Вы находитесь на странице: 1из 2

Pengertian Cairan Serebrospinal

Cairan serebrospinal merupakan cairan bening yang berada di otak dan sterna serta ruang
subrachnoid yang mengelilingi otak dan medulla spinalis “sumsum tulang belakang” cairan ini
memiliki tekanan yang konstan dan memiliki ruangan-ruangan yang saling berhubungan satu sama
lain.

Cairan serebrospinal dihasilkan oleh pleksus choriodeus ventriculus lateralis yaitu suatu ruangan
yang terletak didalam otak manusia yang kemudian cairan yang dihasilkan dialirkan ke ventrikel
lateralis. Cairan serebrospinal berfungsi sebagai peredam mekanis terhadap kejut.

Cairan ini juga memberikan pelumasan antara tulang dan sekitarnya dan otak dengan sumsum
tulang belakang. Ketika seseorang mengalami cedera kepala, cairan ini bertindak sebagai bantal
yang akan meminimalisir atau mengurangi efek dari pada cedera tersebut.

Proses Terbentuknya Cairan Serebrospinal


Sebagian besar cairan serebrospinal “sebanyak dua per tiga atau lebih” di produksi di dalam
pleksus koroideus ventrikel serebri. Sejumlah kecil cairan serebrospinal dibentuk oleh sel ependim
yang membatasi ventrikel dan membran araknoid dan sisanya terbentuk dari cairan yang bocor ke
ruangan perivascular di sekitar pembuluh darah otak “kebocoran sawar darah otak”. Pada orang
dewasa normal volume cairan serebrospinal ialah sekitar 21 ml/jam atau 500 ml/hari, totalnya
hanya sekitar 150 ml.

Letak Cairan Serebrospinal


Secara anatomis cairan serebrospinal ditemukan didalam ruang-ruang otak “ventrikel” otak yaitu
pada:

 Ruang subaraknoid
 Ventrikel otak.
 Kanl pusat sumsum tulang belakang.

Cairan ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dihasilkan di dalam pleksus koroid yang
terdapat di atas “atap” ventrikel ke-tiga dan ke-empat dan pada dinding tengah ventrikel lateral.
Cairan ini dihasilkan terus menerus yang diimbangi dengan proses penyerapan kembali “absorpsi”
kembali ke dalam darah.

Aliran Cairan Serebrospinal


Aliran yang dilalui oleh cairan serebrospinal mulai dari saat terbentuk hingga diabsorpsi kembali
ke dalam darah dijelaskan sebagai berikut:

Ventrikel lateral > ventrikel III “disini cairan serebrospinal akan bertambah banyak” > mengalir
melalui akuaduktus sylvii ke dalam ventrikel IV “yang juga menghasilkan cairan serebrospinal” >
keluar melalui foramen magendie dan luschka “lubang yang terdapat di tengkorak” ke dalam ruang
subaraknoid > sinus venosus kranial melalui vili araknoid “vili ini merupakan berkas pia araknoid
yang menembus duramater “salah satu lapisan otak”.

Setelah memahami aliran cairan ini, maka kita dapat menentukan akibat dari pada kelainan-
kelainan yang dapat terjadi. Salah satunya ialah apabila salah satu foramen mengalami
penyumbatan, maka cairan serebrospinalnya akan terus bertambah sehingga ventrikel otak akan
semakin membesar karena tekanan cairan yang semakin banyak tersebut.

Pembesaran ventrikel ini akan mengakibatkan penekanan pada saraf-saraf di sekitarnya. Sehingga
akan mengganggu fungsi normal dari kerja otak, apabila hal ini terjadi pada bayi baru lahir, maka
kepala bayi tersebut akan membesar, atau kita sering menyebutnya dengan istilah hidrosefalus.

Fungsi Cairan Serebrospinal


Fungsi utama dari cairan serebrospinal ini ialah untuk melindungi sistem saraf pusat yang terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang dari trauma berupa tekanan atau benturan dari luar. Selain
itu cairan serebrospinal juga dapat berperan dalam mempertahankan lingkungan cairan agar sesuai
dengan otak.

Dapat diibaratkan bahwasanya cairan serebrospinal ialah air yang digunakan untuk mengapungkan
otak. Sehingga apabila terjadi tekanan atau benturan tidak langsung mengenai otak, sehingga dapat
meminimalkan cedera yang terjadi.

Cairan serebrospinal dapat menunjang keseimbangan komposisi jaringan didalam tengkorak.


Bersama dengan otak dan darah yang berada di dalam kapiler, ketiganya berperan dalam menjaga
tekanan intrakranial “tekanan dalam ruang tengkorak” dalam batas yang normal.

Menurut postulat Kellie Monroe, jika salah satu dari ketiga komponen tersebut jumlahnya melebihi
batas normal, maka akan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Komposisi cairan ini
terdiri dari campuran plasma darah dan cairan interstitial “air, elektrolit, oksigen, karbon dioksida,
glukosa, beberapa leukosit “terutama limfosit” dan sedikit protein.

Sumber : https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-cairan-serebrospinal-serta-fungsi/

Вам также может понравиться