Вы находитесь на странице: 1из 5

KEPERAWATAN KRITIS

Oleh
Kelompok 1
Maraytus Sissetyaningrul Putri NIM 162310101119
Irsalina Nabilah Ali NIM 162310101125
Liyah Elsa Nur Cahyani NIM 162310101141
Ubaidillah Ustman NIM 162310101149
M. Nazeh Aminudin NIM 162310101155
Fara Adibah NIM 162310101160
Vio Nadya Permatasari NIM 162310101173
Insyaf Prawita Sari NIM 162310101176
Maida Krismonica NIM 162310101182

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Tugas Kelompok 1
Jelaskan tentang decision making serta strategi untuk mengembangkan decision making
skills pada perwat ICU serta beberapa tindakan yang memerlukan decision making
perawat ?

Clinical Decision Making


Pengambilan keputusan klinis merupakan bagian integral dari praktik keperawatan
perawatan kritis dan merupakan bagian dari proses penalaran klinis. Penalaran klinis
adalah proses kognitif dan strategi yang digunakan perawat untuk memahami pentingnya
data pasien, untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis masalah pasien yang sebenarnya
atau potensial, dan untuk membuat keputusan klinis untuk membantu dalam penyelesaian
masalah dan untuk mencapai hasil positif pasien. Oleh karena itu informasi klinis dan
pengetahuan sebelumnya digunakan untuk mengambil keputusan. Bagian ini berfokus
pada komponen pengambilan keputusan penalaran klinis. Tinjauan singkat dari perspektif
teoritis yang telah digunakan untuk memahami pengambilan keputusan klinis disediakan
dan kemudian studi yang berfokus pada tinjauan perawatan kritis. Akhirnya, strategi
untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan klinis disediakan.(Elliott
dkk., 2012)

Strategi untuk Mengembangkan Decision Making Skills pada Perwat ICU


Beberapa strategi dapat digunakan untuk membantu perawa- perawat kritis untuk
mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan klinis mereka (Tabel 1.2). Strategi
ini dapat digunakan oleh perawat di tingkat mana pun untuk mengembangkan
keterampilan pengambilan keputusan sendiri, atau oleh pendidik dalam perencanaan sesi
pendidikan. Singkatnya, pengambilan keputusan klinis adalah komponen dari proses
penalaran klinis yang merupakan bagian dari praktik keperawatan perawat kritis sehari-
hari. Ini melibatkan pengumpulan dan analisis informasi untuk sampai pada keputusan
tentang tindakan tertentu. Perspektif analitis atau rasionalis pengambilan keputusan klinis
berfokus pada analisis perilaku dan langkah-langkah dalam memecahkan masalah,
sedangkan pendekatan intuitif atau humanistik berpusat pada pengetahuan intuitif dan

2
konteks keputusan. Mengingat hal ini, keterampilan pengambilan keputusan klinis harus
dikembangkan melalui pengalaman, pelatihan, dan pendidikan. Penelitian sebelumnya
telah menunjukkan bahwa sejumlah strategi, seperti studi kasus dan refleksi atas
tindakan, dapat digunakan untuk membantu perawat dalam mengembangkan
keterampilan penting ini. (Elliott dkk., 2012)
Tabel 1.2 Strategi untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan klinis
Strategi Deskripsi
Pengujian Hipotesis Deskripsi situasi klinis dimana petugas klinik harus membuat
Interaktif pertanyaan dan membuat hipotesis lebih lanjut. Terdapat tiga
fase :
1. Mengajukan pertanyaanuntuk mengumpulkan data
tentang seorang pasien
2. Menjustifikasi data yang dicari
3. Menafsirkan data untuk menggambarkan pengaruh
informasi baru pada keputusannya
Model Interaktif Skema yang digunakan untuk mengajarkan pengetahuan baru
dengan membangun pembelajaran sebelumnya. Tiga
komponen :
1. Penyelenggara tingkat lanjut yang melihat materi yang
akan dipelajari da menghubungkannya dengan materi
sebelumnya
2. Diferesnsiasi progresif -konsep umum yang disajikan
pertama dipecah menjadi ide-ide kecil
3. Rekonsiliasi Integratif –persamaan dan perbedaan
hubungan antara konsep yang dieksplor
Studi Kasus Deskripsi situasi klinis dengan sejumlah isyarat diikuti oleh
serangkaian pertanyaan. Terdapat tiga komponen :
1. Stabil-menyajikan informasi, lalu bertanya kepada
petugas klinis.
2. Dinamis –menyajikan informasi, bertanya kepada

3
petugas klinis tentang hal itu, menyajikan lebih banyak
informasi, mengajukan lebih banyak pertanyaan
3. Dinamis dengan umpan balik pakar-menggabungkan
metode dinamis dengan umpan balik ahli langsung
Tindakan Reflek Petugas klinis diminta untuk mereflrksikan tindakan mereka
setelah kejadian tertentu. Refleksi berfokus pada penilaian
klinis yang dibuat, perasaan seputar tindakan dan tindakan itu
sendiri. Refleksi atas tindakan dapat dilakukan sebagai
kegiatan individu atau kegiatan kelompok dan sering
difasilitasi oleh seorang ahli.
Berfikir Keras Situasi klinis disediakan dan petugas klinis diminta untuk
berfikir keras atau menyatakan keputuannya. Berfikir keras
adalah umumnya difasilitasi oleh seorang ahli dan dapat
dilakukan secara individu atau dalam kelompok

Tindakan yang Memerlukan Decision Making Perawat


Proses klinis yang dapat mempengaruhi proses pembuatan keputusan pada fase post op
jantung adalah
1. Hand over dari ahli anastesi
2. Menyelesaikan prosedure
3. Bantuan dari perawat lain

4
DAFTAR PUSTAKA

Elliott, D., L. Altken, dan W. Chaboyer. 2012. ACCCN’s Critical Care Nursing.
Australia: Elsevier Inc.

Вам также может понравиться