Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Gizi ibu menyusui

Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi akan sangat memengaruhi produksi
ASI. Ibu menyusui harus mendapatkan tambahan zat makanan sebesar 800 kkal yang
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu sendiri.

Pemberian ASI sangat penting karena ASI adalah makanan utama bayi. Dengan
ASI, bayi akan tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat, bersifat lemah lembut, dan
mempunyai IQ yang tinggi. Hal ini disebabkan karena ASI mengandung asam dekosa
beksanoid (DHA). Bayi yang diberi ASI secara bermakna akan mempunyai IQ yang kebih
tinggi dibandingkan dengan bayi yang hanya diberi susu bubuk.

Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-rata memproduksi ASI sekitar 800
cc yang mengandung sekitar 600 kkal, sedangkan pada ibu dengan status gizi mkurang
biasanya memproduksi kurang dari itu. Walaupun demikian, status gizi tidak berpengaruh
besar terhadap mutu ASI, kecuali volumenya.

1. Energi
Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca partum mencapai 500 kkal.
Rekomendasi ini berdasarkan pada asumsi bahwa tiap 100 cc ASI berkemampuan
memasok 67-77 kkal. Efisiensi konversi energy yang terkandung dalam makanan
menjadi energy susu sebesar rata-rata 80% dengan kisaran 76-94% sehingga dapat
diperkirakan besaran energy yang diperlukan untuk menghasilkan 100 cc susu sekitar
85 kkal. Rata-rata produksi ASI sehari 800 cc yang berarti mengandung 600 kkal.
Sementara itu, kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu adalah
750 kkal. Jika laktasi berlangsung selama lebih dari 3 bulan, selama itu pula berat badan
ibu akan menurun, yang berarti jumlah kalori tambahan harus ditingkatkan.
Sesungguhnya, tambahan kalori tersebut hanya sebesar 700 kkal, sementra sisanya
(sekitar 200 kkal) diambil dari cadangan indogen, yaitu timbunan lemak selama hamil.
Mengingat efisiensi konversi energy hanya 80-90% maka energy dari makanan yang
dianjurkan (500 kkal) hanya akan menjadi energy ASI sebesar 400-450 kkal.
Untuk menghasilkan 850 cc ASI, dibutuhkan energy 680-807 kkal (rata-rata 750
kkal) energy . Jika kedalam diet tetap ditambahkan 500 kkal, yang terkonversi hanya
400-450 kkal, berarti setiap hari harus dimobilisasi cadangan energy indogen sebesar
300-350 kkal yang setara dengan 33-38 gr lemak. Dengan demikian, simpanan lemak
selama hamil sebanyak 4 kg atau setara 36000 kkal akan habis setelah 105-121 hari
atau sekitar 3-4 bulan. Penghitungan ini sekaligus menguatkan pendapat bahwa dengan
memberikan ASI, berat badan ibu akan kembali normal dengan cepat dan menipis isu
bahwa menyusui bayi akan membuat badan ibu menjadi tambun.

2. Protein
Selama menyusui,ibu membutuhkan tambahan protein diatas normal sebesar 20
g/hari. Dasar ketentuan ini adalah tiap 100 cc ASI mengandung 1,2 g protein.dengan
demikian, 830 cc ASI mengandung 10 gram protein efisiensi konversi protein makanan
menjadi protein susu hanya 70% (dengan fariasi perorangan).peningkatan kebutuhan
ini ditujukan bukan hanya untuk trnsformasi menjadi protein susu tetapi juga untuk
sintesis hormion yang memproduksi (prolaktin),serta yang mengeluarkan ASI
(oksitosin).
Selain kedua nutrisi tersebut,ibu menyusui juga dianjurkan untuk mendapatkan
tambahan asupan dari nutrisi lain. Berikut ini adalah perbandingan tambahan nutrisi
ibu menyusui pada wanita asia dan amerika.
NO NUTRISI WANITA ASIA WANITA
AMERIKA
1 Kalsium 0,5-1 gram 400mg
2 Zat besi 20mg 30-60mg
3 Vitamin C 100mg 40mg
4 Vitamin B-1 1,3mg 0,5mg
5 Vitamin B-2 1,3mg 0,5mg
6 Vitamin B-12 2,6 mikrogram 1 mikrogram
7 Vitamin D 10 mikrogram 5 mikrogram

Selain nutrisi tersebut, ibu menyusui juga dianjurkan makan makanan yang
mengandung asam lemak Omega 3 yang banyak terdapat dalam ikan
kakap,tongkol,dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA yang akan dikeluarkan
melalui ASI.Kalsium terdapat pada susu,keju,teri,dan kacang-kacangan. Zat besi
banyak terdapat pada makanan laut.Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan yang
memiliki rasa kecut,seperti jeruk,mangga,sirsak,apel,tomat,dll.Vitamin B-1 dan B-2
terdapat pada padi,kacang-kacanan, hati,telur,ikan,dan sebagainya.Ada beberapa
sayuran yang menurut pengalaman masyarakat dapat memperbanyak pengeluaran
ASI,misalnya sayur dan turi (daun katuk) dan kacang-kacangan.

Selain nutrisi, yang tidak kalah penting untuk ibu menyusui adalah cairan (air
minum).Kebutuhan minimal adalah 3 liter sehari, dengan asumsi 1 liter setiap 8 jam
dalam beberapa kali minum,terutama setelah selesai menyusui bayunya.
Selama menyusui,ibu sebaiknya tidak minum kopi karena kopi akan meningkatkan
kerja ginjal sehingga ibu akan buang air kecil lebih sering,padahal ibu sedang
membutuhkan lebih banyak cairan.Selain itu,ibu juga harus menghindari asap rokok
karena nikotin yang terisap akan dikeluarkan lagi melalui ASI sehingga bayi dapat
keracunan nikotin.

Dengan penjelasan tersebut,akkhirnya dapat dirumuskan beberapa anjuran yang


berhubungan dengan pemenuhan gizi ibu memnyusui,antara lain:

1. Mengonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kkal.


2. Makan dengan diet berimbang,cukup protein,mineral,dan vitamin.
3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari,terutama setelah menyusui.
4. Mengonsumsi tablet zat besi selama masa nifas.
5. Minum kapsul vitaminA (200.000 unit) agar dapat memberikan vitaminA kepada
bayinya melalu ASI.

B. Ambulasi Dini (Early Ambulation)


Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pasien
keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan.Menurut
penelitian,ambulasi dini tidak mempunyai pengaruh yang buruk,tidak menyebabkan
perdarahan yang abnormal,tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotomy,dan tidak
memperbesar kemungkinan terjadinya prolaps uteri atau retrofleksi.Ambulasi dini tidak
dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia,jantung,paru-paru,dengan dan keadaan
lain yang masih membutuhkan istirahat.
Adapun keuntungan dari ambulasi dini antara lain:
1. Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat
2. Faal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik
3. Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu mengenai cara
merawat bayinya.
4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (lebih ekonomis).

Ambulasi awal dilakukan dengan melakukan gerakan dan jalan-jalan ringan sambil
bidan menlakukan obserfasi perkembangan pasien dari jam demi jam sampai hitungan
hari.Kegiatan ini dilakukan secara meningkat secara berangsur-angsur frekuiensi dan
intensitas aktifitasnya sampai pasien dapat melakukannya sendiri tanpa pendampingan
sehingga tujuan memandirikan pasien dapat terpenuhi.

C. Eliminasi: Buang Air Kecil dan Besar


Dalam 6 jam pertama post partum,pasien sudah harus dapat buang air kecil.Semakin
lama urin tertahan dalam kandung kemih maka dapat mengakibatkan kesulitan pada organ
perkemihan,misalnya infeksi.Biasanya,pasien menahan air kencing karena takut akan
merasakan sakit pada luka jalan lahir. Bidan harus dapat yakin meyakinkan pada pasien
bahwa kencing sesegera mungkin setelah melahirkan akan mengurangi komplikasi post
partum.Berikan dukungan mental pada pasien bahwa ia pasti mampu menahan sakit pada
luka jalan lahir akibat terkena air kencing karena iapun sudah berhasil berjuang untuk
melahirkan bayinya.
Dalam 24 jam pertama, pasien juga sudah harus dapat buang air besar karena
semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air
besar secara lancar.Feses yang tertahan dalam usus semakin lama akan mengeras karena
cairan yang terkandung pada feses akan selalu terresap oleh usus.
Bidan harus dapat meyakinkan pasien untuk tidak takut buang air besar karena
buang air besar tidak akan menambah parah luka jalan lahir.Untuk meningkatkan volume
feses,anjurkan pasien untuk makan tinggi serat dan banyak minum air putih.

D. Kebersihan Diri
Karena keletihan dan kondisi psikis yang belum stabil,biasanya ibu post partum
masih belum cukup kooperatif untuk membersihkan dirinya.Bidan harus binyaksana dalam
meberikan motifasi ini tanpa mengurangi keaktifan ibu untuk melakukan personal hygiene
secara mandiri.Pada tahap awal,bidan dapat melibatkan keluarga dalam perawatan
kebersihan ibu.
Beberapa langkah penting dalam perawatan kebersihan diri ibu post partum antara
lain:
1. Jaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi.Kulit
ibu yang kotor karena keringat atau debu dapat menyebabkan kulit bayi mengalami
alergi melalui sentuhan kulit ibu dengan bayi.
2. Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.Pastikan bahwa ibu mengerti
untuk membersihkan daerah pulva terlebih dahulu,dari depan kebelakang,baru
kemudian membersihkan daerah anus.
3. Mengganti pembalut setiap kali darah sudah penuh atau minimal dua kali dalam
sehari.Kadang hal ini terlewat untuk disampaikan kepada pasien.Masih adanya luka
terbuka didalam rahim dan vagina sebagai satu-satunya port de entre kuman penyebab
infeksi rahim maka ibu harus senantiasa mencaga suasana keasaman dan kebrsihan
vagina dengan baik
4. Mencuci tangan dengan air setiap kali ia selesai membersihkan daerah kemaluannya.
5. Jika mempunyai luka episiotomy,hindari untuk menyentuh daerah luka.Ini yang
kadang kurang diperhatikan oleh pasien dan tenaga kesehatan.Karena rasa ingin
tahunya, tidak jarang pasien berusaha menyentuh luka bekas jahitan diperineum tanpa
memperhatikan efek yang dapat ditimbulkan dari tindakannya ini.Apalagi pasien
kurang memerhatikan kebersihan tangannya sehingga tidak jarang terjadi infeksi
skunder.

E. Istirahat
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulikan
kembali keadaan fisiknya.Keluarga disarankan untuk memberikan kesempatan kepada ibu
untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk energy menyusui bayinya nanti.
Kurang istirahat pada ibu post partum akan mengakibatkan beberapa
kerugian,misalnya:
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3. Menyebabkan depresi dan ketidak nyamanan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

Bidan harus menyampaikan kepada pasien dan keluarga bahwa untuk kembali
melakukan kegiatan rumah tangga,harus dilakukan secara perlahan-lahandan
bertahap.Selain itu,pasien juga perlu diingatkan untuk selalu tidur siang atau beristirahat
selagi bayinya tidur.Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui minimal 8 jam sehari, yang
dapat dipenuhi melalui istirahat malam dan siang.

F. Seksual
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak
budaya dan agama yang melarang untuk melakukan hubungan seksual sampai masa waktu
tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah kelahiran. Keputusan bergantung
pada pasangan yang bersangkutan.

G. Latihan atau senam nifas


1. Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan, setiap hari
sampai hari yang ke sepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk
mempercepat pemulihan keadaan ibu.
2. Tujuan senam nifas.
Tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah melahirkan adalah :
a. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu.
b. Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan.
c. Membnatu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan
perineum terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
d. Memeperlancar pengeluaran lochea.
e. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan.
f. Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan.
g. Meminimalisasi timbulnya kelainan dan konplikasi nifas, misalnya emboli,
trombosia dan lain-lain.
3. Manfaat senam nifas.
Senam nifas memebnatu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh dan
punggung setelah melahirkan, memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot
abdomen, memperbaiki juga dan memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk
lebih relaks dan segar pasca melahirkan.
4. Kapan harus melakukan senam nifas
Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi
obstetric atau penyulit masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya tidak baik merupakan
kontra indikasi dilakukannya senam nifas misalnya hipertensi, pasca kejang, demam.
Untuk itu bila senam nifas didampingi oleh bidan atau tenaga kesehatan sebelum
dilakukan senam nifas sebaiknya diperiksa dulu tanda-tanda vitalnya dan memastikan
bahwa kondisi ibu baik dan bias melakukan gerakan-gerakan senam nifas. Akan tetapi
tidak menutup kemungkinan ibu melakukan sendiri gerakan senam nifas di rumah
setelah kondisi ibu pulih. Senam nifas di lakukan diantara waktu makan. Melakukan
senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih
penuh. Sebaliknya jika dilakukan saat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga dan
lemas. Senam nifas bias dilakukan pagi atau sore hari.
Ada berbagai versi gerakan senam nifas. Meskipun demikian tujuan dan manfaatnya
sama. Perkembangan dunia olah tubuh sudah menciptakan berbagai pilihan bagi ibu
untuk berolahraga seperti pilates, yoga, body language (BL). Yang terpenting dalam
melakukan senam nifas ini adalah lakukan sesuai petunjuk dan secara terukur. Senam
nifas ini dapat dilakukan pada semua ibu nifas bahkan pada ibu yang tidak terbiasa
berolahraga karena gerakannya cukup sederhana taoi terbukti mampu memulihkan
segera kondisi ibu setelah bersalin dan menjaga stamina ibu.
Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang paling sederhana hingga yang
tersulit. Se4baiknya lakukan secara bertahap dan terus-menerus (continue). Setiap
gerakan bisa dilakukan selama 8 kali setiap harinya dan boleh di tingkatkan setiap hari
menurut kondisi ibu.
5. Persiapan Senam Nifas
Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu disiapkan yaitu sebagai
berikut :
a. Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk berolahraga.
b. Persiapkan minum sebaiknya air putih.
c. Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.
d. Ibu yang melakukan senam nifas dirumah sebaiknya mengecek denyut nadi dengan
memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya denyut nadi kemudian
hitung selama 1 menit penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 x/menit.
e. Boleh di iringi dengan music yang menyenangkan jika menginginkan.
f. Petunjuk untuk bidan atau tenaga kesehatan yang mendampingi ibu untuk
melakukan senam nifas : perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-keluhan yang
dirasakan, pastikan tidak ada kontra indikasi dan periksa tanda vital secra lengkap
untuk memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu, pernafasan, dan
nadi. Hal itu tersebut dilakukan sebelum dan sesudah senam nifas. Perhatikan pula
kondisi ibu selama senam. Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan
kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih jika di perlukan.

Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal sebaiknya latihan masa nifas
dilakukan seawall mungkin dengan catatan ibu menjalani persalinan dengan normal dan
tidak ada penyulit post partum.
Sebelum memulai bimbingan cara senam nifas, sebaiknya bidan mendiskusikan
terlebih dahulu dengan pasien mengenai pentingnya otot perut dan panggul, akan
mengurangi keluhan sakit punggung tang biasanya dialami oleh ibu nifas. Latihan tertentu
beberapa menit setiap hari akan sangat membantu untuk mengencangkan otot bagian perut.
Berikut ini adalah beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan saat melakukan
senam nifas :
1. Tidur telentang, tangan disamping badan. Tekuk salah satu kaki, kemudian gerakan
keatas mendekati perut. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali secara bergantian untuk
kaki kanan dan kiri setelah itu, rileks selama 10 hitungan.
2. Berbaring telentang, tangan di atas perut, kedua kaki ditekuk. Kerutkan otot bokong
dan perut bersamaan dengan mengangkat kepala, mata memandang keperut selama 5
kali hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali. Rileks selama 10 hitungan.
3. Tidur telentang, tangan di samping badan, angkat bokong sambil mengerutkan otot
anus selama 5 hitungan. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali. Rileks selama 10
hitungan.
4. Tidur telentang, tangan di samping badan. Angkat kaki kiri lurus ke atas sambil
menahan otot perut. Lakukan gerakan sebanyak 15 kali hitungan, bergantian dengan
kaki kanan. Rileks selama 10 hitungan.
5. Tidur telentang, letakkan kedua tangan di bawah kepala, kemudian bangun tanpa
mengubah posisi kedua kaki atau kaki tetap lurus. Lakukan gerakan sebanyak 15 kali
hitungan, kemudian rileks selama 10 hitungan sambil menarik nafas panjang lewat
hidung, keluarkan lewat mulut.
6. Posisi badan nungging, perut dan paha membentuk sudut 900 gerakan perut keatas
sambil otot perut dan anus dikerutkan sekuat mungkin, tahan selama 5 hitungan.
Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali. Kemudian rileks selama 10 hitungan.

Вам также может понравиться