BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kualitas kinerja perawat semakin dituntut untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan. Pelaksanaan kerja perawat sebagai profesi yang

mengembang tanggung jawab yang besar, menuntut kepada anggotanya untuk

memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan diterapkan dari asuhan keperawatan

sesuai dengan kode etik profesi. Beban kerja sebagai salah satu unsur yang harus

diperhatikan untuk menerima keserasian dan produktifitas kerja yang tinggi.

Beban kerja seorang perawat juga harus sesuai dengan kemampuan individu

perawat. Respon time perawat merupakan kecepatan dalam penanganan pasien,

sesuai dengan standar asuhan keperawatan akan menjamin tingginya mutu

pelayanan keperawatan kepada pasien (sulistyowati, 2012). Fenomena saat ini

banyak perawat yang kurang tanggap terhadap keluhan pasien, pasien dibiarkan

menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pertolongan ( Akrian, 2015).

Permasalah beban kerja perawat supaya tidak menimbulkan masalah keselamatan

pasien dan keselamatan pegawai. Perawat yang memiliki tingkat kelelahan yang

tinggi tidak puas dengan pekerjaan mereka (Zhou et al., 2015)

Pelayanan keperawatan menurut Handerson merupakan upaya membantu

seseorang baik dalam keadaan sakit maupun sehat untuk menjadikan seseorang

tersebut dapat melaksanakan aktivitasnya sehari-hari dengan mandiri (2013 Nur

Yanti dalam, Lailin mufi, 2018, 1). Respon time sangat tenggantung pada

kecepatan yang tersedia serta kualitas dalam memberikan, yang diberikan perawat
guna menolong pasien membutuhkan standar yang sesuai dengan kemampuan dan

kompetensi sehingga bias menjamin suatu penanganan yang cepat dan tepat

(Dewi Eva Susanti, 2015)

Penelitian mengenai beban kerja tenaga keperawatan telah dilakukan oleh

Malika (2013) di RSU Kota Tangerang Selatan, dimana hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa beban kerja di instalasi rawat inap Kelas II dan Kelas III di

RSU Kota Tangerang Selatan tergolong berat karena beban kerja produktif berada

diatas 80% dan dari hasil perhitungan didapatkan adanya kekurangan tenaga

perawat di instalasi rawat inap kelas II dan kelas III sebanyak 9 orang. Penelitian

lainnya tentang respon time juga dilakukan oleh (Lailin Mufi, 2018) di RSUD

Kab.Jombang menunjukan bahwa responden dengan kategori lambat sebanyak 29

responden (66,4%) dan hamper dari setengah responden didapatkan respon

timenya cepat sebanyak 15 responden (33,3%) hasil observasi dan wawancara

dengan pasien mereka mengatakan respon time perawat di Ruang Dahlia RSUD

Kab.Jombang yaitu 5-15 menit (lambat).

Mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan untuk rumah sakit

itu sendiri, Fungsi dan tugas seorang perawat adalah memberikan pelayanan

keperawatan yang bermutu untuk pasien dan keluarganya sebagai standar asuhan

keperawatan yang baik. Beban kerja mempengaruhi kinerja perawat, beban kerja

perawat menurut Kusmiati (2003, dalam Hendianti 2013) menjelaskan bahwa

beban kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi pasien yang terus berubah, jumlah

rata-rata jam perawatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan langsung

pada pasien, serta banyaknya tugas tambahan yang perlu dikerjakan oleh seorang

perawat.
 Faktor yang mempengaruhi respon time perawat adalah sarana dan

prasarana, jika sarana dan prasarana memenuhi standar maka perawat akan

lebih cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, faktor yang

kedua yaitu kompetensi perawat, untuk menjamin pelayanan yang cepat dan

tepat perawat harus mempunyai kompetensi meliputi pendidikan perawat,

faktor ketiga yaitu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman, semakin

tinggi pengetahuan dan keterampilan maka akan semakin baik pula pelayanan

yang akan diberikan kepada pasien (Eko widodo, 2015, 27).

Tanggung jawab perawat sangatlah besar, beban kerja yang diberikan

menentukan seorang perawat mampu melaksanakan asuhan keperawatan

dengan baik. Perawat saat ini kurang tanggap dalam menangani keluhan

pasien, respon time perawat sangat mempengaruhi mutu pelayanan

keperawatan, karena mutu pelayanan dikatakan baik apabila pasien merasa

puas dengan pelayanan perawat.. Perawat perlu meningkatkan kualitas respon

perawat saat melayani pasien, sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat

dikatakan baik dan pasien merasa puas (Dwi Surtiningsih, 2016).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang Hubungan beban kerja dengan respon time perawat dalam

melaksanakan asuhan

1.2 Rumusan masalah

Apakah ada hubungan beban kerja dengan respon time perawat dalam

melaksanakan asuhan keperawatan di RSUD Jombang?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan beban kerja dengan respon time perawat

dalam melaksanakan asuhan keperawatan di RSUD Jombang?

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi hubungan beban kerja perawat di RSUD

Jombang?

2. Mengidentifikasi hubungan respon time perawat di RSUD

Jombang?

3. Menganalisis hubungan beban kerja dengan respon time perawat

dalam melaksanakan asuhan keperawatan di RSUD Jombang?

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teori

Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai standar

kebijakan rumah sakit dan perawat dalam menangani pasien dan

menigkatkan dalam pelayanan keperawatan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi rumah sakit

Dengan penelitian ini dari pihak rumah sakit atau instansi masing-

masing dapat mengatur tentang tugas pokok perawat secara jelas

dan bagaimana pelaksanannya

2. Bagi perawat

Dengan penelitian ini diharapkan perawat mampu meningkatkan

respon time dalam upaya peningkatan pelayanan keperawatan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh peneliti

selanjutnya namun menggunakan vartiabel yang berbeda.

4. Bagi pasien

Dengan penelitian ini pasien dapat lebih complaint kepada perawat

di rumah sakit saat perawat kurang tanggap.