Вы находитесь на странице: 1из 14

MAKALAH KEAMANAN JARINGAN

OLEH : KELOMPOK 8
Kurniawati (1755201096)
Sindy Harry Falisha (1755201101)
Rony Gusriyadi Parapat (1755201075)
Yuzar Luthfi Alfikri (1755201117)
Giovani Putra Yudana (1755201150)

Prodi Teknik Informatika


Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Lancang Kuning
2019

i
KEAMANAN KOMPUTER DAN JARINGAN
HUKUM KEAMANAN DAN UU ITE

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Makalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Hukum Keamanan Komputer 2
2.2 Undang-undang ITE beserta kasusnya 3
2.3 Sembilan peratuan Pemerintah & Lembaga Yang Baru Untuk UU ITE 5
BAB III PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadiran Allah SWT yang selalu


melimpahkan kesehatan dan kesempatan, sehingga penulisan Makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan, maupun dari segi kata-kata yang di
sampaikan maupun dari segi penulisan dan oleh sebab itu selaku penulis
makalah ini, memohon kritik dan saran yang membangun agar di penulisan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Pekanbaru, 14 Maret 2019

2
Penulis

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Negara kita terkenal dengan Undang-Undang yang berlaku untuk


semua masyarakat Indonesia yang melakukan pelanggaran baik itu
pemerintahan ataupun masyarakat umum. Untuk dunia informasi teknologi
dan elektronik dikenal dengan UU ITE. Undang-Undang ITE ini sendiri dibuat
berdasarkan keputusan anggota dewan pada tahun 2008. Keputusan ini
dibuat berdasarkan musyawarah mufakat untuk melakukan hukuman bagi
para pelanggar terutama di bidang informasi teknologi elektronik.
Untuk dunia maya atau lebih dikenal dengan cyber sudah semakin
kita kenal dekat dengan kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat
Indonesia. Contoh yang paling gampang adalah situs jejaring sosial yang
saat ini ratingnya sangat bagus dalam dunia pertemanan yaitu Facebook. Di
dunia facebook itu sendiri sering terjadi pelanggaran yang disalahkan oleh
pengguna facebook itu sendiri yang bisa mengakibatkan nyawa seseorang
menghilang. Untuk pengguna facebook sendiri dibuat UU ITE No 11 Tahun
2008, ada tiga ancaman yang dibawa UU ITE yang berpotensi menimpa
facebook di Indonesia yaitu ancaman pelanggaran kesusilaan [Pasal 27 ayat
(1)], penghinaan/pencemaran nama baik [Pasal 27 ayat (3)]dan penyebaran
kebencian berdasarkan suku,agama dan ras (SARA) diatur oleh [Pasal 28
ayat (2)]. Dari undang-undang ITE ini bisa dilihat kalau dunia maya itu tidak
sebaik yang kita kira,kalau kita memakai jejaring sosial ini dengan semena-
mena tidak menutup kemungkinan kita bisa dijerat oleh UU ITE dengan pasal
-pasal yang ada.

1.2 (www.google.com, 2013) (www.google.com, 2013)Tujuan Makalah


Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk lebih mengetahui tentang pelanggaran ITE yang terjadi di dunia maya
sekarang ini dan hukuman beserta Undang-Undang yang diberikan.

2. Untuk lebih memahami dan mengetahui tentang keamanan komputer yang


kita pelajari sehingga bisa diterapkan dikehidupan sehari-hari dalam
menggunakan komputer atau laptop.

3. Sedangkan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat
memenuhi nilai UAS pada mata kuliah Aplikasi Komputer III pada jurusan
Administrasi Perkantoran di LP3I Jakarta Kampus Cileungsi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hukum Keamanan Komputer

Bagaimanakah kita mensikapi sistem keamanan dari komputer kita,


berikut ini adalah 10 panduan dasar keamanan komputer untuk kita
jadikan sebagai pegangan

a. Bila kita akan menjalankan sebuah program pada komputer kita, pastikan
berasal dari sumber yang jelas dan setup keamanan komputer yang
sesuai. Tidak ada yang bisa menduga bahwa dalam sebuah program
ternyata ada program lain yang bekerja, dan bila hal ini terjadi maknanya
komputer kita sudah bukan milik kita lagi sepenuhnya.

b. Demikian juga bila ternyata sistem operasi dari komputer kita sudah
tersusupi, maka hakekatnya komputer kita sudah bukan milik kita lagi
sepenuhnya.

c. Apalagi bila secara fisik, komputer kita bisa diakses oleh orang lain yang
bukan haknya.

d. Demikian juga bila ternyata website yang kita kontral ternyata ada
program lain yg berjalan, maka hakekatnya website tersebut sudah bukan
milik kita lagi sepenuhnya.

e. Berusahalah untuk melindungi setiap property digital dengan password


yang kuat.

f. Admin adalah posisi yang sangat penting dalam sebuah sistem dan
jaringan komputer, pastikan admin sistem anda adalah yang benar-benar
anda percayai dengan kepribdadian yang baik.

g. Data yang terenkripsi hanya benar-benar aman bila kunci dekripsinya tidak

2
ditemukan, maka pastikan sistem penyimpanan file dekripsinya benar-
benar aman dan upaya pelacakan datanya.

h. Lakukanlah updating data basis malware secara rutin, tidak ada gunanya
menggunakan anti virus tapi tidak pernah melakukan update.

i. Setiap komunikasi yang mengharuskan kita mengirimkan data tertentu


harus dipastikan kepentingan dan validitasnya. Memperlakukan setiap
lawan komunikasi di dunia maya sebagai orang asing adalah langkah yang
bijak.

j. Tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga tidak ada teknologi dan
aplikasi yang sempurna untuk melindungi keamanan sistem komputer kita.

2.2 UU ITE Beserta Kasus-Kasusnya

Pasal 1 UU ITE mencantumkan diantaranya definisi Informasi Elektronik.


Berikut kutipannya :
”Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto,
electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram,
teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol,
atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya.”
Dari definisi Informasi Elektronik di atas memuat 3 makna:
a. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik
b. Informasi Elektronik memiliki wujud diantaranya tulisan, suara,
gambar.
c. Informasi Elektronik memiliki arti atau dapat dipahami.
Jadi, informasi elektronik adalah data elektronik yang memiliki wujud
dan arti. Informasi Elektronik yang tersimpan di dalam media penyimpanan
bersifat tersembunyi.Informasi Elektronik dapat dikenali dan dibuktikan
keberadaannya dari wujud dan arti dari Informasi Elektronik. (politik
kompasiana, 2010).
Berikut ini adalah pasal-pasalnya :

1. Pasal 27 Ayat 1 s/d 4


Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak mendistribusikan dan/atau

3
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan, perjudian, penghinaan dan atau pencemaran nama baik,
pemerasan dan/atau pengancaman.
Contoh : penghinaan foto presiden, oleh orang bandung Menggunakan
facebook. Kemudian Postingan wanita itu kemudian dicapture dan diunggah
oleh akun Instagram @lambe_turah.
2. Pasal 45 Ayat 1 (ancaman) :
Pidana penjaramak. 6 th dan/atau denda mak. Rp. 1 M.
3. Pasal 28 Ayat 1 & 2
Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak menyebarkan berita bohong &
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik & informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu dan / atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas SARA.
Contoh : fitnah pki yang di tujukan kepada presiden jokowi
4. Pasal 45 Ayat 2 (ancaman) :
Pidana penjara mak. 6 th dan / ataudendamak. Rp. 1 M.

5. Pasal 29
Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak mengirimkan informasi
elektronik dan / atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan
atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.
Contoh : ancaman pembunuhan dan penculikan yang di tunjukan kepada
abraham samad ( ketua kpk)
Pasal 45 Ayat 3 (ancaman) :
Pidana penjara mak. 12 th dan / ataudendamak. Rp. 2 M

6. Pasal 30 Ayat 1 s/d 3


Setiap orang dengan sengaja &t anpa hak atau melawan hukum
mengakses komputer dan / atau sistem elektronik milik orang lain dengan
cara apapun, dengan tujuan untuk memperoleh informasi elektronik dan /
atau dokumen elektronik dengan cara apapun dengan melanggar,
menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.
Contoh : website telkomsel di blok oleh hacker
Pasal 46 Ayat 1 s/d 3 (ancaman) :
Pidana penjara mak. 6 s/d 8 th dan / atau denda mak. Rp. 600 s/d 800
Juta

7. Pasal 31 Ayat 1 s/d 3


Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak / melawan hukum

4
melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan /
atau dokumen elektronik dalam suatu komputer dan / atau sistem
elektronik tertentu milik orang lain, baik yg tdk menyebabkan / adanya
perubahan, kenghilangan, dan / atau penghentian informasi elektronik dan
/ atau dokumen elektronik yg sedang ditransmisikan.
Terkecuali intersepsi dilakukan dlm rangka penegakan hukum atas
permintaan kepolisian, kejaksaan, dan / atau institusi penegak hukum
lainnya yg ditetapkan berdasarkan UU
Contoh : penyadapan telepon oleh pihak amerika yang di tujukan kepada
mantan presiden susilo bambang yudhoyono
Pasal 47 Ayat 1 s/d 3 (ancaman) :
Pidana penjara mak. 10 th dan / atau denda mak. Rp. 800 Juta

8. Pasal 32 Ayat 1 s/d 3 (Lanjutan)


Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak atau melawan hukum
dengan cara apapun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan
transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan
suatu informasi elektronik dan / atau dokumen elektronik milik orang lain
atau milik publik yang mengakibatkan terbukanya suatu informasi
elektronik dan / atau dokumen elektronik yg bersifat rahasia menjadi dpt
diakses oleh publik dgn keutuhan data yang tidak sebagaimana mestinya,
& memindahkan atau mentransfer informasi elektronik dan / atau
dokumen elektronik kepada sistem elektronik orang lain yang berhak.
Contoh : pemotongan vidio yang berisikan kata yang di pakai pada vidio
pidato ahok yang di lakukan oleh buni yani.

9. Pasal 33
Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak atau melawan hukum melakukan
tindakan apapun yang berakibat terganggunya sistem elektronik dan / atau
mengakibatkan sistem elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana
mestinya.
Contoh : pengiriman spam ke server data kepolisian
Pasal 49 (ancaman) :
Pidana penjara mak. 10 th dan / atau denda mak. Rp. 10 M

10. Pasal 34 Ayat 1 s/d 2


Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak atau melawan hukum
memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan, atau memiliki : H/W & S/W komputer yang
dirancang atau secara khusus dikembangkan & sandi lewat komputer,
kodeakses, atau hal yg sejenis dengan itu yang ditujukan agar sistem
elektronik menjadi dapat diakses dengan tujuan memfasilitasi perbuatan
sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 s/d Pasal 33.
Contoh : keylogger yang di install di komputer oranglain

5
Terkecuali melakukan kegiatan penelitian, pengujian sistem elektronik,
untuk perlindungan sistem elektronik itu sendiri secara sah & tidak melawan
hukum
Pasal 50 (ancaman) :
Pidana penjara mak. 10 th dan / atau denda mak. Rp. 10 M

11. Pasal 35
Setiap orang dengan sengaja & tanpa hak atau melawan hukum melakukan
manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan informasi
elektronik dan / atau dokumen elektronik dengan tujuan agar informasi
elektronik dan / atau dokumen elektronik tersebut dianggap seolah-olah
data yang otentik.
Contoh : berita di facebook tentang penjualan organ tubun manusia yang
mengakibatkan ketakutan masyarakat
(ancaman) :
Pidana penjara mak. 12 th dan/atau denda mak. Rp. 12 M

2.3 Sembilan Peraturan Pemerintah & Lembaga Yang Baru Untuk UU ITE

UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik


(ITE) yang telah disahkan pada bulan April 2008, pelasanaannya masih
menunggu penerbitan 9 Peraturan Pemerintah dan pembentukan 2 (dua)
lembaga yang baru yakni Lembaga Sertifikasi Keandalan dan
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik. Peraturan Pemerintah tersebut terdiri
dari :

a. Lembaga sertifikasi keandalan


b. Tanda tangan elektronik
c. Penyelenggaraan sertifikasi elektronik
d. Penyelenggaraan sistem elektronik
e. Penyelenggaraan transaksi elektronik
f. Penyelenggara agen elektronik
g. Pengelolaan nama domain
h. Tatacara intersepsi
i. Peran pemerintah

Selama proses pembentukan Peraturan Pemerintah untuk UU ITE,


Pemerintah perlu secara intensif mendengarkan berbagai masukan dari
masyarakat agar Peraturan Pemerintah tersebut dapat diterapkan
dengan efektif dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Demikian pula, pelaksanaan UU ITE turut memperhatikan kesiapan
masyarakat, karena UU ITE merupakan payung hukum di Indonesia

6
untuk pertama kali dalam bidang Teknologi Informasi dan Transaksi
Elektronik. Oleh karena itu, Departemen Komunikasi dan Informatika
(Depkominfo) dan Instansi yang terkait perlu intensif melakukan
berbagai upaya, diantaranya Sosialisasi UU ITE pada masyarakat
termasuk kalangan kampus, peningkatan pengetahuan aparat penegak
hukum tentang UU ITE dan berbagai aspek dalam Hukum Telematika.
Dua lembaga yaitu Lembaga Sertifikasi Keandalan dan
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik masing-masing diharapkan dapat
berfungsi sebagai berikut:
1. Lembaga Sertifikasi Keandalan melakukan fungsi administratif yang
mencakup registrasi, otentikasi fisik terhadap pelaku usaha, pembuatan
dan pengelolaan sertifikat keandalan, dan membuat daftar sertifikat
yang dibekukan. Setiap pelaku usaha yang akan melakukan transaksi
elektronik dapat memiliki Sertifikat Keandalan yang diterbitkan oleh
Lembaga Sertifikasi Keandalan dengan cara mendaftarkan diri. Lembaga
Sertifikasi Keandalan akan melakukan pendataan dan penilaian
menyangkut identitas pelaku usaha, syarat-syarat kontrak dari produk
yang ditawarkan, dan karakteristik produk. Jika pelaku usaha lulus
dalam uji sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan maka akan
memperoleh pengesahan berupa logo trustmark pada homepage pelaku
usaha yang menunjukkan bahwa pelaku usaha tersebut layak untuk
melakukan usahanya setelah diaudit oleh Lembaga Sertifikasi
Keandalan.

2. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik melaksanakan fungsi administratif


mancakup registrasi, otentikasi fisik terhadap pemohon, pembuatan dan
pengelolaan kunci publik maupun kunci privat, pengelolaan sertifikat
elektronik dan daftar sertifikat yang dibekukan. Setiap pihak yang akan
melakukan transaksi elektronik perlu memenuhi persyaratan minimum
dalam UU ITE, singkat kata, memerlukan tanda tangan elektronik dalam
melakukan transaksi elektronik. Tanda tangan elektronik ini akan lebih
aman jika terdapat pihak ketiga selain para pihak yang bertransaksi.
Pihak ketiga tersebut adalah Penyelenggara Sertifikasi Elektronik
dengan fungsi utama adalah menerbitkan Sertifikat Elektronik yang
memuat data pembuatan tanda tangan elektronik yang dikenal dengan
‘kunci publik’ dan ‘kunci privat’. Pelaku usaha yang ingin mendapatkan
Sertifikat Elektronik untuk mendukung penggunaan tanda tangan
elektronik dalam melakukan transaksi elektronik dapat mengajukan
permohonan kepada Penyelenggara Sertifikasi Elektronik. Lalu,
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik akan melakukan pendataan dan
penilaian meliputi identitas pemohon, otentikasi fisik dari pemohon, dan
syarat lainnya. Setelah dinilai dan tidak ada masalah, dilanjutkan dengan
penerbitan Kunci Publik, Kunci Privat, dan Sertifikat Elektronik. Dengan
Sertifikat Elektronik yang dimiliki oleh para pihak yang bertransaksi

7
secara elektronik akan memberikan rasa aman dan meningkatkan
kepercayaan para pihak yang bertransaksi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasal 1 UU ITE mencantumkan diantaranya definisi Informasi Elektronik.


Berikut kutipannya : ”Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data
elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic

8
mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode
Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.” Maka dalam
menggunakan teknologi informatika, harus sesuai dengan ketetapan
peraturan perundang-undangan. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja
ataupun tidak sengaja, akan mendapatkan sanksi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Dengan adanya UU ITE maka akan memperaman setiap kegiatan
yang dilakukan secara online dan melindungi hak dari tandatangan Elektronik
yang dimiliki oleh seluruh pengguna.

3.2 Saran
Pemanfaatan yang didapatkan dari penggunaan ITE, seharusnya dapat
digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bukannya
memanfaatkannya dalam pelanggaran hukum dan merugikan orang banyak.
Walaupun kegiatan tersebut sudah mendapat perhatian yang lebih dari pihak
pemerintah dan penegak hukum, hendaknya sebagai pengguna teknologi
informatika harus menyadari ketetapan-ketetapan hukum tersebut. Sebagai
warga Negara yang baik, marilah bersama-sama memanfaatkan kecerdasan
dalam dunia teknologi informatika dengan sebaik-baiknya. Karena kesadaran
individu sendirilah yang sangat berperan penting dalam penegakan setiap
peraturan yang dibuat. Jika peraturan tersebut ditaati, maka akan sangat
mudah mengatur segala urusan dalam hubungan Internasional. Karena
dengan teknologi informasi era ini, memudahkan setiap orang untuk
mendapatkan informasi secara cepat dimanapun berada.

DAFTAR PUSTAKA

1. Irawan, D. (2017). Makalah Keamanan Komputer UU ITE. Blogspot.Com.

2. www.google.com, a. (2013). Hukum Keamanan Komputer. wordpress.

9
10

Вам также может понравиться