Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Nama : M. Dzuhri Ferianto ( 011600447)
Rekan Kerja :
M. Ridharivaldi ( 011600450)
Nur Fatoni ( 011600452)
Yashinta Isnaeni ( 0116004 )
Program Studi : D-IV Teknokimia Nuklir
Jurusan : Teknokimia Nuklir
Nama Praktikum : Praktikum SULFATASI
Pembimbing : Harum Azizah Darojati, M.T
Tanggal Pengumpulan : 20 Januari 2019
I. TUJUAN
a. Mengetahui dan memahami proses pembuatan gipsum
b. Mengetahui dan memahami variabel yang berpengaruh pada proses
pembuatan gipsum
c. Mengetahui dan memahami analisis produk pembuatan gipsum
d. Menghitung harga konstanta kecepatan reaksi sulfatasi dari kalsium yang
didapatkan dari limbah cangkang atau tulang.
(2)
(3)
dengan kCB = k’
Penyelesaian persamaan (3) adalah sebagai berikut:
∫ ∫ (4)
(6)
Nilai k’ pada persamaan (6) dapat ditentukan dengan cara membuat grafik Y
vs X, dengan:
, a= k’, dan , sehingga diperoleh persamaan Y = aX.
Maka a adalah slope/kemiringan dari garis tersebut dan intersep garis adalah
nol (garis melalui titik (0, 0)). Slope garis tersebut dapat ditentukan dengan
metode least square atau regresi linier dari garis itu.
III. METODE
A. Alat
1. Gelas beaker 1000 ml, 250 ml
2. Buret+statif
3. Magnetic stirer with heater
4. Gelas ukur 5 ml, 100 ml
5. Labu takar 250 ml
6. Corong
7. Heater/kompor pemanas
8. Termometer
9. Erlenmeyer 100 ml
10. pHmeter/ kertas pH
11. Kertas saring
12. Furnace
B. Bahan
1. Limbah Cangkang telur
2. NaOH
3. EDTA
4. Indikator EBT
5. H2SO4
6. Larutan buffer pH 10 (ammonium hidroksida-ammonium klorida)
7. Air (aquades)
C. Cara Kerja
Pembuatan CaCO3
1. Cangkang/tulang dibersihkan lalu dikeringkan di udara terbuka.
2. Cangkang/tulang kemudian dihancurkan menjadi ukuran kecil dan
diayak.
3. Setelah itu cangkang dikalsinasi sampai dengan suhu 700-800oC selama
2 jam.
4. Produk yang dihasilkan kemudian dihaluskan dan diayak sampai
dihasilkan tepung kalsium CaCO3.
Pembuatan Larutan (CaOH)2
1. CaCO3 ditimbang sebanyak 25 gram. Kemudian dilarutkan dengan 250
ml aquadest dalam gelas beker.
2. Larutan tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 90ºC sambil diaduk
dengan menggunakan pengaduk kaca
3. Larutan kemudian disaring, filtrat yang diperoleh digunakan sebagai
sampel larutan Ca(OH)2
Reaksi sulfatasi pada 90ºC
1. Larutan Ca(OH)2 yang telah dibuat dipanaskan pada cara kerja 1
sebanyak 100 ml sampai suhunya 90ºC dan 100 ml H2SO4 0,4 M
dipanaskan sampai suhu 90ºC
2. Kedua larutan dicampur dalam gelas beker sambil tetap diaduk serta
suhu dijaga tetap 90ºC dan waktu reaksi mulai dihitung.
3. 5 ml cuplikan diambil setiap 10 menit selama 1 jam, kemudian dianalisa
kadar Ca(OH)2 nya
Analisis konsentrasi Ca(OH)2 pada sampel sebelum dan setelah reaksi
sulfatasi
1. Sampel dimasukkan sebanyak 5 ml dalam erlenmeyer
2. Beberapa tetes NaOH ditambahkan sampai didapat larutan pH 9 – 10
3. Larutan ditambah buffer 3 tetes dan EBT 3 tetes
4. Dititrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru violet, dan dicatat volume yang
digunakan.
5. Tahap ini dilakukan sebanyak 3 kali
IV. DATA PENGAMATAN
1. Menentukan konsentrasi Ca(OH)2mula-mula pada sampel. Titrasi
larutan Ca(OH)2dengan EDTA
a. Volume cuplikan Ca(OH)2 = 5 mL
b. Volume EDTA
a) 3,7 mL
b) 3,7 mL
c) 3,9 mL
c. Volume EDTA rata-rata = 3,76 mL
d. Konsentrasi EDTA = 0,1 M
2. Menentukan konsentrasi Ca(OH)2 dalam cuplikan. Titrasi larutan
Ca(OH)2 dengan larutan EDTA
a. Volume cuplikan Ca(OH)2 = 5 mL
b. Konsentrasi EDTA = 0,1 M
=0,0666 M
=0,0752 M
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
Asisten Praktikan