Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ny. K (51 tahun) masuk rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemas, mudah
lelah, dan mual setiap makan. Terjadi penurunan berat badan selama sakit. Klien juga
mengatakn luka dikedua kaki tidak sembuh-sembuh.
Ht : 27% (N = 37-47%)
Sulferazol 2 x 1 gr
Metronidazol 3 x 500 mg
Ondansetron 3 x 1 amp
Humulin R 3 x 10 µ
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Garegeh
Pekerjaan : IRT
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama
Pada saat masuk rumah sakit klien mengeluh badannya terasa lemas, mudah
lelah dan mual setiap makan. Klien mengatakan luka di kedua kakinya tidak
sembuh-sembuh.
2) Riwayat Kesehatan Masalalu
-
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
-
B. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
1. Kepala : Bentuk kepala oval, kulit kepala tampak kering, rambut kasar dengan
distribusi tebal, tidak ada kelainan dibagian kepala
2. Mata : Dari hasil konsul mata terdapat retinopati HT grade II ODS
3. Mulut : Mukosa mulut kering
4. Thoraks
I : Pergerakan dinding dada terlihat cepat pada saat bernapas, tidak
ada lesi dan memar
P : Bunyi paru pekak
P : Tidak ada pembengkakan, dada kanan dan kiri simetris
A : tidak ada kelainan
5. Abdomen
Hepar :
I : tidak adanya benjolan, tidak adanya jaringan parut
P : tidak adanya nyeri tekan, tidak adanya pembengkakan, hepar tidak
teraba
P : bunyi hepar pekak/redup, dilakukan perkusi untuk mengetahui batas
dan batas bawah dari hepar
Limpa :
I : tidak adanya benjolan di daerah limpa
P : tidak ada nyeri tekan, tidak adanya pembengkakan, dan tidak adanya
penumpukan cairan
P : bunyi perkusi normal
Ginjal :
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Klien diberikan terapi :
Sulferazol 2 x 1 gr
Metranidazol 3 x 500 mg
Ondansetron 3 x 1 amp
Humulin R 3 x 10 µ
Laxadine Syr 3 x 1 sdk makan
D. Analisa Data
Data Fokus :
1. Klien mengeluh badan terasa lemas
2. Klien mengeluh mudah lelah
3. Klien mengeluh mual setiap makan
4. Terjadinya penurunan berat badan selama sakit
5. Klien mengatakan luka di kedua kakinya tidak sembuh-sembuh
6. S : 37,2 °C, N : 84 x/mnt, TD : 130/80 mmHg, P : 20 x/mnt
7. Adanya edema pada kaki kanan
8. Terdapat ulkus diabetikum di kedua kaki
9. Terdapat pus dan jaringan nekrotik pada masing-masing luka
10. Klien tidak bisa berjalan karena luka di kedua kaki
11. Semua ADL klien dibantu
12. Hasil pemeriksaan laboratorium : Hb : 9,4 gr/dl, Ht : 27 %, L : 5900 / µL
13. Kurve gula darah : pukul 06.00 = 135 mg/dl
11.00 = 160 mg/dl
16.00 = 169 mg/dl
Analisa Data
3 Data Subjektif
- Klien mengatakan luka dikedua kakinya tidak Kerusakan integritas kulit
sembuh-sembuh
- Klien mengatakan tidak bisa berjalan karna luka
dikedua kakinya
Data Objektif
- Terdapat ulkus diabetikum pada kedua kaki
klien
- Terdapat pus dan jaringan nekrotik pada
masing-masing luka
Data Tambahan
- Ht = 27%
- L = 5900 / µ
- Albumin = 2,0 gr/dl
4 Data Subjektif
- Klien mengatakan tidak bisa berjalan karna luka Hambatan mobilitas fisik
dikedua kakinya
Data Objektif
- Activity Daily Living (ADL) klien di bantu
- Ht = 27%
- L = 5900 / µ
- Albumin = 2,0 gr/dl
Data Tambahan
- Ht = 27%
- L = 5900 / µ
- Albumin = 2,0 gr/dl
5 Data Subjektif
- Klien mengatakan susah melihat Gangguan persepsi sensori
Data Objektif penglihatan
- Hasil konsul mata klien terdapat retinopati HT
grade II ODS
6 Data Subjektif
- Klien mengatakan luka di kakinya tidak Resiko tinggi terjadinya
sembuh-sembuh infeksi
- Klien mengatakan kainya bengkak (edema)
Data Objektif
- Terdapat pus dan jaringan nekrotik pada
masing-masing luka
Data Tambahan
- Ht = 27%
- L = 5900 / µ
- Albumin = 2,0 gr/dl
E. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan b.d melemahnya/menurunnya aliran darah ke daerah
gangrene akibat adanya obstruksi pembuluh darah
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual dan muntah
3. Kerusakan integriras kulit b.d adanya ulkus diabetikum pada kaki
4. Hambatan mobilitas fisik b.d ulkus dikedua kaki
5. Gangguan persepsi sensori penglihatan b.d renopati HT grade II ODS
6. Resiko tinggi terjadinya infeksi b.d adanya pus dan jaringan nekrotik pada luka
(Tujuan/Kriteria Evaluasi)
No Diagnosa Keperawatan Intervensi NIC Aktivitas Keperawatan
Hasil NOC
1. Gangguan perfusi jaringan b.d Setelah dilakukan tindakan Perawatan sirkulasi : Pengkajian :
melemahnya/menurunnya aliran keperawatan selama 1x24 Insufisiensi arteri : Kaji ulkus taltis dan
darah ke daerah gangrene akibat jam, klien akan: Meningkatkan sirkulasi gejala selulitis(nyeri
adanya obstruksi pembuluh - Menunjukkan status arteri kemerahan,dan
darah sirkulasi yang dibuktikan Perawatan sirkulasi : pembengkakan pada
dengan indicator gangguan Insufisiensi Vena : ekstremitas)
Data Subjektif (1: Sangat Berat, 2: Berat, Meningkat sirkulasi vena Perawatan
- Klien mengeluh badannya 3: Sedang, 4: Ringan, 5: Manajemen sirkulasi(insufisiensi
terasa lemas Tidak Ada Gangguan) : Cairan/Elektrolit : arteri dan vena) (NIC ) :
- Klien mengeluh badannya - Tekanan darah Mengatur dan mencegah - Lakukan pengkajian
mudah lelah - Nadi perifer komplikasi akibat komprehensif
- Klien mengatakan luka di - Turgor kulit perubahan keadaan cairan terhadap sirkulasi
kedua kakinya tidak sembuh- Kriteria Hasil: elektrolit perifer (misalnya
sembuh Pasien akan Manajemen cairan : kaji nadi perifer,
- Klien mengatakan ADL mendiskripsikan rencana Meningkatkan edema, pengisian
dibantu setiap hari perawatan dirumah keseimbangan cairan dan ulang kapiler , warna
Data Ojektif mencegah komplikasi dan suhu
- Terdapat ulkus diabetikum di - Menunjukkan perfusi akibat kadar cairan [ekstremitas])
kedua kaki jaringan dibuktikan abnormal atau tidak - Pantau tingkat
- Adanya edema pada kaki dengan indicator gangguan diinginkan ketidak nyamanan
kanan (1: Sangat Berat, 2: Berat, Manajemen sensasi atau nyeri saat
- Terdapat ulkus diabetikum di 3: Sedang, 4: Ringan, 5: perifer : mencegah untuk melakukan latihan
kedua kaki Tidak Ada Gangguan) : meminimalkan cedera fisik pada malam
Data Tambahan - Pengisian ulang kapiler atau ketidak nyamanan hari, atau saat
- Hb : 9,4 gr/dl, Ht : 27 %, L : (jari tangan dan jari pasien yang mengalami istirahat [arterial])
5900 / µL kaki) perubahan sensasi - Pantau status cairan,
- Kurve gula darah : pukul - Warna kulit Survailans Kulit : termasuk asupan dan
06.00 = 135 mg/dl - Sensasi mengumpulkan dan haluaran.
- Integritas kulit menganalisis data pasien Manajemen sensasi
11.00 = 160 mg/dl Kriteria Hasil: untuk mempertahankan perifer (NIC) :
Ekstermitas bebas dari integritas kulit dan - Pantau pembedahan
16.00 = 169 mg/dl lesi membran mukosa ketajaman atau
S : 37,2 °C, N : 84 x/mnt, TD : ketumpulan atau
130/80 mmHg, P : 20 x/mnt panas atau dingin
[pada perifer]
- Pantau parestesia :
kebas , kesemutan,
hiperestisia, dan
hipoekstesia
- Pantau trombopleditis
dan trombosis vena
profunda
- Pantau kesesuaian alat
penyangga(rungkup),
progtesis, sepatu,dan
pakaian .
3 Kerusakan integriras kulit b.d Setelah dilakukan tindakan Pemeliharaan akses dialisis Pengkajian :
keperawatan selama 1x24 : memelihara area akses Perawatan area insisi
adanya ulkus diabetikum pada
jam, klien akan: pembuluh darah(arteri (NIC) : inspeksi adanya
kaki - Menunjukkan integritas vena) kemerahan,
Data Subjektif
jaringan yang, dibuktikan Pemberian obat : pembengkakan, atau
dengan indicator gangguan mempersiapkan, tanda-tanda dehisensi
- Klien mengatakan luka
(1: Sangat Berat, 2: Berat, memberikan dan atau eviserasi pada area
dikedua kakinya tidak
3: Sedang, 4: Ringan, 5: mengevaluasi keefektifan insisi
sembuh-sembuh
- Klien mengatakan tidak
Tidak Ada Gangguan) : obat resep dan obat non Perawatan luka (NIC) :
- Suhu, elastisitas, hidrasi resep inspeksi luka pada setiap
bisa berjalan karna luka
dikedua kakinya
dan sensasi Perawatan area insisi : mengganti luka balutan
- Perfusi jaringan membersihkan, memantau Kaji luka terhadap
Data Objektif - Keutuhan kulit dan meningkatkan proses karakteristik berikut :
- Terdapat ulkus Kriteria Hasil: penyembuhan pada luka - Lokasi, luas dan
diabetikum pada kedua Pasien atau keluarga yang ditutup dengan kedalaman
kaki klien menunjukkan rutinitas jahitan, klip, dan staples - Adanya dan karakter
- Terdapat pus dan perawatan kulit atau Perawatan ulkus dekubitus eksudat, termasuk
jaringan nekrotik pada perawatan luka yang : memfasilitasi kekentalan, warna,
masing-masing luka optimal penyembuhan ulkus bau
Data Tambahan Drainase purulen (atau dekubitus - Adanya atau tidak
- Ht = 27% lainnya) atau bau luka Surveilans kulit : nya granulasi atau
- L = 5900 / µ minimal mengumpulkan dan epitelialisasi
- Albumin = 2,0 gr/dl - Menunjukkan menganalisis data pasien - Ada atau tidaknya
penyembuhan luka : primer untuk mempertahankan jaringan nekrotik.
yang dibuktikan dengan integritas kulit dan Deskripsikan warna
indicator gangguan (1: membran mukosa bau dan banyaknya
Sangat Berat, 2: Berat, 3: Perawatan luka : mencegah - Ada atau tidak nya
Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak komplikasi luka dan tanda-tanda infeksi
Ada Gangguan) : meningkatkan setempat (nyeri saat
- Eritema kulit sekitar penyembuhan luka palpasi, edema,
- Luka berbau busuk pruritus, indurasi,
Kriteria Hasil: hangat, bau busuk,
Eritema kulit dan eskar, dan eksudat)
eritema disekitar luka - Adda atau tidaknya
minimal perluasan luka
Drainase purulen (atau kejaringan dibawah
lainnya) atau bau luka kulit dan
minimal. pembentukan
Menunjukkan jaringan sinus
penyembuhan luka :
sekunder yang
dibuktikan dengan
indicator berikut( 1:
tidak ada , 2 : sedikit, 3 :
sedang, 4 : banyak, 5 :
sangat banyak ) :
- Granulasi
- Pembentukan
jaringan parut
- Penyusutan luka
Kriteria Hasil :
Tidak ada lepu atau
maserasi pada kulit
Nekrosis, selumur,
lubang, perluasan luka
ke jaringan dibawah
kulit, atau pembentukan
jaringan sinus berkurang
atau tidak ada
4 Hambatan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan Promosi mekanika tubuh Pengaturan posisi (NIC) :
keperawatan selama 1x24 : memfasilitasi - Atur posisi pasien dengan
ulkus dikedua kaki
jam, klien akan: penggunaan postur dan kesejajaran tubuh yang
Data Subjektif - Menunjukkan ambulasi pergerakan dalam benar
- Klien mengatakan tidak yang dibuktikan dengan aktivitas sehari-hari untuk - Ubah posisi pasien yang
bisa berjalan karna luka indicator gangguan (1: mencegah keletihan dan imobilisasi minimal setiap
dikedua kakinya Sangat Berat, 2: Berat, 3: ketegangan atau cedera dua jam, berdasarkan
Data Objektif Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak muskuloskeletal jadwal spesifik
- Activity Daily Living Ada Gangguan) Terapi latihan fisik : - Letakkan tombol
(ADL) klien di bantu Kriteria Hasil: ambulasi : meningkatkan pengubah posisi tempat
- Ht = 27% Berjalan dengan dan membantu dalam tidur dan lampu pemanggil
- L = 5900 / µ menggunakan langkah- berjalan untuk dalam jangkauan pasien
- Albumin = 2,0 gr/dl langkah yang benar mempertahankan atau - Dukung latihan ROM aktif
Data Tambahan Berpindah dari dan ke mengembalikan fungsi atau pasif, jika diperlukan.
- Ht = 27% kursi atau kursi roda tubuh autonom dan
- L = 5900 / µ volunter selama
Albumin = 2,0 gr/dl - Menunjukkan mobilisasi pengobatan dan
yang dibuktikan dengan pemulihan dari kondisi
indicator gangguan (1: sakit atau cidera.
Sangat Berat, 2: Berat, 3: Pengaturan posisi :
Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak mengatur posisi pasien
Ada Gangguan) : atau bagian tubuh pasien
- Keseimbangan secara hati-hati untuk
- Koordinasi meningkatkan
- Performa posisi tubuh kesejahteraan fisiologis
- Pergerakan sendi dan dan psikologis
otot Pengaturan posisi : kursi
- Berjalan roda : mengatur posisi
- Bergerak dengan mudah pasien dengan benar
Kriteria Hasil: dikursi roda pilihan untuk
Memperlihatkan mencapai rasa nyaman,
penggunaan alat bantu meningkatkan integritas
secara benar dengan kulit, dan menumbuhkan
pengawasan kemandirian pasien
Meminta bantuan untuk
aktivitas mobilitas, jika
diperlukan
Menyangga berat badan
Menggunakan kursi roda
secara aktif