Вы находитесь на странице: 1из 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan hidayah dan
pertolongannya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Banyak rintangan dan hambatan yang
penulis alami selama menulis makalah ini, namun Alhamdulillah akhirnya dengan penuh kerja keras
dan kesungguhan penulis, sehingga dapat terselesaikan dengan judul, “MAKALAH PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL”.

Penulis menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang memuaskan tidaklah mudah, karena
keterbatasan kemampuan penulis baik dari segi ilmu maupun literatur, sehingga makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun, penulis
sangat harapkan untuk menuju ke arah penyempurnaan makalah ini.

Bantuan dan pengorbanan semua pihak semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Tarogong, Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 4

A. Sejarah Pendapatan Nasional................................................. 4

B. Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional....................... 4

C. Faktor Pendapatan Nasional.................................................. 8

D. Perhitungan Pendapatan Nasional .........................................9

E. Tujuan dan Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional ....... 11

BAB III PENUTUP................................................................................... 12

Kesimpulan................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang begitu
banyak. Materi (uang) sangat berkaitan dengan pendapatan, dalam hal ini materi (uang) merupakan
salah satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? dalam pengertian umum, pendapatan
adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang didapat dari suatu usaha, yang
kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, pendapatan memegang peranan
penting dalam kehidupan seorang manusia, dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat
membuat peramalan, perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya,
terutama yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya. Contoh, seorang pegawai negeri memperoleh
pendapatan (gaji) setiap bulan, dari jumlah pendapatannya itu dia akan membuat suatu anggaran
pengeluaran seperti biaya makan, listrik, air, dan lain-lain untuk jangka waktu satu bulan. Dia akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan banyaknya pendapatan yang diperoleh.

Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai
sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak
sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang
mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh
berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional bagi Negara.

Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu
Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat
dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi
sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan
perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu
Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga
tingkat kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai
indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun
pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih
(sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal
itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan
pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara
dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di
Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis
suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu
daerah. Nah, kesenjangan pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di
Indonesia masih sangat tinggi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Apa pengertian pendapatan nasional?

2. Bagaimana konsep pendapatan nasional?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional?

4. Bagaimana perhitungan pendapatan nasional?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengertian pendapatan nasional.

2. Mengetahui konsep pendapatan nasional.

3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional.

4. Mengetahui cara perhitungan pendapatan nasional.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejaran Pendapatan Nasional

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang
berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun1665. Dalam
perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan
biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli
ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-
satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai
pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu
seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur
menurut harga pasar pada suatu negara.

B. Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional

Berikut akan dijelaskan beberapa penjelasan mengenai segala hal yang menyangkut pendapatan
nasional.

1. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah negara,
karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu
negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan
rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu negara tidak dapat sepenuhnya
dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh,
meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap
saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.

2. Konsep Pendapatan Nasional

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

a. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

b. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Rumusnya:

GNP = GDP – Produk netto terhadapluar negeri

GNP = GDP + Pendapatan faktorproduksi domestik yang ada diLuar Negeri – Pembayaranatas
Faktor Produksi LuarNegeri

c. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakatsebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung.Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Rumus: NNI = NNP – Pajak tidak langsung

NNI = NNP – Pajak Langsung – subsidi

d. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer
paymentadalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan
pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu
misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap
tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja
tersebut tidak lagi bekerja).

Rumusnya:

PI = (NNI + transfer payment) – (Labaditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan sosial + Pajak
perseorangan )

e. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable incomeini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Rumus: DI = PI – Pajak langsung

DI = PI – Pajak Pendapatan Personal

C. Faktor Pendapatan Nasional

1. Permintaan dan Penawaran Agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-


barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari
keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran
barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga
tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan
ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan
kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan
mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung
menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah
pengangguran.

2. Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes
yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam
konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

3. Investasi
Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, adalah belanja pada barang
kapital baru dan tambahan untuk persediaan.
Contohnya: bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

D. Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh sektor ekonomi masyarakat dalam periode tertentu. Rumusnya: Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) +
(Qn X Pn)]

P = harga

Q = kuantitas

2. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest,
profit) yang diterima oleh pemilik faktor produksi adalah suatu negara selama satu periode.

Rumusnya: Y = r + w + i + p

R = rent = sewa

W = wage = upah/gaji

I = interest = bunga modal

P = profit = laba

3. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh
rumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar Negeri) dalam suatu negara selama satu tahun.

Rumusnya: Y = C + I + G + (X – M)

C = konsumsi masyarakat

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X = ekspor

M = impor

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs = PDB riil tahun sekarang

PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal:
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

E. Tujuan dan Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Tujuan mempelajari pendapatan nasional

a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara

b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam
satu tahun

c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka

2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional

a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu negara.

b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
provinsi.

c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar negara.

d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu: pendekatan
pendapatan, pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran.

Pendekatan pendapatan dilakukan dengan menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh
faktor-faktor produksi, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan skill.

Pendekatan produksi dilakukan dengan menghitung jumlah barang dan jasa yang diproduksi
berdasarkan sektor lapangan usaha yang terdiri dari 9 sektor utama.
Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu
negara selama satu tahun. Dengan kata lain, pendapatan perkapita adalah nilai jumlah barang dan
jasa yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara dalam satu tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Yulis, A. 2013. Pendapatan Nasional. http: //ahmadyulischolik.blogspot.co.id (15 Oktober 2015)

Yulianti, R. 2012. Perhitungan Pendapatan Nasional. https: //retnoyuliyanti. wordpress.com (15


Oktober 2015)

Wiki. Pendapatan Nasional. http://id.wikipedia.org (15 Oktober 2015)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan hidayah dan
pertolongannya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Banyak rintangan dan hambatan yang
penulis alami selama menulis makalah ini, namun Alhamdulillah akhirnya dengan penuh kerja keras
dan kesungguhan penulis, sehingga dapat terselesaikan dengan judul, “MAKALAH PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL”.

Penulis menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang memuaskan tidaklah mudah, karena
keterbatasan kemampuan penulis baik dari segi ilmu maupun literatur, sehingga makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun, penulis
sangat harapkan untuk menuju ke arah penyempurnaan makalah ini.

Bantuan dan pengorbanan semua pihak semoga mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Tarogong, Oktober 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 4

A. Sejarah Pendapatan Nasional................................................. 4

B. Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional....................... 4

C. Faktor Pendapatan Nasional.................................................. 8

D. Perhitungan Pendapatan Nasional .........................................9

E. Tujuan dan Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional ....... 11

BAB III PENUTUP................................................................................... 12

Kesimpulan................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang begitu
banyak. Materi (uang) sangat berkaitan dengan pendapatan, dalam hal ini materi (uang) merupakan
salah satu bentuk pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? dalam pengertian umum, pendapatan
adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang didapat dari suatu usaha, yang
kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, pendapatan memegang peranan
penting dalam kehidupan seorang manusia, dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat
membuat peramalan, perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya,
terutama yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya. Contoh, seorang pegawai negeri memperoleh
pendapatan (gaji) setiap bulan, dari jumlah pendapatannya itu dia akan membuat suatu anggaran
pengeluaran seperti biaya makan, listrik, air, dan lain-lain untuk jangka waktu satu bulan. Dia akan
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan banyaknya pendapatan yang diperoleh.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita ini, berbagai
sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak
sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang
mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh
berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan nasional bagi Negara.

Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu
Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat
dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi
sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan
perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu
Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga
tingkat kesejahteraan rakyatnya.

Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai
indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun
pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih
(sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal
itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan
pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara
dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di
Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis
suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu
daerah. Nah, kesenjangan pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di
Indonesia masih sangat tinggi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Apa pengertian pendapatan nasional?

2. Bagaimana konsep pendapatan nasional?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional?

4. Bagaimana perhitungan pendapatan nasional?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengertian pendapatan nasional.

2. Mengetahui konsep pendapatan nasional.

3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional.

4. Mengetahui cara perhitungan pendapatan nasional.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejaran Pendapatan Nasional

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang
berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun1665. Dalam
perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan
biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli
ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-
satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai
pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu
seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur
menurut harga pasar pada suatu negara.

B. Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional

Berikut akan dijelaskan beberapa penjelasan mengenai segala hal yang menyangkut pendapatan
nasional.

1. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah negara,
karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu
negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan
rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu negara tidak dapat sepenuhnya
dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh,
meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap
saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.

2. Konsep Pendapatan Nasional

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

a. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

b. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak
termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Rumusnya:

GNP = GDP – Produk netto terhadapluar negeri

GNP = GDP + Pendapatan faktorproduksi domestik yang ada diLuar Negeri – Pembayaranatas
Faktor Produksi LuarNegeri

c. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakatsebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung.Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Rumus: NNI = NNP – Pajak tidak langsung

NNI = NNP – Pajak Langsung – subsidi

d. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer
paymentadalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan
pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu
misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap
tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja
tersebut tidak lagi bekerja).

Rumusnya:

PI = (NNI + transfer payment) – (Labaditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan sosial + Pajak
perseorangan )

e. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable incomeini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Rumus: DI = PI – Pajak langsung

DI = PI – Pajak Pendapatan Personal

C. Faktor Pendapatan Nasional

1. Permintaan dan Penawaran Agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-


barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari
keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran
barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga
tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan
ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan
kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan
mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung
menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah
pengangguran.

2. Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving)
adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes
yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam
konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

3. Investasi

Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, adalah belanja pada barang
kapital baru dan tambahan untuk persediaan.
Contohnya: bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

D. Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh sektor ekonomi masyarakat dalam periode tertentu. Rumusnya: Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) +
(Qn X Pn)]

P = harga

Q = kuantitas

2. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest,
profit) yang diterima oleh pemilik faktor produksi adalah suatu negara selama satu periode.

Rumusnya: Y = r + w + i + p

R = rent = sewa

W = wage = upah/gaji

I = interest = bunga modal

P = profit = laba

3. Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh
rumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar Negeri) dalam suatu negara selama satu tahun.

Rumusnya: Y = C + I + G + (X – M)

C = konsumsi masyarakat

I = investasi
G = pengeluaran pemerintah

X = ekspor

M = impor

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs = PDB riil tahun sekarang

PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal:

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab : g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

E. Tujuan dan Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Tujuan mempelajari pendapatan nasional

a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara

b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam
satu tahun

c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka

2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional

a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu negara.

b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
provinsi.

c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar negara.

d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu: pendekatan
pendapatan, pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran.

Pendekatan pendapatan dilakukan dengan menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh
faktor-faktor produksi, yaitu tenaga kerja, tanah, modal, dan skill.

Pendekatan produksi dilakukan dengan menghitung jumlah barang dan jasa yang diproduksi
berdasarkan sektor lapangan usaha yang terdiri dari 9 sektor utama.

Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu
negara selama satu tahun. Dengan kata lain, pendapatan perkapita adalah nilai jumlah barang dan
jasa yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara dalam satu tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Yulis, A. 2013. Pendapatan Nasional. http: //ahmadyulischolik.blogspot.co.id (15 Oktober 2015)

Yulianti, R. 2012. Perhitungan Pendapatan Nasional. https: //retnoyuliyanti. wordpress.com (15


Oktober 2015)

Wiki. Pendapatan Nasional. http://id.wikipedia.org (15 Oktober 2015)

Вам также может понравиться