Вы находитесь на странице: 1из 18

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)


Jl. Arjuna No. 6 Kebon Jeruk – Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal / Presentasi Kasus: tahun 2018
SMF ANAK
Rumah Sakit Umum Daerah Koja

Nama :Jessica Oswari Tanda Tangan:


Nim : 11.2017.104

Dr Pembimbing : dr. Susanto Isman, Sp. A Tanda Tangan:

Identitas Pasien
Nama lengkap : An. Azizan Assa Jenis kelamin : Perempuan

Tempat lahir : Jakarta Tanggal Lahir: 16 Desember 2015

Usia : 2 tahun 4 bulan 21 hari Agama : Islam

Pekerjaan : Belum bekerja Pendidikan : Belum sekolah

Alamat: Jalan Mudi Blok Y No 17 Masuk RS : 07 Mei 2018

Identitas Orang Tua


Nama Orang Tua Ibu Ayah

Nama Ny. Suharini Tn. Nasrullah

Umur 34 tahun 37 tahun

Pendidikan SLTA SLTA

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta


Alamat: Jalan Mudi Blok Y No 17

Anamnesis
Diambil dari : Alloanamnesis
Tanggal : 07 Mei 2018

Keluhan utama : BAB cair seminggu smrs

Keluhan tambahan : Demam, dan muntah satu minggu smrs

Riwayat penyakit sekarang :


Satu minggu smrs os merasakan demam. Demam os sepanjang hari, hanya menurun ketika
di beri obat warung, yaitu paracetamol. Os demam lagi jika tidak diberikan paracetamol. Os juga
muntah sebanyak 3x perharinya. Muntah os berisi makanan yang dimakan sebelumnya. Os tidak
merasakan nyeri perut. Os BAB cair awalnya 2x perharinya, masih ada ampas. Warna BAB nya
kuning seperti warna BAB pada umumnya. BAB os tidak ada darah maupun lendir. Bau BAB os
tidak terlalu bau, baunya seperti asam. Nafsu makan os berkurang. Os tidak mengalami nyeri perut
dan perut os tidak kembung. Os BAK normal teratur seperti biasanya dan warna BAK nya normal.
Sebelum BAB cair os tidak mengalami konstipasi.
Enam hari smrs dan lima hari smrs os keluhan sama seperti seminggu smrs, dimana os
masih demam, BAB cair meningkat menjadi 3x perhari dan sudah tidak ada ampasnya. BAB nya
sudah cair. Warna BAB nya kuning dan berbau asam, tetapi tidak terlalu bau. BAB os tidak ada
darah maupun lendir. Perut os tidak kembung. Os masih muntah 3x perharinya. Os masih tampak
rewel.
Tiga hari smrs os masih merasakan demam tidak turun-turun. Turun ketika minum obat
paracetamol saja yang dibeli di warung. Kemudian, jika tidak minum obat os kembali demam. Os
masih BAB cair 3x perharinya. Tidak ada ampas, bewarna kuning dan berbau asam. Os sudah
mulai tampak bibir kering dan ibu os memberikan madu ke bibir os, karena kering sampai
berdarah. Os masih tampak rewel. Os meminta minum terus. Minum os kuat. BAK os warananya
berubah lebih kuning. Perut os tidak kembung. Nafsu makan berkurang.
Satu hari smrs os masih merasakan demam tidak turun-turun. BAB masih perharinya 3x.
tidak ada ampas, bewarna kuning dan berbau asam. Os mengalami penurunan berat badan
sebanyak 2 kg. BAK os masih tampak warna kuning, bebrbeda dari biasanya namun frekuensi
BAK os seperti biasa.
Os datang ke RSUD Koja pukul 14:00 dengan keluhan BAB sebanyak 3 kali dalam sehari.
BAB cair tidak disertai ampas, namun tidak disertai lendir dan darah. ada muntah sebanyak 3 kali
seharinya. Ada demam. Nafsu makan berkurang. Frekuensi BAK os masih seperti biasanya namun
warna BAK os tampak kuning berbeda dari yang lain.

Riwayat penyakit dahulu :


Pasien tidak pernah mengalami seperti ini. Pasien pernah dirawat di rumah sakit tiga bulan yang
lalu dikarenakan batuk dan sesak.

Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama.

Silsilah Keluarga (Family tree)

: Laki-laki : Perempuan : Pasien

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


A. Kehamilan
- Perawatan antenatal : Teratur, kontrol 1 bulan 1 x.
Saat mendekati bulan kelahiran kontrol 1 minggu 1 x
- Penyakit kehamilan : Tidak ada
B. Kelahiran
- Tempat kelahiran : Puskesmas
- Penolong persalinan : Bidan
- Cara persalinan : normal
- Masa gestasi : 39 minggu, cukup bulan
C. Keadaan bayi
- Langsung menangis : Positif
- Berat badan lahir : 3500 gram
- Panjang badan lahir : 48 cm
- Lingkar kepala : tidak diketahui
- Pucat/biru/kuning/kejang : tidak ada
- Nilai APGAR : tidak diketahui
- Kelainan bawaan : tidak ada

Riwayat Nutrisi
 Susu : Asi sejak lahir- 1 tahun 3 bulan
Susu Formula 1 tahun 4 bulan

 Snack : Buah jeruk, papaya, pisang, alpukat


Usia 1 tahun 4 bulan sampai sekarang :
 Makanan padat sama seperti orang tua
 Susu 2-3 gelas / hari
Kesan : Nutrisi baik.

Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama : ± 8 bulan
Psikomotor : Tengkurap : ± 5 bulan
Duduk : ± 6 bulan
Merangkak : ± 7 bulan
Berdiri : ± 8 bulan
Menyebut ”mama” : ± 11 bulan
Kesan : tidak ada gangguan pada tumbuh kembang anak

Riwayat Imunisasi

Bulan
Imunisasi
Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12
Hepatitis B + + +
Polio + + + +
BCG +
DPT + + +
Campak +

Kesan : Imunisasi dasar lengkap

Pemeriksaan Fisis
Tanggal / jam : 7 Mei 2018 pk. 14:30 WIB.

Pemeriksaan umum
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Tanda-tanda vital :
- Suhu : 38,4 oC
- RR : 20 x/menit
- HR : 120 x/menit

Antropometri
- Tinggi badan : 86 cm
- Berat badan : 12 kg
- Lingkar kepala : 50 cm
- Lingkar lengan atas : 15 cm
- Lingkar Dada : 55 cm

Grafik Pertumbuhan WHO


- BB/U : -1 < Zscore < 0
Kesan :

- TB/U : -2 < Zscore < -1


Kesan :

- BB/TB : 0 < Z score < 1


Kesan :

Pemeriksaan sistem
Kepala
 Bentuk dan ukuran : Normocephal
 Rambut dan kulit kepala : rambut bewarna hitam, kulit kepala normal tidak ada alopecia
maupun sikatrik
 Mata : konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, mata cekung (+),
Refleks pupil langsung dan tidak langsung (+)
 Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang
 Hidung : Bentuk normal, sekret (-), tidak ada septum deviasi
 Tenggorokan : Tonsil T1-T1, tenang, tidak hiperemis
 Mulut : Bentukmulut normal, sianosis (-), mukosa mulut kering
 Lidah : warna lidah normal, tidak putih.

Leher
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.

Thorax
 Dinding Toraks : simetris, tidak terdapat retraksi sela iga
 Paru :
o Inspeksi : gerakan kedua lapang paru statis dinamis simetris, tidak ada
pergerakan dada yang tertinggal tidak ada pectus exavatum
maupun carinatum.
o Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing, tidak ada ronki.
o Perkusi : sonor kanan dan kiri seluruh lapang paru
o Palpasi : tidak ada pelebaran sela iga maupun massa
 Jantung :
o Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
o Auskultasi : Bunyi jantung I & II, reguler, murni, murmur (-), gallop (-).
o Palpasi : Iktus kordis pada sela iga ke IV pada garis midklavikularis kiri

Abdomen
 Inspeksi : datar
 Palpasi : supel, turgor kulit normal, nyeri tekan (-).
 Hati : Tidak teraba pembesaran.
 Limpa : Tidak teraba pembesaran.
 Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen.
 Auskultasi : Bising usus meningkat (+).

Extremitas (tungkai atas dan tungkai bawah)


Akral hangat, capillary refill time < 2 detik.
 Tonus : Normotonus.
 Sendi : Dapat digerakkan dengan normal.

- -
- -
- -
- -
Akral Dingin sianosis

Anus dan Rectum : tidak dilakukan atas indikasi


Genitalia : tidak dilakukan atas indikasi
Pemeriksaan neurologis : tidak dilakukan atas indikasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium 07 Mei 2018 pk. 18.00
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 12,4 g/dL 11,5-14,5
Hematokrit 34,8 % 33,0-43,0
Leukosit 9.36 103/uL 4.00-12.00
Trombosit 236 103/uL 163-337
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium (Na) 141 mEq/L 135-147
Kalium (K) 2.85 mEq/L 3,5-5.0
Clorida (Cl) 99 mEq/L 96-108
Gula Darah
GDS 108 mg/dL <140

Ringkasan
Seorang anak laki-laki datang dengan keluhan BAB cair sebanyak 3 kali seharinya
seminggu smrs, tidak ada ampas. BAB bewarna kuning, berbau asam. BAB tidk ada lendir maupun
darah. Pasien disertai demam seminggu smrs. Demam sepanjang hari, turun ketika minum obat
paracetamol saja. Pasien ada muntah, seharinya sebanyak 3 kali. Isi muntahan berupa makanan
yang dimakan. Pasien rewel dan bibir pasien kering. Pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum
anak tampak lemas, agak rewel mata cekung, air mata masih ada, turgor kulit kembali cepat dan
berat badan mengalami penurunan. Pemeriksaan tanda-tanda vital yang dilakukan antara lain:
suhu 38,4oC, Frekuensi Nadi 120 x/ menit, Frekuensi nafas 20x/ menit. Pada pemeriksaan
laboratorium di dapatkan Hb 12,4 g/dL, Ht 34,8%, Leukosit 9,36 103/ uL, Trombosit 236 103/uL.
Pemeriksaan elektrolit yang dilakukan didapatkan hasil: Natrium 141 mEq/L, Kalium 2,85 mEq/L,
Clorida 99 mEq/dL.
Diagnosa Banding
1. Diare cair akut ec infeksi bakterial dengan dehidrasi ringan-sedang
2. Diare cair akut ec infeksi bacterial dengan dehidrasi berat
3. Gastroenteritis akuta e.c virus
4. Demam Tipoid

Anjuran Pemeriksaan Penunjang


 Pemeriksaan analisis tinja rutin
 Kultur tinja

Diagnosa Kerja
Diare cair akut dengan dehidrasi derajat ringan-sedang

Penatalaksanaan
 Medika mentosa
a. IVFD Kaen 3B + 10 mEq KCl/12 jam
b. Zinc 20mg/5ml 1 x 1 cth
c. Ibuprofen 100mg/5ml 3x ½ cth
d. Ceftriaxone 1x600 mg iv

 Non – medika mentosa


Edukasi kepada ibunya berupa :
1. Tetap memberikan cairan rumah tangga untuk rehidrasi oral kepada anak selama diare
seperti air matang, teh, air tajin, kuah sayur, atau sirup.
2. Pemberian zinc harus dilanjutkan hingga 10 hari walaupun diare anak telah berhenti.
3. Memberi ASI kepada anak paling tidak sampai usia anak 2 tahun.
4. Mencuci botol susu anak dengan disterilisasi, caranya sebagai berikut. Cuci botol susu
dengan air mengalir dan sabun, kemudian rebus air hingga mendidih. Celupkan botol yang
telah dicuci kedalam air mendidih dan didihkan botol susu selama minimal 5 menit.
5. Jangan berhenti memberi makan anak saat anak sedang diare. Berikan makanan dengan
pola makan rendah serat dengan pemberian porsi kecil tapi sering paling tidak 6 kali per
hari dan memastikan pemasukan makanan pada anak selama proses penyembuhan cukup
untuk mengoreksi kurang gizi.
6. Menyarankan kepada ibu untuk tidak menggunakan air PAM yang diendapkan untuk
memasak makanan. Gunakan sumber air matang dan bersih.
7. Membudayakan kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sehabis BAB atau
sehabis menyeboki anak, sebelum menyiapkan makanan dan menyuapi anak.
8. Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga dan
menghentikan kebiasaan anak BAB di lantai jamban, serta membuang tinja anak dengan
benar.
9. Memberikan informasi kapan ibu harus kembali membawa anak segera ke dokter, yaitu
jika demam, tinja berdarah, diare berulang dan frekuensi diare semakin sering, makan
minum hanya sedikit, sangat haus, dan belum membaik dalam 3 hari.

Prognosis
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungsionam : Ad bonam
Ad sanationam : Ad bonam
Hasil Follow Up Pasien
Hari 2 (18 Mei 2018)
S : BAB mulai berkurang 1 kali seharinya. BAB sudah ada ampas. Konsisten BAB nya sudah
lunak. Pasien sudah tidak demam. Pasien sudah tidak muntah dan mual. Nafsu makan
pasien sudah membaik. Pasien sudah tidak rewel dan bibir pasien sudah lembab. Warna
BAK pasien tidak kuning lagi.
O : KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 128 x/ menit
RR : 28x menit
S : 37,0 oC
PF:
Kepala : Normocephali
Mata : CA -/-, SI -/-. Cekung -/-
Hidung : Sekret (-), Septum deviasi (-)
Mulut : Mukosa basah, sianosis (-), lidah kotor (-)
Leher : KGB tidak teraba membesar.
Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor/Pulmo : BJ I/II Reguler murni, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : BU (+), Supel (+), turgor kembali cepat
Extremitas : Akral hangat, CRT<2’’, edema (-)

A : Diare Akut tanpa dehidrasi


P :- Aff infus
- Cefadoxine

Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 08 Mei 2018 Jam 09:19

Feses Rutin
Makroskopis
Warna Coklat Kuning coklat
Konstintensi Lembek Agak lunak
Lendir (-) Negatif (-) Negatif
Darah (-) Negatif (-) Negatif
Mikroskopis
Leukosit 1-2/ LPB 0-2
Eritrosit 0-1/ LPB 0-1
Epitel +1 /LPB 0-4
Lemak (-) Negatif (-) Negatif
Serat tumbuhan (+) Positif (+) Positif
Amoeba (-) Negatif (-) Negatif
Jamur (-) Negatif (-) Negatif
Telur cacing (-) Negatif (-) Ngeatif
Tinjauan Pustaka
Definisi
Menurut IDAI 2010 diare akut adalah BAB pada byi atau anak lebih dari 3 kali perhari,
disrtai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu.1 sedangkan menurut WHO diare cair akut adalah suatu
keadaan dimana diare lebih dari 3 kali sehari yang berlangsung kurang dari 14 hari dan tidak
mengandung darah.2 Menurut Nelson diare didefenisikan sebagai volume BAB cair yang sangat
banyak dalam sehari (10ml feses/ kgBB/ hari).3
Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi BAB nya lebih dari 3-4 kali perhari. keadaan
inti tidak dapat disebut diare dan bersifat fisiologis selama berat badan bayi meningkat normal.
Sehingga untuk bayi yang minum ASI secara ekslusif defines diare adalah meningkatnya frekuensi
BAB atau konsistennya menjadi cair yang menurut ibunya abnormal.kadang-kadang pada anak-
anak yang BAB kurang dari 3 kali, tetapi konsistensinya cair ini sudah bisa disebut diare.1

Epidemiologi
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di
Indonesia dan meruoakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak,
terutama usia di bawah 5 tahun. Di dunia, sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahunnya, karena
diare dan sebagian besar kejadian tersebut terjadi di negara berkembang. Sebagai gambaran 17%
kematian anak di dunia disebabkan oleh diare, sedangkan di Indonesia yang terbanyak yaitu 42%
dibandingkan pneumonia 24 % untuk golongan 1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2 %
disbanding pneumonia 15,5%.1

Cara Penularan dan Faktor Risiko


Cara penularan diare pada umumnya melalu cara fecal oral yaitu melalui makanan atau
minuman yang tercemar oleh enteropatogen atau kontak langsung tangan dengan penderita atau
barang-barang yang telah tercampur tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat. (melelaui
4F= fingers, flies, fluid, field)1
Faktor resiko yang dapat meningkatkan penularan enteropatogen antara lain: tidak
memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bulan pertama kehidupan bay, tidak memadainya
penyediaan air bersih, pencemaran air oleh tinja., kurangnya sarana kebersihan, kebersihan
lingkungan, cara penyimpanan dan penyediaan makanan yang tidak higienis, cara penyapihan bayi
yang tidak baik (terlalu cepat disapih, teralalu cepat diberi susu boto, dan terlalu cepat diberi
makanan padat).1
1. Faktor umur
Sebagian besar episode diare terjadi pada umur 2 tahun pertama kehidupan. Insiden
tertinggi terjadi pada keolmpok umur 6-11 bulan pada saat diberikan makanan pendamping
ASI. Pola ini menggambarkan kombinasi efek penurunan kadar antibody ibu, kurangnya
kekebalan aktif bayi, pengenalan makanan yang mungkin terkontaminasi tinja dan kontak
langsung dengan tinja manusia atau binatang pada saat bayi merangkak. Kebanyakan
enteropatogen merangsang paling tidak sebagian kekebalan melawan infeksi atau penyakit
yang berulang, yang membantu menjelaskan mennurunnya insiden penyakit pada anak
yang lebih besar dan pada orang dewasa.1
2. Infeksi asimtomatik
Sebagian besar infeksi usus bersifat asimtomatik dan proposi asimtomatik ini meningkat
setelah umur 2 tahun dikarenakan pembentukan imunitas aktif. Pada infeksi asimtomatik
yang mungkin berlangsung beberapa hari atau minggu, tinja penderita mengandung virus,
bakteri atau kista protozoa yang infeksius. 1
3. Faktor musim
Pada daerah subtropik, diare dikarenakan bakteri pada musim panas dan diare dikarenakan
rotavirus pada musim dingin. Pada daerah tropic diare dikarenakan rotavirus pada musim
kemarau dan diaere dikarenakan bakteri pada musim hujan.1

Tatalaksan
Penatalaksaan diare akut sebaiknya didasarkan pada departemen kesehatan dengan
merujuk pada panduan WHO didukung oleh IDAI yang menetapkan strategi 5 pilar
penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare pada anak baik yang dirawat dirumah ataupun di
rumah sakit yang dikenal dengan program LINTAS DIARE (Lima Langkah Menuntaskan Diare),
yang terdiri atas:1,2
1. Rehidrasi
Rehidrasi dengan oralit dan cairan resusitasi sesuai derajat dehidrasi. Beri cairan rumah tangga
sebagai tambahan seperti kuah sayur, air tajin, air matang, dll.
2. Pemberian zinc selama 10 hari berturut-turut
Beri zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti. Dapat diberikan dengan cara
dikunyah atau dilarutkan dalam satu sendok air matang atau ASI. Umur < 6 bulan diberi 10
mg (1/2 tablet) per hari. Umur > 6 bulan diberi 20 mg (1 tablet) per hari.
3. ASI dan makanan tetap diteruskan, untuk mencegah kurang gizi
Selama diare pemberian ASI tidak boleh dikurangi atau dihentikan. Beri makan sesuai umur
anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat. Beri makan rendah serat, frekuensi lebih
sering dari biasanya dengan porsi kecil (setiap 3-4 jam).
4. Antibiotik selektif sesuai indikasi
5. Edukasi kepada orang tua atau pengasuh untuk membawa anak kembali ke petugas kesehatan
bila: berak cair lebih sering, muntah berulang, sangat haus, makan dan minum sangat sedikit,
timbul demam, berak berdarah, dan tidak membaik dalam 3 hari. Serta edukasi untuk
pencegahan faktor resiko diare sebagaimana yang diterangkan berikut ini.

Tabel 2. Antibiotik pada diare.1


Penyebab Antibiotik Pilihan Alternatif
Kolera Tetrasiklin Eritromisin
12,5 mg/kgBB 12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari
Shigella Ciprofloxacin Ceftriaxone
15 mg/kgBB 50-100 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari 1x sehari IM selama 2-5 hari
Amebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
Tatalaksana Menurut Derajat Dehidrasi
Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan kriteria berikut:
1. Tanpa dehidrasi (kejolangan cairan <5% berat badan)
a. Keadaan umum baik, sadar
b. Ubun-ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air mata ada, mukosa mulut dan
bibir basah
c. Turgor kulit abdomen baik, bising usus normal
d. Akral hangat
2. Dehidrasi ringan sedang/berat (kehilangan cairan 5-10 % berat badan)
a. Apabila didaptkan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan
b. Keadaan umum gelisah atau cengen
c. Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang, mukosa
mulut dan bibir sedikit kering
d. Turgor kurang, akral hangat
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% berat badan)
a. Keadaan umum lemah, letargi, atau koma
b. Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa mulur dan
bibir sangat kering
c. Turgor sangat kurang dan akral dingin
d. Pasien harus dirawat inap
Pada pasien tanpa dehidrasi cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan oralit baru
diberikan 5-10 mL/kg BB setiap diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur <1 tahun sebanyak
50-100 mL, umur 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL. dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai
kemauan anak. ASI harus terus diberikan. Pasien dapat dirawat dirumah, kecuali apabi;a terdapat
komplikasi lain (tidak minum, muntah terus menerus, diare frekuen dan profus)
Pada pasien dehidrasi ringan sedang cairan rehidrasi oral diberikan sebanyak 75 mL/kgBB
dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5-10 mL/ kgBB
setiap diare cair. Rehidrasi parentral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberikan
minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau melalui pipa nasograstik.
Cairan intravena diberikan dengan ringer laktat atau KaRn 3B atau NaCl dengan jumlah cairan
dihitung berdasarakan berat badan. Status hidrasi dievluasi secara berkala. Berat badan 3-10 kg:
200 mL/ kgBB/ hari, berat badan 10-15 kg 175 mL/kgBB/hari, berat badan >15 kg 135
mL/kgBB/hari. Pasien dipantau dipuskesmas/ rumah sakit selam proses rehidrasi sambal memberi
edukasi rehidrasi kepada orang tua.
Pada pasien dehidras berat diberikan cairan rehidrasi parentral dengan ringer laktat atau
ringer asetat 100 mL/kgBB dengan cara pemeberian, umur kurang dari 12 bulan 30 mL/kg BB
dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70 mL/kgBB dalam 5 jam berikutnya, umur di atas 12 bulan 30
mL/kgBB dalam ½ jam pertama dilanjutkan 70 mL/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya. Masukkan
cairan peroral diberikan bila pasien sudah may dan dapat minum, dimulai dengan 5 mL/kgBB
selama proses rehidrasi.

Koreksi Gangguan Keseimbangan Asam basa dan Elektrolit


Hipernatremi (NA >155 mEq/L) koreksi penurunan Na dilakukan secara bertahap dengan
pemberian cairan dekstrose 5% ½ salin. Penurunan kadar Na tidak boleh lebih dari 10 mEq perhari
dikarenakan bisa menyebabkan edema otak.4
Hiponatremi (Na < 130 mEq/L) kadar natrium diperiksa ulang seteah rehidrasi selesai,
apabila masih dijumpai hiponatremi dilakukan koresks sebagai berikut : 125- Kadar Na serum x
0,6 x berat badan , diberikan dalam 24 jam.4
Hiperkalemi (K>5 mEq/L) koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas
sebanyak 10% sebanyak 0.5-1 ml/ kgBB i.v secara perlahan-lahan 5-10 menit, sambal dimonitor
irama jantung dengan EKG.4
Hipokalemi (K<3,5 mEq/L) koresi dilakukan menurut kadar Kaliym. Nila kadar K 2,5-3,5
mEq/L, berikan KCl 75 mEq/kgBB peroral perhari dibagi 3 dosis. Bila kadar K<2,5 mEq/L berikan
KCl melalui drip intravena dengan dosis 3,5 – kadar K terukur x BB x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam
pertama, lalu 3,5 – kadar K terukurx BB 9kg)x 0,4 +1/6 x 2 mEq x BB dalam 20 jam berikutnya.4
Daftar Pustaka

1. IDAI. Buku ajar gastroenterologi-hepatologi. Jilid I. Jakarta: UKK-Gastroenterologi-


Hepatologi IDAI. 2010. h. 87-118.
2. WHO. Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. 2009. h. 131-53.
3. Nelson: ilmu kesehatan anak esensial. Edisi ke-6. Jakarta: EGC. 2014. 456-60.
4. IDAI. Pedoman pelayanan Medis. Jakarta: UKK IDAI. 2009. H. 59-60

Вам также может понравиться

  • Cover
    Cover
    Документ4 страницы
    Cover
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Wulan Hasil
    Wulan Hasil
    Документ7 страниц
    Wulan Hasil
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Wulan Univariat
    Wulan Univariat
    Документ5 страниц
    Wulan Univariat
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Kuisioner Penelitian
    Kuisioner Penelitian
    Документ1 страница
    Kuisioner Penelitian
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ14 страниц
    Bab I Pendahuluan
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • QQW
    QQW
    Документ4 страницы
    QQW
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • QQW
    QQW
    Документ4 страницы
    QQW
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Surat Ke Dir Yankes RI-Revisi Protokol Tatalaksana COVID-19 5OP 2021
    Surat Ke Dir Yankes RI-Revisi Protokol Tatalaksana COVID-19 5OP 2021
    Документ50 страниц
    Surat Ke Dir Yankes RI-Revisi Protokol Tatalaksana COVID-19 5OP 2021
    Fransisca Dhani Kurniasih
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Family Folder
    Family Folder
    Документ32 страницы
    Family Folder
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Документ28 страниц
    Luka Bakar
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • 632 - Bab Ii
    632 - Bab Ii
    Документ18 страниц
    632 - Bab Ii
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • FF Jessica Oswari Fix
    FF Jessica Oswari Fix
    Документ33 страницы
    FF Jessica Oswari Fix
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Minipro IMS Jessica Oswari
    Minipro IMS Jessica Oswari
    Документ28 страниц
    Minipro IMS Jessica Oswari
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Ab CND
    Ab CND
    Документ22 страницы
    Ab CND
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Kebijakan Vaksinasi Dosis 3 SDMK 14 Juli 2021
    Kebijakan Vaksinasi Dosis 3 SDMK 14 Juli 2021
    Документ29 страниц
    Kebijakan Vaksinasi Dosis 3 SDMK 14 Juli 2021
    Vie Novita
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Case PPOK Dian - Retti
    Case PPOK Dian - Retti
    Документ38 страниц
    Case PPOK Dian - Retti
    Dian Destriyanah
    100% (1)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Referat Hipertensi
    Referat Hipertensi
    Документ26 страниц
    Referat Hipertensi
    Mardiansyah Dicka
    75% (8)
  • Laporan Kasus THT Jessica Oswari
    Laporan Kasus THT Jessica Oswari
    Документ76 страниц
    Laporan Kasus THT Jessica Oswari
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • N L
    N L
    Документ52 страницы
    N L
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • AHhallo Nama Aku
    AHhallo Nama Aku
    Документ1 страница
    AHhallo Nama Aku
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Ab CND
    Ab CND
    Документ22 страницы
    Ab CND
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • As Dds
    As Dds
    Документ60 страниц
    As Dds
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Ab CND
    Ab CND
    Документ22 страницы
    Ab CND
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Makalah Sken 3 Jes
    Makalah Sken 3 Jes
    Документ26 страниц
    Makalah Sken 3 Jes
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Bronkiektasis
    Bronkiektasis
    Документ22 страницы
    Bronkiektasis
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus: Oleh
    Laporan Kasus: Oleh
    Документ38 страниц
    Laporan Kasus: Oleh
    JessicaOswari
    Оценок пока нет
  • Hhallo Nama Aku
    Hhallo Nama Aku
    Документ1 страница
    Hhallo Nama Aku
    JessicaOswari
    Оценок пока нет