Вы находитесь на странице: 1из 7

MAKALAH

TUGAS 1 MATA KULIAH FISIKA


TENTANG 5 ALAT UKUR TEKNIK SIPIL

Disusun Oleh :

SETIAWAN
1822201092

PROGRAM STUDI SIPIL (B)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
TA. 2018/2019
1. Waterpass/ Automatic Level

Pengertian dan Fungsi Alat


Waterpas adalah alat ukur untuk mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih
dan penggunaanya sangat luas seperti pekerjaan sipil, pemetaan, pertanahan dan
lain-lainnya.
Bagian-bagian alat dari waterpass sebagai berikut :
Cermin nivo : untuk memantulkan bayangan nivo
Nivo : untuk mengetahui kedataran alat
visir bidikan : untuk mengarahkan arah bidikan teropong
Sekrup fokus benang : untuk memfokuskan benang bidikan
Lensa bidik : untuk melihat bidikan
Sekrup penggerak horizontal : untuk menggerakan secara halus arah bidikan
horizontal teropong
Sekrup leveling : untuk me-level-kan (mendatarkan) alat
Plat dasar : untuk landasan alat ke tripot
Body teropong : badan teropong
Sekrup fokus obyek : untuk memfokuskan obyek bidikan
Rumah lensa depan : untuk tempat lensa depan
Skala gerakan sudut horisontal: untuk mengetahui besar gerakan sudut horisontal
No seri alat : nomor seri untuk identifikasi alat

Kelebihan
 Memiliki Ketelitian yang tinggi.
 Mampu melakukan pengukuran beda tinggi secara lebih cepat.

Kekurangan
 Gerakan teropong sifat datar terbatas sehingga kurang mampu membidik area
curam.

Akurasi
 Mampunyai tingkat ketepatan yang tinggi.

Kesalahan – kesalahan saat pengukuran


1. Kesalahan akibat faktor alat :

Page | 2
 Kaki statif rusak
 Kesalahan titik nol rambu
 Kesalahan karena rambu yang tidak betul betul sejajar
 Penyinaran yang tidak merata
 Garis bidik tidak sejajar arah nivo

2. Kesalahan akibat faktor manusia :


 Kesalahan dalam pembacaan rambu
 Kondisi fisik yang lemah / pendengaran yang kurang
 Kesalahan karena mata / Lelah
 Kesalahan dalam menegakkan rambu
 Kesalahan dalam mencatat
 Kesalahan dalam mengatur nivo

3. Kesalahan akibat faktor alam


 Kesalahan karena kondisi tanah tidak stabil
 Kesalahan akibat pengaruh cuaca

2. GPS (Global Positioning System)

Pengertian dan Fungsi Alat


GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit
navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan
dikelola oleh Amerika Serikat dengan bantuan
penyelarasan sinyal satelit. Sistem ini didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan serta informasi
mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia
tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak
orang secara simultan dengan ketelitian bervariasi
dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan
puluhan meter.
Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang
dapat digunakan oleh pengguna secara umum
dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan
menggunakan alat ini maka dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan,
armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time.
Selain GPS, ada beberapa sistem navigasi satelit yang serupa yaitu seperti GLONASS
milik Rusia, Galileo Uni Eropa dan IRNSS milik India. Sedangkan GPS adalah sistem
navigasi satelit yang dikembangkan dan dioperasikan dibawah pemerintah Amerika
Serikat, tepatnya dibawah tanggung jawab Angkatan Udara Amerika Serikat.

Akurasi Alat
Akurasi atau ketepatan adalah hal yan penting bagi penentuan koordinat sebuah
titik/lokasi.Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang lebih
dikenal dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik
koordinat dengan ketepatan 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana
saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka
ketepatan (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin
tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat ketepatan
Page | 3
yang bisa dicapainya.Pada pemakaian sehari-hari, tingkat ketepatan ini lebih sering
dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi kekuatan sinyal satelit.Karena
sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan baik, maka ketika
menggunakan alat, penting sekali untuk memperhatikan luas langit yang dapat
dilihat.

Kesalahan Alat
 Tingkat keakuratan tidak selamanya presisi. Koordinat posisi yang dilacak oleh
satelit memiliki faktor kesalahan yang akan mempengaruhi tingkat keakuratan
GPS.
 Pengguna GPS tracker akan cenderung bergantung pada GPS ketika berkendara,
sehingga kurang waspada terhadap kondisi lalu lintas sekitarnya.
 Tentunya untuk menggunakan teknologi dan layanan GPS tidaklah murah, anda
harus membeli GPS tracker dan juga biaya penggunaan.
 GPS belum bisa menyangkup beberapa daerah kecil contohnya pedesaan.
 Penggunaan GPS untuk mengetahui posisi yang mengandalkan setidaknya tiga
satelit ini tidak selamanya akurat.
 Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal yang diterima.
Ketidakakuratan posisi yang ditunjukkan
 GPS ini dipengaruhi oleh posisi satelit yang berubah dan adanya proses sinyal
yang ditunda. Kecepatan sinyal GPS ini juga seringkali berubah karena
dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang ada. Selain itu, sinyal GPS juga mudah
berinteferensi dengan gelombang elektromagnetik lainnya.

3. Theodolite

Pengertian dan Fungsi Alat


Teodolite adalah alat yang dirancang
untuk menentukan tinggi tanah
pengukuran sudut yaitu sudut
mendatar yang dinamakan dengan
sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertical.
Macam Theodolit berdasarkan
konstruksinya, dikenal dua macam
yaitu :
1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit
sumbu tunggal )
Dalam theodolit ini, lingkaran skala
mendatar menjadi satu dengan kiap,
sehingga bacaan skala mendatarnya
tidak bisa di atur. Theodolit yang di
maksud adalah theodolit type T0
(wild) dan type DKM-2A (Kem).

2. Theodolite Repitisi
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya
dapat diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.

Page | 4
Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat
ditentukan kearah bidikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke
dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE
(Topcon), Th-51 (Zeiss).

Akurasi
 Akurasi yang di hasilkan dari theodolite ini sangat akurat dan tepat.

Kesalahan – kesalahan saat pengukuran


1. Kesalahan akibat faktor alat :
 Jarum kompas tidak benar-benar lurus.
 Jarum kompas tidak dapat bergerak bebas pada prosnya.
 Garis bidik tidak tegak lurus sumbu mendatar (salah kolimasi).
 Garis skala 0° – 180° atau 180° – 0° tidak sejajar garis bidik.
 Letak teropong eksentris.
 Poros penyangga magnet tidak sepusat dengan skala lingkaran mendatar.

2. Kesalahan akibat faktor manusia :


 Pengaturan alat tidak sempurna ( temporary adjustment ).
 Salah taksir dalam pembacaan
 Salah catat, dll. nya.

3. Kesalahan akibat faktor alam


 Deklinasi magnet.
 atraksi lokal.

Page | 5
4. Total Station

Pengertian
Total Station Total station adalah alat
ukur sudut dan jarak yang terintegrasi
dalam satu unit alat. Total station
juga sudah dilengkapi dengan
processor sehingga bisa menghitung
jarak datar, koordinat, dan beda
tinggi secara langsung tanpa perlu
kalkulator lagi. Perbedaan dengan
Theodolite adalah alat pengukur
sudut saja, jadi data primer yang
dihasilkan dari theodolite hanya
sudut horizontal, sudut vertikal dan
bacaan rambu ukur. Untuk
mendapatkan jarak diperlukan data
pendukung seperti data dari EDM,
meteran atau dengan tachimetri. Sedangkan Total station langsung bisa
mendapatkan data sudut dan jarak dalam satu pengukuran.

Fungsi Alat
Fungsi dasar total station pada aplikasinya tidak jauh berbeda dengan theodolite
digunakan untuk mengukur permukaan tanah / situasi, Topografi, mengukur gedung
dan bangunan, dan memetakan kembali hasil pengukuran tersebut. hanya saja
untuk total station sudah terintegrasi dengan pengukur jarak elektronik ( EDM ) dan
sudah terotomatitasi dengan media penyimpanan jadi data yang didapat bisa
langsung di olah untuk menjadi data yang matang.

Total station banyak digunakan dalam pemetaan kawasan pertambangan.


Teknologi ini dapat digunakan di dalam tambang tertutup untuk mengukur
kedalaman dan jarak tambang dari permukaan dan mulut tambang, juga kedalaman
penggalian pada tambang terbuka.

Akurasi Alat
Tingkat ketelitian bacaan ukuran jarak berkisar antara 0,1 Cm – 0,01Cm, jadi dapat
dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah cukup teliti. Kemampuan jarak ukur rata-
rata 3.000 meter.

Faktor Kesalahan Alat


Kesahan karena kelalaian manusia, seperti : salah baca, salah tulis dan salah dengar.
Karena pada Total Station bacaan arah, sudut dan bacaan jarak sudah ditampilkan
otomatis pada tampilan layar, bahkan dapat tersimpan secara otomatis dalam
memori alat ukur.

Page | 6
5. Cone Penetration Test (CPT) / Sondir

Pengertian
Alat kerucut penetrometer
(Cone Penetration Test) adalah
sebuah alat yang ujungnya
berbentuk kerucut dengan sudut
60 dan dengan luasan ujung 10
cm². Alat ini digunakan dengan
cara ditekan ke dalam tanah
terus menerus dengan kecepatan
tetap 20 mm/detik, sementara
itu besarnya perlawanan tanah
terhadap kerucut penetrasi (qc)
juga terus menerus diukur. Dari
alat penetrometer yang lazim
dipakai, sebagian besar
mempunyai selubung geser (biconus) yang dapat bergerak mengikuti kerucut
penetrometer. Salah satu keuntungan utama dari alat ini ialah bahwa tidak perlu
siadakan pemboran tanah untuk penyelidikan tanah. Tes pada umumnya dilakukan
pada tanah kohesif (Braja M. Das, 2010).

Fungsi
 Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai
 Menghitung daya dukung tanah asli
 Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya

Akurasi Alat
 Akurasi untuk alat sondir ini sangat tepat karna langsung mengambil sampel
dengan pengeboran tanah yang kemudian di masukkan ke laboratorium
penyelidikan tanah.

Kelebihan
 Cukup ekonomis.
 Apabila contoh tanah pada boring tidak bisa diambil (tanah lunak / pasir).
 Dapat digunakan manentukan daya dukung tanah dengan baik.
 Adanya korelasi empirik semakin handal.
 Dapat membantu menentukan posisi atau kedalaman pada pemboran.
 Dalam prakteknya uji sondir sangat dianjurkan didampingi dengan uji lainnya
baik uji lapangan maupun uji laboratorium, sehingga hasil uji sondir bisa
diverifikasi atau dibandingkan dengan uji lainnya.
 Dapat dengan cepat menentukan lekat lapisan tanah keras.
 Dapat diperkirakan perbedaan lapisan Dapat digunakan pada lapisan berbutir
halus Baik digunakan untuk menentukan letak muka air tanah.

Kekurangan
 Jika terdapat batuan lepas biasa memberikan indikasi lapisan keras yang salah.
 Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik maka hasil yang diperoleh
diperoleh bisa merugikan.
 Tidak dapat diketahui tanah secara langsung
Page | 7

Вам также может понравиться