Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4. Halaman 10, empat langkah penting dalam menilai risiko pengendalian yang
direncanakan
Kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian
Mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya bagi penjualan
Mengaitkannya dengan tujuan
Menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian
dan kelemahannya bagi setiap tujuan
5. Halaman 11, otorisasi yang tepat, otorisasi terhadap persetujuan kredit sebelum penjualan
dilakukan mempunyai tujuan…
Untuk mencegah hilangnya aktiva perusahaan akibat dikirim ke pelanggan fiktif atau
pelanggan tidak bisa membayar barang yang dibelinya.
6. Halaman 11, otorisasi yang tepat, otorisasi yang harus dilakukan karena merupakan
pengendalian internal yang penting dalam siklus penjualan….
Otoritas Harga, barang, kredit
7. Halaman 12, menentukan luas pengujian pengendalian pada perusahaan publik dan
perusahaan non publik
Perusahaan publik :
1. melaksanakan pengujian yang ekstensif atas pengendalian kunci
2. mengevaluasi dampak kelemahannya terhadap laporan auditor mengenai
pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Perusahaan non publik :
1. tergantung pada keefektifan pengendalian
2. keyakinan auditor apakah pengujian dapat diandalkan untuk mengurangi risiko
pengendalian
8. Halaman 16, penjualan dicatat lebih dari satu kali, untuk menemukan apakah penjualan
dicatat lebih dari satu kali, auditor dapat melakukan hal berikut
Meriview secara numeris daftar transaksi penjualan yang dicatat untuk melihat apakah
ada nomor yang sama atau duplikat
Menguji pembatalan dokumen pengiriman yang tepat
9. Halaman 16, prosedur audit yang dilakukan auditor untuk menemukan salah saji karena
adanya pengiriman barang ke pelanggan fiktif adalah
Menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke file induk
pelanggan
Menelusuri kredit dalam file induk piutang usaha ke sumbernya
10. Halaman 16, tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi
1. Penjualan dimasukkan dalam jurnal, sementara pengiriman tidak pernah dilakukan
2. Penjualan dicatat lebih dari satu kali
3. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
11. Halaman 4, tabel 14-1, dokumen dan catatan pada fungsi bisnis penagihan pelanggan dan
pencatatan penjualan
12. Halaman 18, arah pengujian, perbedaan antara tracing (menelusuri dari dokumen sumber
ke jurnal) dengan vouching (menelusuri dari jurnal ke dokumen sumber)
Tujuan kelengkapan (transaksi yang dihilangkan) :
1. Memilih sampel dokumen pengiriman
2. Menelusuri salinan faktur penjualan
3. Menelusuri jurnal penjualan sebagai pengujian penghilangan
Tujuan keterjadian (transaksi yang tidak ada)
1. Memilih sampel nomor faktur dari jurnal
2. Memvouchingnya ke salinan faktur penjualan, dokumen pengiriman, dan pesanan
pelanggan
13. Halaman 18, pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal
berikut
Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi
14. Halaman 20, untuk memeriksa apakah penjualan telah dicatat pada tanggal yang benar,
prosedur pengujian substantif yang bisa dilakukan oleh auditor adalah
Membandingkan tanggal pencatatan penjualan dalam jurnal penjualan dengan salinan
faktur penjualan terkait dan bill of lading
25. Halaman 49, metode pemilihan sampel non probabilistik terdiri dari
1. Sampel sembarangan
2. Sampel blok
29. Halaman 61, pengertian EPER, hubungannya dengan ukuran sampel dan estimasi yang
tepat
Pengertiannya : estimasti tingkat pengecualian populasi
Hubungannya : EPER rendah maka ukuran sampel relatif kecil dan akan memenuhi
tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi auditor karena hanya diperlukan lebih sedikit
estimasi yang tepat.
30. Halaman 62, empat faktor yang menentukan ukuran sample adalah
1. Ukuran populasi
2. TER/ toleransi tingkat pengecualian
3. ARO/ risiko akibat tingginya ketergantungan
4. EPER/estimasi tingkat pengecualian populasi
35. Halaman 103, pengertian pisah batas piutang dan penjualan yang benar
Untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir periode akuntansi telah
dicatat pada periode yang tepat
36. Halaman 108, menurut standar audit, auditor harus menggunakan konfirmasi piutang
usaha untuk
Mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif
Menilai gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah
39. Halaman 112, faktor utama yang mempengaruhi keputusan sampling untuk
mengkonfirmasi piutang
Materialitas kinerja
Risiko inheren
Risiko pengendalian
Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif lainnya
Jenis konfirmasi
40. Halaman 112, Konfirmasi piutang dapat dilakukan pada periode interim jika
Pengendalian internal sudah memadai dan dapat menyediakan kepastian yang layak
bahwa penjualan, penerimaan kas, dan kredit lainnya telah dicatat dengan benar antara
tanggal konfirmasi dan periode akhir akuntansi.
41. Halaman 113, jika konfirmasi piutang tidak dikembalikan, auditor dapat memeriksa
dokumen berikut…..
1) Penerimaan kas selanjutnya
2) Salinan faktur penjualan
3) Dokumen pengiriman
4) Korespondensi dengan klien
42. Halaman 114, Perbedaan saldo piutang antara laporan keuangan perusahaan dengan hasil
konfirmasi dapat terjadi karena
Adanya perbedaan waktu antara catatan klien dan pelanggan
43. Halaman 136, jenis pengendalian, pengujian substantif dan apa yang diukurnya
3. Pengujian atas rincian - apakah saldo mengandung salah saji yang material
saldo
45. Halaman 141, cara auditor membuat estimasi salah saji dalam populasi
Dengan dasar pengalaman sebelumnya dengan klien dan menilai risiko inheren, dengan
mempertimbangkan hasil pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan
prosedur analitis yang telah dilaksanakan.