Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sering terjadi pada usia dewasa muda, kecelakaan lalu lintas ataupun cedera olah raga.
Dislokasi terjadi karena kekuatan yang menyebabkan gerakan rotasi ekstern (puntiran keluar)
dan ekstensi sendi bahu. Posisi lengan atas dalam posisi abduksi. Kaput humerus didorong ke
depan dan menimbulkan avulsi simpai sendi bagian bawah dan kartilago beserta periosteum
labrum glenoidalis bagian anterior. Lesi ini disebut bankart lesion. Karena terjadi robekan
kapsul, kepala humerus akan keluar dari cekungan glenoid ke arah depan dan medial,
kebanyakan tertahan di bawah coracoideus. Mekanisme lain terjadinya disloksi adalah trauma
langsung. Pederita jatuh, pundak bagian belakang terbentur lantai atau tanah. Gaya akan
mendorong permukaan belakang humerus bagian proksimal ke depan.

Lesi Bankart adalah cedera anterior inferior labrum glenoid dari bahu karena berulang
kali dislokasi bahu anterior. Ketika ini terjadi, saku di bagian depan bentuk glenoid yang
memungkinkan kepala humerus untuk terkilir ke itu. Ini merupakan indikasi untuk operasi
dan sering disertai dengan Hill-Sachs lesi, kerusakan pada kepala humerus posterior. Bankart
tulang adalah lesi Bankart yang mencakup fraktur pada anterior-inferior glenoid rongga tulang
belikat. Penatalaksanaan untuk Bankart Lesion yaitu dengan 2 macam, non bedah dan bedah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Definisi
Lesi Bankart adalah lesi pada bagian anterior labrum glenoid bahu. Cedera ini
disebabkan karena Kaput humerus didorong ke depan dan menimbulkan avulsi simpai
sendi bagian bawah dan kartilago beserta periosteum labrum glenoidalis bagian anterior.
Cedera ini biasa terjadi pada atlet yang berlatih bola voli, tenis, bola tangan, orang-orang
yang melakukan kegiatan overhead.

2. 2. Anatomi

Secara anatomi sendi bahu merupakan sendi peluru (ball and socket joint) yang terdiri atas
bonggol sendi dan mangkuk sendi. Cavitas sendi bahu sangat dangkal, sehingga memungkinkan
seseorang dapat menggerakkan lengannya secara leluasa dan melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Namun struktur yang demikian akan menimbulkan ketidakstabilan sendi bahu dan ketidakstabilan
ini sering menimbulkan gangguan pada bahu.

Sendi bahu merupakan sendi yang komplek pada tubuh manusia dibentuk oleh tulang-
tulang yaitu : scapula (shoulder blade), clavicula (collar bone), humerus (upper arm bone), dan
sternum. Daerah persendian bahu mencakup empat sendi, yaitu sendi sternoclavicular, sendi
glenohumeral, sendi acromioclavicular, sendi scapulothoracal. Empat sendi tersebut bekerjasama
secara secara sinkron. Pada sendi glenohumeral sangat luas lingkup geraknya karena caput humeri
tidak masuk ke dalam mangkok karena fossa glenoidalis dangkal.
Sendi glenohumeralis

Sendi glenohumeral dibentuk oleh caput humeri yang bulat dan cavitas glenoidalisscapula
yang dangkal dan berbentuk buah pir. Permukaan sendi meliputi oleh rawan hyaline, dan cavitas
glenoidalis diperdalam oleh adanya labrum glenoidale.

Dibentuk oleh caput humerrus dengan cavitas glenoidalisscapulae, yang diperluas dengan
adanya cartilago pada tepi cavitas glenoidalis, sehingga rongga sendi menjadi lebih dalam. Kapsul
sendi longgar sehingga memungkinkan gerakan dengan jarak gerak yang lebih luas. Proteksi
terhadap sendi tersebut diselenggarakan oleh acromion, procecus coracoideus, dan ligamen-
ligamen. Tegangan otot diperlukan untuk mempertahankan agar caput humerus selalu dipelihara
pada cavitas glenoidalisnya.

Ligamen-ligamen yang memperkuat sendi glenohumeral antara lain ligamen glenoidalis,


ligamen humeral tranversum, ligamen coraco humeral dan ligamen coracoacromiale, serta kapsul
sendi melekat pada cavitas glenoidalis dan collum anatomicum humeri.

Ligament yang memperkuat antara lain:

1) Ligamentum coraco humerale, yang membentang dari procesus coracoideus sampai


tuberculum humeri.
2) ligament coracoacromiale, yang membemtang dari procesus coracoideus sampai
acromion.
3) ligament glenohumerale, yang membentang dari tepi cavitas glenoidalis ke collum
anatobicum, dan ada 3 buah yaitu:
a) ligament glenohumerale superior, yang melewati articulatio sebelah cranial
b) Ligament glenohumeralis medius, yang melewati articulatio sebelah ventral.
c) Ligamentum glenohumeralis inferios, yang melewati articulation sebelah inferios.

Bursa-bursa yang ada pada shoulder joint:

1) Bursa musculus latisimus dorsi, terletak pada tendón teres mayor dan tendon latisimus
dorsi.

2) Bursa infra spinatus, terdapat pada tendon infra spinatus dan tuberositas humeri.
3) Bursa musculus pectoralis mayor, terletak pada sebelah depan insersio musculus pectoralis
mayor.
4) Bursa subdeltoideus, terdapat diatas tuberositas mayus humeri dibawah musculus
deltoideus.
5) Bursa ligament coraco clavikularis, terletak diatas ligamentum coracoclaviculare.
6) Bursa musculus subscapularis terletak diantar sisi glenoidalis scapulae dengan musculus
subscapularis.
7) Bursa subcutanea acromialis, terletak diatas acromion dibawah kulit

Gerak osteokinematika yang terjadi adalah gerak elevasi 45° dan gerak depresi 70°, serta
protraksi 30° dan retraksi 30°. Sedangkan gerak osteokinematikanya meliputi: (1) gerak protraksi
terjadi roll clavicula kearah ventral dan slide kearah ventral, (2) gerak retraksi terjadi roll
clavicula kearah dorsal dan slide kearah dorsal, (3) gerak elevasi terjadi roll kearah cranial dan
slide kearah caudal, gerak fleksi shoulder 10° (sampai fleksi 90°) terjadi gerak elevasi berkisasr
4°, (4) gerak depresi terjadi roll ke arah caudal dan slide clavicula kearah cranial.
2. 3. Gejala Klinis
Pasien merasakan sendinya keluar dan tidak mampu menggerakkan
lengannya, dan lengan yang cedera ditopang oleh tangan sebelah lain. Pundak
terasa sakit sekali, bentuk pundak asimetris, posisi badan pendeita miring ke arah
sisi yang sakit, bentuk deltoid pada sisi yang cedera tampak mendatar, hal ini
disebabkan kepala humerus sudah keluar dari cekungan glenoid ke depan. Pada
palpasi daerah subacromius jelas teraba cekungan.

2. 4. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang
Dengan pembuatan X – ray foto, umumnya dengan proyeksi AP sudah dapat terdiagnosis
adanya dislokasi sendi bahu.
Gambar 3. X – ray foto dislokasi bahu anterior

2. 5. Penatalaksanaan
Keadaan ini memerlukan reposisi segera. Ada beberapa indikasi untuk melakukan
reposisi, yaitu : tidak adanya fraktur, tidak adanya defisit neurologi
Oleh karena itu sebelum melakukan reposisi sebaiknya dilakukan beberapa pemeriksaaan
1. Nervus axillary : 8% terjadi kelumpuhan
- innervasi m. Deltoideus : tidak di tes
- Sensoris: dibawah m. Deltoideus

2. Nervus Radialis: extensi tangan


3. Artery brachialis: denyut nadi radialis

Gambar 9. Pre reduction examination


Terdapat 3 cara untuk mereposisi dislokasi bahu anterior, yaitu :
1. Cara Stimson
Cara ini mudah dan tidak memerlukan anestesia. Penderita tidur tengkurang di atas
meja, lengan yang cedera dibiarkan tergelantung ke bawah. Lengan diberi beban
seberat 5 – 7 ½ kg. Pada saat otot bahu dalam keadaan relaksasi, diharapkan terjadi
reposisi akibat berat lengan yang tergantung di samping tempat tidur tersebut. Hal ini
dilakukan selama 20 – 25 menit.

Gambar 4. Cara Stimson


1. Cara Hippocrates
Bila cara stimson gagal maka dilakukan cara hippocrates. Penderita tidur terlentang
di atas meja, lengan penderita pada sisi yang sakit ditarik ke distal, posisi lengan
sedikit abduksi. Sementara itu kaki penolong ditekankan ke aksila untuk mengungkit
kaput humerus ke arah lateral dan posterior. Setelah reposisi, bahu dipertahankan
dalam posisi endorotasi dengan penyangga ke dada selama paling sedikit 3 minggu.
4. Cara Kocher
Penderita ditidurkan di atas meja. Penolong melakukan gerakan yang dapat dibagi
dalam 4 tahap.
Tahap pertama, dalam posisi siku fleksi penolong menarik lengan atas ke
arah distal
Tahap kedua, dilakukan gerakan eksorotasi dari sendi bahu
Tahap ketiga, melakukan gerakan adduksi dan fleksi pada sendi bahu
Tahap ke empat, melakukan gerakan endorotasi sendi bahu.
Setelah tereposisi sendi bahu difiksasi dengan dada, dengan verband dan lengan
bawah digantung dengan sling. Immobilisasi cukup 3 minggu. Cara ini paling sering
dilakukan di klinik.

Вам также может понравиться