Вы находитесь на странице: 1из 9

76

Laporan Kerja Praktek 2018


Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

BAB V
TINJAUAN KHUSUS

5.1 Deskripsi Umum


Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai, teluk, atau kondisi-kondisi
lain berupa rintangan yang berada lebih rendah, sehingga memungkinkan
kendaraan, kereta api maupun pejalan kaki melintas dengan lancar dan aman. Jika
jembatan berada di atas jalan lalu lintas biasa maka biasanya dinamakan viaduct.
Jembatan dapat dikatakan mempunyai fungsi keseimbangan (balancing) sistem
transportasi, karena jembatan akan menjadi pengontrol volume dan berat lalu
lintas yang dapat dilayani oleh sistem transportasi. Bila lebar jembatan kurang
menampung jumlah jalur yang diperlukan oleh lalu lintas, jembatan akan
menghambat laju lalu lintas. Struktur jembatan dapat dibedakan menjadi bagian
atas (super struktur) yang terdiri dari deck atau geladak, sistem lantai, dan rangka
utama berupa gelagar atau girder, serta bagian bawah (sub struktur) yang terdiri
dari pier atau pendukung bagian tengah, kolom, kaki pondasi (footing), tiang
pondasi dan abutmen.
Pada tinjauan khusus ini penulis akan menguraikan metode pelaksanaan
konstruksi abutment yang terdiri dari wall dan wingwall. Bagian abutment
jembatan merupakan bagian pendukung yang menyalurkan beban dari gelagar ke
pondasi. Wall atau biasa disebut juga tembok longitudinal ,bagian berfungsi untuk
menahan gaya akibat tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif,gaya gempa
serta seluruh gaya vertical yang bekerja. Wingwall atau biasa disebut sayap
jembatan,bagian ini berfungsi untuk melindungi bagian belakang jembatan dari
tekanan tanah yang bekerja.

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
77
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

5.2 Spesifikasi pekerjaan Wall dan Wingwall


a. Tulangan pada wall bawah
Tul pokok : D32 – 150 (bundel)
Tul bagi : D13 – 300/450
Tulangan pada wall atas
Tul pokok : D19 - 150
Tul bagi : D13 – 150
Tulangan pada back wall
Tul pokok : D19 -150
Tul bagi : D13 -150/450
Tulangan dudukan plat injak : 4D16
Tulangan dudukan girder : 9 D16

Gambar 5.19 Detail tulangan abutment

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
78
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

b. Beton
Beton yang digunakan untuk cor abutment dengan spesifikasi sebagai
berikut:
Mutu Beton : Kelas C dengan fc 20 Mpa
Slump : 7 ± 2,5.

5.3 Pekerjaan Wall dan Wingwall


5.3.1 Pembesian
1) Pemotongan dan pembentukan baja tulangan dilakukan di lokasi workshop
sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui.
2) Setelah proses pemotongan dan pembentukan baja tulangan selesai, dilakukan
pengiriman baja tulangan yang diperlukan ke lokasi pekerjaan. Baja tulangan
harus selalu dilindungi dengan sleeper untuk mencegah menyentuh dasar
tanah.
3) Setelah baja tulangan yang dibentuk dan dipotong dikirimkan ke lokasi
pekerjaan, kemudian dilakukan perakitan pembesian. Pemasangan pembesian
untuk dinding abutment dilakukan sekaligus dengan penulangan footing
untuk abutment sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
4) Pemsangan angkur fix and move dilakukan bebarengan dengan pembesian
dinding abutment dengan menggunakan tulangan diameter 32 mm dengan
jarak dan jumlah sesuai dengan shop drawing
5) Perakitan pembesian sisi luar diikuti dengan pemasangan beton deking agar
didapat selimut beton sesuai dengan yang ditentukan
6) Setelah dinding abutment tahap pertama selesai dikerjakan, maka dilakukan
pembesian tahap kedua. Pada pembesian tahap kedua, pembesian baja
tulangan vertikal dilakukan sekaligus sampai dengan top elevasi dinding
abutment, sedangkan baja tulangan horizontal dilakukan pertahap sesuai
dengan tahap pengecoran.
Pembesian wall dan wingwall dilakukan oleh 25-30 orang pekerja setiap harinya.
Pembesian wall dan wingwall abutment menghabiskan waktu selama 2 minggu.

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
79
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

Pembesian wall dapat dilihat pada gambar 5.21 berikut :

Gambar 5.1 Pembesian Wall dan Wingwall

5.3.2 Pemasangan Bekisting

Bekisting didesai agar mudah dalam pemasangan dan pembongkaran setelah


pekerjaan selesai. Pada sambungan antar bekisting harus dipastikan rapat dan kuat
untuk mencegah adonan beton keluar lewat sela – sela bekisting. Bahan bekisting
dibuat dari plywood dengan rangka dari hollow steel. Pemasangan bekisting
dilakukan oleh 10 pekerja. Tidak lupa mengikatkan besi pada pasak yang
tertancap di tanah dengan tujuan agar besi tegak ketika dipasang bekisting.

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
80
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

Proses pemasangan bekisting pada wall ditunjukkan pada gambar 5.22 dibawah
ini

Gambar 4. 2 Pemasangan Bekisting pada Wall dan Wingwall

5.3.3 Construction Joint


1) Dilakukan dengan cara mengkasarkan / chipping area permukaan sambungan
beton lama dan beton baru, kemudian dituangkan bonding agent di semua area
secara merata
2) Construction joint bisa juga dilakukan dengan cara menunda setting time pada
permukaan beton lama dengan cara:
a. Penambahan / pouring material penunda setting time
b. Pressure / menyemprotkan material pasta hingga terlihat butiran keriki atau
batu pecah
c. Pemasangan joint form work stage selanjutnya dengan tercover chamber
form work.

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
81
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

5.3.4 Pengecoran
1) Setelah pembesian, pemasangan bekisting dan pembersihan bekisting, surveyor
memberikan tanda untuk batas level pengecoran.
2) Dilakukan pengecoran dengan cara menuangkan adonan beton dari truck mixer
ke concrete pumpyang dilengkapi dengan sunny hoose (D200 mm). Tinggi
maksimum pengecoran yang diizinkan adalah 1,5 m dan tidak boleh melebihi
syarat yang diizinkan. Konsistensi beton dan specimen tes harus dicek dan
disiapkan sebelum pengecoran
3) Pemadatan pengecoran dilakukan dengan menggunakan electric vibrator.
Pengecoran wall dan wingwall dilakukan oleh orang pekerja. 1 orang memegang
pipa concrete pump, 6 orang memegang vibrator, 3 orang berada di samping truck
mixer untuk mengatur keluarnya beton dan mengambil beton untuk benda uji dan
uji slump.

5.3.5 Perawatan Beton


Sesaat setelah pengecoran beton, harus segera dimulai perawatan beton.
Perawatan beton menggunakan geoteksil basah atau sejenisnya yang diletakkan
diatas permukaan beton. Kelembaban geotekstil harus terus dijaga selama masa
perawatan agar beton tidak rusak.
Untuk dinding abutment dilakukan perawatan beton dengan menggunakan curing
compound dengan cara di-coaring menggunakan rol / kuas atau disemprotkan ke
senua permukaan dinding beton baru kemudian dilapisi dengan plastik.

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
82
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

Proses perawatan beton dengan geotekstil dapat dilihat pada gambar 5.23

Gambar 5.3 Perawatan Beton dengan Geotekstil

5.3.6 Pelepasan Bekisting


1) Pelepasan bekisting dilakukan setelah ada persetujuan dari engineer. Pelepasan
bekisting dilakukan 4 (empat) hari setelah pengecoran (kekuatan desain telah
mencapai 85%).
2) Setelah pelepasan bekisting harus segera dilakukan perawatan beton dengan
curing compound pada sisi yang baru dilepas bekistingnya.
3) Rapihkan lokasi footing untuk dilakukan penimpunan kembali.
4) Penimbunan tanah kembali footing dilakukan layer per layer setebal 30 cm dan
dipadatkan dengan menggunakan steamper

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
83
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

5.3.7 Diagram Alir pekerjaan abutmen


Secara umum pekerjaan abutment dijelaskan pada diagram alir berikut:

Gambar 5.20 Diagram Alir Pekerjaan Abutment

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074
84
Laporan Kerja Praktek 2018
Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Kopang-Praya-Kuta
BAB 5 Tinjauan Khusus

5.3.8 Manajemen dan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Wall dan


Wingwall

Staff Lapangan dan Pekerja


Semua staff lapangan dan pekerjan yang ditugaskan di dalam pekerjaan
diberikan pengarahan keamanan khususnya tentang pekerjaan wall dan
wingwall, pengarahan keamanan yang diberikan adalah seperti pemakaian
Alat Pelindung Diri (APD), potensi bahaya yang dapat terjadi, dan skema
komunikasi jika ada bahaya.
Semua personil pekerjaan wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti :
- Helm safety
- Sepatu safety
- Rompi yang dilengkapi reflector.
Hazard Risk Assessment and Control (HIRADC) harus dilaksanakan dan
diterapkan di lokasi proyek dengan hati-hati. Di lokasi pekerjaan informasi
dan kesadaran terhadap bahaya dan tindakan pengendalian harus dilaksanakan
dan diberikan kepada para pekerja selama induksi keselamatan, tool box
meeting /safety talk dan briefing HIRADC.

Manajemen Lalu Lintas, Keselamatan, Kesehatan, dan Papan Peringatan


Lokasi kerja harus tertutup untuk orang umum serta dari arus lalu lintas di
sekitar lokasi pekerjaan menggunakan penghalang yang di tambah dengan
papan peringatan yang mengindikasikan bahwa disana sedang ada pekerjaan
pile cap. Papan peringatan harus dipasang di lokasi yang berpotensi terdapat
bahaya dan berpotensi mengganggu arus lalu lintas. Selain papan informasi
dan peringatan untuk traffic control, pemasangan pagar pengaman, Taffic
Cone / Concrete Barrier, Temporary Traffic Sign dan Warning Light (light
tube) sangat diperlukandi sekitar area pekerjaan wall dan wingwall.

MUHAMMAD RIZAN ADAM


I0115074

Вам также может понравиться