Вы находитесь на странице: 1из 8

 Identifikasi Pemikiran Siswa Seputar Hukum Newton berdasarkan artikel

“Applying a resources framework to analysis of the Force and Motion Conceptual


Evaluation”
 Untuk pertanyaan digambar pertama banyak siswa menganggap bahwa gaya netto yang
bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan kecepatan daripada percepatannya.
Hal ini mungkin terjadi karena siswa merasa saat benda di dorong dengan gaya yang
lebih besar maka benda tersebut akan melaju dengan lebih cepat sehinggan siswa
menggap (𝐹 ≈ 𝑣 ), padahal yang sebenarnya terjadi adalah gaya total yang bekerja
pada suatu benda berbanding lurus dengan laju perubahan kecepatan dalam satuan
waktu tertentu (𝐹 ≈ 𝑎 ).
 3 kriteria siswa dapat dianggap benar dalam menyelesaikan suatu masalah: harus benar
dalam hal Generalized force-in-direction-of-motion model, False positives in vertical
toss situations, Force Graphs cluster.
 (Generalized force-in-direction-of-motion) Pada peristiwa koin yang dilempar
vertikal, Seorang siswa yang menggunakan model 𝐹 ≈ 𝑣 akan menganggap bahwa
gaya yang diberikan pada koin berkurang ketika koin naik, dan gaya akan bernilai nol
saat diketinggian maksimum Lalu gaya tersebut meningkat saat koin kembali turun.
Namun, bagaimana jika ada siswa lain berpikir bahwa gaya itu ke atas dan besarnya
selalu konstan saat koin itu naik tetapi setuju dengan siswa model 𝐹 ≈ 𝑣 di dua
pernyataan lainnya, Siswa ini tidak dapat dianggap sebagai menggunakan model 𝐹 ≈
𝑣 tetapi mungkin diklasifikasikan dalam model arah-gerak. Bahkan, Siswa model 𝐹 ≈
𝑣 juga dapat dikategorikan sebagai siswa yang menggunakan model arah-gerak.
 Pada soal no. 8-12, pola jawaban yang benar adalah semuanya A
 (False positives in vertical toss situations) Siswa yang menjawab soal triplet (8-10) ini
dengan pola a,d,a mungkin ia menggap bahwa ada gaya mengarah ke bawah yang
besarnya konstan dan bekerja pada objek yang bergerak ke atas dan ke bawah, tetapi
tidak ada gaya yang diberikan saat objek "berhenti" di titik tertinggi gerakannya.
Penalaran ini bisa saja berasal dari kesulitan siswa dalam membedakan antara
kecepatan sesaat dan perubahan kecepatan yang berkaitan dengan percepatan. Siswa
dapat menggunakan alasan bahwa bola akan diam saat memiliki kecepatan nol.Oleh
karena itu, percepatan nol dan gaya yang diberikan pada objek juga harus nol sesuai
hukum kedua newton. Sehingga semua respons terhadap pertanyaan-pertanyaan di
Cluster Reversing Direction harus diperiksa bersama satu sama lain daripada secara
individual, jika tidak seperti itu maka siswa akan memperoleh nilai 2/3 dari triplet
pertanyaan.
 (Force Graphs cluster)
Siswa diberikan deskripsi gerakan mobil mainan dan diminta memilih grafik yang
menggambarkan gaya yang diberikan pada mobil. respons a tampaknya sangat cocok
dengan model 𝐹 ≈ 𝑣. Pada gambar, mobil bergerak dengan kecepatan konstan jadi gaya
konstan harus diterapkan. Di sisi lain, apa yang terjadi jika para siswa tidak
mengabaikan gesekan? meskipun mereka secara eksplisit disuruh melakukan atau
menggunakan model “dorongan / paksaan mati”? Dalam setiap kasus ini, mobil akan
melambat pada kecepatan yang mungkin stabil, yang menunjukkan gaya positif namun
pada respon h gayanya menurun. Bukti empiris yang kuat dan fakta bahwa pertanyaan
17 adalah salah satu pertanyaan di Cluster Force Graphs yang menggambarkan gerakan
dengan kecepatan konstan, siswa yang menggunakan model 𝐹 ≈ 𝑣 akan memilih
respon a.

 Cluster Grafik Acceleration


Pada sebuah mobil mainan yang mengalami berbagai jenis gerak. Siswa harus memilih
grafik yang paling mewakili percepatan mobil untuk setiap skenario. Ditemukan bahwa
banyak siswa yang menggunakan model 𝑎 ≈ 𝑣 .
 Hukum III Newton
Berikut jawaban siswa terkait pertanyaan diatas:

 (False positives in collision situations)


Dalam pertanyaan nomor 30, kedua kendaraan yang bergerak dengan kecepatan sama
sebelum tabrakan membuat siswa tidak dapat menggunakan ketergantungan aksi, tetapi
truk jauh lebih berat daripada mobil, menyebabkan siswa cenderung menggunakan
alasan ketergantungan massa. Dalam pertanyaan 32, truk masih jauh lebih berat
daripada mobil tetapi truk berada pada posisi awal yang diam. Dengan demikian siswa
menganggap “keaktifan” mobil yang lebih besar membuat mobil menang, dalam hal ini
siswa menggunakan ketergantungan aksi. Namun, apa yang terjadi Jika dua objek yang
sama dapat berinteraksi dalam dua cara berbeda untuk mendapatkan hasil yang
berlawanan, harus ada situasi di mana pengaruh ketergantungan massa dan
ketergantungan aksi dihilangkan. Pada pertanyaan 31, mobil yang lebih kecil dan lebih
ringan awalnya bergerak jauh lebih cepat daripada truk yang lebih besar dan lebih berat,
tetapi truk itu bergerak. Dalam hal ini siswa harus memutuskan bagaimana menghadapi
ketergantungan massa pada pertanyaan 30 dan ketergantungan aksi pada pertanyaan 32.
Tanggapan e adalah satu kesimpulan logis. Dua pengaruh menghilangkan satu sama
lain agar mobil dan truk menghasilkan gaya yang besarnya sama satu sama lain tetapi
arahnya berlawanan. Namun, seorang siswa yang lebih cerdas, mungkin merasa bahwa
pengaruhnya akan menghilangkan satu sama lain hanya pada tingkat tertentu saja
(mengarah ke respons f) yang mengindikasikan bahwa diperlukan lebih banyak
informasi.

Gambar di samping menunjukkan bagaimana ketergantungan massa dan sumber daya


ketergantungan tindakan dapat
"menyeimbangkan" untuk menghasilkan
kesimpulan yang benar. Untuk menghindari
pengukuran positif palsu, alangkah baiknya
pengelompokan tanggapan 30–32 menjadi
subcluster “triplet” seperti yang dilakukan
pada subcluster triplet pertanyaan di cluster
Reversing Directions.

 (False positives in pushing situations)


Ada situasi di mana dua kesalahan identik membuat sebuah kebenaran. Seperti
ditunjukkan pada Tabel VIII, tanggapan untuk pertanyaan 36 dan 38 masing-masing
adalah c dan b. Namun, banyak siswa memilih c dan a untuk dua pertanyaan ini.
Respons a untuk pertanyaan 38 menunjukkan jawaban yang benar, gaya sama dan
arahnya berlawanan diberikan oleh masing-masing kendaraan. Respons c untuk
pertanyaan 36, menunjukkan penggunaan garis penalaran ketergantungan aksi siswa.
Keduanya menerapkan penalaran yang konsisten. Pada pertanyaan 36 mobil yang lebih
kecil mendorong truk yang lebih berat dan keduanya mempercepat gerakan.
Menggunakan sumber daya ketergantungan aksi menunjukkan bahwa mobil
mengerahkan gaya yang lebih besar daripada truk (respon c). Namun, dalam pertanyaan
38, kedua kendaraan berada di kecepatan konstan, dan truk yang mengerem
menyebabkan kedua kendaraan melambat. Respons b untuk pertanyaan 38, truk itu
mengerahkan lebih banyak gaya mungkin diakibatkan penalaran ketergantungan aksi.
Ketika truk mulai mengerem, dalam pikiran siswa itu mungkin terjadi karena objek
yang lebih aktif, sehingga menyebabkan kendaraan melambat. Ada dua kemungkinan
penyebab dari penalaran yang salah yang bertindak terhadap satu sama lain. Mobil
adalah agen aktif, mendorong truk ke depan. Truk itu adalah agen aktif kedua,
mendorong kembali melawan mobil. Seorang siswa mungkin percaya bahwa dua
pengaruh akan dengan sempurna menyeimbangkan satu sama lain dan mungkin sampai
pada respon yang benar. Di mana kedua kendaraan mengerahkan jumlah gaya yang
sama satu sama lain. Hasil ini sangat mirip dengan yang ditemukan untuk respons e
pada pertanyaan 31 dengan pengecualian bahwa pertanyaan 38 menyajikan kesempatan
bagi siswa untuk menggunakan dua versi ketergantungan aksi yang berbeda dan
menghilangkan ketergantungan massa.
 Velocity Graphs cluster

Siswa disajikan dengan berbagai deskripsi gerakan mobil, dan mereka harus memilih
representasi grafis kecepatan vs waktu yang tepat.
Pada pertanyaan 42, mobil mainan dikatakan "bergerak ke kiri menuju titik asal dengan
kecepatan tetap yang konstan. ”Respons c dan h ditunjukkan pada Gambar. keduanya
menunjukkan grafik yang semakin mantap lebih dekat ke sumbu horizontal seiring
berjalannya waktu. Untuk tanggapan c seorang siswa dapat membayangkan mobil
mulai dari kanan dan bergerak menuju "0," dan siswa yang memilih h dapat dipicu oleh
kata "kiri" untuk memilih grafik yang menggambarkan kecepatan negatif. Jika siswa
memiliki masalah dalam memahami sistem koordinat, memungkinkan untuk
berdampak pada analisis pemahaman siswa tentang gaya dan gerak.
 Energy cluster

Klaster Energi di FMCE berisi pertanyaan untuk penalaran tentang kecepatan dan
energi kinetik kereta luncur setelah meluncur menuruni bukit. Sesuai dengan gagasan
bahwa bukit yang curam akan menyebabkan perubahan kecepatan sehingga energi
kinetikpun akan menjadi lebih besar saat kereta meluncur ke bawah. Pada Tabel
menunjukkan bagaimana kemungkinan respons terhadap pertanyaan di klaster ini
dibagi di antara yang benar dan yang salah. Jawaban salah yang diberikan siswa
berkorelasi dengan respons yang mengindikasikan penggunaan model tergantung
lereng.

Tabel XI. Kedua siswa menjawab 5 soal dengan benar dari 12 pertanyaan.
Kedua siswa ini akan terlihat sama dalam pemahaman mereka tentang hukum pertama
dan kedua Newton karena keduanya menjawab 42% soal dengan benar. Siswa 1
menjawab semua pertanyaan Force Sled dengan benar dan semua grafik Force salah.
Mungkin siswa 1 memiliki pemahaman yang kuat tentang hukum Newton tetapi
pemahaman grafik yang buruk. Siswa 2 menjawab dua pertanyaa Force Sled dan tiga
pertanyaan Force Graphs dengan benar. Ini mungkin menunjukkan bahwa siswa 2
umumnya memiliki pemahaman yang lemah tentang hukum Newton tetapi tidak
terhalang oleh representasi grafis. Sebuah kelas yang berisi oleh siswa seperti tipe siswa
1 harus menerima pembelajaran yang sangat berbeda dari kelas yang berisi siswa
seperti tipe siswa 2. Kelas yang satu membutuhkan bantuan untuk belajar grafik
sedangkan kelas lainnya membutuhkan bantuan untuk belajar konsep fisika.
Contoh tanggapan terhadap Pertanyaan kereta luncur yang disajikan pada Tabel
XII. Semua siswa akan dianggap identik karena semua siswa menjawab semua
pertanyaan dengan respon yang salah. Tanggapan yang diberikan oleh siswa 3 di
sejajarkan dengan penggunaan model 𝐹 ≈ 𝑣. Siswa 4 memberikan tiga tanggapan yang
cocok dengan model 𝐹 ≈ 𝑣 dan dua respon lainnya tidak cocok. Penelitian dilakukan
oleh salah satu penulis menunjukkan bahwa jawaban d untuk pertanyaan 3 dan 7 dapat
mengindikasikan bahwa siswa tidak menggunakan model 𝐹 ≈ 𝑣. Siswa 5 memberi
hanya satu respons yang cocok dengan model 𝐹 ≈ 𝑣 dan empat tanggapan lainnya tidak
menggunakan model penalaran yang konsisten. Respon siswa yang salah tentang gaya
dapat menunjukkan cara berpikir siswa yang sangat berbeda dan harusnya untuk
kondisi ini penggunaan strategi pengajaran pun harus berbeda pula agar seluruh siswa
dapat memahami hukum Newton dengan baik. Dengan demikian, para siswa ini tidak
boleh dianggap identik. Sehingga sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan
bagaimana penalaran jawaban siswa terhadap pertanyaan yang diberikan, bukan hanya
melihat kebenaran atau kesalahan jawabannya saja..

Вам также может понравиться