Вы находитесь на странице: 1из 7

PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DALAM PERANCANGAN

TROPICAL ORCHID CENTRE

Mhd. Romi Firmansyah1), Yohannes Firzal2), Gun Faisal3)


1)
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2) 3)
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas
KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos 28293
email: romyfirmansyah15@yahoo.com

ABSTRACT

Orchid grows and estimated has 5.000 species in Indonesia. However, nowdays there are
many human activities, inflicting a destruction of ecosystem, which resulting a lessening orchid’s
habitat species. Conservation is needed to maintain the continuity of species of orchids. The design
of conservation center to be developed is Tropical Orchid Center that serves as nature tourism,
education, and research. Since influenced by good climate, the capacity of sunlight, air humidity,
and air temperature, the Bioclimatic Architecture will be applied to the design of this Tropical
Orchid Center. The concept of "Walk in The Rainforest” is applied to the site design, the shape of
the building, the facade, and the landscape.

Keyword: Orchid, Tropical Orchid Center, Walk in The Rainforest

1. PENDAHULUAN Rancangan pusat konservasi Tropical


Anggrek (Orchidaceae) merupakan Orchid Centre. Berdasarkan Undang-Undang
tanaman yang mempunyai banyak spesies Republik Indonesia No 5 Tahun 1990 tentang
lebih dari 20.000 jenis di seluruh dunia. Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem,
Terutama di daerah tropis baik dataran tinggi maka dibutuhkanlah kawasan pelestarian
sampai dataran rendah. Indonesia di alam yang mempunyai ekosistem asli dikelola
perkirakan terdapat 5.000 spesies. Namun dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan
banyak aktivitas manusia seperti penebangan untuk tujuan penelitian, pengetahuan,
pohon, pembangunan industri, pemukiman pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata
dan aksi penggemar anggrek sehingga dan rekreasi. Oleh sebab itu pusat konservasi
merusak ekosistem anggrek. Dengan rusaknya anggrek Tropical Orchid Centre berfungsi
ekosistem, habitat anggrek menjadi berkurang sebagai wadah pariwisata alam, edukasi dan
sehingga kehilangan spesies anggrek yang penelitian. Konsep dasar Tropical Orchid
belum dikenali (Sabran, 2003). Centre yang akan dikembangkan adalah
Di Indonesia juga terdapat 29 jenis wisata alam yang edukatif dan rekreatif.
spesies langka yang di lindungi (Peraturan Aspek edukatif memberikan pembelajaran
Pemerintah No 7 Tahun 1999) tentang mengenai budidaya dan pengenalan jenis-
pengawetan tumbuhan dan satwa. Untuk jenis anggrek. Aspek rekreatif bertujuan agar
menjaga keberlangsungan spesies pengunjung mendapatkan penyegaran tubuh
anggrek tersebut, diperlukan usaha untuk dan pikiran kembali setelah berkunjung ke
melestarikan agar tidak punah. Upaya yang Tropical Orchid Centre melalui keindahan
dapat dilakukan melalui konservasi.yaitu koleksi anggrek yang tersaji di dalamnya dan
suatu proses pengelolaan yang baik untuk kegiatan budidaya yang dapat menjadi terapi
mendukung ekosistem dalam melestarikan bagi pengunjung.
spesies. Oleh sebab itu diperlukanlah sebuah Menurut Sarwono (2002),
wadah yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan tanaman anggrek di pengaruhi
konservasi untuk perlindungan spesies oleh iklim baik kapasitas sinar matahari,
anggrek, khususnya yang terancam punah. kelembaban udara, dan temperatur udara.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 1


Ketiga faktor ini merupakan faktor primer 2. TINJAUAN TEMA RANCANGAN
yang menentukan keadaan fisik lingkungan Tumimomor (2011) menjelaskan,
setempat. Maka Arsitektur Bioklimatik; arsitektur bioklimatik berawal dari tahun
untuk mengatasi masalah iklim tropis basah 1990-an merupakan arsitektur modern yang di
yang menaungi lokasi perancangan pengeruhi oleh iklim. Arsitektur bioklimatik
Tropical Orchid Centre ini, tidak hanya juga merupakan pencerminan kembali
dalam perancangan ruang dalam melainkan arsitektur Fank Loyd Wright yang terkenal
ruang luar juga akan memakai prinsip dengan arsitektur yang berhubungan dengan
arsitektur bioklimatik sehingga aktivitas alam dan lingkungan yang prinsip utamanya
yang dilakukan di dalam maupun di luar membangun tidak hanya efisiensinya saja
ruang mampu memberikan kenyamanan tetapi juga ketenangan, keselarasan,
bagi penggunanya. kebijaksanaan bangunan dan kekuatan yang
Tumimomor (2011) menjelaskan, sesuai dengan bangunannya. Sehingga
arsitektur bioklimatik mempelajari suatu arsitektur bioklimatik didefinisikan sebagai
pendekatan untuk penyelesaian desain dengan suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek
memperhatikan hubungan antara bentuk untuk mendapatkan penyelesaian desain
arsitektur dengan lingkungannya iklim. Maka dengan memperhatikan hubungan antara
dalam proses perancangan ini akan bentuk arsitektur dengan lingkungannya iklim
menekankan prinsip arsitektur bioklimatik daerah tersebut. Pada akhirnya akan
dengan memperhatikan termal terhadap berpengaruh pada arsitektur yang akan
pertumbuhan anggrek serta aspek ditampilkan dari suatu bangunan.
kenyamanan terhadap kelangsuangan kegiatan Menurut Yeang (1994), prinsip-prinsip
yang ada di dalam Tropical Orchid Centre. arsitektur bioklimatik dapat merespon iklim
adalah; orientasi pada bangunan bioklimatik
Permasalahan yang akan dikaji adalah dioptimalkan pada sisi selatan dan utara.
sebagai berikut: Bukaan jendela sebaiknya menghadap utara
1. Bagaimana menetapkan fungsi dan atau selatan. Desain dinding bisa berarti
fasilitas perancangan Tropical Orchid sebagai suatu lapisan yang berfungsi sebagai
Centre? kulit pelindung bangunan. Ruang transisi
2. Bagaimana menerapkan prinsip pada bangunan bioklimatik diartikan sebagai
Arsitektur Bioklimatik pada perencanan suatu zona peletakan di tengah bangunan dan
rancangan Tropical Orchid Centre? sekeliling bangunan yang berfungsi sebagai
3. Bagaimana menerapkan konsep pada ruang udara. Pembayangan pasif berarti
perencanan rancangan Tropical Orchid Pembayangan sinar matahari pada dinding
Centre dengan penerapan prinsip yang menghadap matahari secara langsung
Arsitektur Bioklimatik? (pada daerah tropis berada disisi timur dan
barat). Denah bangunan sebaiknya ditentukan
Berdasarkan permasalahan tersebut juga dengan fungsi bangunan yang terdapat
didapatlah tujuan sebagai berikut : ventilasi atau bukaan alami sebagai koneksi
1. Menetapkan fungsi dan fasilitas dari pintu masuk ke luar bangunan. Vegetasi
perancangan Tropical Orchid Centre. dan lansekap tidak hanya memenuhi faktor
2. Menerapkan prinsip Arsitektur estetika namun juga sebagai ekologi
Bioklimatik pada perencanan rancangan bangunan, menurutnya, ketika terjadi
Tropical Orchid Centre. integrasi antara elemen biotik (tanaman) dan
3. Menerapkan konsep pada perencanan elemen abiotik (bangunan) dapat memberikan
rancangan Tropical Orchid Centre efek dingin pada bangunan, membantu
dengan penerapan prinsip Arsitektur penyerapan O2 dan pelepasan CO2.
Bioklimatik.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 2


3. METODE PERANCANGAN Sistem utilitas pada Tropical Orchid
Perancangan Tropical Orchid Centre Centre ini akan memperhatikan kebutuhan
menekankan pada intensitas matahari, untuk menunjang pertumbuhan anggrek
kelembaban udara dan temperatur udara. seperti kebutuhan air bersih dan pembuangan
dengan menerapkan prinsip arsitektur air kotor. Penerapan prinsip arsitektur
bioklimatik yang sesuai kebutuhan anggrek bioklimatik dan berbagai pertimbangan fungsi
tropis, Sehingga ketiga faktor ini akan dan kegiatan baik yang berlangsung di dalam
menunjang pertumbuhan anggrek. Bangunan maupun di luar ruangan menjadi beberapa hal
bioklimatik ini juga menerapkan desain ramah yang harus dipertimbangkan dengan baik agar
lingkungan terhadap bangunan sekitar menghasilkan suatu fasad bangunan yang
maupun bangunan itu sendiri. Sehingga menarik. Bentuk massa berangkat dari tatanan
menciptakan kenyamanan ruang dalam dan massa yang telah ditentukan sebelumnya dan
ruang luar Tropical Orchid Centre. Hal–hal ditransformasikan sesuai dengan konsep dan
yang menjadi fokus terciptanya bangunan ini tema perancangan. Sistem Struktur utama
antara lain mengutamakan kenyamanan yang digunakan dalam perancangan Tropical
pengguna. Bentuk mempengaruhi iklim atau Orchid Centre akan menggunakan sistem
cuaca tropis, yang bagian-bagian bangunan struktur bentang lebar. Pada proses ini
dibedakan sesuai dengan tujuannya melengkapi dari gambaran-gambaran yang
disesuaikan dengan fungsi dan penekanan dibutuhkan dalam perancangan, dari proses
pada penggunaannya. penggambaran denah hingga penggambaran
detail-detail yang diperlukan.
A. Strategi Perancangan
Untuk dapat merancang Tropical Orchid
B. Bagan Alur
Centre, maka dilakukan pengelompokan Strategi perancangan yang digunakan
fungsi ruang, hirarki ruang, kebutuhan pada perancangan Tropical orchid Centre.
pencapaian, pencahayaan dan arah
pandangan. Program ruang bertujuan untuk
memudahkan dalam pengelompokan ruang.
yang terjadi di Tropical Orchid Centre ini.
Bahan bangunan dalam perancangan
bertujuan untuk menunjang kebutuhan
anggrek dan memperhatikan aspek keamanan
dan kenyamanan dalam berbagai kegiatan
yang terjadi di Tropical Orchid Centre ini.
Analisa site dilakukan untuk mengetahui
kegiatan apa saja yag akan akomodasikan
dalam perancangan. Konsep merupakan hal
yang paling terpenting karena konsep
merupakan dasar dari penerapan beberapa
prinsip desain terhadap perancangan Tropical
Orchid Centre. Kebutuhan ruang dan denah
menyesuaikan kebutuhan dari identifikasi
fasilitas sarana dan prasarana anggrek. Gambar 1 Bagan Alur Perancangan
Tatanan massa pada Tropical Orchid Centre
ini disesuaikan dengan penerapan prinsip 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Arsitektur Bioklimatik dan konsep desain Lokasi Perancangan berada di jl.
dengan fungsi ruang, alur kegiatan, Sudirman dan Arifin Achmad, Pekanbaru.
lingkungan sekitar, serta orientasi bangunan. Lahan seluas ± 23.000 m2 dengan Koefisien
Perancangan lansekap memperhatikan dan Dasar Bangunan (KDB) sebesar 50 %,
merespon tanggapan dari iklim tropis untuk Koefisien Lantai Bangunan (KLB) kurang
menjaga kelembaban udara dan temperature. dari 8 lantai, ketinggian bangunan kurang dari
40 meter, dan dengan kontur yang relatif
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 3
datar. Kondisi lahan saat ini adalah lahan penelitian, zona laboratorium, zona servis,
kosong. zona parkir, dan zona taman sebagai ruang
terbuka hijau.

Gambar 2 Lokasi Perancangan


Gambar 4 Penzoningan
Kebutuhan Ruang Luas dasar bangunan
pada Tropical Orchid Centre adalah: Bentuk gubahan massa bangunan
1. Fasilitas Budidaya Anggrek: 8,008.36 m2 perancangan Tropical Orchid Centre
2. Fasilitas Pengelola : 1,056.61 m2 dipengaruhi dari iklim tropis. Untuk
3. Fasilitas Laboratorium : 4,414.00 m2 merespon iklim tropis perancangan ini akan
4. Fasilitas Penunjang : 9,735.37 m2 menerapkan prinsip arsitektur bioklimatik.
+ Gubahan massa pada fasilitas budidaya
Total = 22,941.34 m2
Dibulatkan menjadi 23.000.00 m2 anggrek membutuhkan bentuk struktur
bentang lebar sebagai area penanaman
Konsep perancangan Tropical Orchid anggrek indoor dan galeri anggrek indoor.
Centre ini menerapkan konsep “Walk InThe Gubahan massa pada pengelola dan ruang
Rainforest”. Konsep ini menciptakan suasana kelas pelatihan akan berbentuk tipis
hutan hujan di dalam bangunan dengan memanjang agar dapat memaksimalkan
menerapkan prinsip arsitektur bioklimatik. pencahayaan dan penghawaan alami.
Tujuan dari konsep ini untuk menciptakan
habitat asli anggrek yaitu hutan hujan tropis,
dengan cara menekankan kebutuhan anggrek
yaitu, intensitas cahaya matahari, kelembaban
dan temperature udara sehingga dapat
menunjang pertumbuhan anggrek sekaligus
menambah kenyamanan thermal di dalam
bangunan.

Gambar 5 Bentuk Massa

Tatanan ruang dalam Pada bangunan


terdapat 3 area fungsi utama yaitu rekreasi,
Gambar 3 Konsep edukasi, dan konservasi. Pada area rekreasi
terdapat galeri anggrek indoor, resepsionis &
Perancangan Tropical Orchid Centre ini informasi, ruang pengawasan, ruang
dibagi menjadi beberapa zona, yaitu zona keamanan, area komersil, cafetaria, dan ruang
galeri anggrek indoor, galeri anggrek outdoor, servis.
zona budidaya anggrek, zona pengelola, zona

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 4


Gambar 6 Denah Galeri Anggrek Indoor Gambar 9 Denah lantai 1 area edukasi
Pada Lantai dasar area konservasi
terdapat ruang genset dan ruang sampah. Pada
lantai 1 area konservasi terdapat laboratorium,
ruang seminar, ruang rapat, ruang staff, dan
ruang servis dengan level +4.00 meter.

Gambar 7 Denah Area Komersil Dan Cafetaria

Pada lantai dasar area edukasi terdapat


workshop, greenhouse, ruang seminar, ruang
peralatan, ruang penyimpanan bibit, dan
ruang servis.

Gambar 10 Denah lantai dasar dan lantai 1 area


konservasi

Pada lantai 2 area konservasi terdapat


penginapan untuk peneliti dengan level +8.00
meter.
Gambar 8 Denah lantai dasar area edukasi
Pada antai 1 pada area budidaya terdapat
perpustakaan dan ruang eksibisi dengan level
+4.00 meter.

Gambar 11 Denah lantai 2 area konservasi

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 5


Struktur utama menggunakan sistem
struktur Bentang lebar sedangkan pada bagian
pengelola, laboratorium dan, budidaya
menggunakan sistem struktur rangka yang
terdiri dari balok dan kolom. Sistem Utilitas
yang digunakan menerapkan sistem sanitasi,
sistem penghawaan, sistem fire protections,
dan sistem elektrikal. Pada fasad
menggunakan bahan material desain pada
pelapis dinding yaitu EFTE yang dapat
meredam panas matahari. Selain itu, cahaya
matahari tetap dapat masuk ke dalam Gambar 13 Penerapan Prinsip Arsitektur
bangunan. Bioklimatik Pada Perancangan Tropical Orchid Centre

Hasil desain Tropical Orchid Centre


dengan menerapkan prinsip arsitektur
bioklimatik.

Gambar 12 Fasad Etfe

Penerapan Prinsip Arsitektur Bioklimatik


Pada Perancangan Tropical Orchid Centre;
menghadap ke arah diagonal kiri dari arah Gambar 14 Hasil Perancangan
utara-selatan. Bukaan jendela diletakkan pada
sisi utara selatan bangunan. Material dinding 5. KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan etfe sebagai dinding penahan Dari hasil perancangan Tropical Orchid
panas. Menggunakan system ventelasi silang Centre dengan menerapkan prinsip arsitektur
sebagai sirkulasi udara. Pembiasan cahaya bioklimatik, maka:
matahari menggunakan shading yang di beri 1. Penetapan fungsi dan fasilitas
cat putih agar dapat memantulkan cahaya perancangan Tropical Orchid Centre ini
matahari. Perletakan pintu dan jendela saling dengan cara menggunakan metode
terkoneksi sehingga sirkulasi udara dapat pengumpulan data informasi berupa data
merata didalam bangunan. Penataan vegetasi Literatur teori-teori yang relevan dengan
pada lansekap sebagai pengarah dan filterisasi fungsi dan fasilitas perancangan dan studi
udara dan penggunaan system fountain water banding perancangan sejenis. Maka dari
sebagai pendingin area luar bangunan. informasi pengumpulan data dapat
mengidentifikasi fungsi dan fasilitas sesuai
kebutuhan. Adapun beberapa cakupan dalam
Tropical Orchid Centre antara lain:
Perlindungan spesies anggrek langka
dilaksanakan untuk menjaga dari kepunahan.
Perolehan benih bermutu untuk
pengembangan budidaya anggrek dilakukan
melalui kegiatan penelitian spesies unggul
Pelestarian spesies yang sudah ada atau
menghasilkan spesies baru yang lebih baik.
Pascapanen meliputi kegiatan penyimpanan,

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 6


standardisasi mutu, dan transportasi hasil DAFTAR PUSTAKA
produksi budidaya anggrek dengan sistem
pendidikan nonformal. Panen merupakan Peraturan Pemerintah No 7 (1999). Tentang
kegiatan pemungutan hasil budidaya anggrek Pengawetan Tumbuhan Dan Satwa.
ditujukan untuk kegiatan pariwisata dan Jakarta. Peraturan Pemerintah.
rekreasi bagi pengunjung guna untuk Sabran, M, dkk. (2003). Eksplorasi Dan
pengetahuan dan edukasi. Karakterisasi Tanaman Anggrek Di
2. Penerapan Prinsip Arsitektur Bioklimatik Kalimantan Tengah. Buletin Plasma
Pada Perancangan Tropical Orchid Centre; Nutfah Vol 9 No 1. Balai Pengkajian
menghadap ke arah diagonal kiri dari arah Teknologi Pertanian. Kalimantan
utara-selatan. Bukaan jendela diletakkan pada Selatan.
sisi utara selatan bangunan. Material dinding Sarwono, B. (2002). Mengenal dan Membuat
menggunakan etfe sebagai dinding penahan Anggrek Hibrida. Jakarta: Agro Media
panas. Menggunakan system ventelasi silang Pustaka.
sebagai sirkulasi udara. Pembiasan cahaya Tumimomor, Inggrid A.G, dkk. (2003).
matahari menggunakan shading yang di beri Arsitektur BIoklimatik. Media
cat putih agar dapat memantulkan cahaya Matrasain Vol 8 No 1.
matahari. Perletakan pintu dan jendela saling Undang-Undang Republik Indonesia No 5
terkoneksi sehingga sirkulasi udara dapat (1990). Tentang Konservasi
merata didalam bangunan. Penataan vegetasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem.
pada lansekap sebagai pengarah dan filterisasi Jakarta. Undang-Undang Republik
udara dan penggunaan system fountain water Indonesia.
sebagai pendingin area luar bangunan. Yeang, Ken. (1994). Bioclimatic skyscrapers.
3. Penerapan perancangan Tropical Orchid London: Artemis.
Centre akan menerapkan konsep “Walk In
The Rainforest”. Maksud dari konsep ini
adalah menciptakan suasana hutan hujan di
dalam bangunan dengan menerapkan
penerapan prinsip arsitektur bioklimatik.
Tujuan dari konsep ini adalah untuk
menciptakan habitat asli anggrek yaitu hutan
hujan tropis, dengan cara menekankan
kebutuhan anggrek yaitu, intensitas cahaya
matahari, kelembaban dan temperature udara
sehingga dapat menunjang pertumbuhan
anggrek sekaligus menambah kenyamanan
thermal di dalam bangunan.
Adapun Saran yang diperlukan
terhadap perancangan Tropical Orchid
Centre ini adalah:
1. Perlunya pengembangan informasi
spesies anggrek yang ada diluar
Indonesia guna untuk menambah
pengetahuan terhadap spesies anggrek
yang ada di seluruh dunia.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 7

Вам также может понравиться