Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Analisa Data
B. Diagnosa
1. Pre anestesi
Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
kemungkinan prosedur bedah ditandai dengan pasien mengatakan merasa
cemas walaupun sudah pernah dioperasi tahun 2010 (tumor usus besar),
pasien terlihat tegang , ekspresi gelisah, keringat dingin, TD : 140/90
mmHg, Nadi : 90 x/menit, RR: 35 x/menit
2. Intra anestesi
Risiko aspirasi berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran ditandai
dengan pasien tidak sadar , pasien dalam efek obat anestesi, pasien
terpasang ETT ukuran 7,5
3. Post anestesi
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan mucus banyak,
sekresi tertahan efek dari General Anestesi ditandai dengan RR : 20
x/menit, terdengar suara nafas Ronchi, Whezzing, Crecles, Mucus tampak
banyak , pasien tampak sering batuk
C. Perencanaan
Pre Anestesi
Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Jum’at, Kecemasan Setelah dilakukan askep 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui tingkat
8-3-2019 berhubungan dengan selama pre operasi maka kecemasan . Beri kecemasan dapat
perubahan status cemas pasien berkurang, kesempatan untuk menentukan tindakan
kesehatan ditandai dengan: mengungkapkan keperawatan.
kemungkinan - Pasien menyatakan tahu perasaan.
prosedur bedah tentang proses tindakan 2. Jelaskan jenis 2. Pengetahuan yang
anestesi. prosedur operasi cukup tentang tindakan
- Pasien menyatakan siap yang akan dijalani. pembiusan mengurangi
dilakukan pembiusan. kecemasan.
- Pasien tampak tenang. 3. Jelaskan efek obat 3. Pengetahuan yang
- Tanda vital dalam batas general anestesi. cukup tentang tindakan
normal : pembiusan mengurangi
TD : 90-120/ 60-80 kecemasan
mmHg, N: 60- 4. Ajarkan teknik 4. Teknik relaksasi yang
80x/menit, RR: 16-20 relaksasi. benar dapat mengurangi
x/menit. kecemasan.
5. Anjurkan pasien 5. Pendekatan spiritual
untuk berdoa. dapat menurunkan
kecemasan
Intra Anestesi
Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Jum’at, Resiko aspirasi Setelah dilkukan tindakan 1. Atur posisi pasien 1. Posisi mempengaruhi
8-3- berhubungan dengan keperawatan selama intra ekstensi patensi jalan nafas
2019 penurunan tingkat operasi pasien tidak terjadi membuka jalan
kesadaran aspirasi dengan kriteria: nafas
1. Mampu bernafas 2. Pantau tanda- 2. Pernafasan cuping
spontan tanda aspirasi hidung, nafas dangkal
2. Bunyi paru bersih cepat, wheezing, batuk
3. Tonus otot pernafasan merupkan tanda
adekuat aspirasi
3. Pantau tingkat 3. Penurunan kesadaran
kesadaran, reflek beresiko aspirasi,
batuk, menelan reflek menelan dan
batuk yang baik tidak
memperburuk aspirasi
4. Pantau bersihan 4. Jalan nafas clear
jalan nafas berarti tidak terjadi
aspirasi
Post Anestesi
Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Jum’at, Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan asuhan 1. Atur posisi semi 1. Memberikan posisi
8-3-2019 tidak efektif keperawatan post operasi fowler nyaman dan
berhubungan dengan jalan nafas efektif dengan meminimalisir terjadinya
Mucus banyak, kriteria pasien mampu: PDPH dan high spinal
sekresi tertahan efek a. Pasien mampu 2. Bantu pergerakan 2. Membantu memenuhi
dari General Anestesi menggerakkan ekstremitas bawah kebutuhan mobilitas
ekstremitas bawah pasien
b. Bromage skor 0 3. Ajarkan dan dukung 3. Memberikan dukungan
pasien dalam latihan psikologis
Anggit pergerakan
4. Lakukan penilaian
4. Bromage skor sebagai alat
bromage skor
ukur pasien dengan spinal
anestesi dapat dipindahkan
Anggit
ke bangsal
Anggit
D. Implementasi dan Evaluasi
Pre Anestesi
Dx. Kep : Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan kemungkinan
prosedur bedah
Intra Anestesi
Dx. Kep : Risiko perdarahan ditandai dengan perdarahan ±200 cc, tekanan darah 135/65
mmHg, Nadi 65 x/menit, RR 18 x/menit
P:
- Monitor TTV
- Monitor MAP
Dita O
Post Anestesi
Dx. Kep : Hambatan mobilitas ektremitas bawah berhubungan dengan pengaruh
sekunder obat anestesi regional
B. Saran
Dalam melakukan asuhan keperawatan regional anestesi dengn SAB perlu diperhatikan
tekanan darah pasien setelah induksi. Karena efek obat anestesi pada SAB menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah. Sehingga perlu penanganan baik pemenuhan cairan maupun
dengan farmakologis. Posisi semi fowler perlu dipertahankan untuk meminimalisir high
spinal. Pada post anestesi perawat bangsal diharapkan memonitor hemodinamik, nilai
bromage skor, skala nyeri, intake cairan dan nutrisi.