Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
diantaranya kemampuan pemahaman matematis, kemampuan penalaran
matematis, dan kemampuan berfikir kreatif.
Pada pemahaman matematis merupakan salah satu dari lima kemampuan
yang esensial dalam pembelajaran matematika. Hal ini didasarkan pada hasil studi
National Research Council tahun 2001 (Walle, Karp, & Bay-Williams, 2010, hlm.
24), yang menyatakan bahwa terdapat lima kemampuan yang saling berkaitan
dalam matematika yaitu pemahaman konseptual (conceptual understanding),
kelancaran prosedural (procedural fluency), kompetensi strategis (strategic
competence), penalaran adaptif (adaptive reasoning), dan disposisi produktif
(productive disposition). Selain itu, kemampuan berpikir kreatif harus dimiliki
oleh setiap siswa, hal ini sejalan dengan Abdul (2012) kemampuan berpikir kreatif
ini sangat diperlukan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika.
Oleh karena itu kemampuan berpikir kreatif pada pembelajaran matematika perlu
ada untuk menyelesaikan permasalahan matematika yang dihadapi oleh siswa.
Materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan yaitu materi matematika dipahami melalui penalaran dan
penalaran dipahami dan dilatih melalui belajar materi matematika. Kemampuan
penalaran matematis embantu siswa dalam menyimpulkan dan membuktikan
suatu pernyataan, membangun gagasan baru, sampai pada menyelesaikan
masalah-masalah dalam matematika. Oleh karena itu, kemampuan penalaran
matematis harus selalu dibiasakan dan dikembangkan dalam setiap pembelajaran
matematika. Pembiasaan tersebut harus dimulai dari kekonsistenan guru dalam
mengajar terutama dalam pemberian soal-soal yang non rutin. Turmudi
(Sumartini, 2015:4) menyatakan bahwa penalaran matematis merupakan suatu
kebiasaan otak seperti halnya kebiasaan yang lain yang harus dikembangkan
secara konsisten dengan menggunakan berbagai macam konteks.
2
2. Apa indikator dalam kemampuan pemahaman, penalaran, dan berfikir
kreatif matematika?
3. Bagaimana bentuk soal yang menunjukkan kemampuan pemahaman,
penalaran dan berfikir kreatif matematis?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Carpenter (dalam Dafril: 2011). Pengajaran yang menekankan kepada
pemahaman mempunyai sedikitnya lima keuntungan, yaitu:
a. Pemahaman memberikan generative artinya bila seorang telah memahami
suatu konsep, maka pengetahuan itu akan mengakibatkan pemahaman yang
lain karena adanya jalinan antar pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga
setiap pengetahuan baru melaui keterkaitan dengan pengetahuan yang sudah
ada sebelumnya.
b. Pemahaman memacu ingatan artinya suatu pengetahuan yang telah dipahami
dengan baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif dengan pengetahuan-
pengetahuan yang lain melalui pengorganisasian skema atau pengetahuan
secara lebih efisien di dalam struktur kognitif berfikir sehingga pengetahuan
itu lebih mudah diingat.
c. Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat artinya jalinan
yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain dalam struktur
kognitif siswa yang mempelajarinya dengan penuh pemahaman merupakan
jalinan yang sangat baik.
d. Pemahaman meningkatkan transfer belajar artinya pemahaman suatu konsep
matematika akan diperoleh siswa yang aktif menemukan keserupaan dari
berbagai konsep tersebut. Hal ini akan membantu siswa untuk menganalisis
apakah suatu konsep tertentu dapat diterapkan untuk suatu kondisi tertentu.
Pemahaman mempengaruhi keyakinan siswa artinya siswa yang
memahami matematika dengan baik akan mempunyai keyakinan yang positif
yang selanjutnya akan membantu perkembangan pengetahuan matematikanya.
Menurut Ruseffendi (2006), mengkategorikan pemahaman menjadi tiga
macam, yaitu: (1) Penerjemahan; yaitu kemampuan untuk mengubah atau
menerjemahkan simbol ke dalam kata-kata dan sebaliknya, mampu mengartikan
suatu kesamaan dan mampu mengkonkritkan konsep yang abstrak. (2)
Interpretasi; yaitu kemampuan untuk memahami sebuah konsep yang disajikan
dalam bentuk lain seperti diagram, tabel, grafik dan lain-lain. (3) Ekstrapolasi;
yaitu kemampuan untuk memperkirakan atau meramalkan suatu kecenderungan
yang ada menurut data tertentu.
5
Menurut Polya (Jihad, 2008: 167), membedakan 4 jenis pemahaman,
yaitu:
7
b. Mampu menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara serta
mengetahui perbedaan,
c. Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau
tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut,
d. Mampu menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur,
e. Mampu memberikan contoh dan contoh kontra dari konsep yang
dipelajari,
f. Mampu menerapkan konsep secara algoritma,
g. Mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.
8
Indikator kompetensi berpikir matematika (dalam Susilowati, 2009:
56) sebagai berikut:
a. Pemahaman induktif terdiri dari pemahaman mekanikal, instrumental
(melaksanakan perhitungan rutin), komputasional (algoritmik). Knowing
hoe to (menerapkan rumus pada kasus serupa).
b. Pemahaman deduktif terdiri dari pemahaman rasional (membuktikan
kebenaran), relasional (mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya),
fungsional (mengerjakan kegiatan matematika secara sadar), dan knowing
(memperkirakan satu kebenaran tanpa ragu).
c. Pemahaman reasional (Kilpatrick dan Findel) yaitu:
1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari;
2) Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau
tidaknya persyaratan yang berbentuk konsep tersebut;
3) Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma;
4) Kemampuan memberikan contoh dan kontra contoh dari konsep yang
telah dipelajari;
5) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk
representatif matematika;
6) Kemampuan mengaitkan berbagai konsep matematika;
7) Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu
konsep.
9
a. Pemahaman tingkat rendah yaitu pemahaman mekanikal, komputasional,
instrumental, dan induktif yang meliputi kegiatan: mengingat dan
menerapkan rumus secara rutin atau dalam perhitungan sederhana.
b. Pemahaman tingkat tinggi yaitu pemahaman rasional, fungsional,
relasional, dan intuitif yang meliputi: mengkaitkan satu konsep/ prinsip
dengan konsep/ prinsil lainnya, menyadari proses yang dikerjakannya, dan
membuat perkiraan dengan benar.
Tingkat
Kriteria Skor
Pemahaman
Tidak Paham Jawaban hanya mengulang pertanyaan 0
Miskonsepsi Jawaban menunjukkan salah paham yang
1
mendasar tentang konsep yang dipelajari
Miskonsepsi Jawaban memberikan sebagian informasi yang
Sebagian benar tapi menunjukkan adanya kesalahan 2
konsep dalam menjelaskan
Paham Sebagian Jawaban benar dan mengandung paling sedikit
satu konsep ilmiah serta tidak mengandung 3
suatu kesalahan konsep
Paham Jawaban benar dan mengandung seluruh
4
Seluruhnya konsep ilmiah
11
a. Adanya suatu pola pikir yang di sebut logika. Dalam hal ini dapat di
katakan bahwa kegiatan penawaran merupakan suatu proses berpikir logis.
Berpikir logis ini diartikan sebagai berfikir menurut suatu pola tertentu
atau menurut logika tertentu
b. Proses berfikirnya bersifat analitik dan menggunakan logika.
Kemudian, berdasarkan cara menarik kesimpulannya, Sumarmo (1987,
2010, 2012)mengemukakan, penalaran matematis di klasifikasikan dalam
dua jenis yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran
induktif di artikan sebagai
1) Menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan terhadap data
terbatas
2) Proses penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada beberapa
kemungkinan yang di munculkan dari premis-premis.
12
Selanjutnya, sebagai pedoman penyusunan butir tes, ia merinci indikator
kemampuan penalaran induktif matematis yang meliputi :
a. Penalaran transduktif: menarik kesimpulan dari satu kasus pada satu kasus
lainnya.
b. Penalaran analogi; penarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan proses
atau data
c. Penalaran generalisasi: menarik kesimpulan mum berdasarkan sejumlah
data terbatas yang di cermati
d. Merperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan, interpolasidan
ekstrapolasi
e. Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan atau pola yang
ada
f. Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun
konjektur
Kemudian, penalaran deduktif di rinci kedalam beberapa kegiatan sebagai
berikut :
a. Melaksanakan perhitungan berdasarkan aturan atau rumus tertentu
b. Menarik kesimpulan logis (penalaran logis) yang di rinci kedalam sub
indikator: penalaran proposional: berdasarkan aturan inferensi, memiliki
validitas argumen, membuktikan dan menyusun argumen yang valid;
penalara probabilitas, penalaran kombinatorial
c. Menyusun pembuktian langsung, pembuktian tak langsung, dan
pembuktian dengan induksi matematika
13
volume sebenarnya dari
kolam renang tersebut
Jawab
Volume model kolam
3
renang = 120.000 𝑐𝑚
= 0,12 𝑚3
Misalnya volume
sebenarnya dari kolam
renang itu adalah v 𝑚3 .
Maka :
𝑣 50 125.000
=(1)= 1
0,12
V = 125.000 x 0,12 =
15.000
Jadi, volume sebenarnya
kolam renang itu adalah
15000 𝑚3
Jawab
Semua sudut yang
bersesuaian sama besar dan
sisi-sisi yang bersesuaian
adalah
𝐴𝐵 3 1
=6=2
𝑆𝑇
𝐴𝐹 2 1
= =
𝑆𝑋 4 2
𝐷𝐶 2 1
=4=2
𝑉𝑈
𝐷𝐸 1
=2
𝑉𝑊
1
FE = 2
14
𝐵𝐶 1
=2
𝑇𝑈
Jawab
𝑎2 = ab
𝑎2 - 𝑏 2 = ab - 𝑏 2
(a + b)(a-b)=b (a-b)
a+b=b
2b = b
2=1
Memeriksa kesahihan
suatu argumen
15
IPTEKS yang semakin pesat serta tantangan, tuntutan, dan persaingan global yang
semakin ketat.
Beberapa pakar mendefinisikan berpikir kreatif dengan ungkapan yang
beragam, namun memuat empat komponen utama : kelancaran, kelenturan,
keaslian dan elaborasi. Beberapa definisi berpikir kreatif merupakan kegiatan :
a. Menyusun ide barusan menetapkannya dalam pemecahan masalah
b. Melakukan kegiatan yang diklasifikasikandlm 4 komponen
c. Mendefinisikan bahwa kreatifitas merupakan kinerja seorang individu
yang menghasilkan sesuatu yang baru
d. Memulai ide, menciptakan jawaban baru untuk masalah lama
e. Berpikir yang menghasilkan sesuatu yang berjalan konsep, pengertian,
penemuan dan karya seni
f. Menghasilkan ide atau cara baru dalam menghasilkan suatu produk.
16
a. Kelancaran meliputi : (1) mencetuskan banyak gagasan dalam
menyelesaikan masalah; (2) memberikan banyak cara atau saran untuk
melakukan berbagai hal; (3) bekerja lebih cepat dan melakukan lebih
banyak daripada yang lain.
b. Kelenturan meliputi : (1) menghasilkan gagasan penyelesaian masalah
atau jawaban suatu pertanyaan yang bervariasi; (2) dapat melihat suatu
masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda; (3) menyajikan suatu
konsep dengan cara yang berbeda.
c. Keaslian meliputi : (1) memberikan gagasan yang baru dalam
menyelesaikan masalah; (2) membuat kombinasi-kombinasi yang tidak
lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
d. Elaborasi meliputi : (1) mengembangkan atau memperkaya gagasan
orang lain; (2) menambah atau memperinci suatu gagasan sehingga
meningkatkan kualitas gagasan tersebut.
2.3.3 Kisi-Kisi Dan Butir Tes kemampuan Berfikir kreatif Tingkat SMP
17
Aspek Indikator Soal score
kemampuan Materi
yang diukur
Kelancaran Mengidentifikasi Seekor tikus berada pada
(fluency) sifat-sifat balok. titik A dan akan mengambil
kue yang berada di atas
lemari di atas lemari yang
berada pada titik G.
Diketahui titik A adalah
salah satu titik alas pada
lemari dan titik G adalah
salah satu titik pada atap
lemari. Tentukan bangun
ruang apakah lemari
tersebut, kemudian tentukan
rute perjalanan melalui
sketsa bangun ruang dan
tentukan jarak terdekat yang
ditempuh tikus jika lemari
tersebut memliki panjang =
80 cm, lebar = 50 cm dan
tinggi = 60 cm.
Keluwesan Membuat jaring- Buatlah model jaring-jaring
(flexibility) jaring kubus dan kubus dan balok dan
balok. tentukan bagian alas dan
atapnya!
Orisinal Menghitung luas Sebuah akuarium
(originality) permukaan mempunyai luas permukaan
kubus dan balok. 376 cm2. Jika panjang
akuarium 10 cm dan lebar
akuarium 6 cm. Tentukan
tinggi akuarium tersebut?
Elaborasi Menghitung Kotak kemasan handphone
(elaboration) volume kubus yang berukuran 5cm x 3cm
dan balok. x 8cm dimasukan kedalam
sebuah dus dan disusun
rapi. Dus tersebut dapat
memuat susunan kotak
dengan tiap susun berisi 12
buah kotak. Tentukan
volum dus?
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan siswa
menggunakan matematika sebagai alat komunikasi (bahasa matematika),
dan kemampuan siswa mengkomunikasikan matematika yang dipelajari
sebagai isi pesan yang harus disampaikan (NCTM, 1989).
2. Menurut Baroody dalam Ansari (2012) ada lima aspek komunikasi yaitu
representasi (representing), mendengar (listening), membaca (reading),
diskusi (discussing) dan menulis (writing).
3. Faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi ada beberapa factor
yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematik, antara lain,
pengetahuan prasyarat (prior knowledge), kemampuan membaca, diskusi,
dan menulis serta pemahaman matematik (mathematical knowledge)
1. Adapun indikator kemampuan komunikasi siswa menurut NCTM
(Fachrurazi, 2011) dapat dilihat dari :
a. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan,
dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual;
b. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-
ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual
lainnya;
c. Kemampuan dalam menggunakan istilah- istilah, notasi-notasi
matematika dan struktur- strukturnya untuk menyajikan ide-ide,
menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi.
1. Sementara itu dalam NCTM (2000) dinyatakan bahwa standar
komunikasi matematis adalah penekanan pengajaran matematika pada
kemampuan siswa dalam hal :
a. mengorganisasikan dan mengkonsolidasikan berfikir matematis
(mathematical thinking) mereka melalui komunikasi;
19
b. mengkomunikasikan mathematical thinking mereka secara koheren
(tersusun secara logis) dan jelas kepada teman-temannya, guru dan
orang lain;
c. menganalisis dan mengevaluasi berfikir matematis (mathematical
thinking) dan strategi yang dipakai orang lain;
d. menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide
matematika secara benar.
2. Adapun kendala-kendala dalam komunikasi menurut Shadiq, (Zainab,
2011) adalah sebagai berikut:
a. Siswa yang kurang atau tidak dibiasakan mengemukakan
gagasan.Sebagai guru harus dapat membiasakan/member kesempatan
kepada siswa untu dapat mengemukakan gagasan atau ide-idenya dari
soal baik lisan ataupun tulisan, seperti melalui kegiatan talk dan write.
b. Guru kesulitan dalam membimbing siswa merumuskan suatu konjektur
(dugaan) dari data yang ada.Setiap siswa mempunyai kemampuan
yang berbeda-beda, oleh karena itu dalam membimbing siswa guru
harus merumuskan konjektur dari data yang ada.
3. Soal berbentuk komunikasi matematika berbentuk eksploratif, transfer,
estimasi, aplikatif dan eloratif.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Kisi-kisi Pre-Test Kemampuan Komunikasi Matematika
22
SOAL KOMUNIKASI MATEMATIKA
Petunjuk :
Tulis nama, kelas, dan nomor soal pada lembar jawaban
Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah
Lembar soal dan lembar jawaban dikumpul bersama-sama
Tidak dibenarkan bekerja sama dengan teman
23
T
Tali Tali
S R
P Q
24
ALTERNATIF PENYELESAIAN PRE TEST
1. Diketahui : Panjang tangga = 5 m
Jarak ujung bawah tangga terhadap pangkal pohon = 3 m
Ditanya : a. Gambar
b. Model matematika
c. Tinggi pohon dengan memberikan alasan jawaban
Jawab : a. Misalkan tinggi pohon = t
Jarak ujung bawah tangga terhadap pangkal pohon = p
Panjang tangga = s
s b. s2 = p2 + t2
t t2 = s2 – p2
t2 = 52 – 32
p t2 = 25 – 9
t2 = 16
t=4m
c. Tinggi pohon adalah 4 m. Tinggi pohon diperoleh dengan
menggunakan rumus Pythagoras. Dari gambar bagian a.
Diperoleh rumus Pythagoras s2 = p2 + t2.
2. Diketahui : Kapal 1 berlayar 700 ke timur sejauh 15 km
Kapal 2 berlayar 1600 ke selatan sejauh 8 km
Ditanya : Jarak kedua kapal dengan memberikan argumentasi
Jawab :
U
700 15km Q
P1600
8 km
R
UPQ = 700 dan UPR = 1600, maka diperoleh
25
QR2 = PQ2 + PR2
QR2 = 152 + 82
QR2 = 225 + 64
QR2 = 289
QR = 289 = 17
Jarak kedua kapal sekarang adalah 17 km.
3. Diketahui : PQRS merupakan persegi panjang dengan panjang PQ = 18 cm
dan QR = 40 cm.
Panjang TU = 12 cm
Ditanya : a. Keterangan yang diperoleh dari gambar
b. Model matematika untuk memperoleh panjang tali minimal
Jawab :
T
Tali Tali
S R
P Q
a. Dari gambar diperoleh panjang SR = PQ = 18 cm. Karena
RST merupakan segitiga sama kaki, maka panjang SU = 9
cm. STU memiliki panjang SU = 9 cm dan TU = 12 cm.
b. Model matematika
ST2 = TU2 + SU2
ST2 = 122 + 92
ST2 = 144 + 81
ST2 = 225
ST = 15
Jadi panjang ST = tali = 15 cm
Karena RST merupakan segitiga sama kaki, maka panjang
ST = panjang TR = 15 cm, maka panjang tali yang
dibutuhkan adalah 30 cm
26
4. Diketahui : Kapal berlayar dari pelabuhan A ke timur menuju pelabuhan B
sejauh 150 km, ke selatan menuju pelabuhan C sejauh 180 km,
ke barat menuju pelabuhan D sejauh 210 km.
Ditanya : a. sketsa gambar
b. Menyatakan ide untuk menentukan jarak pelabuhan A ke D
Jawab :
a. A150 km B
180 km
D 210 kmC
Dari gambar sketsa gambar diatas dapat dibuat gambar:
A 150km B
180 km
D EC
210 km
b. Karena CD = 2100, maka DE = 60 dan AE = 180
AD2 = AE2 + DE2
AD2 = 1802 + 602
AD2 = 32400 + 3600
AD2 = 36000
AD = 189, 74
Maka jarak pelabuhan A ke pelabuhan D adalah 189, 74 km
c. Dari pernyataan yang terdapat pada soal tidak sesuai dengan jawaban
yang diperoleh. Jarak pelabuhan A ke pelabuhan D adalah sejauh
189,74 km. Jadi, dari pernyataan yang ada pada soal salah seharusnya
jarak antara pelabuhan A ke pelabuhan D adalah 189,74 km.
27
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematika ..................................... 4
1.2 Aspek-Aspek Komunikasi Matematika ...................................................... 5
1.2.1 Representatif ................................................................................... 5
1.2.2 Mendengar (listening) ..................................................................... 5
1.2.3 Membaca (reading) ......................................................................... 5
1.2.4 Diskusi (discussing) ........................................................................ 6
1.2.5 Menulis (writing) ............................................................................ 7
1.3 Faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi ................................ 9
1.3.1 Pengetahuan prasyarat..................................................................... 9
1.3.2 Kemampuan membaca, diskusi dan menulis .................................. 9
1.4 Bentuk Komunikasi Matematis ................................................................... 10
1.5 Indikator Kemampuan Komunikasi ............................................................ 12
1.6 Bentuk Soal Komunikasi Matematika ........................................................ 14
1.6.1 Soal berbentuk transfer ................................................................... 16
1.6.2 Soal berbentuk eksploratif .............................................................. 16
1.6.3 Soal berbentuk elaboratif ................................................................ 16
1.6.4 Soal berbentuk aplikatif .................................................................. 17
1.6.5 Soal berbentuk estimasi .................................................................. 17
BAB III : PENUTUP
1.1 Kesimpulan ................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
i
Lampiran
ii
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATISA
KELOMPOK III:
DIKMAT A-3