Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi ini, sektor bisnis diproyeksikan akan menjadi salah
satu industri terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global, sekaligus
menjadi pendorong utama perekonomian dunia. Hal ini bukanlah tanpa alasan,
saat ini semakin banyak negara-negara di dunia yang sadar bahwa pengembangan
sektor bisnis penting bagi penguatan sektor ekonomi negara. Sektor bisnis adalah
hal yang paling menguntungkan dalam menghasilkan devisa besar bagi suatu
negara.
ke arah yang lebih baik. Salah satu bisnis yang mengalami perkembangan, yaitu
bisnis pariwisata dimana promosi dan branding bisnis pariwisata yang dilakukan
selama ini sudah membuahkan hasil terlihat dari jumlah tingkat kunjungan
objek yang mempesona dan kaya keragamannya baik dari segi kekayaan alam,
Bandung adalah Ibu Kota dari Jawa Barat merupakan kota wisata dan kota
penunjang wisata yang tumbuh secara luas di Kota Bandung. Daya tarik wisata
yang telah ada tentu harus didukung dengan berbagi sektor yang dapat
Sarana Akomodasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting dan tidak
1
2
dapat dipisahkan dari kegiatan pariwisata, sarana akomodasi terdiri dari berbagai
merasakan kenyamanan dan khususnya ketika memilih fasilitas hotel sebagai jasa
akomodasi untuk menginap yang nyaman, aman, dengan citra hotel yang baik dan
terkenal, sehingga tamu memiliki kepuasan tersendiri dengan memilih hotel yang
berbintang.
perhotelan dari segala jenis jaringan hotel, baik itu jaringan hotel internasional
yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara seperti Prime Park Hotel Bandung,
Savoy Homann, Hotel Santika dan Patra Jasa Hotel. Bisnis perhotelan adalah
Indonesia, dilihat dari fungsi utamanya dan produk utama yang dijual oleh usaha
kegiatan bisnis berasal dari corporate, goverment dan berbagai instansi lainnya.
Tamu corporate merupakan tamu yang menginap atas nama perusahaan dan
diperoleh nilai pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Jumlah nilai bagi
pelanggan ini dapat berupa produk, nilai pelayanan, nilai personel dan nilai citra.
nilai pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Customer value yang ditawarkan
memiliki hubungan jangka panjang, sebab usaha dan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan diyakini jauh lebih besar dari pada menarik pelanggan baru.
kenyamanan.
Prime Park Hotel Bandung merupakan hotel bintang empat yang memiliki
brand terkenal, hotel ini dikelola oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara yaitu
hotel bisnis dan leisure yang mengalami persaingan bisnis. Persaingan dapat
terjadi karena pada umumnya konsep yang ditawarkan hotel memiliki kesamaan
antara hotel yang satu dengan hotel yang lain, dengan ditawarkannya konsep hotel
4
yang sama dengan hotel bintang empat lainnya, sehingga tamu menginginkan
sesuatu atau manfaat yang berbeda dari hotel hotel bisnis dan leisure lainnya.
wisata seperti Gedung Sate, Saung Angklung Udjo, Museum Geologi, Kartika
Sari Dago, Atraksi Wisata Permainan Trans Studio Bandung (TSM) yang
merupakan fasilitas penunjang untuk leisure bagi para tamu. Inilah yang
menjadikan Prime Park Hotel Bandung sebagai hotel dengan konsep hotel bisnis
dan leisure yang dapat memberikan manfaat lebih bagi para pelanggannya dan
TABEL 1.1
REVENUE PER SEGMENT TAHUN 2013-2015
Segment Name 2013 2014 2015
Airline 0.00% 0.00% 0.00%
Association 0.00% 0.00% 2.49%
Bank 4.62% 1.47% 4.56%
Corporate-FIT Corporate 1.99% 2.38% 2.38%
Corporate-Long stay Guest 0.00% 0.00 0.00%
Corporate-Group Corporate 2.73% 4.59% 1.47%
Corporete-Business Leisure 0.00% 0.00% 0.00%
Embassy 0.00% 0.00% 0.00%
Event & Promotion 0.00% 0.00% 0.00%
Goverment-Fit Goverment 4.80% 9.01% 1.72%
Goverment-Group Goverment 0.00% 8.59% 9.07%
Hotelier 0.00% 0.00% 0.00%
Individual 0.00% 1.97% 1.14%
NGO 0.00% 0.00% 0.00%
Group Other 0.00% 0.00% 0.00%
Party 1.38% 2.85% 0.00%
Travel Agent-Agent 4.25% 2.13% 1.61%
Travel Agent- Wholesaler 2.67% 2.01% 1.89%
Website 2.36% 6.78% 5.58%
Walk in Guest 3.04% 1.90% 1.98%
Grand Total 27.84% 41,67% 33,89%
Sumber : Front Office Department Prime Park Hotel Bandung, 2015
5
Dilihat dari tabel 1.2 bahwa Prime Park Hotel Bandung mendapat revenue
dari setiap segmennya. Dapat dilihat dari revenue per segment, segment lebih
Segment yang memberikan kontribusi besar pada 2015 dari segment goverment-
group goverment dengan persentase 9.07% dan segment bank sebesar 4.56%.
Perolehan pangsa pasar berasal dari bisnis dapat dilihat dari segment-segment
melakukan kegiatan meeting baik dari segment bank, corporate, dan goverment.
Adanya keuntungan yang diperoleh dari revenue per segment ini sangat
mempengaruhi room occupancy hotel dari tahun 2013-2015. Prime Park Hotel
sebagai hotel yang mampu bersaing dengan hotel bintang empat lainnya.
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian tamu bisnis untuk menginap serta
keputusan menginap pada tamu bisnis di Prime Park Hotel Bandung. Hal ini di
1. Pengenalan Masalah
Bila melihat perilaku tamu dari hal kebutuhan tamu yang berkembang saat
ini, tamu dalam memutuskan untuk menginap bukan hanya yang sedang
(leisure) sehingga adanya kebutuhan tamu yang lebih banyak. Saat ini
contoh jumlah kamar (room) yang disediakan dengan total 127 kamar bila
kendaraan (mobil) sehingga ini menjadi salah satu faktor individual bagi
tamu rombongan dan tamu bisnis untuk melakukan event besar, mereka
akan melakukan review akan fasilitas lahan parkir yang belum memadai.
2. Evaluasi Alternatif
Prime Park Hotel Bandung yang menerapkan konsep hotel bisnis, biasanya
kebutuhan bisnisnya. Contoh seperti ditahun 2014 ada beberapa daftar Top
yang menempati urutan pertama pada tahun 2015 yaitu Badan Advokasi,
oleh karena itu Prime Park Hotel Bandung ditahun 2015 belum dapat
2. Keputusan Pembelian
banyak pilihan bagi para tamu. Hal ini dapat terlihat dari grafik Prime Park
Berikut grafik tingkat hunian kamar di Prime Park Hotel Bandung dalam tiga
67
66
65
64
63
62
61
60
59
58
57
2013 2014 2015
GAMBAR 1.1
GRAFIK ROOM OCCUPANCY
Sumber: Front Office Department Prime Park Hotel Bandung, 2015
Dilihat dari Gambar 1.1 menunjukan adanya kenaikan pada tingkat hunian
kamar pada tahun 2014 sehingga membuat Prime Park Hotel Bandung dapat
kamar sekitar 4% pada tahun 2015. Hal ini dapat disebabkan karena banyaknya
daya saing dari hotel-hotel lain yang semakin bermunculan dan tingkat pembelian
masyarakat yang masih kurang terhadap akomodasi hotel, maka dari itu Prime
Park Hotel Bandung harus mampu mempertahankan konsep hotel, sebagai hotel
bisnis dan memberikan pelayanan yang lebih, fasilitas hotel yang menarik serta
hotel.
Value di Prime Park Hotel Bandung yang masih kurang. Berikut dibawah ini
1. Manfaat Citra
Prime Park Hotel Bandung terkenal sebagai hotel yang dikelola oleh salah
satu Badan Usaha Milik Negara yaitu PT. Pembangunan Perumahan (PP),
Persero-Tbk. Hotel ini tergolong ke dalam hotel bisnis dan leisure, tetapi
citra Prime Park Hotel Bandung lebih kepada konsep hotel bisnis dan jenis
tamu bisnis berasal dari goverment, corporate dan tamu menginap untuk
seimbang antara tamu untuk keperluan bisnis dengan tamu yang bertujuan
yang lebih dari jenis tamu yang berkunjung di Prime Park Hotel Bandung.
2. Biaya Moneter
Penawaran yang ditawarkan oleh Prime Park Hotel Bandung sebagai hotel
kamar, layanan kamar, ruang meeting serta food and beverage yang lebih
bisnis dan leisure, sehingga harga yang ditawarkan hotel dapat memenuhi
dari tamu, sedangkan harga fasilitas kamar dan meeting room yang
terjangkau atau dengan harga yang diharapkan oleh tamu bisnis dan
leisure sehingga dapat menarik tamu lebih banyak untuk datang ke Prime
Bandung?
4. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi Prime Park Hotel Bandung dalam
2. Perumusan Masalah
Bandung”.
secara umum tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai:
11
Bandung.
Hotel Bandung
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
1. Bagi Peneliti
tamu bisnis.
2. Bagi Perusahaan
kualitas pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, dalam memodifikasi dan
mengambil langkah yang tepat, berkaitan dengan keadaan atau permasalahan yang
dihadapi.
dan wawasan bagi para pembaca tentang customer value dan keputusan menginap
tamu bisnis serta dapat dijadikan kajian dalam melalukan penelitian lanjutan
sebagai bahan masukan informasi dan bahan dan bahan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.
1. Kerangka Pemikiran
stakeholder. Nilai pelanggan ini dapatlah diartikan sebagai dampak atas apa yang
tentang nilai yang mewakili suatu pertukaran antara kualitas atau keuntungan
yang mereka rasakan dalam suatu produk/jasa dengan pengorbanan yang meraka
yang diharapkan akan diperoleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu setelah
mengeluarkan pengorbanan.
customer value dan keputusan menginap pada tamu bisnis. Penjelasan mengenai
customer value dan keputusan menginap menurut para ahli yaitu sebagai berikut :
prosfektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap
pelanggan dari suatu penawaran pasar yang disebabkan oleh produk, jasa,
personel, dan citra yang terlibat. Total biaya pelanggan (total customer cost )
dan psikologis.
14
(customer value) adalah memahami apa yang dimaksud dengan nilai terbaik. Hal
ini tidak selalu harga terendah, ini adalah kombinasi terbaik dari pelayanan,
kualitas, fitur, harga yang dimiliki. Nilai membutuhkan elemen inti yang terdiri
mengelompokkan peranan pelanggan ke dalam tiga kategori (1) user, yaitu orang
yang secara aktual mengkonsumsi atau menggunakan atau menerima manfaat dari
jasa yang dibeli (2) payer, yaitu orang yang mendanai atau membiayai pembelian
dan (3) buyer, yaitu orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk
(procurement) setiap peranan ini bisa dilakukan oleh orang yang sama maupun
yang datang ke hotel pasti akan melakukan aktivitas dalam kegiatan pembelian
Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau
lebih kemungkinan, sehingga adanya seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif.
oleh konsumen, apabila konsumen suatu perusahaan banyak maka kemajuan suatu
about which brand to purchase” atau keputusan pembelian adalah bagian dari
keputusan pembeli tentang produk barang atau sebuah jasa yang akan dibeli yang
diartikan di dalam konsep industri perhotelan tamu yang menginap sudah pasti
a. Pengenalan Masalah
Dalam pengenalan masalah atau pengenalan kebutuhan, ketika pembeli
menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan.
Rangsangan ini bisa datang dari dalam (internal) atau dorongan dari luar
(eksternal).
b. Pencarian Informasi
Untuk membuat keputusan, konsumen perlu memiliki informasi yang
lengkap baik dari sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan),
maupun sumber komersial (iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,
tampilan).
c. Evaluasi Alternatif
Sehubungan dengan banyaknya produk sejenis dengan merek berbeda
maka konsumen dihadapkan pada alternatif yang dipilih, dalam hal ini
dituntut kejelian dari pemasar untuk megetahui sifat produk bagaimana
yang diinginkan konsumen. Konsumen akan memberikan perhatian
terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi
kebutuhan.
d. Keputusan Pembelian
Tahap yang harus diambil setelah melalui tahapan diatas, bila konsumen
mengambil keputusan, maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan
menyangkut merek, penyalur, kuantitas, model, waktu, dan metode
pembayaran.
16
dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2009:13) yaitu ”nilai yang diberikan
pelanggan melalui produk atau merek yang diciptakannya, tidaklah selalu benefit
yang tinggi dan biaya yang lebih rendah dibandingkan pesingnya, yang penting
adalah bagaimana perusahaan memiliki suatu keunggulan dari pesaing, baik itu
(benefit) dan biaya (cost) yang dirasakan terhadap suatu produk dengan biaya
keinginan untuk membeli suatu produk tidaklah selalu tetap. Pelanggan atau
konsumen menetukan pilihan berdasarkan presepsi nilai mereka. Oleh karena itu,
pembelian konsumen.
Jadi dimana barang dan jasa yang dapat memberikan nilai tertinggi (high
value) itulah yang akan menjadi pilihan konsumen dan perusahaan harus mencari
solusi agar mampu menarik keputusan untuk menggunakan suatu jasa hotel.
Berdasarkan uraian di atas maka diketahui bahwa kurangnya customer value yang
tamu bisnis.
17
2. Hipotesis Penelitian
Customer Value (x) Terhadap Keputusan Menginap Pada Tamu Bisnis (y) Di
pengorbanan (biaya).
Hotel Bandung.
e. Titik kritis yang digunakan untuk pengertian batas antar signifikan dengan
(simpang baku) 95% kekliruan 5% atau Alfa () = 0,05. Apabila terjadi
18
sampai 5%.
sebagai berikut:
a. Ho : rs < 0: artinya tidak ada pengaruh yang positif antara customer value
(x) terhadap keputusan menginap pada tamu bisnis (y) di Prime Park Hotel
Bandung.
keputusan menginap pada tamu bisnis (y) di Prime Park Hotel Bandung.
penelitian yaitu customer value (x) dan keputusan menginap pada tamu
bisnis (y).
1. Lokasi Penelitian
dalam menangkap peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang diteliti.
Dalam penyusunan ini, maka penulis melakukan penelitian pada Prime Park Hotel
2. Lamanya Penelitian
pelaporan diperkirakan selama 6 bulan dari mulai bulan September 2016 sampai
Februari 2017.
19
TABEL 1.2
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
TAHUN 2016
NO KETERANGAN
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP PERSIAPAN
1 Penjajakan
2 Studi Kepustakaan
3 Pengajuan Judul
Penyusunan Usulan
4
Penelitian
Seminar (usulan
5
penelitian)
TAHAP PENELITIAN
1 Pengumpulan Data
a. Observasi
b. Wawancara
c. Dokumentasi
2 Pengolahan Data
3 Analisis Data
TAHAP PENYUSUNAN
1 Pembuatan Laporan
2 Perbaikan Laporan
3 Sidang Skripsi
Sumber: Peneliti, 2016-2017