Вы находитесь на странице: 1из 9

PENGKAJIAN MODEL CALGARY KELUARGA USIA

PERTENGAHAN

Oleh:

1. Siti Rohmiyati 1807096

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
2019
A. DEFINISI
The Calgary Family Assessment Model (CFAM) merupakan suatu model
pengkajian keluarga terintegrasi yang bersifat menyeluruh, sistem kerangka kerja
multidimensional, sibernetika, dan komunikatif. CFAM dikembangkan oleh Tom &
Sanders (1983) sebagai kerangka pengkajian keluarga dan dikategorikan kedalam tiga
kategori yaitu struktural, developmental dan fungsional. Tiap kategori tersebut terdiri atas
beberapa subkategori (Levac, Wright, and Leahey, 2009).

B. TUJUAN
Model intervensi keluarga Calgary memiliki tiga domain tujuan keluarga, yaitu :
a. Kognitif, intervensi diarahkan pada domain kognitif fungsi keluarga memberikan ide,
pendapat, informasi atau pendidikan baru tentang masalah atau resiko kesehatan
tertentu.
b. Afektif, tindakan keperawatan diarahkan pada domain affektif fungsi keluarga yang
ditujukan untuk membantu keluarga yang memiliki respon emosi yang tinggi
sehingga dapat menghentikan upaya penyelesaian masalah mereka.
c. Perilaku, strategi keperawatan diarahkan untuk membantu anggota keluarga untuk
berinteraksi/berperilaku secara berbeda antara satu dengan yang lain serta dengan
orang lain diluar keluarga.

C. METODE DAN INSTRUMEN


Pengkajian struktur internal dan eksternal, denagan pendekatan teori sistem,
komunikasi dan konsep yang berubah.
Teori sistem memberikan kerangka kerja bahwa keluarga sebagai bagian dari
suprasistem dan terdiri dari beberapa subsistem
Komunikasi merupakan teori bagaimana individu melakukan interaksi secara
berkelanjutan.
Konsep berubah menjadikan kerangka kerja bahwa perubahan satu anggota keluarga
akan mempengaruhi kesehatan anggota keluarga yang lainnya.

D. PROSES PENGKAJIAN
Pengkajian struktural keluarga dalam tahap perkembangan dengan remaja dimulai
dengan pengkajian struktur internal. Struktur internal terdiri atas enam (6) subkategori
yaitu:
1. Komposisi dalam keluarga (Family composition)
Jenis komposisi keluarga berbeda-beda pada tiap keluarga. Komposisi keluarga dapat
terdiri atas keluarga inti (nuclear family), orang tua tunggal (single parent), keluarga
tiri, keluarga lesbian, gay biseksual, queer (ambigu/aneh), intersexed, trangendered,
atau twin-spirited (LGBQITT). Pertanyaan yang perlu diajukan perawat kepada remaja
dan keluarga adalah: saya siapa saja yang ada di dalam keluarga, apakah ada orang lain
yang tinggal dengan keluarga, dan kaji menurut keluarga adakah orang lain yang
dianggap sebagai keluarga tapi tidak tinggal serumah sekarang, dan kaji adakah yang
bukan anak atau saudara kandung di dalam keluarga.
2. Jenis kelamin (Gender)
Pada subkategori gender, hal yang dikaji adalah pengenalan dan persepsi anggota
keluarga mengenai peran jenis kelamin wanita dan laki-laki di dalam keluarga. Tiap
anggota keluarga mampu menidentifikasi jenis kelamin masing-masing dan
berpenampilan juga berperilaku sesuai jenis kelaminnya. Banyak kasus yang ditemukan
pada remaja mereka mengalami penyimpangan akan gender ini. Pertanyaan perawat
yang perlu dimunculkan adalah: bagaimana harapan anggota keluarga terhadap perilaku
anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki dan berjenis kelamin perempuan,
pandangan keluarga pada feminitas dan maskulinitas. Kaji apakah ada masalah yang
terjadi dalam penentuan jenis kelamin pada anggota keluarga.
3. Sexual Orientation
Pada subkategori ini perawat mengkaji tentang orientasi seksual di dalam keluarga
apakah keluarga mengetahui tentang heteroseksual, homoseksual, LGBQITT.
Mengingat bahwa masa remaja adalah masa yang berfokus pada peran teman sebaya
(peer group), pada remaja perlu juga dikaji bagaimana pandangan remaja terhadap
orientasi seksual LGBQITT dan apakah ada anggota keluarga yang berorientasi
LGBITT, dan jika ada tanyakan lagi bagaimana reaksi penerimaan atau penolakan dari
keluarga akan hal tersebut.
4. Urutan/Posisi (Rank order)
Subkategori ini merujuk pada posisi anak dalam keluarga berdasarkan usia dan jenis
kelamin. Pengkajian ini dilakukan untuk menggali relasi antar siblings dan bagaimana
pengaruh posisi atau urutan anak dalam keluarga. Pada usia remaja, misalnya jika ada
siblingnya yang mengalami kecacatan atau kelainan fisik maupun psikologis, maka hal
ini akan mempengaruhi reputasi dan identitas dirinya dihadapan teman sebaya (peer).
Perawat juga harus menanyakan riwayat keguguran yang dialami oleh ibu dalam
keluarga itu.
5. Subsystem
Tiap individu dalam sebuah keluarga memiliki beberapa subsistem yang berbeda.
Seorang remaja berada pada subsistem anak dari orang tua mereka, sibling dari saudara
kandungnya, dan sebagai anggota dari suatu perkumpulan dengan teman sebayanya.
Hal yang perlu ditanyakan dalam keluarga adalah mengenai keterlibatan anggota
keluarga pada kelompok atau subgroup tertentu, bagaimana pandangan anggota lain
terhadap kelompok tersebut, kelompok mana yang paling berpengaruh pada remaja
tersebut dan kaji apa pengaruhnya, diakhiri dengan pertanyaan apakah remaja tersebut
memiliki masalah di dalam kelompok.
6. Batasan keluarga (Boundaries)
Batasan keluarga merujuk pada peraturan-peraturan yang ada di dalam keluarga.
Bagaimana keterlibatan remaja dalam keluarga, bagaimana sifat dari batasan yang
dibuat dalam keluarga apakah fleksibel, kaku, permeable, terbuka atau tertutup.
Tanyakan juga kepada remaja siapa yang biasa memberi perhatian dan perlindungan di
dalam keluarga, kepada siapa biasanya remaja tersebut berbagi saat senang dan sedih.
(Levac, Wright, and Leahey, 2009).
Berdasarkan model CFAM, setelah pengkajian struktur internal selesai kemudian
perawat melakukan pengkajian struktur eksternal yang meliputi:
1. Keluarga Besar (Extended family)
Keluarga besar terdiri dari keluarga inti dan keluarga pembentuk atau pendukung
lainnya. Levac, Wright, and Leahey (2009) merekomendasikan pengkajian terhadap
seberapa sering dan bagaiman tipe kontak keluarga dengan keluarga besar untuk
mencari informasi mengenai kualitas dan kuantitas dukungan yang diperoleh keluarga.
Perawat perlu mengkaji apakah remaja tersebut masih memiliki kakek atau nenek dan
dimana tempat tinggalnya, apakah remaja tersebut memiliki saudara tiri atau orang tua
tiri, adakah anggota keluarga lain yang belum pernah dilihat oleh remaja sampai saat
ini, dengan keluarga yang mana remaja tersebut punya hubungan dekat, apakah sering
bertelepon. Siapa yang akan dimintai tolong jika ada masalah, apakah keluarga lainnya
selalu sedia membantu jika dibutuhkan. Tanyakan jenis bantuan apa yang biasanya
diminta dan apakah remaja tersebut bersedia membantu jika mereka meminta
bantuannya.
2. Sistem Lebih Luas (Larger System)
Subkategori ini mengacu pada agen-agen sosial dan personal yang memiliki hubungan
berarti dalam keluarga. Pertanyaan yang dapat diajukan perawat adalah mengenai siapa
yang terlibat dalam pelayanan kesehatan keluarga, bagaimana hubungan antara
keluarga dengan sistem yang lebih luas, apakah ada agen professional yang datang ke
rumah (keluarga, perawat).

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengkajian struktural konteks. Konteks


menjelaskan keseluruhan kondisi atau latarbelakang yang berhubungan dengan individu di
dalam keluarga. Misalnya pada remaja, konteks yang dapat mempengaruhinya adalah
hubungan dengan teman sebaya, tetangga, hubungan di dalam kelas, agama dan Negara.
Belakangan ini, adanya jaringan pertemanan menggunakan media sosial di kalangan
remaja juga menjadi konteks yang perlu diperhatikan. Konteks meliputi lima (5)
subkategori sebagai berikut.

1. Etnis (Ethnicity)
Subkategori ini dimaksudkan untuk mencari tahu konsep kebangsaan yang dianut oleh
keluarga diantaranya yaitu kombinasi dari kebudayaan, suku, ras dan agama. Perawat
perlu mengetahui etnis apa yang dianut oleh keluarga, perbedaan nilai dan kepercayaan
dalam keluarga, larangan dan anjuran yang berlaku bagi remaja sesuai budaya yang
dianut. Perawat juga perlu mengkaji apakah keluarga mebentuk jaringan sosial dengan
etnis yang sama dan apakah sesama etnis saling tolong-menolong.
2. Ras (Race)
Perawat perlu mengkaji ras apa yang dianut oleh keluarga, apakah ada perbedaan antar
keluarga dalam ras yang sama dalam menangani anak usia remaja.
3. Kelas Sosial (Social Class)
Kelas sosial terbentuk berdasarkan keberhasilan tingkat pendidikan, jumlah pendapatan
dan pemasukan yang diperoleh. Pada remaja tanyakan apakah remaja tersebut
bersekolah ditempat yang kelas sosial ekonomi rendah atau tinggi. Tanyakan kepada
keluarga apakah kelas sosial mempengaruhi keyakinan terhadap perawatan kesehatan,
nilai, dan interaksi didalam keluarga, apakah penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga mempengaruhi masalah finansial keluarga. Tanya juga apakah keluarga sudah
pernah pindah dalam 5 tahun terakhir, apakah dengan pindah memberi pengaruh baru
terhadap keluarga. Kaji bagaimana kondisi keuangan mempengaruhi pelayanan
kesehatan yang digunakan keluarga, apakah pekerjaan berdampak terhadap tingkat
stress dalam keluarga.
4. Agama dan Spiritual (Spirituality and/or Religion)
Kaji apa agama yang dianut oleh remaja di dalam keluarga apakah sama atau berbeda
dengan orangtuanya, apakah remaja dan keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan
tertentu, kepada siapa remaja dan anggota keluarga lainnya menceritakan masalah
dalam mengatasi penyakit yang dialami, apakah keyakinan spiritual yang dianut
memberikan motivasi untuk mengatasi masalah yang terjadi, apakah keluarga dan
remaja menemukan cara lain, doa, keyakinan dan agama lain yang membantu dalam
mengatasi masalah keluarga.
5. Lingkungan (Environmental)
Perawat perlu mengkaji kondisi lingkungan rumah dengan membuat denah rumah. Pada
tahap perkembangan keluarga dengan remaja, perlu dikaji bagaimana faktor lingkungan
yang ada disekelilingnya misalnya tersedianya ruangan adekuat, privasi, dan
penjangkauan akan sekolah, tempat rekreasi, kendaraan umum, layanan publik dan
lainnya. Tanyakan layanan masyarakat apa yang digunakan oleh keluarga, adakah
layanan masyarakat yang ingin diikuti tetapi tidak tahu bagaimana menjangkaunya.
Kaji Apa yang membuat keluarga merasa lebih nyaman berada di lingkungan daripada
diam di dalam rumah.
Untuk mempermudah perawat keluarga saat melakukan pengkajian, dipergunakan
istilah penjajakan.

1. Penjajakan I
a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
 Nama kepala keluarga (KK)
 Alamat dan telepon
 Pekerjaan kepala keluarga
 Pendidikan kepala keluarga
 Komposisi keluarga
 Tipe keluarga
 Tipe bangsa
 Agama
 Status sosial ekonomi keluarga
 Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahapan perkembangan
 Tahap perkembangan keluarga saat ini
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
 Riwayat keluarga inti
 Riwayat keluarga sebelumnya
c. Lingkungan
 Karakteristik rumah
 Karakteristik tetangga dan komunitas RW
 Mobilitas geografis keluarga
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
 Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
 Pola komunikasi keluarga
 Struktur kekuatan keluarga
 Struktur peran
 Nilai atau norma keluarga
e. Fungsi keluarga
 Fungsi afektif
 Fungsi sosialisasi
 Fungsi perawatan kesehatan
 Fungsi reproduksi
 Fungsi ekonomi
 Fungsi pendidikan
 Fungsi religius
 Fungsi rekreasi
f. Stress dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek dan panjang
 Kemampuan keluarga berrespon terhadap situasi / stressor.
 Strategi koping yang digunakan
 Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
2. Data tambahan
Penjajakan II
Pengkajian yang tergolong dalam penjajakan II diantaranya pengumpulan data-
data yang berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan keluarga.
Adapun ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah diantaranya :
 Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
 Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
 Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.
 Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
 Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :
 Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga
 Perumusan diagnosis keperawatan
 Penyusunan perencanaan
 Pelaksanaan asuhan keperawatan
 Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

Levac, Wright, and Leahey (2009). Nurses and Families: A Guide to Family Assessement
and Intervention. 5th edition.Philadelphia: F.A. Davis CompanyAsmadi. 2008.
Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Ferry Efendi dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Haryanto. 2007. Konsep Dasar Keperawatan dengan Pemetaan Konsep (Concept


Mapping). Jakarta: Salemba Medika

Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC

Purwandari, Atik. 2008. Konsep Kebidanan: Sejarah & Profesionalisme. Jakarta: EGC

Setiawati, Santun. 2008. Penuntun Praktis : Asuhan Keperawatan Keluarga, Ed. 2. Jakarta:
Trans Info Media.

Sri, Setyowati. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Aplikasi Kasus Cet. 2.
Jogjakarta: Mitra Cendikia

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Cet.1. Jakarta: EGC

Yasmin Asih dan Aniek Maryunani. 2000. Dasar – dasar Riset Keperawatan. Jakarta: EGC

Вам также может понравиться