Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga menurut Sayekti (1994, dalam Betan dan Dion, 2013, hlm 2) adalah suatu
ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang
berlainan jenis dan yang hidup bersama atau seseorang laki-laki atau seseorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau
adopsi dan tinggal bersama dalam sebuah rumah tangga. Peran dan fungsi keluarga
dalam membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat bio-psiko-sosio-
kultural spiritual sangat penting. Sangat tepat jika keluarga dijadikan titik sentral
pelayanan keperawatan. (Andarmoyo,2010,hlm 5)
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (Wajan,2010 hlm 107). Hipertensi sering
disebut sebagai “silent killer”(pembunuh siluman), karena sering kali penderita
hipertensi bertahun-tahun tanpa merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Di
Indonesia, dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien
yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak mematuhi
minum obat kemungkinan lebih besar (Triyanto,2014 hlm 1-2).
Jumlah penduduk berisiko (> 15 tahun) yang dilakukan pengukuran tekanan darah
pada tahun 2015 tercatat sebanyak 2.807.407 atau 11,03%. Presentasi penduduk yang
dilakukan pemeriksaan tekanan darah tahun 2015 tertinggi di kota Salatiga sebesar
41,52%, sebaliknya presentasi terendah adalah kabupaten Banjarnegara sebesar
0,83%. (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,2015)
Peran perawat yang pertama dalam asuhan keperawtan sebagai pendidik, diharapkan
perawat komunitas harus mampu memberikan informasi kesehatan yang dibutuhkan
keluarga melalui pendidikan kesehatan, peran kdua perawat yaitu sebagai peneliti,
oleh perawat komunitas dengan berbagai aktivitas penelitian yang berfokus pada
individu,keluarga,kelompok atau komunitas. Peran ketia sebagai konselor diharpakan
perawat dapat mendengar keluhan keluarga secara subyekti dan memberikan umpan
balik serta membeikan informasi sebagai pemecahan masalah. Peran perawat yang
keempat sebagai kolabulator dapat berkomunikasi dengan anggota tim yang lain,
berpartisipasi bekerja sama dengan anggoota tim lain. Peran perawat yang kelima
adalah sebagaoi pembela ditinjukan oleh perawat yang tanggap terhadap kebutuhan
komunitas. (Achjar,2010 hlm 31-32)
Berdasarkan jumlah penderita hipertensi yang diperoleh dan tanda gejala yang tidak
dirasakan oleh banyak penderita serta tingkat kesadran akan kesehatan yang lebih
rendah maka penulis tertarik untuk membahas masalah hipertensi terutama di wilayah
jimbaran,kalibanteng kota semarang dalam melakukan studi kasus atau karya tulis
ilmiah Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn. D Khusunya Ny.W dengan
Hipertensi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami , mempelajari, dan memperoleh pengalaman dalam
melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian yang tepat pada keluarga dengan hipertensi
b. Mampu mengidentifikasi analisa data yang diperoleh keluarga dengan
hipertensi
c. Mampu menentukan dignosa yang tepat berdasarkan propritas maalah pada
keluarga dengan hipertensi
d. Mampu menyusun rencana tindakan pada keluarga dengan hipertensi
e. Mampu melakukan tindakan keperawatan keluarga dengan hipertensi
f. Mampu melkukan evaluasi sesuai tindakan yang diberikan pada keluarga
dengan hipertensi.
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Untuk Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawsana bagi mahasiswatentang hipertensi serta
mengasah pola pikir penuis dalam menerapkan teori yang sudah diberikan
dikampus dengan praktek lansung di ;ahan, sehingga siap dan bisa memberikan
asuhan keperawatan klien dengan hipertensi
2. Manfaat Untuk Institusi
Dari hasil penulisan imi dapat dijadikan sebagai sumber kepustakaan bagi
mahasiswa khusunya dalam ilmu keperwatab keluarga.
3. Manfaat Untuk Puskesmas
Dapat digunakan sebagai bahan referensi atau evaluasi mengenai hipertensi dalam
konsep keperwatan komunitas yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu
kesehatan khusunya di ilmu keperawatan.
4. Manfaat Untuk Masyarakat
Diharapkan dapat menambah keterampilan,pengetahuan dan wwasan masyarakat
atau keluarga dengan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga merupakan suatu kelompok individu yang berhubungan dengan
erat secara terus menerus dan terjadi interaksi atau sama lain baik secara
perorangan maupun secara bersama sama , didalam lingkungannya sendriri
atau masyarakat secara keseluruhan.
2. Tipe Keluarga
Keluarga yang merupakan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai
macam pola kehidupan . sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe
keluarga berkembang mengikutinya agar dapat mengupayakan peran serta
keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatam maka perawat erlu
mengetahui berbagai tipe keluarga (Padila,2012,hlm.38)
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan tentang bagaimana keluarga
melaksanakan fungsi keluarga dimasyarakat. Ada beberapa struktur
keluarga yang ada di Indonesia yang terdiri dari bermacam macam
diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanaj saudara sedarha dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
c. Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga bersama keluarga
sedarah ibu
d. Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga seraha ibu
e. Keluarga Kawin
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi peminaan keluarga dan
beberapa sanak audara yang lebih bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri
4. Fungsi keluarga
Fridman (1998) mengidentifikasikan lima fungsi dasar keluarga, yaitu:
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak
melalui keluarga yang bahagia. Anggota keluarga mengembangkan
konsep diri yang positif, rasa dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta
merupakan sumber kasih sayang. Reinforcement dan support dipelajari
dan dikembangkan melalui interaksi dalam keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dialami
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan
dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak individu dilahirkan
dan berakhir setelah meninggal. Keluarga merupakan tempat dimana
individu melakukan sosialisasi. Tahap perkembangan individu dan
keluarga akan dicapai melalui interaksi atau hubungan yang
diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin,
memiliki nilai dan norma , budaya dan perilaku mulai interaksi dalam
keluarga sehingga individu mampu berperan di masyarakat.
(Gegas,1979 dan Fredman,1998)
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol.
d. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti
makanan,pakaiandan rumah , maka keluarga memerlukan sumber
keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga dibawah garis
kemiskinan.
e. Fungsi perawat kesehatan
Fungsi lain keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan. Selain
keluarga menyediakan makanan, pakaian dan rumah, keluarga juga
berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap anggotanya baik
untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat anggota yang
sakit. Keluarga juga menentukan kapan anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan memerlukan bantuan atau pertolongan
tenaga profesional. Kemampuan ini sangat mempengaruhi status
kesehatan individu dan keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan
Diangnosa keperawatan adlah keputasan klinis mengenai
individu,keluarga atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses
pemngumpulan data dan analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar
untuk menetapkan tindakan tindakan dimana perawat bertanggung jawab
melaksanakannya. Diangosis keperawatan keluarga dianalisi dari hasil
pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan
keluarga,lingkungan keluarga,struktur keluarga,fungsi fungsi keluarga dan
koping keluarga,baik yang berdifat aktual,resiko maupun sejahtera dimana
perawat memiliki kewenagan dan bertanggung jawab untuk melakukan
tindakan keperawatan bersama sama dengan keluarga dan berdasarkan
kemampuan dan sumber daya keluarga (Riasmini, et al,2017,hlm 75)
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
C. Konsep Dasar Penyakit
D. Proses Keperawatan Keluarga