Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses perubahan jasmani yang terjadi sampai
mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif yang dialami oleh individu
yang satu dengan yang lain berbeda. Sedangkan perkembangan adalah
perubahan individu yang lebih ke arah rohaniah yang menjadi unik untuk
setiap individu, karena perkembangan individu berbeda, perkembangan juga
memiliki pola-pola tersendiri yang khas yang hanya bisa diamati tanpa bisa
diukur.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang
dewasa, misalnya mengkonsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana
aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang
yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang
sedang tumbuh dan berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adlah faktor lingkungan. Bila
lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya
diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya.

B. Rumusan Masalah
Dalam hal ini penyusun sengaja membatasi masalah yang kan dibahas atau
yang akan diuraikan dalam Karya Tulis ini, dalam hal ini penulis hanya
membahas mengenai: “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia”

C. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca dapat merumuskan konsep perkembangan dan pertumbuhan
pada manusia.
2. Membandingkan ciri perkembangan.
3. Membandingkan ciri pertumbuhan
4. Mengenali pengertian pertumbuhan dan perkembagan.
5. Menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah suatu proses
pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat
irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi
makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan
keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki
daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit.
Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya
semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.Pertumbuhan
dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa,
manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan
terjaga kelestariannya. Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan
bermacam-macam jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan berbedabeda antara spesies satu dengan spesies
yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan,
yaitu sebagai berikut.
1. Pembelahan Sel
Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina),
terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus.
Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang
berlubang disebut blastula.
2. Morfogenesis
Blastula terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi
morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh
embrio.
3. Diferensiasi
Blastula terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk
embrio. Sel-sel embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan
sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya
difungsikan pada waktu dewasa.
4. Pertumbuhan
Setelah terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih
besar. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan
adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu,
sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran.

2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia


Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu
prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan
pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.
1. Pertumbuhan Prakelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya
fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus
membelah membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan
perkembangan prakelahiran pada manusia.
a. Fertilisasi (Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang
menghasilkan zigot, secara genetik bisa laki-laki atau perempuan. Dari satu sel
tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan
membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ luar, sakus amnio, dan
chorion.
b. Hari ke-6 s.d 9
Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau menempel pada rahim
ibunya.
c. Minggu ke-2
Di sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh embrio
terbentuk menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berkembang
menjadi lapisan luar kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan
berkembang menjadi pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan
dalam (endoderm) akan berkembang menjadi organ-organ dalam dan kelenjar-
kelenjar.
d. Minggu ke-3
Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya memiliki 1 ruang. Organ ini
masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai seluruhnya dapat
berfungsi sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi
tiga segmen, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan
anggota badan, seperti lengan dan kaki mulai terbentuk.
e. Minggu ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta adalah organ sistem sirkulasi
antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen
ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan alat organ
dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal,
hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-
paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ
indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk.
f. Minggu ke-5
Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa
dideteksi. Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara mulut dengan lidah),
lengkap dengan ujung gigi. Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia.
Pada minggu ini, embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk
perkembangan kesehatan otot.
g. Minggu ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan
kepala terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari
embrio sudah jelas. Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa
sistem organ, seperti jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki
sudah jelas.
h. Minggu ke-8
Embrio telah menjadi fetus karena telah selesai proses organogenesis
(perkembangan dan pembentukan organ). Alat genital fetus sensitif terhadap
sentuhan. Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
i. Minggu ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi
menghisap ibu jari, membuat gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak
tangan dan telapak kaki fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera penciuman
mulai berkembang. Gerakan fetus biasanya konstan, dapat melangkah,
menendang, jungkir balik, meregangkan badan, dan menggerakkan lengan.

j. Minggu ke-11 s.d 13


Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi luar
tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga
terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses
osifikasi, menjadi keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus masih
memiliki tulang yang lunak. Indera pengecap berkembang.
k. Minggu ke-14
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar. Fetus bisa
merasakan emosi ibu saat senang dan sedih. Ibu bisa merasakan tendangan
fetus yang kuat.
l. Minggu ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus
sensitif terhadap sentuhan.
m. Minggu ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap infeksi,
sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada
masalah dalam pernapasan.
n. Minggu ke-24
Pada umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
o. Minggu ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya
dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.

2. Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia
adalah masa balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua
(manula).
a. Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertum-buhan dan perkembangan
yang terjadi setelah kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses
perubahan dari embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI (Air Susu
Ibu) untuk pertumbuhannya. Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama kali
adalah pernapasan karena setelah lahir persediaan Oksigen dari ibu terputus.
Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara udara yang hangat di dalam rahim
dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi menangis sehingga menarik
udara masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
Pada saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi
susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah
tumbuh lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur
12 dan 16 bulan, kemudian gigi taring menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, belajar memfokuskan
mata, serta mengkoordinasikan mata de ngan mengikuti benda bergerak. Usia 2
bulan mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk
memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah
mulai dapat membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing.
Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak,
belajar berdiri sambil berpegangan. Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di
akhir tahun pertama. Selain itu, mulai belajar meniru bermacam-macam bunyi
yang memiliki arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui hubungan dirinya dengan keluarga, dan ingin
mengetahui semuanya. Perhatian sudah teralihkan. Antara umur 1 – 3 tahun,
bayi belajar memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, belajar untuk
tidak tergantung pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar
lebih cepat, dapat berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap,
menyelidiki rumah dan sekitarnya, serta belajar makan sendiri.
Antara umur 3 – 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol. Banyak
bertanya, kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai
mampu memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang
pesat, penuh imajinasi, misalnya teman main pura-pura, ayah khayalan, dan
meniru orang tua.

b. Masa Remaja dan Masa Pubertas


Menjelang usia 6 – 11 tahun, mula-mula pertumbuhan badan terjadi secara
cepat, kemudian melambat. Anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai
berkembang akal pengendalian diri. Membentuk kelompok dan kumpulan
tersendiri. Mulai berminat pada perilaku yang baik, dan teratur. Kecerdasan
dan pengertian berkembang, menyadari pentingnya belajar, mulai
mengembangkan cara-cara baru dalam membaca dan belajar.
Pada masa remaja terjadi perubahan dalam pertumbuhan fisik yang meliputi
pertumbuhan dan kematangan kepribadian. Masa ini merupakan tahap manusia
menuju kedewasaan sering disebut dengan masa pubertas.
Dalam masa pubertas ini, pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini
adalah masa pematangan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Saat masa
pubertas inilah laki-laki dan perempuan telah mampu menghasilkan sperma
dan ovum (sel telur) yang ditandai dengan ciri-ciri seks sekunder.
Masa pubertas pada perempuan biasanya terjadi pada usia 9 – 13 tahun.
Perempuan akan bertambah tinggi dan badan yang gemuk menjadi ramping
dengan cepat.
Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara
membesar, panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan
ketiak, kadang timbul jerawat. Selain itu, kematangan organ reproduksi
ditandai dengan mendapatkan haid (menstruasi) yang pertama. Hal ini
menandai adanya pelepasan pertama ovum dari indung telur. Pertambahan
tinggi badan melambat.
Masa pubertas pada laki-laki terjadi antara umur 10 – 14 tahun. Pada masa ini
kematangan organ reproduksi ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi
pengeluaran sperma pada saat tidur (mimpi basah).
Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat
kelamin, ketiak, tumbuh kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar,
otot-otot membesar, dan dada menjadi bidang. Setelah usia 14 tahun,
pertambahan tinggi akan berkurang atau melambat. Pada masa pubertas
kecerdasan berkembang cepat, kecepatan dan ketepatan keterampilan motorik
menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.
c. Masa Dewasa
Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara
psikologis, manusia sudah matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung
jawabnya. Memikirkan pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa
depan, juga rencana untuk berkeluarga.
d. Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua adalah
proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia
lanjut usia sering disebut manula.Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh
tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan
metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya,
kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut
memutih.
Pada wanita (umur 48-50) mengalami menopause, yaitu berakhirnya
kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum. Pada laki-laki kemampuan
seksual kemungkinan menurun. Penurunan yang teratur dalam hal penciuman,
pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada masa usia lanjut sering terjadi
gangguan kesehatan. Hal ini tergantung pada manusia, bagaimana memelihara
dan menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini, tanggung jawab manusia biasanya
sudah berkurang.
Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang
sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi
masa 6 – 12 hari setelah proses fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh
mulai memproduksi hormon yang disebut dengan HCG atau human chorionic
gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan.
HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal,
membuat proses kehamilan jadi berlanjut.

Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi


oleh selaput-selaput yaitu :
1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan
menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari
guncangan.
2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot
yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat
pembuluh darah.
3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel
menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi
embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa
dan CO2.
4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion.
Merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.

2.2 Tahap-tahap Perkembangan Manusia


a. Tahapan Perkembangan pada masa embrio
Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti
jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan
darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam,
tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ
kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif.
Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon
terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan
akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan
badan (posisi)
Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.

Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan
panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 –
3000 gram.
Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi
siap untuk dilahirkan.

b. Tahap perkembangan pada masa anak-anak


Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja. Bayi sangat
membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama
dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama
tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak,
sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
Pada usia 6 bulan, gigi pertama bayi akan tumbuh yang disebut gigi susu.
Setelah sekitar usia 6 tahun, gigi susu akan tanggal secara bergantian dan
digantikan oleh gigi tetap. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar
duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Otak tumbuh membesar dan bayi
mulai berbicara.
Umumnya bayi mulai berjalan dan berbicara sekitar usia satu tahun. Pada usia
tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Menjelang usia sepuluh
tahun anak-anak mulai mencari teman, mereka juga sudah tahu bagaimana
berbagi, melakukan tugas mereka dan bekerjasama.
c. Tahap perkembangan pada masa remaja (pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa melalui satu tahap
yang disebut masa pubertas. Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti
usia menjadi orang, suatu periode dalam mana anak dipersiapkan untuk mampu
menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan
keturunannya atau berkembang biak.
Perubahan-perubahan biologis berupa mulai bekerjanya organ-organ
reproduktif dan disertai pula oleh perubahan-perubahan yang bersifat
psikologis. Pada masa ini baik laki-laki atau perempuan menunjukkan
pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah
gemuk dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang
matang.
Ciri-ciri Penting Periode Pubertas :
a) Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi
sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis-psikologis
kanak-kanak masih dimiliknya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya
pula.
b) Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat.
Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke arah bentuk
tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol,
terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota
keluarga.
c) Tubuhnya mulai menunjukkan mekar-tubuh yang membedakannya dengan
tubuh kanak-kanak. Sebagian ciri pubertas yang dia miliki ditunjukkan dalam
sikap, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Sikapnya yang paling
menonjol antara lain sikap tidak tenang dan tidak menentu.
d) Pertumbuhan dan perkembangan badannya, tumbuh normal, sesuai dengan
usianya. Berat badannya 40 kg, dan tinggi badannya.
e) Perkembangan organ-organ seks wanita ditandai dengan adanya haid
pertama atau “menarche” yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak
bagi yang mengalaminya.
f) Haid (menstruasi) yang pertama kali dia alami pada usia 9 tahun. Jika dilihat
dari usianya saat ia mengalami menstruasi, ia masih dalam masa kanak-kanak
akhir.
g) Gejala yang mulai ditunjukkan dari dirinya yaitu :
 Pinggul yang membesar dan membulat
 Dada yang semakin nampak menonjol
 Tumbuhnya rambuh di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
 Perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius)
 Kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
 Kulit menjadi lebih besar dibanding kulit anak-anak.
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh
hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat
kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-
ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-
laki.
Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-
hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami
perubahan.
d. Tahap perkembangan masa dewasa
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara
ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru
merasa tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa
yang mandiri.
Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin
akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua. Berbagai
pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu
masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang
pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa
depannya.
Secara fisik, seorang dewasa muda (young adulthood) menampil-kan profil
yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek
fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf
kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak
inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young) ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock
(1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik
(physically trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta
transisi peran sosial (social role trantition).
Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa
muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa
tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung
(akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar
dewasa (maturity).
la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi
sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya
benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa
lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak
secara bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk
keluarganya).
Segala tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku,
artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh
sanksi hukum (misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa
ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu
halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.

e. Perkembangan pada masa lanjut usia


Pada tingkat kedewasaan menengah (40-65 th) manusia mencapai puncak
periode usia yang paling produktif . Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir
dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia
menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang
perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial
(BKKBN 1998).
Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses
penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan
fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam
struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada
sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua
tidak lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan
bahwa kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai
beban keluarga dan masyarakat.
Dari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok sosial
sendiri. Di negara Barat, penduduk lanjut usia menduduki strata sosial di
bawah kaum muda.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah
suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Tetapi
bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran. Usia tua dipandang
sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat
tersebar luas dewasa ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4
yaitu :
Usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90
tahun.
Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap
orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56
tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah
untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Pada umumnya pada masa lanjut usia ini orang mengalami penurunan fungsi
kognitif dan psikomotorik. Menurut Zainudin (2002) fungsi kognitif meliputi
proses belajar, persepsi pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain yang
menyebabkan reaksi dan perilaku lanjut usia menjadi semakin lambat.
Fungsi psikomotorik meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan
kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi yang berakibat bahwa lanjut
usia kurang cekatan.

2.3 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan


Faktor genetik
●Faktor keturunan
●Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
●Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna
mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti
temperamen
●Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
Faktor eksternal / lingkungan
● Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,
dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
●Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

BAB III KESIMPULAN

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot,


dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju
keadaan yang lebih dewasa.
Secara spesifik, prinsip perkembangan dapat diartikan sebagai “kaidah atau
patokan yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan”.
Bisa pula dikatakan, prinsip perkembangan adalah “patokan generalisasi
mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangandalam diri
manusia”.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi
makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan
keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki
daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit.
Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya
semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com, http://www.scrib.com
http://id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhandanperkembanganpadamanusia
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj.
Dari: Biology. 5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Keeton, W.T. & J.L. Gould. 1993. Biological science. 5th ed. New York. W.W.
Norton & Company, Inc.
Istamar, S., Dkk. 2006. Biologi: Untuk SMA Kelas XII Semester 2.Penerbit
Erlangga.

Вам также может понравиться