Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada dan tujuan yang hendak
dicapai, maka jenis metode ini adalah penelitian Deskritif correlative
dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross
sectional. Desain Cross sectional merupakan desain penelitian analitik yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel independent dan
variabel dependent pada satu waktu sehingga mempercepat pengambilan
data. Pada jenis ini variabel independent dan dependent dinilai secara
simultan pada satu waktu jadi tidak ada follow up, tentu tidak semua subjek
penelitian dapat diobservasi pada satu hari atau waktu yang sama, tetapi
variabel independent dan variabel dependent dinilai hanya satu kali saja dan
akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (Nursalam, 2015).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah penyandang diabetes mellitus yang
menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Aji Muhammad Parikesit
Tenggarong dengan jumlah populasi 143 penyandang diabetes mellitus.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi dan sebagai perwakilan dari populasi (Sugiyono, 2014).
Sampel dalam penelitian ini adalah penyandang diabetes mellitus yang
berobat jalan di Poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Aji Muhammad
Parikesit Tenggarong.
Penelitian ini menggunakan rumus untuk menghitung besar sampel
menggunakan rumus Isaac Michael, hasil yang diperoleh dari rumus ini
58 responden.

31
32

Rumus Isaac Michael

𝑍2.𝑁.𝑝.𝑞
n = 𝑑2 (𝑁−1)+𝑍2.𝑝.𝑞

Jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian adalah 58 responden.


Peneliti memprediksi 10% sampel tidak dapat memenuhi kriteria atau
mengundurkan diri selama penelitian sehingga tidak dapat mengikuti
penelitian sampai selesai. Jumlah sampel harus dikoreksi untuk
mengantisipasi jumlah sampel yang tidak mengikuti penelitian sampai
selesai. Skala pengukuran kategorik ordinal. Hasil ukur menggunakan
rumus Drop out hasil sampel yang diperoleh adalah 64 responden.
Untuk koreksi jumlah sampel yaitu :
𝑛
𝑛′ =
1−𝑓

3. Teknik sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
metode non probability sampling dengan menggunakan Consecutive
sampling yang metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan
berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Pengambilan sampel
ini dibantu dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
1. Klien usia >30-60 tahun
2. Minimal sudah tiga bulan terdeteksi diabetes mellitus
3. Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
1. Klien yang berada diruang rawat inap.
2. Klien yang memiliki luka ganggren.

Jumlah sampel yang sesuai dalam penelitian ini adalah 64 responden.


33

C. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dibedakan menjadi
variabel independent atau variabel bebas yang mempengaruhi variabel
dependent atau variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi
(Sugiyono, 2014).
Variabel independent dalam penelitian ini adalah self efficacy dan self care,
karena variabel self efficacy dan self care ini mempengaruhi variabel
stabilitas kadar gula darah. Sehingga variabel dependent dalam penelitian
ini adalah stabilitas kadar gula darah.

D. Definisi operasional
Operasional adalah karakteristik yang diamati dari sesuatu yang
didefinisikan. Karakteristik yang diamati (diukur) adalah kunci definisi dari
operasional. Pada definisi operasional merupakan pemberian makna pada
masing-masing variabel berdasarkan karakteristik variabel itu (Sugiyono,
2014).

Tabel 3.1
Definisi operasional

Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala ukur


operasional
Variabel Keyakinan Kuesioner tentang Skor total:15-45 Rasio
independent responden efikasi diri (self
efikasi diri (self diabetes mellitus efficacy) klien
efficacy) untuk mampu diabetes mellitus
melakukan dengan
tindakan menggunakan The
perawatan atau diabetes
pencegahan agar management self
komplikasi tidak efficacy scale.
terjadi. (Kott dalam
Ariani, 2011)

Perawatan Perilaku Kuesioner tentang Skor total : 13-65 Rasio


diri(self care) responden self care klien
diabetes mellitus diabetes mellitus
dalam dengan
melakukan menggunakan
perawatan dan kuesioner self
34

mengontrol diri care inventory


sendiri untuk revised
mencegah (SCI-R).
komplikasi (Annette M. La
diabetes mellitus. Greca, University
of Miami)

Usia Jumlah tahun Satu item 30 - 60 tahun Numerik


yang telah pertanyaan pada
dilewati oleh kuesioner
responden sejak
lahir sampai pada
pengisian
kuesioner.

Jenis kelamin Simbol biologik Satu item 1. Laki-laki Nominal


yang pertanyaan pada 2. perempuan
membedakan kuesioner
antara laki-laki
dan perempuan.

Lama menderita Waktu sejak Satu item 1. > 5 tahun Ordinal


diabetes mellitus responden pertanyaan pada 2. < 5 tahun
terdiagnosa kuesioner
diabetes mellitus
sampai pada saat
pengisian
kuesioner.

Pekerjaan Tugas atau Satu item 1. PNS Nominal


pekerjaan pertanyaan pada 2. Pegawai
responden kuesioner swasta
sampai saat 3. Buruh
pengisian 4. Tidak bekerja
kuesioner.

Pendidikan Jenjang formal Satu item 1. SD Ordinal


pendidikan pertanyaan pada 2. SMP/SLTP
terakhir yang kuesioner 3. SMA/SLTA
ditempuh oleh 4. PT
responden.

Status Status hubungan Satu item 1. Menikah Nominal


pernikahan responden saat pertanyaan pada 2. Belum
pengisian kuesioner menikah
kuesioner. 3. Janda
4. Duda

Variabel Memeriksa kadar Gluko Meter Pengontrolan kadar Interval


dependent gula darah pasien Digital gula darah dalam mg/dl
kestabilan kadar diabetes mellitus. (Accucheck) dengan menggunakan
gula darah diukur dengan standar dari PERKENI:
glukometer digital 1. 90-145 mg/dl
35

dengan 2. 146-180
melakukan mg/dl
pengambilan 3. >180 mg/dl
sample darah
dengan lancet

E. Tempat dan waktu penelitian


1. Tempat penelitian
Penelitian telah dilakukan di poli klinik penyakit dalam Rumah Sakit
Aji Muhammad Parikesit Tenggarong.
2. Waktu penelitian
Penelitian pada tanggal 30 April - 4 Mei 2018. Pengambilan data selama
seminggu.
F. Instrumen penelitian
Instrumen pada penelitian ini menggunakan dua kuesioner, yaitu
kuesioner efikasi diri (self efficacy) dan kuesioner self care.
1. Kuesioner efikasi diri (self efficacy) modifikasi dari The diabetes
management self efficacy scale (DMSES) (Kott, 2008 disitasi oleh
Ariani, 2011) terdiri dari 20 item pernyataan. Penelitian Ariani (2011)
dalam penelitiannya hanya 15 item pertanyaan yang digunakan yang
terdiri dari pemeriksaan gula darah 3 item, diet 7 item, olahraga dan
perawatan umum 3 item, pengobatan 2 item. Penilaian menggunakan
tiga poin skala likert dengan tiga untuk mampu melakukan, dua kadang
mampu melakukan dan kadang tidak mampu serta satu untuk tidak
mampu melakukan. Total skor dari 15 pertanyaan adalah 45. Uji
normalitas data berdistribusi normal, sehingga hasil ukurnya
menggunakan mean median dan nilai 95%CI. Dari kuesioner efikasi diri
didapatkan nilai mean 34,31 dengan dikelompokan efikasi diri tinggi
jika >34,31 dan rendah jika <34,31.
2. Kuesioner Self care dimodifikasi dari self care inventory revised (SCI-
R) dalam (Junianty, 2017). Terdapat 13 item pertanyaan yang diukur
dengan penilaian menggunakan lima poin skala likert. Poin lima untuk
selalu melakukan, empat biasa melakukan, tiga kadang-kadang
melakukan, dua jarang melakukan, satu tidak pernah melakukan.
36

Penelitian Junianty (2017) dalam penelitiannya ada 13 item pertanyaan


yang telah diuji validitas dan realibilitas dengan nilai 0.872 digunakan
rumus Alpha cronbach yang terdiri dari pemeriksaan gula darah 2 item,
diet 6 item, 2 item olahraga, dan pengobatan diabetes mellitus 3 item.
Total skor dari 13 pertanyaan adalah 65. (Khagram et al,2013). Adapun
dari kuesioner yang digunakan terkumpul beberapa pertanyaan yang
mencakup self efficacy dan self care pada diabetes mellitus. Uji
normalitas data berdistribusi normal sehingga hasil ukurnya
menggunakan mean median dan nilai 95%CI. Dari kuesioner self care
didapatkan nilai mean 50,66 dengan dikelompokan self care tinggi jika
>50,66 dan rendah jika <50,66.

Tabel 3.2
Penjelasan kuesioner

Tipe kuesioner No soal


Pilar 1, Edukasi Soal no 16 dan 17
Pilar 2,Pola makan/ diet Soal no 20,21,22,23,24 dan 27
Pilar 3,Olahraga Soal no 26 dan 28
Pilar 4,Pengobatan Soal no 18,19 dan 25
Efikas diri (self efficacy) Soal 1-15

Tabel 3.3
Kisi-kisi kuesioner

Favorable Nonfavorable
Soal no 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, Soal no 1, 2, 3, 6, 7, 15, 23,
14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24,
25, 26, 27, 28.

G. Prosedur pengumpulan data


Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan penelitian
a. Peneliti menyusun proposal dan melakukan bimbingan.
b. Mengurus surat izin studi pendahuluan di Stikes wiyata Husada
Samarinda.
c. Mengajukan surat izin studi pendahuluan di Rumah Sakit Aji
Muhammad Parikesit Tenggarong.
37

d. Peneliti menemui bagian rekam medik Rumah Sakit Aji


Muhammad Parikesit Tenggarong untuk mengambil data pasien
diabetes mellitus di poliklinik penyakit dalam. Data yang diambil
seluruh klien diabetes mellitus tahun 2017 dan klien yang berobat
pada bulan terakhir ini yaitu bulan januari 2018.
e. Mengurus surat perizinan penelitian ke Stikes Wiyata husada
Samarinda dan Rumah Sakit Aji Muhammad Parikesit
Tenggarong.
f. Tahap studi dokumentasi, studi pustaka, penyusunan proposal
dan dilanjutkan dengan ujian proposal.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Mengamati responden yang sesuai dengan kriteria inklusi yang
telah ditentukan oleh peneliti.
b. Menjelaskan kepada responden tujuan peneliti untuk mengetahui
keyakinan diri dan perawatan diri klien diabetes mellitus sejak
terdeteksi.
c. Mengajukan izin kesepakatan pada responden untuk menjadi
sampel dan menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden (informed consent) bagi responden yang bersedia
menjadi sampel penelitian.
d. Responden memahami tujuan penelitian, dan responden bersedia
untuk mengisi lembar kueisioner.
e. Kuesioner selesai diisi oleh responden, peneliti melakukan
pemeriksaan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus.
f. Data yang terkumpul dipersiapkan untuk diolah dan dianalisa.
3. Tahap penyelesaian
a. Peneliti menyusun laporan hasil penelitian dan melakukan
bimbingan.
b. Peneliti mengikuti ujian hasil.
H. Uji Normalitas
Pada penelitian ini menggunakan uji normalitas kolmogorov
smirnov, karena jumlah sampel lebih dari 50, dimana data dikatakan
38

normal jika nilai signifikannya > 0,05 dan berdistribusi tidak normal
jika nilai signifikannya <0,05.
Tabel 3.4 Uji Normalitas

No Variabel Kulmogorov Kesimpulan


1. Self efficacy 0,200 Normal
2. self care 0,085 Normal
Keterangan : Hasil nilai Kulmogorov smirnov >0,05, maka dapat
disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

I. Analisa data
Analisis data suatu penelitian menggunakan program SPSS sehingga
didapatkan analisa bivariat dan analisa univariat.
1. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil
penelitian (Notoatmojo, 2010). Tujuan analisis ini adalah untuk
menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik masing-masing variabel
yang penelitian. Data numerik (umur dan lama diabetes mellitus)
digunakan nilai mean, medain, standar deviasi, minimal dan maksimal
dengan 95% confident interval mean. Sedangkan data kategorik (efikasi
diri, self care, klasifikasi kadar gula darah, usia, jenis kelamin,
pekerjaan, tingkat pendidikan, lama menderita, dan status pernikahan)
dijelaskan dengan nilai jumlah persentase masing-masing kelompok.
Penyajian variabel dengan menggunakan tabel dan diinterprestasikan
berdasarkan hasil yang diperoleh.

Tabel 3.5
Analisis uji univariat

Variabel independent Jenis data Analisis


Self efficacy Interval Mean, median, 95%CI
Self care Interval Mean, median, 95%CI
Pengontrolan kadar gula darah Interval Proporsi
Usia Interval Proporsi
Jenis kelamin Nominal Proporsi
Lama menderita Ordinal Proporsi
Pekerjaan Nominal Proporsi
Pendidikan Ordinal Proporsi
Status pernikahan Nominal Proporsi
39

2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua variabel
yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010).
Analisa bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
korelasi self efficacy dan self care terhadap stabilitas kadar gula darah,
dengan menggunakan bantuan program komputer dengan uji korelasi
pearson, dengan batas kemaknaan α = 0,05 dengan ketentuan bila ρ-
value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak dan Ha ditolak yang
berarti bahwa tidak ada hubungan antara self efficacy dan self care. Jika
ρ-value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
hubungan antara self efficacy dan self care.

Tabel 3.6
Analisis uji bivariat

Variabel independent Variabel dependent Uji analisis


Self efficacy Self care Pengontrolan kadar gula darah Correlation pearson

J. Etika penelitian
Penelitian kesehatan yang mengikutsertakan subjek manusia harus
memperhatikan aspek etik dalam kaitan menaruh hormat atas martabat
manusia (Dahlan, 2014). Terdapat dua komponen yang penting dalam
memberikan informasi tentang etika. Kedua komponen ini adalah isu etika
dan informed consent. Bagian isu etika proposal penelitian ini, peneliti
menyampaikan langkah-langkah yang akan dilakukan supaya peneliti
memenuhi syarat etis seperti mengenai bagaimana data diperoleh,
bagaimana menjaga kerahasiaan subjek peneliti, bagaimana data akan
dipublikasikan, bagaimana izin penelitian akan diperoleh dari subjek
penelitian, bagaimana melaporkan adverse event dan serious adverse event
dan komisi etik mana yang akan melakukan penilaian kelayakan proposal
penelitian (Dahlan, 2014).
Komponen kedua adalah formulir informed consent. Adapun syarat
informed consent adalah sebagai berikut :
40

1. Aspek bahasa. Bahasa dalam formulir informed consent adalah bahasa


untuk orang awam.
2. Aspek kelengkapan dokumen. Footer dan header formulir terdapat
informasi mengenai judul penelitian atau nomor protokol penelitian,
versi dan tanggal informed consent dibuat, informed consent dewasa
atau untuk anak, tempat penelitian dan nomor subjek penelitian.
Kelengkapan dokumen ini harus ada pada setiap halaman informed
consent.
3. Aspek kelengkapan informasi. Informasi yang diberikan kepada calon
subjek lengkap. Informasi tersebut diklasifikasikan menjadi dua elemen,
yaitu elemen dasar dan elemen tambahan. Yang termasuk ke dalam
elemen dasar, yaitu :
a. Penjelasan bahwa kegiatan adalah sebuah penelitian.
b. Tujuan penelitian dan calon subjek diminta untuk ikut serta.
c. Prosedur penelitian.
d. Resiko potensial dan rasa tidak enak yang akan dialami calon subjek.
e. Manfaat langsung bagi subjek.
f. Prosedur alternatif.
g. Penjagaan kerahasiaan data.
h. Kompensasi bila terjadi kecelakaan dalam penelitian.
i. Partisipasi adalah sukarela
j. Nama dan alamat peneliti yang harus dihubungi bila terjadi
kecelakaan atau bila subjek bertanya
41

K. Alur penelitian
Skema 3.1 Alur penelitian

Persiapan penelitian

Mengurus surat ijin penelitian di


STIKES Wiyata Husada Samarinda

Rumah Sakit Aji Muhammad


Parikesit Tenggarong

Sample sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan sampel : Consecutive sampling

Klien bersedia menjadi responden

Informed consent

Pengambilan data

Responden diberikan kuesioner untuk


diisi

Responden mengumpulkan kuesioner

Melakukan pemeriksaan gula darah pada responden

Menganalisa data

Kesimpulan penelitian

Вам также может понравиться