Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
perawatan paru kelas A5, Ruangan klien terdiri dari 6 tempat tidur, kondisi
ruangan tidak ramai saat dilakukan penelitian. Tempat tidur kosong 3 dan
B. Prinsip Etika
Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Apabila ditinjau dari aspek
47
48
2. Manfaat (beneficience)
kesalahan penelitian
4. Keadilan (justice)
(mental), dan sosial. Hal ini terjadi karena akibat penelitian, pemberian
a. Risiko fisik
subyek:
b. Risiko psikologis
c. Risiko sosial
(justice).
mutlak diperlukan dan tidak ada jalan lain, meliputi analisis risiko
Prinsip etika penelitian menurut Pilot and Beck (2003) dalam Suwarjana
(2012) :
distributed.
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat Penyakit
1) Keluhan Utama
kalau klien makan agak pedas atau yang terasa asam, untuk
dirasakan sekarang.
tindakan pembedahan.
52
3) Injury / Kecelakaan
4) Riwayat Alergi
d. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Klien
53
1) Nutrisi
Saat Sakit : klien makan makan hanya 1 kali sehari dengan porsi
2) Eliminasi
Saat sehat : Klien BAK 3-4 kali sehari dengan warna kuning.
Saat Sakit : Klien BAK 1-2 kali sehari dengan warna kuning
kemerahan.
Saat sehat : Klien BAB 1-2 kali sehari dengan warna kuning
bentuk lunak.
Saat sakit : Klien BAB 1 kali 2 hari dengan warna kuning agak
Saat sehat : Klien biasa tidur 3-4 jam saja klien biasa tidur dari
jam 10 malam dan terbangun jam 2 subuh setelah itu klien tidak
bisa tidur lagi, klien selalu berdoa sebelum tidur, klien merasa
Saat sakit : klien tidur hanya 2 jam saja sehari dan terkadang
klien tidak bisa tidur, klien selalu berdoa sebelum memulai tidur
54
Saat sehat : Klien biasa mandi 2 kali sehari, terkadang 3 kali bila
5) Pola Aktivitas
karena klien mampu dan klien pun masih aktif bekerja sebagai
pedagang keliling.
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
a) Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, warna rambut beruban
Palpasi : tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada lesi dan
b) Muka
nyeri.
(1) Mata
(2) Hidung
(3) Mulut
(4) Telinga
abnormal.
c) Leher
d) Dada / Thorax
(1) Paru-paru
simetris.
(2) Jantung
57
Midclavicula
pergeseran.
jantung tambahan.
e) Abdomen
f) Genetalia
g) Ekstremitas
Kekuatan otot
4 4
4 4
Keterangan :
0 : Lumpuh total
otot.
kekuatanya berkurang
Infus RL 20 tts/mnt
Injeksi Omeprazole 2 X 40 mg
j) Analisa Data
˗ BB 45 kg vagus pada
hipotalamus
mual, muntah
Rangsangan mual
Dorongan isi
lambung ke mulut
Muntah
Resiko
kekurangan
volume cairan
tubuh
62
2. Diagnosa
adekuat
3. Rencana Tindakan
nyeri.
5. Dapat membantu
5. Berikan HE tentang klien dan keluarga
pentingnya asupan untuk proses
nutrisi bagi klien penyembuhan
6. Membantu
6. Kolaborasi dengan tim menaikkan BB
gizi klien dan
menambah selera
makan klien.
4. Implementasi
Implementasi Keperawatan
DIAGNOSA
NO Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
KEPERAWATAN
Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementsi
1 Nyeri akut b.d iritasi 07.15 1. Mengkaji tingkat 07.00 1. Mengkaji tingkat nyeri, 07.00 1. Mengkaji skala nyeri
pada mukosa lambung nyeri, mencatat mencatat karakteristik Respon : skala nyeri
Tujuan :Setelah karakteristik dan dan berat nyeri (0-10 ) 3, klien mengatakan
dilakukan tindakan berat nyeri ( 0 – 10 ) Respon : skala nyeri 5 nyeri perut hampir
keperawatan selama 3 x 07.30 Respon : skala nyeri 08.00 6. Melakukan kolaborasi tidak ada lagi.
24 jam diharapkan 7 dengan dokter dalam 08.00 6. Melakukan
Nyeri dapat berkurang 2. Mengobservasu vital pemberian therapi kolaborasi dengan
bahkan hilang; dengan sign , perhatikan injeksi Omeprazole dokter dalam
Kriteria hasil petunjuk non verbal. Respon : Injeksi pemberian injeksi
˗ Skala nyeri ringan Respon : TD 120/90 Omeprazole IV, reaksi Omeprazole IV.
(3-0) mmHg, N 88X/mnt, alergi tidak ada. Respon : Klien
˗ Klien tampak tenang RR 18 X/mnt 11.30 3. Memberikan mengucapkan
12.00 3. Memberikan lingkungan yang tenang terimakasih
lingkungan yang Respon : Klien 12.00 2. Melakukan observasi
tenang dengan cara mengatakan kalau vital sign
mebatasi lingkungan tenang klien Respon : TD 120/80
67
kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian injeksi
analgetik ketorolax 60
mg, IV dan obat oral
antasida syrup.
Respon : Klien
mengucapkan
terimakasih
2 Perubahan nutrisi 07.30 1. Mengkaji pola dan 07.30 1. Mengkaji pola dan porsi 08.00 1. Mengkaji pola dan
kurang dari porsi makan pasien. makan klien porsi makan klien
kebutuhan tubuh b/d Respon : Klien Respon : klien Respon : klien
intake nutrisi tidak mengatakan tidak mengatakan bisa mengatakan mampu
adekuat. mampu menghabiskan menghabiskan ½ porsi menghabiskan ¾
Tujuan : setelah makanan yang makanan yang disajikan porsi makan yang
dilakukan tindakan diberikan , makanan 11.00 3. Menganjurkan pada disajikan.
keperawatan selama 3 x yang masuk hanya 4-5 keluarga klien untuk 10.30 3. Mnganjurkan pada
24 jam diharapkan sendok menyajikan makanan keluarga untuk
69
kebutuhan nutrisi pasien 10.30 2. Memberikan makanan dalam keadaan hangat menyajikan makanan
terpenuhi dengan sedikit tapi sering. Respon : makanan yang dalam kedaan
kriteria hasil: Respon : Klien tersaji masih hangat. hangat
- KU. Baik mengatakan mual 11.10 4. Menganjurkan klien Respon : Klien
˗ Nafsu makan 11.00 3. Menganjurkan untuk menjaga mengtakan mkanan
meningkat keluarga menyajikan kebersihan mulut yang masih hangat
˗ Porsi makan makanan dalam Respon : mulut tidak membuat dia lapar
dihabiskan kondisi hangat dan bau dan bersih, klien 11.00 2. Memberikan
sesuai kesukaan mengatakan sudah makanan dalam porsi
Respon : Klien menggosok gigi. sedikit tapi sering.
mengatakan akan 11.30 2. Memberikan makanan Respon : klien
mencoba makan dalam porsi sedikit tapi mengatakan makan
dalam keadaan sering dalam porsi kecil
hangat. Respon : klien membuat tidak mual.
11.15 4. Menganjurkan pasien mengatakan makan 4. Menganjurkanklien
manjaga kebersihan dalam porsi kecil untuk menjaga
mulut. membuat mualnya kebersihan mulut
Respon : Klien berkurang. Respon : klien
mengatakan mulut 6. Melakukan kolaborasi mengatakan habis
terasa pahit. dengan petugas gizi. makan langsung
70
3 Resiko kekurangan 07.00 1. Memantau intake out 07.15 1. Memantau intake out 09.00 1. Memantau intake out
volume cairan b/d put put put.
mual dan muntah Respon : muntah 3 Respon : muntah 1 X, 10.30 2. Respon : muntah (˗),
ditandai dengan : X, infus RL 20 tpm, infus RL 20 tpm, klien infus RL 20 tpm,
71
muntah 500 cc, jumlah 1500 cc/ 24 jam, intake muntah (-) , BAB 100
urine 600 cc/ 24 jam, cairan infus 500 cc, cc, urine 1800 cc/ 24
intake cairan infus minum 1000 cc. Balance jam, intake cairan infus
1000 cc. Balance cairan : 1750 – 1500 = (-) , minum 2500 cc.
cairan :1100-1000= 250 cc. Balance cairan : 2000 –
100 cc. 13.00 3. Menganjurkan klien 1900 = 100 cc.
12.00 4. Menganjurkan klien untuk minum dan makan 5. Mengobservasi vital
untuk minum dan dengan perlahan sesuai sign.
makan dengan indikasi Respon : TD 110/80
perlahan sesuai 4. Respon : klien mengatkan mmHg, N 80 X/mnt
indikasi bisa minum walaupun
Respon : klien sedikit-sedikit
mengatakan kalau 6. Mengobservasi vital sign.
minum langsung 5. Respon : TD 110/80
muntah mmHg, N 80 X/mnt
5. Mengobservasi vital
sign.
Respon : TD 110/80
mmHg, N 80 X/mnt
73
5. Evaluasi
Evaluasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
NO Diagnosa Keperawatan
Tgl. 06 Februari 2019 Tgl. 07 Februari 2019 Tgl. Februari 2019
Jam Evaluasi Jam Evaluasi Jam Evaluasi
1 Nyeri b.d iritasi pada 14.00 S: Klien mengatakan 14.10 S: Klien mengatakan 14.30 S: Klien mengatakan
mukosa lambung perut kiri atas masih nyeri perut kiri atas nyeri sudang
nyeri, skala 7 ( nyeri mulai berkurang, skala berkurang, skala 3 (
berat ) 5 ( nyeri sedang ) nyeri ringan )
O: TD 120/90 mmHg, N O: TD 120/80 mmHg, N O: TD 120/80mmHg, N
88 X/mnt, ekspresi 86 X/mnt, ekspresi 84 X/mnt, klien lebih
meringis menahan meringis menahan relaks.
nyeri nyeri A: Masalah teratasi
A: Masalah belum A: Masalah belum P: Intervensi dihentikan.
teratasi teratasi
P : Intervensi dilanjutkan P: Intervensi dilanjutkan
2 Perubahan nutrisi 14.10 14.30 14.00
kurang dari kebutuhan
74
Resiko kekurangan
volume cairan b/d mual
dan muntah
1.