Вы находитесь на странице: 1из 25

BAB III

Micromotion Study
3.1 Pendahuluan
3.1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kerja waktu sangatlah penting. Dimana waktu adalah
uang. Begitu juga dengan gerakan-gerakan dalam kerja yang sama
pentingnya dalam mempengaruhi hasil kerja.
Dalam industri segala yang yang mempengaruhi produktifi- tas kerja
selalu diperhatikan. Seperti pada perakitan sebuah pro- duk dimana gerak
yang tidak perlu sebisa mungkin dihilangkan atau diperbaiki sehingga
dapat memaksimalkan waktu yang ada untuk menciptakan sebuah produk.
Karena semakin banyak gerak yang tidak perlu di lakukan maka akan
semakin banyak juga waktu yang terbuang sia-sia. Hal tersebut tentunya
tidak diinginkan disetiap perusahaan atau proses produksi.
Untuk bisa menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu seperti
mencari bisa diatasi dengan mendesain ulang tempat kerja dengan yang
lebih baik dan menaruh komponen-komponen ditempat yang tepat, dan
juga menggunakan cahaya yang sesuai ergonomi.
Dengan Micromotion Study dapat dilakukan analisis untuk
mengetahui waktu baku dan gerakan-gerakan kerja selama proses kerja
berlangsung. Dengan demikian dapat dipelajari mana gerakan-gerakan
yang penting dan mana yang tidak penting dalam kerja untuk menghemat
waktu.
Dalam praktikum ini akan dilakukan analisis tentang proses kerja
merakit mini 4WD dengan membaginya menjadi tiga stasiun kerja yaitu
merakit casis, motor atau dinamo, dan casing. Dimana perakitannya
dilakukan dalam dua kondisi yaitu pada kondisi awalan dengan komponen
masih bercampuran sehingga praktikan harus mencari komponen tersebut
dalam stasiun kerja, dan yang kedua adalah merakit mini 4WD dalam
stasiun kerja usulan yang telah diperbaiki sehingga tidak ada gerak
mencari. Sehingga waktu yang digunakan untuk merakit bisa lebih cepat.
3.1.2 Tujuan Umun
Mahasiswa mampu menganalisis proses kerja dengan menerapkan studi
gerakan mikro melalui peta kerja.
3.1.3 Tujuan Khusus
a. Pratikan dapat mengidentifikasi elemen – elemen gerakan suatu
pekerjaan
b. Pratikan mampu menggambarkan peta tangan kanan dan tangan kiri
c. Pratikan mampu menganalisis elemen – elemen gerakan yang efektif
dan tidak efektif
d. Pratikan mampu melakukan perbaikan – perbaikan elemen – elemen
gerakan yang tidak perlu atau pengaturan fasilitas atau stasiun kerja.

3.2 Prosedur Pelaksanaan Praktikum


3.2.1 Alat
Adapun alat yang di butuhkan dalam praktikum kali ini antara lain:
a. Bahan rakitan atau mainan lego
b. Kamera perekam
c. Stop watch
d. Meteran
e. Penggaris
f. Mangkok
g. Obeng
3.2.2 Prosedur Praktikum
Pada praktikum ini prosedur praktikum yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Memberikan waktu pelatihan kepada praktikum untuk merakit lego
b. Jika latihan dirasa cukup, pekerjaan sesungguhnya dapat dimulai. Dan
pada saat itu juga kamera dihidupkan pada kondisi record atau merekam
(perekam cukup satu kali kerja saja).
c. Mencatat waktu siklus pekerjaan merakit sebanyak satu kali pengamatan
dengan menggunakan stopwatch.
d. Praktikan mulai mengamati dan menganalisis elemen-elemen gerakan
pekerjaan merakit lego dari rekaman kamera.
e. Mencatat hasil analisis mengenai jumlah elemen gerakan dan jenis
elemen gerakan pada lembaran pengamatan.
f. Lakukan secara bergantian sampai selesai.
g. Setelah itu membuat peta operasi pekerjaan dan lakukan analisa.

3.3 Landasan Teori


1. Micromotion Study
Motion study pertama kali dipublikasikan pada pertemuan American
Society of Mechanical Engineering tahun 1912 oleh Gilberth. Penjelasan
singkat tentang hal ini adalah : micromotion study adalah mempelajari elemen
dasar atau subdivisi berdasarkan gambar gerakan kamera, alat penghitung
waktu yang secara akurat dapat menghitung interval waktu pada gambar film.
Dalam praktikum Micromotion Study akan direkam gerakan-gerakan
operator dalam merakit sebuah produk menjadi produk jadi manggunakan
kamera vidio, kemudian hasil rekaman vidio akan dianalisis gerakan-gerakan
operator untuk mengetahui waktu baku yang diperoleh.
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan
bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga
diharapkan gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan
dihilangkan yang nantinya diperoleh penghematan dalam waktu kerja,
selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia
untuk pekerjaan tersebut. Untuk memudahkan penganalisaan terhadap elemen
gerakan kerja yang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar.
Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasar secara mendalam
adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam
17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai THERBLIG (Sutalaksana,
1979).
2. Gerakan-Gerakan Fundamental Untuk Pelaksanaan Kerja Manual
(THERBLIG)
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan
bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk
memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerja yang dipelajari,
perlu dikenal dahulu gerakan - gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah
meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth
beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau
elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979) Suatu pekerjaan
mempunyai uraian yang berbeda - beda jika dirodadingkan dengan pekerjaan
yang lainnya. Hal ini tergantung pada jenis pekerjaannya.
Secara garis besar masing - masing gerakan Therblig dapat didefinisikan
sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995).
a. Mencari ( Search )
Mencari adalah elemen dasar gerakan pekerja untuk menentukan
lokasi suatu obyek. Gerakan dimulai pada saat mata bergerak mencari
obyek dan berakhir jika obyek telah ditemukan. Mencari ini termasuk
dalam gerakan Therblig yang tidak efektif. Untuk mengurangi atau
menghilangkan elemen kegiatan ini maka ada beberapa hal yang harus
dilaksanakan :
1) Mengetahui ciri - ciri obyek yang akan diambil.
2) Mengatur tata letak area kerja sehingga mampu mengeliminir proses
mencari.
3) Pencahayaan yang sesuai dengan persyaratan ergonomis.
4) Usahakan merancang tempat obyek yang tembus pandang (transparan).
b. Memilih ( Select )
Memilih merupakan elemen gerakan Therblig untuk menemukan atau
memilih suatu obyek di antara dua atau lebih obyek lainnya yang sama.
Memilih ini termasuk dalam elemen gerakan Therblig yang tidak efektif.
Untuk dapat menghilangkan elemen gerakan ini maka beberapa hal yang
harus dilaksanakan adalah :
1) Obyek - obyek yang berbeda ditempatkan pada tempat yang terpisah.
2) Obyek yang digunakan harus sudah standart, sehingga dapat
dipertukarkan antara yang satu dengan yang lain.
3) Mempergunakan suatu tempat material yang mampu mengatur posisi
obyek sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan pada saat
mengambil tanpa harus memilih.
c. Memegang (Graps)
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan
menutup jari-jari tangan obyek yang dikehendaki dalam suatu operasi
kerja. Memegang adalah elemen Therblig yang diklasifikasikan sebagai
elemen gerakan efektif yang biasanya tidak bisa dihilangkan tetapi dalam
beberapa hal dapat diperbaiki. Untuk memperbaiki elemen gerak ini dapat
digunakan:
1) Mengusahakan agar beberapa obyek dapat dipegang secara bersamaan.
2) Obyek diletakan secara teratur sehingga pemegangan obyek dapat
dilaksanakan lebih mudah dirodadingkan dengan letak obyek yang
berserakan.
3) Menggunakan peralatan yang dapat mengganti fungsi tangan untuk
memegang sehingga dapat mengurangi gerakan anggota badan yang
pada akhirnya dapat memperlambat datangnya kelelahan.
d. Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty)
Menjangkau adalah elemen gerakan Therblig yang menggambarkan
gerakan tangan berpindah tempat tanpa beroda atau hambatan (resistance)
baik gerakan yang menuju atau menjauhi obyek. Gerakan ini
diklasifikasikan sebagai elemen Therblig yang efektif dan sulit untuk
dihilangkan secara keseluruhan dari suatu siklus kerja. Meskipun demikian
gerakan ini dapat diperbaiki dengan memperpendek jarak jangkauan serta
memberikan lokasi yang tetap untuk obyek yang harus dicapai selama
siklus kerja berlangsung.
e. Membawa Dengan Beban (Transport Loaded)
Membawa merupakan elemen perpindahan tangan, hanya saja disini
tangan bergerak dalam kondisi membawa beroda (obyek). Elemen gerak
membawa termasuk Therblig yang efektif sehingga sulit untuk
dihindarkan. Tetapi waktu yang digunakan untuk elemen kegiatan ini dapat
dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan, meringankan beroda
yang harus dipindahkan, dan memperbaiki tipe pemindahan beroda dengan
prinsip gravitasi atau mempergunakan peralatan material handling.
f. Memegang untuk Memakai (Hold)
Elemen ini terjadi jika elemen memegang obyek tanpa menggerakan
obyek tersebut. Elemen memegang untuk memakai adalah elemen kerja
yang efektif yang bisa dihilangkan dengan memakai alat rodatu untuk
memegang obyek.
g. Melepas (Release Load)
Elemen ini terjadi pada saat operator melepaskan kembali terhadap
obyek yang dipegang sebelumnya. Elemen gerak melepas termasuk elemen
therblig yang efektif yang bisa diperbaiki. Elemen kegiatan ini dapat
diperbaiki dengan cara :
1) Mengusahakan kegiatan ini dapat dilaksanakan sekaligus dengan elemen
gerakan membawa.
2) Mendesain tempat untuk melepas obyek sedemikian rupa sehingga
elemen melepas dapat dilaksanakan secara singkat.
3) Mengusahakan agar setelah melepas posisi tangan langsung berada pada
kondisi kerja untuk elemen berikutnya.
h. Mengarahkan (Position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan therblig yang terdiri dari
menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat. Elemen gerak ini
termasuk Therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan
untuk dihilangkan. Waktu untuk mengarahkan dapat diefisiensikan dengan
mempergunakan alat rodatu.
i. Mengarahkan Awal (Pre-Position)
Mengarahkan awal adalah elemen gerakan efektif Therblig yang
mengarahkan obyek ke suatu tempat sementara sehingga pada saat kerja
mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka obyek tersebut dengan
mudah dapat dipegang dan dibawa ke arah tujuan yang dikehendaki.
j. Memeriksa (Inspect)
Elemen ini termasuk dalam langkah kerja untuk menjamin bahwa
obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan. Elemen ini
termasuk elemen Therblig yang tidak efektif . Usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk menghindari elemen gerakan ini adalah :
1) Mengabungkan elemen gerakan memeriksa dengan kegiatan yang lain.
2) Mempergunakan peralatan inspeksi yang mampu melakukan inspeksi
untuk beberapa obyek sekaligus.
3) Penambah faktor pencahayaan terutama untuk obyek - obyek yang kecil.

k. Merakit (Assembly)
Merakit adalah elemen gerakan Therblig untuk menghubungkan dua
obyek atau lebih menjadi satu kesatuan. Elemen ini merupakan elemen
Therblig yang efektif yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tetapi dapat
diperbaiki.
l. Mengurai Rakit (Disassembly)
Disini dilakukan gerakan memisahkan atau mengurai dua obyek
tergabung satu menjadi obyek-obyek yang terpisah. Ini termasuk gerakan
therbligh yang efektif.
m. Memakai (Use)
Memakai adalah elemen gerakan efektif Therblig dimana salah satu
atau kedua tangan digunakan untuk memakai/mengontrol suatu alat untuk
tujuan-tujuan tertentu selama kerja berlangsung.
n. Kelambatan yang Tidak Terhindarkan (Unavoidable Delay)
Kondisi ini diakibatkan oleh hal-hal diluar kontrol dari operator dan
merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang berlangsung. Ini
termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
o. Kelambatan yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay)
Kegiatan ini menunjukan situasi yang tidak produktif yang dilakukan
oleh operator sehingga perbaikan/penanggulangan yang perlu dilakukan
lebih ditujukan kepada operator sendiri tanpa harus merubah proses kerja
lainnya. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
p. Merencanakan (Plan)
Elemen ini merupakan proses mental dimana operator berhenti
sejenak bekerja dan memikir untuk mentukan tindakan-tindakan apa yang
harus dilakukan. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak efektif.
q. Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest to Overcome Fatigue)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja akan tetapi
berlangsung secara periodik. Ini termasuk gerakan therbligh yang tidak
efektif.
Gagasan untuk mengefektifkan penerapannya muncul dari seorang
konsultan “methode engineering“ ternama dari jepang Mr. Shiego Singo. Ia
mengklasifikasikan
Therblig yang telah dibuat oleh Gilberth menjadi empat kelompok,
yaitu:
1) Kelompok Utama (Objective Basic Division)
a) A : Assemble (Merakit)
b) DA : Diassemble (Mengurai Rakit)
c) U : Use (Menggunakan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok utama ini bersifat memberikan
nilai tambah perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan
dengan cara mengefisienkan gerakan.
2) Kelompok Penunjang (Physical Basic Division)
a) RE : Reach (Menjangkau)
b) G : Grasp (Memegang)
c) M : Move (Membawa)
d) RL : Released Load (Melepas)
Gerakan-gerakan dalam kelompok penunjang ini diperlukan,
tetapi tidak memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok
ini dapat dilakukan dengan meminimkan gerakan.
3) Kelompok Pemrodatu (Mental atau Semi-Mental Basic Division)
a. SH : Search (Mencari)
b. ST : Select (Memilih)
c. P : Position (Mengarahkan)
d. H : Hold (Memegang untuk Memakai)
e. I : Inspection (Memeriksa)
f. PP : Preposition (Mengarahkan)
Gerakan-gerakan dalam kelompok pemrodatu ini tidak
memberikan nilai tambah dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan
kerja untuk kelompok ini dilakukan dengan pengaturan kerja yang baik
atau menggunakan alat rodatu.
4) Kelompok Gerakan Elemen Luar
a. R : Rest
b. Pn : Plan
c. UD : Unavoidable Delay
d. AD : Avoidable Delay
Gerakan dalam kelompok ini sedapat mungkin dihilangkan
3. Peta tangan kiri dan tangan kanan (Left and Right Hand Chart)

Peta tangan kiri dan tangan kanan atau juga dikenal sebagai peta
operator adalah peta kerja setempat yang bermanfaat untuk menganalisa
gerakan tangan manusia didalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat manual. Bagi mereka yna terlatih dalam mempelajari teknik
gerakan mikro (yaitu orang yang mampu memvisualisasikan bekerja dalam
hal elemen gerakan dari bagian tangan) peta operator atau peta tangan kiri
tangan kanan, merupakan rodatuan yang sangat sederhana dan efektif untuk
menganalisis operasi kerja. Tidak ada alat pengatur waktu yang diperlukan,
dan sebagian besar jenis pekerjaan analis dapat memberi perubahan seperti
gerakan dari pengamatan operator ti tempat kerja. Tujuan utama dari tabel
gerakan yang diamati tersebut adalah untuk memrodatu dalam menemukan
cara yang lebih baik melaksanakan tugas, tetapi tabel ini harus mempunyai
nilai yang pasti dalam pelatihan operator. Dua simbol yang umum
digunakan dalam pembuatan peta operasi. Lingkaran kecil menunjukkan
transportasi, seperti menggerakkan tangan untuk memahami artikel, dan
lingkaran besar menunjukkan tindakan seperti menggenggam,
mengarahkan, menggunakan atau melepaskan artikel. Contoh dalam
menandatangani surat dengan pena, tangan kiri memegang kertas
sementara tangan kanan melakukan berbagai gerakan. Langkah pertama
dalam membuat peta operator atau peta tangan kiri tangan kanan adalah
menggambar sketsa tempat kerja, meninjau isi dari box dan lokasi alat dan
bahan. Lalu mengamati operator dan membuat catatan mental gerakannya,
mengamati satu tangan pada satuan waktu. Catat gerakan atau elemen
untuk tangan kiri disisi kiri lembaran kerja dan kemudian dengan cara yang
sama catat gerakan untuk tangan kanan disisi kanan lembaran kerja. Karena
mungkin jarang untuk memperoleh gerakan kedua tangan dalam hubungan
yang tepat pada draft pertama, biasanya diperlukan untuk mengulang
proses.
Selebihnya peta penggambaran dari peta operator ini dapat diuraikan
sebagai berikut : pertama kali dituliskan “Peta Tangan Kiri Tangan Kanan”
(Left and Right Hand Chart) atau “Peta Operator” (Operator Process
Chart) dan identifikasi semua masalah yang berkaitan dengan semua
pekerjaan yang dianalisa seperti mana benda kerja (plus gambar dan
sketsanya), nomor gambar, deskripsi dari operasi atau proses, dan lain-lain.
a. Penggambaran peta juga dilakukan berdasarkan skala waktu dan dibuat
peta skala untuk mengamati gerakan dari tangan kanan dan tangan kiri.
Space yang tersedia dalam hal ini diatur sedemikian rupa sehingga
cukup proporsional berdasarkan skala tersebut. Deskripsi dari setiap
elemen tersebut dicantumkan dalam space yang tersedia. Disini elemen-
elemen kerja tersebut harus cukkup besar untuk bisa diukur waktunya.
b. Untuk tidak membingungkan maka penggambaean peta harus
dilaksanakan satu per satu. Setelah pemetaan gerakan tangan kanan
(misalnya) dilaksanakan secara penuh persiklus kerja, kemudian
dilanjutkan dengan pemetaan secara lengkap. Gerakan yang dilakukan
oleh tangan lain (tangan kiri). Penggambaran peta biasanya dilakukan
segera setelah elemen melepas (release) dengan kode “RL” dilakukan
pada finished part. Begitu elemen melepas sudah dilakukan, maka
gerakan berikutnya biasanya akan merupakan gerakan kerja untuk siklus
operasi yang baru yaitu meraih (reach) benda kerja baru dan seterusnya.

Peta tangan kiri dan kanan adalah peta kerja setempat yang
bermanfaat untuk mengnalisa gerakan tangan manusia didalam
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual. Peta ini akan
menggambarkan semua gerakan ataupun delay yang terjadi yang
dilakukan oleh tangan kanan maupun tangan kiri secara mendetail sesuai
dengan elemen-elemen THERBLIG yang membentuk gerakan. Dengna
menganalisa detail gerakan yang terjadi maka langlah-langkah
perbaikan bisa diusulkan. Pembuatan peta ini baru baru terasa
bermanfaat apabila gerakan yang dianalisa tersebut terjadi berulang-
ulang (repetitive) dan dilakukan secara manual (seperti halnya dalam
prses perakitan). Dari analisa yang dibuat maka pola gerakan tangan
yang dianggap tidak efisien dan bertentangan dengan prinsip-prinsip
ekonomi gerakan (motion economy) bisa diusulkan untuk perbaikan.
Demikian pula akan diharapkan terjadi keseimrodagan gerakan yang
dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri, sehingga siklus kerja akan
berlangsung dengan lancar dalam ritme gerakan yang lebih baik yang
akhirnya mampu memberikan delays maupun operator fatigue yang
minimum.
Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan tangan kanan
dan tangan kiri secara rinci baik saat bekerja atau waktu menganggur
sehingga dapat menunjukkan perrodadingan antara tugas yang
diberodakan pada kedua tangan tersebut ketika melakukan suatu
pekerjaan.
Kegunaan dari penggambaran peta tangan kiri tangan kanan adalah :
a. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
b. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien
dan tidak produktif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.
c. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
d. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru dengan cara kerja yang ideal.
4. Perhitungan Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh
seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan
dalam suatu sistem kerja yang terbaik atau biasa didefinisikan, menghitung
waktu yang diperlukan untuk merakit 1 produk dengan memperhatikan
elemen-elemen gerakan operator.
5. Klasifikasi Studi Gerakan
Studi gerakan umumnya diklasifikasikan ke dalam dua macam studi,
yaitu:
a. Macromotion study adalah suatu studi yang mempelajari seluruh aspek
pekerjaan yang, direncanakan atau jalur produksi seperti operasi,
pengecekan, menunggu, penyimpanan dan lainnya. Macromotion study
terdiri atas 4 teknik yaitu :
1) Diagram Aliran
2) Peta Operasi
3) Diagram Proses
4) Diagram Aliran Proses
b. Micromotion study adalah suatu teknik yang mempelajari segmen
terkecil dari suatu aktivitas pekerjaan (Barnes, 1980). Serta
menganalisis elemen pekerjaan seperti memindahkan, posisi,
menjangkau, memegang, dan lain-lain serta menghitung waktunya
sampai dalam seperseribu menit.
6. Tujuan dari micromotion study
a. Mempelajari aktivitas dari dua atu lebih orang dalam suatu kelompok
kerja.
b. Mempelajari hubungan aktivitas dari mesin dan operator.
c. Menentukan waktu operasi suatu pekerjaan serta memperoleh waktu
gerakan untuk menentukan waktu standar.
d. Menentukan metode yang digunakan dan lamanya aktivitas dari
operator dan mesin.
e. Untuk penelitian yang berkaitan dengan studi gerakan dan studi waktu.

3.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data


3.4.1 Pengumpulan Data
a. Peta tangan kiri kanan pesawat mainan Riyan
Tabel 3.1 Peta Tangan Kiri Kanan Riyan

PETA TANGAN KIRI TANGAN KANAN

Operasi : Perakitan Pesawat Terbang Mainan


Digambar oleh : Adhe Avriyan

4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap
depan bawah 1 RE RE 1 Mengambil obeng
RE 15 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 49 H U 34 mengencangkan
Mengambil sayap
depan atas 2 RE RE 10 Mengambil baut Kecil
RE 1 Mengambil Obeng
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 42 H U 31 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 8 memasukkanya
Memegang dan RE 2 Mengambil Obeng
merakit 33 H U 23 Mengencangkan baut
Mengambil bodi Mengambil sayap depan
pesawat RE RE 1 bawah
4 H A 3 Mengambil sayap ekor
Memasang sayap depan
RE 3 bawah
RE 2 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 15 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 2 Memasang sayap depan atas
TL 3 Mengambil baut

TL 1 Mengambil obeng
Memasang dan
A 8 mengencangkan baut

TL 1 Mengambil kabin pesawat


TA 6 Memasang
Memegang body 59 mengambil baut dan
bawah TL 6 mengencangkan
RE 4 Mengambil roda belakang
Merakit dengan bodi
A 10 pesawat
RE 2 Mengambil baut kecil
Memasukkan dan
Memegang erat 34 H U 18 memutarnya
RE 2 Mengambil roda depan
Memasangkan pada bodi
A 12 pesawat
RE 6 Mengambil Baut besar
Memasukkan dan
U 17 mengencangkan
TL 2 Mengambil baling-baling
A 8 Memasang baling-baling
TL 2 Mengambil baut besar
Memegang erat 57 H Memasukkan dan
A 9 mengencangkan
TOTAL WAKTU 311 311

siklus waktu : 311 detik


Unit/ siklus : 1 unit
Waktu per unit : 311 detik
Sumber: Data Praktikum.

b. Peta tangan kiri kanan pesawat mainan Xena

Tabel 3.2 Peta Tangan Kiri Kanan Xena

PETA TANGAN KIRI TANGAN KANAN

Operasi : Perakitan Pesawat Terbang Mainan


Digambar oleh : Xena

4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap
depan atas 1 RE RE 1 Mengambil obeng
RE 5 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 20 H U 15 mengencangkan
Mengambil sayap
depan bawah 2 RE RE 10 Mengambil baut Kecil
RE 1 Mengambil Obeng
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 47 H U 46 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 8 memasukkanya
Memegang dan RE 2 Mengambil Obeng
merakit 33 H U 23 Mengencangkan baut
Mengambil bodi Mengambil sayap depan
pesawat RE RE 1 bawah
4 H A 3 Mengambil sayap ekor
Memasang sayap depan
RE 3 bawah
RE 2 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 46 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 10 Memasang sayap depan atas
TL 3 Mengambil baut besar

TL 1 Mengambil obeng
Memasang dan
A 12 mengencangkan baut

TL 1 Mengambil kabin pesawat


A 6 Memasang
Memegang body 90 mengambil baut dan
bawah H TL 6 mengencangkan
RE 4 Mengambil Baling-baling
A 15 Memasang pada body
RE 1 Mengambil baut besar
Memasukkan dan
Memegang erat 33 H U 13 memutarnya
RE 1 Mengambil roda depan
Memasangkan pada bodi
A 17 pesawat
RE 1 Mengambil roda belakang
U 10 Memasang roda belakang
TL 2 Mengambil baut kecil
Memasukkan dan
mengencangkan roda
TL 14 belakang
TL 2 Mengambil baut besar
Memasukkan dan
mengencangkan roda
Memegang erat 58 H A 22 belakang
TOTAL WAKTU 332 332

siklus waktu : 332 detik


Unit/ siklus : 1 unit
Waktu per unit : 332 detik
Sumber: Data Praktikum.
c. Peta tangan kiri kanan pesawat mainan Ilham
Gambar 3.3 Peta Tangan Kiri Kanan Ilham

PETA TANGAN KIRI TANGAN KANAN

Operasi : Perakitan Pesawat Terbang Mainan


Digambar oleh : Ilham Dwi Kurniawan

4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap depan
Mengambil body 1 RE RE 1 bawah

1 Mengambil obeng
RE 15 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 47 H U 31 mengencangkan
Mengambil sayap
depan atas 2 RE RE 2 Mengambil obeng
RE 1 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 39 H U 38 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 1 memasukkanya
Memegang dan RE 1 Mengambil Obeng
merakit 25 H U 24 Mengencangkan baut
Mengambil sayap depan
RE 1 bawah
A 1 Mengambil sayap ekor
RE 3 Memasang sayap depan
bawah
RE 2 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 15 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 3 Memasang sayap depan atas
TL 1 Mengambil baut besar

TL 1 Mengambil obeng
RE Memasang dan
A 50 mengencangkan baut

TL 1 Mengambil kabin pesawat


Memegang body 92 TA 6 Memasang
bawah mengambil baut dan
TL 6 mengencangkan
RE 1 Mengambil baling-baling
Merakit dengan bodi
A 10 pesawat
RE 1 Mengambil baut besar
Memasukkan dan
U 2 memutarnya
Mengambil obeng dan
Memegang erat 30 H TL 6 mengencangkan baut
RE 2 Mengambil roda depan
A 3 Merakit as roda
Memasangkan pada bodi
A 10 pesawat
RE 1 Mengambil Baut besar
Memasukkan dan
U 12 mengencangkan
TL 2 Mengambil roda belakang
TL 8 Mengambil baut kecil
A 15 Merakit pada bodi
Memasukkan dan
Memegang erat 53 H U 10 mengencangkan baut
TOTAL WAKTU 317 317

siklus waktu : 317 detik


Unit/ siklus : 1 unit
Waktu per unit : 317 detik
Sumber: Data Praktikum.
d. Peta tangan kiri kanan pesawat mainan Turnip
Tabel 3.4 Peta Tangan Kiri Kanan Turnip

PETA TANGAN KIRI TANGAN KANAN

Operasi : Perakitan Pesawat Terbang Mainan


Digambar oleh : Renaldi Turnip

4 5 Keterangan
6
3 7 1= Obeng 7= Roda Depan
8
2 2= Body 8= Sayap Bawah
9
1 10 3= Baut kecil 9= Ekor Belakang
4= Sayap Atas 10= Baut Besar
5= Roda Belakang
6= Baling-baling
WAKTU WAKTU
TANGAN KIRI (S) SIMBOL (S) TANGAN KANAN
Mengambil sayap
depan atas 1 RE RE 1 Mengambil obeng
RE 1 Mengambil baut kecil
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 45 H U 44 mengencangkan
Mengambil sayap
depan bawah 2 RE RE 1 Mengambil baut Kecil
RE 1 Mengambil Obeng
Memegang dan Memasukan baut kecil dan
merakit 47 H U 46 mengencangkan
Mengambil sayap Mengambil baut Kecil dan
belakang 2 RE RE 1 memasukkanya
Memegang dan RE 1 Mengambil Obeng
merakit 30 H U 29 Mengencangkan baut
Mengambil bodi Mengambil sayap depan
pesawat RE RE 1 bawah
1 H A 2 Mengambil sayap ekor
Memasang sayap depan
RE 7 bawah
RE 3 Memasang sayap ekor
RE 1 Mengambil body atas
Merakit bodi atas dan bodi
A 10 bawah
Mengambil sayap depan
RE 1 atas
A 30 Memasang sayap depan atas
TL 3 Mengambil baut besar

TL 1 Mengambil obeng
Memasang dan
A 35 mengencangkan baut

TL 1 Mengambil kabin pesawat


A 10 Memasang

Memegang body 127 H mengambil baut dan


bawah U 15 mengencangkan
RE 1 Mengambil Baling-baling
A 5 Memasang pada body
RE 1 Mengambil baut besar
Memasukkan dan
Memegang erat 21 H U 14 memutarnya
RE 1 Mengambil roda depan
Memasangkan pada bodi
A 9 pesawat
RE 1 Mengambil baut besar
Memasukkan dan
U 10 mengencangkan
TL 1 Mengambil roda belakang
TL 14 Mengambil baut kecil
TL 1 Mengambil obeng

Memasukkan dan
mengencangkan roda
Memegang erat 60 H A 22 belakang
TOTAL WAKTU 369 369

siklus waktu : 369 detik


Unit/ siklus : 1 unit
Waktu per unit : 369 detik
Sumber: Data Praktikum.

3.4.2 Pengolahan Data


a. Analisis Peta Tangan Kanan dan Kiri Riyan
Berdasarkan hasil peta tangan kanan dan tangan kiri yang telah
dibuat sesuai dengan video pelaksanaan perakitan pesawat mainan yang
telah dilakukan, maka diperoleh beberapa gerakan yang seharusnya
tidak perlu dilakukan dalam proses perakitan agar waktu dalam
menyelesaikan perakitan dapat lebih cepat. Beberapa hal yang
mempengaruhi keterlambatan perakitan tersebut antara lain :
1) Terlalu dominan menggunakan tangan kanan dalam proses perakitan
sementara tangan kiri hanya memegang dalam waktu yang lama.
2) Terjadi salah pengambilan alat yang membuang waktu, misalkan
seharusnya mengambil bagian roda tetapi salah mengambil body
pesawat.
3) Kurangnya lama latihan merakit dan mengakibatkan saat percobaan
lupa urutan merakit.
4) Kurang erat dalam memegang sehingga ada alat yang jatuh saat
proses pengerjaan.
5) Saat melakukan percobaan sangat terburu-buru, sehingga ada
komponen yang jatuh saat proses pengerjaan.
Agar lebih baik dalam melakukan pekerjaan yang dilakukan maka
seharusnya untuk memperbaiki kesalahan yang ada yaitu:
1) Mengambil komponen lebih dari satu bila memungkinkan.
2) Memperhatikan prosedur atau langkah-langkah komponen rakitan.
b. Analisis Peta Tangan Kanan dan Kiri Xena
Berdasarkan hasil analisis yang taelah dilakukan, terdapat
beberapa kendala dalam proses perakitan yang dilakaukan oleh Xena
antara lain:
1) Kesalahan dalam memasang komponen pesawat.
2) Lambat dan bingung dalam menentukan komponen yang akan
dirakit.
3) Terdapat gangguan dari kelompok lain.
4) Kebisingan dalam tempat kerja.
5) Terjadi kesalah pengambilan alat yang dapat membuang waktu.
6) Terlalu terburu-buru dalam saat melakukan perakitan.
c. Analisis Peta Tangan Kanan dan Kiri Ilham
Dari hasil pengamatan peta tangan kiri dan tangan kanan dapat
dianalisa bahwa ada beberapa gerakan yang tidak perlu dan membuang-
buang waktu ada beberapa kesalahan yaitu:
1) Ada kesalahan pada saat merangkai benda kerja yang membuang
waktu seperti genggaman kurang erat sehingga lepas lagi.
2) Ada kesalahan pada saat merangkai benda kerja yang membuang
waktu seperti salah penempatan atau terbalik.
3) Pada saat perakitan ada gerakan yang tidak efektif mengambil baut
satu persatu dan juga letak posisi baut yang berlawanan sehingga
tidak simetris
4) Tempat obeng yang terlalu jauh di jangkau tangan kanan.
5) Sangat terburu-buru saat melakukaan percobaan sehingga salah
pengambilan komponen.
Agar lebih baik dalam melakukan pekerjaan yang dilakukan maka
seharusnya untuk memperbaiki kesalahan yang ada yaitu:
1) Mengambil komponen lebih dari satu bila memungkinkan seperti
mengambil baut dan memasang terlebih dahulu semua baru di
kencangkan.
2) Memperhatikan prosedur atau langkah-langkah komponen rakitan
sehingga tidak lupa.
3) Ketersediaan tempat yang ergonomis.
4) Tidak adanya gangguan kebisingan.
d. Analisis Peta Tangan Kanan dan Kiri Turnip
Dari hasil pengamatan peta tangan kiri dan tangan kanan dapat
dianalisa bahwa ada beberapa gerakan yang tidak perlu dan membuang-
buang waktu yaitu:
1) Lambat dan bingung dalam mengambil komponen.
2) Lingkunga kerja yang bising.
3) Terjadi kesalahan dalam memasang komponen yang mengakibatkan
lambatnya proses perakitan.
4) Saat proses perakitan kurang focus sehingga membuat beberapa alat
terjatuh. Contohnya obeng.
Agar lebih baik dalam melakukan pekerjaan yang dilakukan maka
seharusnya untuk memperbaiki kesalahan yang ada yaitu:
1) Lebih teliti dan focus dalam proses perakitan.
2) Tidak adanya gangguan kebisingan saat proses perakitan.
3) Mengambil komponen lebih dari satu bila memungkinkan seperti
mengambil baut dan memasang terlebih dahulu semua baru di
kencangkan.
4) Melakukan perakitan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

3.5 Penutup
3.5.1 Kesimpulan
Setelah mengikuti praktikum ini praktikan mampu mengidentifikasi
elemen – elemen gerakan suatu pekerjaan, menggambarkan peta tangan
kanan dan tangan kiri, menganalisis elemen – elemen gerakan yang efektif
dan tidak efektif, dan melakukan perbaikan – perbaikan elemen – elemen
gerakan yang tidak perlu atau pengaturan fasilitas atau stasiun kerja.
3.5.2 Saran
Sebelum memulai pratikum sebelumnya rancang terlebih dahulu
rancangan yang terbaik agar memudahkan kita dalam pratikum, ruang
pratikum di buat lebih ergonomis agar terasa nyaman, pratikum lebih tepat
waktu karena pratikum ini memakan banyak waktu dan bimbingan dari
aslab sangat di perlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja, 2018. Modul Praktikum Analisi


Perancnagan Kerja. Teknologi Industri. IST Akprind : Yogyakarta.

Sutalaksana, Iftikar, dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri ITB
: Bandung

Sritomo Wignjosoebroto. 1995. Ergonomi, Study Gerak dan Waktu. Edisi pertama.
Jakarta: Guna Widya.

Вам также может понравиться

  • Essay 3D Printing
    Essay 3D Printing
    Документ2 страницы
    Essay 3D Printing
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB II Desain Produk
    BAB II Desain Produk
    Документ15 страниц
    BAB II Desain Produk
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Contoh Soal Korelasi
    Contoh Soal Korelasi
    Документ3 страницы
    Contoh Soal Korelasi
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Implementasi Lean Manufacturing Untuk Peningkatan Produktivitas
    Implementasi Lean Manufacturing Untuk Peningkatan Produktivitas
    Документ16 страниц
    Implementasi Lean Manufacturing Untuk Peningkatan Produktivitas
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Delphi
    Laporan Praktikum Delphi
    Документ4 страницы
    Laporan Praktikum Delphi
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB VI Kebisingan Alhamdulllah
    BAB VI Kebisingan Alhamdulllah
    Документ15 страниц
    BAB VI Kebisingan Alhamdulllah
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Bab 2 Arc
    Bab 2 Arc
    Документ8 страниц
    Bab 2 Arc
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Bab 2 Arc
    Bab 2 Arc
    Документ8 страниц
    Bab 2 Arc
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB III Micromotion Study
    BAB III Micromotion Study
    Документ25 страниц
    BAB III Micromotion Study
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB IV Pencahayaan
    BAB IV Pencahayaan
    Документ18 страниц
    BAB IV Pencahayaan
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB II Desain Produk
    BAB II Desain Produk
    Документ15 страниц
    BAB II Desain Produk
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB III Fisiologi
    BAB III Fisiologi
    Документ32 страницы
    BAB III Fisiologi
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB IV Performance Rating
    BAB IV Performance Rating
    Документ20 страниц
    BAB IV Performance Rating
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Bab I Learning Curve
    Bab I Learning Curve
    Документ30 страниц
    Bab I Learning Curve
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Bab Iv Atbd
    Bab Iv Atbd
    Документ6 страниц
    Bab Iv Atbd
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Opc
    Bab 1 Opc
    Документ10 страниц
    Bab 1 Opc
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Bab V Luas Departemen
    Bab V Luas Departemen
    Документ9 страниц
    Bab V Luas Departemen
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB IV Performance Rating
    BAB IV Performance Rating
    Документ20 страниц
    BAB IV Performance Rating
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB VII Desain Layout Baru
    BAB VII Desain Layout Baru
    Документ11 страниц
    BAB VII Desain Layout Baru
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Laporan Akhir PTLF RISKI ILHAM Fix
    Laporan Akhir PTLF RISKI ILHAM Fix
    Документ74 страницы
    Laporan Akhir PTLF RISKI ILHAM Fix
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB IV Penugasan
    BAB IV Penugasan
    Документ8 страниц
    BAB IV Penugasan
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB VI Penjadwalan
    BAB VI Penjadwalan
    Документ25 страниц
    BAB VI Penjadwalan
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Modul 2 - D3
    Modul 2 - D3
    Документ23 страницы
    Modul 2 - D3
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB IV Pencahayaan
    BAB IV Pencahayaan
    Документ18 страниц
    BAB IV Pencahayaan
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB IV Performance Rating
    BAB IV Performance Rating
    Документ20 страниц
    BAB IV Performance Rating
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB VI Penjadwalan
    BAB VI Penjadwalan
    Документ25 страниц
    BAB VI Penjadwalan
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Bab I Learning Curve
    Bab I Learning Curve
    Документ30 страниц
    Bab I Learning Curve
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB V Temperatur
    BAB V Temperatur
    Документ25 страниц
    BAB V Temperatur
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • BAB IV Penugasan
    BAB IV Penugasan
    Документ8 страниц
    BAB IV Penugasan
    ilham dwi
    Оценок пока нет
  • Transportasi II
    Transportasi II
    Документ12 страниц
    Transportasi II
    ilham dwi
    Оценок пока нет