Вы находитесь на странице: 1из 5

Konflik Peran Menjadi Orang tua (Hal.

627)

A. Definisi: Pengalaman kebingungan dan konflik peran pada orang tua sebagai
respons terhadap krisis.
B. Batasan karakteristik
Subjektif
1. Ansietas
2. Menyatakan kekhawatiran tentang perasaan kehilangan kendali terhadap
keputusan yang berhubungan dengan anak.
3. Ketakutan
4. Orang tua mengungkapkan kekhawatiran mengenai perubahan dalam peran
menjadi orang tua.
5. Orang tua mengungkapkan kekhawatiran mengenai keluarga (mis, fungsi,
komunikasi, dan kesehatan).
6. Orang tua mengungkapkan kekhawatiran mengenai ketidakadekuatan untuk
memenuhi kebutuhan anak (mis, fisik, emosi).
7. Mengungkapkan secara verbal perasaan frustasi
8. Mengungkapkan secara verbal perasaan bersalah
Objektif
1. Memperlihatkan gangguan pada rutinitas perawatan
2. Keengganan untuk berpartisipasi dalam aktifitas perawatan yang biasa
dilakukan, meskipun ada dorongan dan dukungan
C. Factor yang berhubungan
1. Perubahan dalam status perkawinan (misalnya, karier dan peran)
2. (krisis keuangan)
3. Perawatan di rumah pada anak dengan kebutuhan khusus (misalnya,
pemantauan apnea, drainase postural, dan hiperalimentasi).
4. Terganggunya kehidupan keluarga akibat program perawatan di rumah (mis,
pengobatan, pemberian perawatan, dan kurang istirahat).
5. Intimidasi dengan modalitas invasive atau pembatasan (misalnya, isolasi dan
intubasi).
6. Perpisahan dari anak akibat penyakit kronik
7. Pusat perawatan spesialis (kebijakan)

1
D. Saran penggunaan
Gunakan diagnosis ini pada saat situasi menyebabkan ketidakpuasan performa
peran (orang tua) yang sebelumya efektif.
E. Alternatif Diagnosis yang disarankan
1. Ketegangan peran pemberi asuhan (actual atau risiko)
2. Koping: keluarga, penurunan
3. Proses keluarga, gangguan
4. Menjadi orang tua, ketidakmampuan
5. Menjadi orang tua, risiko ketidakmampuan

Hasil NOC
1. Adaptasi pemberian asuhan terhadap perawatan pasien: di institusi: respons
adaptif pemberi asuhan ketika penerima asuhan (pasien) dipindahkan ke
lembaga perawatan (mis, rumah sakit).
2. kesiapan pemberian asuhan untuk perawatan di rumah: tingkat kesiapan
pemberian asuhan untuk mengembang tanggung jawab dalam merawat
kesehatan anggota keluarganya di rumah.
3. Gangguan gaya hidup pemberi asuhan: tingkat gangguan gaya hidup anggota
keluarga akibat merawat orang sakit.
4. Koping: tindakan personal untuk menghadapi stressor yang membebani
sumber-sumber individu.
5. Fungsi keluarga: kapsitas system keluarga dalam memenuhi kebutuhan
anggotanya selama masa transisi perkembangan.
6. Iklim social keluarga: lingkungan yang suportif yang bercirikan hubungan dan
tujuan anggota keluarga.
7. Performa menjadi orang tua: Tindakan orang tua untuk member anak
lingkungan fisik, emosi, dan social yang konstruktif dalam membangun.
8. Penyesuaian psikososial: perubahan hidup: Respons psikososial individu yang
adaptif terhadap perubahan hidup yang bermakna.
9. Performa peran: Kesesuaian perilaku peran individu dengan harapan peran.

F. Tujuan/Kriteria Evaluasi
Contoh menggunakan bahsa NOC

2
1. Konflik peran menjadi orang tua akan diselesaikan atau dihilangkan , yang
dibuktikan oleh adaptasi pemberi asuhan terhadap perawatan pasien di institusi,
kesiapan pemberi asuhan untuk perawatan di rumah, koping, fungsi keluarga,
iklim social keluarga, performa menjadi orang tua, dan performa peran.
2. Koping akan ditunjukkan, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut
(sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, atau selalu):
Menggunakan dukungan social yang tersedia
Menggunakan strategi koping yang efektif
Mencari bantuan dari tenaga kesehatan professional, bila diperlukan
Mencari informasi yang berhubungan dengan penyakit dan
penanganannya
3. Performa menjadi orang tua akan ditunjukkan, yang dibuktikan oleh indicator
berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau selalu):
Memenuhi kebutuhan fisik anak
Memenuhi kebutuhan khusus anak
Memberi stimulasi perkembangan kognitif dan social
Memberi stimulasi pertumbuhan emosional dan spiritual
Memperlihatkan hubungan saling mencintai dengan anak
4. Performa peran akan ditunjukkan, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut
(sebagai 1-5: tidak adekuat, kurang adekuat, cukup adekuat, atau sangat
adekuat): penampilan keluarga dan perilaku peran kerja.
Contoh lain
Orang tua atau pengasuh akan:
1. Menunjukkan kemampuan untuk memodifikasi peran menjadi orang tua
sebagai respons terhadap krisis
2. Mengungkapkan rasa keadekuatan dalam memenuhi kebutuhan anak
3. Menyediakan dukungan kepada anak dan member persetujuan terapi
4. Membina rasa percaya dengan penyedia layanan kesehatan
5. Mengungkapkan kesediaan untuk mengemban peran pemberi asuhan
6. Mendemonstrasikan pengetahuan tentang penyakit anak, program terapi, dan
perawatan kedaruratan.

3
G. Intervensi NIC
1. Bimbingan Antisipasi : Mempersiapkan pasien untuk menghadapi krisis
perkembangan dan/atau situasional yang diantisipasi.
2. Dukungan Pemberi Asuhan : Menyediakan informasi penting, advokasi, dan
dukungan yang dibutuhkan untuk menfasilitasi perawatan primer pasien oleh
tenaga lain diluar tenaga kesehatan professional.
3. Peningkatan koping : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi
stressor, perubahan, atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan
peran hidup.
4. Konseling : menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada
kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien dan orang terdekatnya untuk
meningkatkan atau mendukung koping, penyelesaian masalah, dan hubungan
interpersonal.
5. Intervensi krisis: memanfaatkan konseling jangka pendek untuk membantu
pasien melakukn koping terhadap krisis dan melanjutkan tingkat fungsi yang
setara dengan atau lebih baik dari kondisi pra-krisis.
6. Dukungan pengambilan keputusan: memberikan informasi dan dukungan
kepada pasien yang membuat keputusan mengenai perawatan kesehatannya.
7. Promosi keterlibatan keluarga: memfasilitasi partisipasi keluarga dalam
perawatan emosi dan fisik pasien.
8. Pemeliharaan proses keluarga: meminimalkan dampak gangguan proses
keluarga
9. Promosi menjadi orang tua: menyediakan layanan informasi bagaimana menjadi
orang tua, bantuan, dan koordinasi layanan komprehensif bagi keluarga yang
beresiko tinggi
10. peningkatan peran: membantu pasien, orang terdekat, atau keluarga untuk
memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan perilaku
peran tertentu.

H. Aktivitas keperawatan
Pengkajian
1. Minta orang tua untuk mendeskripsikan bagaiman mereka ingin terlibat dalam
perawatan anak mereka yang di rawat di rumah sakit

4
2. Pemeliharaan proses keluarga (NIC):
Tentukan kekhasan proses keluarga
identifikasi efek-efek perubahan peran pada proses keluarga
I. Penyuluhan untuk pasien/keluarga
1. Ajarkan perilaku peran baru yang diciptakan oleh situasi krisis.
2. Jelaskan rasional penanganan dan dukung mereka untuk bertanya untuk
menimalkan kesalahpahaman dan memaksimalkan partisipasi.
3. Pemeliharaan proses keluarga (NIC): ajarkan keluarga tentang manajemen
waktu dan keterampilan pengaturan ketika memberikan perawatan di rumah
kepada pasien, jika perlu.
J. Aktivitas kolaboratif
Pemeliharaan proses keluarga (NIC): bantu anggota keluarga untuk menggunakan
mekanisme dukungan yang telah ada
K. Akivitas lain
1. Hadapkan orang tua dengan perilaku pengasuhan yang tidak efektif (selama
krisis ini) dan diskusikan alternatif.
2. Bantu orang tua untuk mengungkapkan perasaannya mengenai penyakit anak
3. Libatkan orang tua dalam perawatan semaksimal mungkin dari pada tingkat
yang mereka harapkan.
4. Buat orang tua merasa nyaman di tatanan rumah sakit (mis, menyediakan
akomodasi tidur di sisi tempat tidur).
5. Diskusikan dengan orang tua strategi untuk memenuhi kebutuhnan individu dan
keluarga saat ini.
6. Berikan penguatan positif untuk tindakan orang tua yang konstruktif.
7. Pemeliharaan proses keluarga (NIC):
a. Berikan kesempatan waktu berkunjung yang fleksibel untuk memenuhi
kebutuhan keluarga dan pasien
b. Berikan mekanisme agar anggota keluarga yang tinggal di sekitar rumah
sakit dapat berkomunikasi dengan anggota keluarga lain (mis, telepon, alat
perekam, kunjungan terbuka, foto, akses surat elektronik, dan videotape)
c. bantu anggota keluarga untuk memfasilitasi pasien melakukan kunjungan
rumah, bila perlu.

Вам также может понравиться