    Документ1 страница
    Sampul Laporan Perancangan
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Tugas Teori
    Tugas Teori
    Документ8 страниц
    Tugas Teori
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • VIhara Sejuta Botol
    VIhara Sejuta Botol
    Документ2 страницы
    VIhara Sejuta Botol
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Tugas Kelompok 6 Teori Arsitektur - Leoh Ming Pei
    Tugas Kelompok 6 Teori Arsitektur - Leoh Ming Pei
    Документ12 страниц
    Tugas Kelompok 6 Teori Arsitektur - Leoh Ming Pei
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Makalah Utilitas (Tugas Kelompok)
    Makalah Utilitas (Tugas Kelompok)
    Документ24 страницы
    Makalah Utilitas (Tugas Kelompok)
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Dean
    Dean
    Документ3 страницы
    Dean
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Paper Ilmu Lingkungan Kelompok 1
    Paper Ilmu Lingkungan Kelompok 1
    Документ20 страниц
    Paper Ilmu Lingkungan Kelompok 1
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • Rumah Urban
    Rumah Urban
    Документ6 страниц
    Rumah Urban
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • BAB I Laporan
    BAB I Laporan
    Документ18 страниц
    BAB I Laporan
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет
  • DAFTAR PUSTAKA SKB
    DAFTAR PUSTAKA SKB
    Документ1 страница
    DAFTAR PUSTAKA SKB
    Amalia Korompot
    Оценок пока нет