Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Micromotion Study
3.1 Pendahuluan
3.1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kerja waktu sangatlah penting. Dimana waktu adalah
uang. Begitu juga dengan gerakan-gerakan dalam kerja yang sama
pentingnya dalam mempengaruhi hasil kerja.
Dalam industri segala yang yang mempengaruhi produktifi- tas kerja
selalu diperhatikan. Seperti pada perakitan sebuah pro- duk dimana gerak
yang tidak perlu sebisa mungkin dihilangkan atau diperbaiki sehingga
dapat memaksimalkan waktu yang ada untuk menciptakan sebuah produk.
Karena semakin banyak gerak yang tidak perlu di lakukan maka akan
semakin banyak juga waktu yang terbuang sia-sia. Hal tersebut tentunya
tidak diinginkan disetiap perusahaan atau proses produksi.
Untuk bisa menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu seperti
mencari bisa diatasi dengan mendesain ulang tempat kerja dengan yang
lebih baik dan menaruh komponen-komponen ditempat yang tepat, dan
juga menggunakan cahaya yang sesuai ergonomi.
Dengan Micromotion Study dapat dilakukan analisis untuk
mengetahui waktu baku dan gerakan-gerakan kerja selama proses kerja
berlangsung. Dengan demikian dapat dipelajari mana gerakan-gerakan
yang penting dan mana yang tidak penting dalam kerja untuk menghemat
waktu.
Dalam praktikum ini akan dilakukan analisis tentang proses kerja
merakit mini 4WD dengan membaginya menjadi tiga stasiun kerja yaitu
merakit casis, motor atau dinamo, dan casing. Dimana perakitannya
dilakukan dalam dua kondisi yaitu pada kondisi awalan dengan komponen
masih bercampuran sehingga praktikan harus mencari komponen tersebut
dalam stasiun kerja, dan yang kedua adalah merakit mini 4WD dalam
stasiun kerja usulan yang telah diperbaiki sehingga tidak ada gerak
mencari. Sehingga waktu yang digunakan untuk merakit bisa lebih cepat.
3.1.2 Tujuan Umun
Mahasiswa mampu menganalisis proses kerja dengan menerapkan studi
gerakan mikro melalui peta kerja.
3.1.3 Tujuan Khusus
a. Pratikan dapat mengidentifikasi elemen – elemen gerakan suatu
pekerjaan
b. Pratikan mampu menggambarkan peta tangan kanan dan tangan kiri
c. Pratikan mampu menganalisis elemen – elemen gerakan yang efektif
dan tidak efektif
d. Pratikan mampu melakukan perbaikan – perbaikan elemen – elemen
gerakan yang tidak perlu atau pengaturan fasilitas atau stasiun kerja.
k. Merakit (Assembly)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua
obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan elemen
Therblig yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi dapat
diperbaiki.
l. Mengurai Rakit (Disassembly)
Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek
tergabung satu menjadi obyek-obyek yang terpisah. Ini termasuk gerakan
therbligh yang efektif.
m. Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu
atau kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk
tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
n. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay)
Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan
merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Ini
termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
o. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay)
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan
oleh operator sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan
lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja
lainnya. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
p. Merencanakan (Plan)
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti
sejenak bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan-tindakan apa yang
harus dilakukan. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
q. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest to Overcome Fatigue)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi
berlangsung secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak
efektif.
Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dari seorang
konsultan “methode engineering“ ternama dari jepang Mr. Shiego Singo. Ia
mengklasifikasikan
Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth menjadi empat kelompok,
yaitu:
1) Kelompok Utama (Objective Basic Division)
a) A : Assemble (Merakit)
b) DA : Diassemble (Mengurai Rakit)
c) U : Use (Menggunakan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat memberikan
nilai tambah perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan
dengan cara mengefisienkan gerakan.
2) Kelompok Penunjang (Physical Basic Division)
a) RE : Reach (Menjangkau)
b) G : Grasp (Memegang)
c) M : Move (Membawa)
d) RL : Released Load (Melepas)
Gerakan-gerakan dalam kelompok penunjang ini diperlukan,
tetapi tidak memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok
ini dapat dilakukan dengan meminimkan gerakan.
3) Kelompok Pemrodatu (Mental atau Semi-Mental Basic Division)
a. SH : Search (Mencari)
b. ST : Select (Memilih)
c. P : Position (Mengarahkan)
d. H : Hold (Memegang untuk Memakai)
e. I : Inspection (Memeriksa)
f. PP : Preposition (Mengarahkan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok pemrodatu ini tidak
memberikan nilai tambah dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan
kerja untuk kelompok ini dilakukan dengan pengaturan kerja yang baik
atau menggunakan alat rodatu.
4) Kelompok Gerakan Elemen Luar
a. R : Rest
b. Pn : Plan
c. UD : Unavoidable Delay
d. AD : Avoidable Delay
Gerakan dalam kelompok ini sedapat mungkin dihilangkan
3. Peta tangan kiri dan tangan kanan (Left and Right Hand Chart)
Peta tangan kiri dan tangan kanan atau juga dikenal sebagai peta
operator adalah peta kerja setempat yang bermanfaat untuk menganalisa
gerakan tangan manusia didalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat manual. Bagi mereka yna terlatih dalam mempelajari teknik
gerakan mikro (yaitu orang yang mampu memvisualisasikan bekerja dalam
hal elemen gerakan dari bagian tangan) peta operator atau peta tangan kiri
tangan kanan, merupakan rodatuan yang sangat sederhana dan efektif untuk
menganalisis operasi kerja. Tidak ada alat pengatur waktu yang diperlukan,
dan sebagian besar jenis pekerjaan analis dapat memberi perubahan seperti
gerakan dari pengamatan operator ti tempat kerja. Tujuan utama dari tabel
gerakan yang diamati tersebut adalah untuk memrodatu dalam menemukan
cara yang lebih baik melaksanakan tugas, tetapi tabel ini harus mempunyai
nilai yang pasti dalam pelatihan operator. Dua simbol yang umum
digunakan dalam pembuatan peta operasi. Lingkaran kecil menunjukkan
transportasi, seperti menggerakkan tangan untuk memahami artikel, dan
lingkaran besar menunjukkan tindakan seperti menggenggam,
mengarahkan, menggunakan atau melepaskan artikel. Contoh dalam
menandatangani surat dengan pena, tangan kiri memegang kertas
sementara tangan kanan melakukan berbagai gerakan. Langkah pertama
dalam membuat peta operator atau peta tangan kiri tangan kanan adalah
menggambar sketsa tempat kerja, meninjau isi dari box dan lokasi alat dan
bahan. Lalu mengamati operator dan membuat catatan mental gerakannya,
mengamati satu tangan pada satuan waktu. Catat gerakan atau elemen
untuk tangan kiri disisi kiri lembaran kerja dan kemudian dengan cara yang
sama catat gerakan untuk tangan kanan disisi kanan lembaran kerja. Karena
mungkin jarang untuk memperoleh gerakan kedua tangan dalam hubungan
yang tepat pada draft pertama, biasanya diperlukan untuk mengulang
proses.
Selebihnya peta penggambaran dari peta operator ini dapat diuraikan
sebagai berikut : pertama kali dituliskan “Peta Tangan Kiri Tangan Kanan”
(Left and Right Hand Chart) atau “Peta Operator” (Operator Process
Chart) dan identifikasi semua masalah yang berkaitan dengan semua
pekerjaan yang dianalisa seperti mana benda kerja (plus gambar dan
sketsanya), nomor gambar, deskripsi dari operasi atau proses, dan lain-lain.
a. Penggambaran peta juga dilakukan berdasarkan skala waktu dan dibuat
peta skala untuk mengamati gerakan dari tangan kanan dan tangan kiri.
Space yang tersedia dalam hal ini diatur sedemikian rupa sehingga
cukup proporsional berdasarkan skala tersebut. Deskripsi dari setiap
elemen tersebut dicantumkan dalam space yang tersedia. Disini elemen-
elemen kerja tersebut harus cukkup besar untuk bisa diukur waktunya.
b. Untuk tidak membingungkan maka penggambaean peta harus
dilaksanakan satu per satu. Setelah pemetaan gerakan tangan kanan
(misalnya) dilaksanakan secara penuh persiklus kerja, kemudian
dilanjutkan dengan pemetaan secara lengkap. Gerakan yang dilakukan
oleh tangan lain (tangan kiri). Penggambaran peta biasanya dilakukan
segera setelah elemen melepas (release) dengan kode “RL” dilakukan
pada finished part. Begitu elemen melepas sudah dilakukan, maka
gerakan berikutnya biasanya akan merupakan gerakan kerja untuk siklus
operasi yang baru yaitu meraih (reach) benda kerja baru dan seterusnya.
Peta tangan kiri dan kanan adalah peta kerja setempat yang
bermanfaat untuk mengnalisa gerakan tangan manusia didalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual. Peta ini akan
menggambarkan semua gerakan ataupun delay yang terjadi yang
dilakukan oleh tangan kanan maupun tangan kiri secara mendetail sesuai
dengan elemen-elemen THERBLIG yang membentuk gerakan. Dengna
menganalisa detail gerakan yang terjadi maka langlah-langkah
perbaikan bisa diusulkan. Pembuatan peta ini baru baru terasa
bermanfaat apabila gerakan yang dianalisa tersebut terjadi berulang-
ulang (repetitive) dan dilakukan secara manual (seperti halnya dalam
prses perakitan). Dari analisa yang dibuat maka pola gerakan tangan
yang dianggap tidak efisien dan bertentangan dengan prinsip-prinsip
ekonomi gerakan (motion economy) bisa diusulkan untuk perbaikan.
Demikian pula akan diharapkan terjadi keseimrodagan gerakan yang
dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri, sehingga siklus kerja akan
berlangsung dengan lancar dalam ritme gerakan yang lebih baik yang
akhirnya mampu memberikan delays maupun operator fatigue yang
minimum.
Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan tangan kanan
dan tangan kiri secara rinci baik saat bekerja atau waktu menganggur
sehingga dapat menunjukkan perrodadingan antara tugas yang
diberodakan pada kedua tangan tersebut ketika melakukan suatu
pekerjaan.
Kegunaan dari penggambaran peta tangan kiri tangan kanan adalah :
a. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
b. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien
dan tidak produktif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
c. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
d. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara kerja yang ideal.
4. Perhitungan Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh
seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan
dalam suatu sistem kerja yang terbaik atau biasa didefinisikan, menghitung
waktu yang diperlukan untuk merakit 1 produk dengan memperhatikan
elemen-elemen gerakan operator.
5. Klasifikasi Studi Gerakan
Studi gerakan umumnya diklasifikasikan ke dalam dua macam studi,
yaitu:
a. Macromotion study adalah suatu studi yang mempelajari seluruh aspek
pekerjaan yang, direncanakan atau jalur produksi seperti operasi,
pengecekan, menunggu, penyimpanan dan lainnya. Macromotion study
terdiri atas 4 teknik yaitu :
1) Diagram Aliran
2) Peta Operasi
3) Diagram Proses
4) Diagram Aliran Proses
b. Micromotion study adalah suatu teknik yang mempelajari segmen
terkecil dari suatu aktivitas pekerjaan (Barnes, 1980). Serta
menganalisis elemen pekerjaan seperti memindahkan, posisi,
menjangkau, memegang, dan lain-lain serta menghitung waktunya
sampai dalam seperseribu menit.
6. Tujuan dari micromotion study
a. Mempelajari aktivitas dari dua atu lebih orang dalam suatu kelompok
kerja.
b. Mempelajari hubungan aktivitas dari mesin dan operator.
c. Menentukan waktu operasi suatu pekerjaan serta memperoleh waktu
gerakan untuk menentukan waktu standar.
d. Menentukan metode yang digunakan dan lamanya aktivitas dari
operator dan mesin.
e. Untuk penelitian yang berkaitan dengan studi gerakan dan studi waktu.
4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap
depan bawah 1 RE RE 1 Mengambil obeng
RE 15 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 49 H U 34 mengencangkan
Mengambil sayap
depan atas 2 RE RE 10 Mengambil baut Kecil
RE 1 Mengambil Obeng
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 42 H U 31 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 8 memasukkanya
Memegang dan RE 2 Mengambil Obeng
merakit 33 H U 23 Mengencangkan baut
Mengambil bodi Mengambil sayap depan
pesawat RE RE 1 bawah
4 H A 3 Mengambil sayap ekor
Memasang sayap depan
RE 3 bawah
RE 2 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 15 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 2 Memasang sayap depan atas
TL 3 Mengambil baut
TL 1 Mengambil obeng
Memasang dan
A 8 mengencangkan baut
4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap
depan atas 1 RE RE 1 Mengambil obeng
RE 5 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 20 H U 15 mengencangkan
Mengambil sayap
depan bawah 2 RE RE 10 Mengambil baut Kecil
RE 1 Mengambil Obeng
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 47 H U 46 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 8 memasukkanya
Memegang dan RE 2 Mengambil Obeng
merakit 33 H U 23 Mengencangkan baut
Mengambil bodi Mengambil sayap depan
pesawat RE RE 1 bawah
4 H A 3 Mengambil sayap ekor
Memasang sayap depan
RE 3 bawah
RE 2 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 46 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 10 Memasang sayap depan atas
TL 3 Mengambil baut besar
TL 1 Mengambil obeng
Memasang dan
A 12 mengencangkan baut
4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap depan
Mengambil body 1 RE RE 1 bawah
1 Mengambil obeng
RE 15 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 47 H U 31 mengencangkan
Mengambil sayap
depan atas 2 RE RE 2 Mengambil obeng
RE 1 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 39 H U 38 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 1 memasukkanya
Memegang dan RE 1 Mengambil Obeng
merakit 25 H U 24 Mengencangkan baut
Mengambil sayap depan
RE 1 bawah
A 1 Mengambil sayap ekor
RE 3 Memasang sayap depan
bawah
RE 2 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 15 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 3 Memasang sayap depan atas
TL 1 Mengambil baut besar
TL 1 Mengambil obeng
RE Memasang dan
A 50 mengencangkan baut
4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap
depan atas 1 RE RE 1 Mengambil obeng
RE 1 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 45 H U 44 mengencangkan
Mengambil sayap
depan bawah 2 RE RE 1 Mengambil baut Kecil
RE 1 Mengambil Obeng
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 47 H U 46 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 1 memasukkanya
Memegang dan RE 1 Mengambil Obeng
merakit 30 H U 29 Mengencangkan baut
Mengambil bodi Mengambil sayap depan
pesawat RE RE 1 bawah
1 H A 2 Mengambil sayap ekor
Memasang sayap depan
RE 7 bawah
RE 3 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 10 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 30 Memasang sayap depan atas
TL 3 Mengambil baut besar
TL 1 Mengambil obeng
Memasang dan
A 35 mengencangkan baut
Memasukkan dan
mengencangkan roda
Memegang erat 60 H A 22 belakang
TOTAL WAKTU 369 369
3.5 Penutup
3.5.1 Kesimpulan
Setelah mengikuti praktikum ini praktikan mampu mengidentifikasi
elemen – elemen gerakan suatu pekerjaan, menggambarkan peta tangan
kanan dan tangan kiri, menganalisis elemen – elemen gerakan yang efektif
dan tidak efektif, dan melakukan perbaikan – perbaikan elemen – elemen
gerakan yang tidak perlu atau pengaturan fasilitas atau stasiun kerja.
3.5.2 Saran
Sebelum memulai pratikum sebelumnya rancang terlebih dahulu
rancangan yang terbaik agar memudahkan kita dalam pratikum, ruang
pratikum di buat lebih ergonomis agar terasa nyaman, pratikum lebih tepat
waktu karena pratikum ini memakan banyak waktu dan bimbingan dari
aslab sangat di perlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Sutalaksana, Iftikar, dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri ITB
: Bandung
Sritomo Wignjosoebroto. 1995. Ergonomi, Study Gerak dan Waktu. Edisi pertama.
Jakarta: Guna Widya.