Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat
1) Usia penderita:
a) Anak : 15 – 20 tahun
2) Jenis ganguan jiwa yang pernah diderita: gangguan konsep diri: harga diri rendah,
memandang dirinya tidak sebaik teman-temannya di sekolah.
4) Konflik : penganiayaan
b. Demografi
1) Vital statistik:
2) Agama : Islam
3) Budaya : Jawa
a. Lingkungan fisik
Kualitas udara di Kelurahan Patimuan cukup bersih tidak ada polusi udara, karena
Kelurahan tersebut masih banyak terdapat pohon-pohon rindang. Di Kelurahan Patimuan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari memakai air sumur jadi selama pohon-pohon itu
masih mampu menampung air, ketersediaan air bersih akan terpenuhi.
Jarak antar rumah di Kelurahan Patimuan sangan dekat, hampir tak ada pagar
pembatas untuk tiap-tiap rumah. Kepadatan penduduk di Kelurahan Patimuan sangat padat.
Faktor pengganggu seperti hewan buas ataupun hewan pemangsa tidak ada.
Sebagian besar pendidikan warga masyarakat Kelurahan Patimuan lulusan SD, urutan
yang kedua lulusan SMP dan sisanya lulusan SMA. Untuk yang sekolah sampai sarjana masih
bisa di hitung dengan jari. Sarana pendidikan belum begitu terpenuhi, apalagi terkait sarana
pendidikan jiwa, belum ada. Terkait sarana pendidikan formal terdapat 5 SD di Kelurahan
Patimuan, untuk sekolah SMP ada satu dan SMA juga ada satu.
Petugas keamanan di Kelurahan Patimuan sistemnya digilir. Jadi setiap malam ronda
yang terpusat di pos kamling kemudian keliling Kelurahan, untuk pembagian jadwalnya
diatur oleh penanggung jawab keamanan di Kelurahan tersebut. Setiap malam ada 2 orang
yang bertugas.
Sarana tranportasi yang biasa digunakan adalah sepeda “onthel” dan sebagian kecil
menggunakan motor sebagai alat transportasinya. Tidak jarang orang bepergian ke kota
harus jalan kaki dahulu keluar Kelurahan, setelah itu naik angkot atau kendaraan umum
lainnya. Untuk keamanan transportasi sendiri masih terjaga, selain karena ada jadwal pos
kamling setiap malam, warga Kelurahan Patimuan orangnya lebih bangga dengan barang-
barangnya sendiri. Jadi untuk situasi keamanan lingkungan masih terjaga. Tidak ada
pencurian, perampokan, perkosaan apalagi perkelahian antar warga. Kelurahan Patimuan
walaupun sebagian besar tingkat penghasilan warganya tergolong menengah kebawah,
namun mereka bangga dengan hasil yang halal, untuk pencurian atau perampokan jarang
terjadi.
Keamanan di jalan bisa dipastikan kurang terpenuhi, selain karena jalannya apabila
hujan licin, dan apabila musim kemarau berdebu. Jadi untuk keamanan di jalan kurang
terjaga, masih ada yang terjatuh gara-gara selip ataupun senggolan karena sempitnya gang
masuk di Kelurahan tersebut.
Petugas dijalan raya di dekat Kelurahan Patimuan sudah bekerja seoptimal mungkin.
Kecelakaan juga jarang terjadi, karena polisi yang bertugas di lalu lintas mewajibkan setiap
pengendara sepeda motor memakai helm, dan untuk pengendara mobil wajib memakai
sabuk pengaman. Jadi walaupun di jalan raya ramai dengan kendaraan, kecelakaan bisa di
minimalisir.
Antara Kelurahan Patimuan dengan Kelurahan sebelah dihubungkan dengan
jembatan penyeberangan. Jembatan tersebut terbuat dari bahan bangunan. Jadi untuk
keamanan sudah terpenuhi. Tidak ikut hanyut terbawa sungai, kalaupun itu hujan deras.
Situasi politik di Kelurahan Patimuan juga kurang terlihat. Pemerintah setempat lebih
tertarik membiayai pemenuhan sarana dan prasarana di Kelurahan Patimuan, bukan tertarik
di kesehatannya, lebih-lebih tertarik dengan kesehatan jiwa masyarakat. Jadi pengaruhnya
dengan jiwa masyarakat tidak terdeteksi lebih dini. Banyak orang stress dengan semakin
meningkatnya kebutuhan, tetapi tingkat penghasilan minimal. Yang seperti itu kurang
mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.
Jenis pelayanan kesehatan jiwa yang diberikan adalah belum begitu berpengaruh
dengan masih tingginya tingkat stress warga di Kelurahan Patimuan. Pelayanan yang
biasanya dilakukan adalah memberikan penyuluhan sederhana terkait steres dan
dampaknya jangka panjang. Dampak pelayanan kesehatan bagi kesehatan jiwa masyarakat
bisa diminimalisir untuk kejadian gannguan jiwa, apalagi yang sampai mengamuk ataupun
merusak prasarana Kelurahan. Jadi deteksi dini jiwa msyarakat perlu dioptimalkan lagi oleh
petugas pelayanan kesehatan terutama kita sebagai perawat. Tidak menungga ada kasus,
tetapi kita harus peka dengan kejadian walaupun itu baru stress masyarakat.
Jenis pelayanan umum untuk masyarakat adalah kesehatan ibu dan anak, KB,
imunisasi, pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang sakit umum, seperti flu, batuk,
panas. Untuk penyakit yang serius akan di rujuk di rumah sakit terdekat.
f. Komunikasi
g. Ekonomi
Kondisi ekonomi yang sedang sulit di sebagian keluarga di kelurahan Patimuan, maka
kesejahteraan masyarakatnya masih rendah. Karena kesejahteraaan ekonomi yang rendah,
maka ada sebagian keluarga yang mengalami sedikit gangguan jiwa seperti seringnya marah-
marah pada anak sehingga anak mengalami gangguan konsep diri. Peluang penghasilan
tambahan masyarakat di kelurahan Patimuan ke banyakan warganya adalah petani, namun
karena musim yang sedang mendukung ada juga sebagian warga menggunakan kendaraan
sepeda motornya untuk mengojeg, dan ada ibu-ibu yang berdagang di depan rumahnya.
h. Rekreasi
Sarana rekreasi yang sering digunakan oleh warga yang ada di kelurahan Patimuan
adalah bermain bersama di lapangan bola setiap sore, dan sering berkumpul mengobrol di
lingkungan rumah. Warga yang ada di kelurahan Patimuan biasanya melakukan rekreasi di
lapangan pada sore hari dan banyak yang berkumpul di lingkungan rumah pada saat malam
sehabis magrib.
Dampak rekreasi terhdap kesehatan jiwa masyarakat rekreasi yang ada cukup
memberikan dampak positif pada warga, karena semakin terjalinnya kebersamaan dan rasa
peduli antar warga dan sering berdiskusi untuk mengatasi masalah ekonomi yang sulit
sehinga kondisi emosional sebagian warga yang sering marah dapat di kurangi dengan saling
berdiskusi pada saat berkumpul di lingkungan rumah.
B. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah situasional pada remaja di kelurahan Patimuan berhubungan dengan Gangguan
gambaran diri yang dimanifestasikan dengan Akibat dimarahi dan diperlakukan kasar sama orang
tua.
C. Perencanan
D. Tindakan
Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Rencana Kegiatan Sumber Tempat Waktu
Dx. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Proses 1. Pembentukan kelompok 1. Kader Aula Kelurahan Setiap hari
I tindakan tindakan kelompok kerja kesehatan jiwa di kesehatan Patimuan minggu,
keperawatan keperawatan selama desa dilakukan 2
2. Tokoh
selama 3 1 minggu : kali/ minggu.
2. Pembentukan kelompok masyarakat
minggudiharapkan
Warga Kelurahan pendukung seperti
orangtua di 3. Mahasiswa
Patimuan dapat kelompok pengajian,
Kelurahan
membentuk kelompok diskusi 4. Materi
Patimuan bisa
kelompok kerja kesehatan jiwa. tentang
melakukan
kesehatan jiwa di kesehatan
tindakan koping
desa dan kelompok jiwa
yang efektif.
pendukung .
Setelah dilakukan Pemberdayaan 1. Pembinaan keluarga 1. kader Aula Kelurahan Setiap hari
tindakan dan kemitraan sehat dan anggota kesehatan Patimuan minggu,
keperawatan selama keluarga resiko dilakukan 2
2. tokoh
3 minggu warga gangguan jiwa kali/ 1
masyarakat
kelurahan patimuan membahas kasus terkait minggu
dapat melakukan manajemen stress dan 3. mahasiswa
studi kasus tentang di diskusikan.
masalah yang sering 4. materi
dihadapi 2. Pembinaan kelompok tentang
dan masyarakat melalui kesehatan
kunjungan Perawat jiwa
Puskesmas/Komunitas
3. Kerjasama LP dengan
Dinas Kesehatan
Kabupaten berupa
pengadaan kegiatan
rutin Life Skill Education
dan LS berupa pelatihan
kewirausaan dari Dinas
Perikanan.