Вы находитесь на странице: 1из 5

TUGAS FISIKA BANGUNAN

DISUSUN OLEH :

KOMANG YUDHA TRI ATMAJA


(1622016)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR S-1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
MALANG
1. PENGERTIAN TENTANG IKLIM
Iklim merupakan keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu.
Adapun faktor yang mempengaruhi keadaan iklim antara lain suhu, kelembaban, curah hujan,
angin dan penyinaran matahari.

Selain cuaca indikasi lain yang dapat dijadikan sebagai penentu tipe iklim di suatu
wilayah adalah vegetasi alam atau tumbuh-tumbuhan yang mendominasi suatu daerah.
misalnya hutan hujan tropis, hutan gugur, atau hutan berdaun jarum. Dan secara garis besar
iklim di suatu tempat dapat terbentuk karena adanya dua hal yang mempengaruhi, yaitu:
 Rotasi dan Revolusi Bumi
 Perbedaan lintang geografis dan perbedaan lingkungan fisik

A. Ciri-ciri iklim

1 Iklim Tropis

Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
 Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara
antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai
30°C.
 Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C,
sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
 Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
 Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

2 Iklim Sub Tropis

Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan
antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
 Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah
iklim tropis ke iklim sedang.
 Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim
dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak
terlalu panas.
 Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu
dingin.
 Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya
kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan
musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
3 Iklim Sedang

Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS.


Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
 Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-
ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai
secara tiba-tiba.
 Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil
dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

4 Iklim Dingin (Kutub)

Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai Iklim
Kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
 Musim dingin berlangsung lama
 Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
 Udaranya kering.
 Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
 Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
 Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan
tanah.
 Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
 Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan
Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
 Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
 Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di
kutub selatan.

B. IKLIM MAKRO

iklim makro adalah kondisi iklim pada suatu daerah tertentu yang meliputi area
yang lebih besar dan mempengaruhi iklim mikro. Iklim makro dipengaruhi oleh
lintasan matahari, posisi dan model geografis, yang mengakibatkan pengaruh pada
cahaya matahari dan pembayangan serta hal-hal lain pada kawasan tersebut,
misalnya radiasi panas, pergerakan udara, curah hujan, kelembaban udara, dan
temperatur udara.
C. IKLIM MIKRO

Iklim mikro adalah faktor-faktor kondisi iklim setempat yang memberikan


pengaruh langsung terhadap kenikmatan (fisik) dan kenyamanan (rasa) pemakai di
sebuah ruang bangunan.

1. CONTOH ARSITEKTUR/BANGUNAN MASING-MASING IKLIM

A. IKLIM TROPIS

Arsitektur Tropis (2 Musim)


Dari segi konstruksi terbilang sederhana dan lebih cenderung memakai bahan alami yang
ringan. Namun tetap terjaga kualitasnya, baik dari kekuatan, keamanan, dan fungsionalnya.
Dengan hal tersebut, arsitektur tropis bisa memanfaatkan teknologi dan alternatif bahan lebih
banyak. Bahkan paling pas dan sesuai untuk menerapkan bangunan berkonsep green.
Pada dasarnya, arsitektur tropis berupa atap yang ditopang oleh satu tiang atau beberapa tiang.
Atap digunakan sebagai sarang bernaung atau berlindung dari matahari atau hujan. Namun,
tetap mengupayakan cahaya matahari dan aliran udara segar masuk ke dalam rumah. Cara ini
untuk mengurangi kelembapan dan membuat rumah terasa sejuk.
Posisi atap terhadap dinding masih menyisakan celah dan kelebihan lebar atap yang kerap
disebut overstek, overhang, atau teritisan. Perannya sangat penting pada arsitektur bangunan
tropis. Yakni untuk melindungi sebagian dinding bangunan atau melindungi bukaan pada
dinding yang berupa jendela atau lubang angin. Teritisan juga mengurangi terpaan matahari
dan kucuran hujan.
B. IKLIM SUBTROPIS

Arsitektur Sub Tropis (4 Musim)


Negara 4 musim, arsitekturnya lebih didominasi oleh unsur atap dan dinding yang tertutup. Ini
mempertimbangkan musim dingin yang ekstrem. Salju yang turun di atap dalam beberapa jam
saja akan menjadi tumpukan es yang berat. Untuk itu butuh solusi berupa kemiringan atap yang
agak curam. Kontruksi atap dibuat lebih kuat dan mengurangi teritisan, agar salju bisa jatuh ke
tanah.
Begitu juga dengan dinding bangunan yang memerlukan dinding tebal dan masif. Konstruksi
yang pas untuk terjaga dari cuaca dingin. Ketebalan dinding mampu memperlambat udara
dingin dari luar masuk ke rumah. Celah dinding juga dibuat rapat dan kokoh.
Bangunan semacam ini tentu memerlukan banyak energi, baik untuk pemanasan ruang dari
musim gugur, musim dingin maupun saat awal musim semi. Energi penerangan pun
dibutuhkan saat musim dingin dan pendingin udara ketika masuk musim panas yang
berlebihan.

Вам также может понравиться