Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PUSKESMAS BALLAPARANG
Oleh :
Shavira Tenriwaru
Nur Annisa
Nur Auliana
Retno Emawati
Afifa Nurul Ain
Kesmas C
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr,wb.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Laporan
Perencanaan Dan Evaluasi Kesmas DiPuskesmas Ballaparang” ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu demi kelancaran tugas ini.
Kami menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
tugas ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Demikianlah makalah ini kami buat, Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum wr,wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mewujudkan masyarakat yang berbudaya sehat tentu merupakan salah satu cita-
cita pembangunan nasional yang telah terpatri sejak bangsa ini mendeklarasikan
kemerdekaannya.Negara sudah sepatutnya menjamin setiap sendi-sendi kehidupan
masyarakat tak terkecuali kesehatan setiap orang.
Pengadaan pencatatan serta pendataan suaru penyakit merupakan salah satu tugas
yang menjadi prioritas utama dalam mengetahui status penyakit yang terjadi
dilingkungan tersebut. Puskesmas secara detail juga memiliki fungsi untuk mencatat
bagaimana penyebaran penyakit yang terjadi di suatu wilayah.
Pola pencatatan yang dilakukan oleh tenaga yang berada dalam tata usaha
puskesmas tersebut yang dilakukan setiap tahunnya perlu menjadi perhatian setiap
petugas kesehatan jadi tugas tersebut dilakukan secara keseluruhan.
Dengan adanya tampilan data terkait jumlah penyakit, maka pemerintah dapat
lebih efektif dalam menentukan prioritas permasalahan apa yang detail disertai data-
data yang real mendorong semua oknum kesehatan untuk melakukan evaluasi terkait
kinerja dan kebutuhan apa yang harus segera dipenuhi. Jadi penting adanya untuk
terus melakukan interpretasi data terhadap penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah
tertentu mulai dari catatan harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan, agar control
lebih mudah dilakukan.
B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Demografi Puskesmas Ballaparang
2. Mengetahui penyakit tertinggi tahun 2017-2018 di Puskesmas Ballaparang
3. Program Kesmas yang ada di Puskesmas Ballaparang
4. Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang di Puskesmas Ballaparang
5. Mengidentiikasi masalah dari permasalahan yang ada di Puskesmas
Ballaparag
6. Membuat perencanaan dan mengevaluasi yang akan dilakukan di Puskesmas
Ballaparang
7. Membuat analisi swot
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Ballaparang
Sebagai masukan dalam perencanaan program kesehatan masyarakat agar
dapatmelakukan pemberantasan penyakit secara terarah.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi tentang penyakit yang paling riskan terjadi dan
dampaknya terhadap kesehatan.
1
2
3. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman nyata yang sangat berharga tentang mekanisme
pembuatan program perencanaan untuk puskesmas dan dapat memperkaya
pengetahuan kita akan penyebaran penyakit di daerah tersebut.
4. Bagi Ilmu Pengetahuan
Memberi referensi tambahan bagi pembaca
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
2500
2000
1500
1000
500
Dapat dilihat dari data diatas penderita penyakit ISPA sebanyak 2489
jiwa kemudian Hipertensi 1720 jiwa, Dispepsia 1131 jiwa, Batuk 905,
Faringitis 701 Jiwa, Dermatitis 547, Celphagia 418 jiwa, DM Type II 398
jiwa, Diare 354 jiwa, Abdomin Pain 148 jiwa. Jadi, penyakit dengan
penderita terbanyak adalah penyakit ISPA.
a. Defenisi ISPA
Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus yang menyerang hidung (saluran atas) hingga Alveoli
5
c. Surveilans
Surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan
secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi
penyakit serta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada masyarakat
sehingga dapat dilakukan penanggulangan untuk dapat mengambil
tindakan efektif.
d. Gizi
Ada lima langkah yang harus diperhatikan dalm pengelolaan program
perbaikan gizi pada tingkat Puskesmas yaitu, langkah pertama identifikasi
masalah, langkah kedua analisis masalah, langkah ketiga menentukan
kegiatan perbaikan gizi, langkah keempat melaksanakan program
perbaikan gizi, langkah kelima pemantauan dan evaluasi.
e. Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orng mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Programnya antara lain, penyehatan air, hygiene dan sanitasi
makanan dan minuman, penyehatan tempat pembuangan sampah dan
limbah, penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga,
pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, pengamanan tempat
pengolaan pestisida, pengendalian vektor.
f. Promkes
Peranan puskesmas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan
pengobatan dan rehabilitati saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya
promoti dan preventif. Oleh karena itu promosi kesehetan (promkes)
menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas. Programnya antara lain,
cakupan desa siaga aktif dan cakupan upaya promosi kesehatan lainnya
seperti PHBS bayi (0-6 bulan) mendapat ASI eksklusif, mendorong
terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat, penyuluhan napsa.
Adapun Perencanaan JangkaPanjang di Puskesmas Ballaparang yaitu
Perencanaan jangka panjang Puskesmas Ballaparang mengikut dari renstra
(rencana strategis). Renstra itu pada umumnya mengikut dari Dinas
Kesehatan Kota Makassar yang bereperan sebagai induk dari Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas). Renstra itu sendiri sudah menyangkut permasalahan
apa saja yang ada di puskesmas. Untuk menyusun perencanaan kegiatan
sebelum itu harus mengevaluasi masalah apa yang terjadi pada 2 tahun
terakhir yang kemudian penyusunan kerjanya dilakukan di tahun berikutnya
dan dilaksanakan pada tahun itu juga. Misalanya perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang di 2019 harus mengevaluasi dulu masalah apa yang terjadi
9
Dapat dilihat data di atas penderita penyakit ISPA tahun 2016 berjumlah 1651
jiwa menempati urutan kedua setelah hipertensi. Sedangkan penderita penyakit ISPA
tahun 2017 itu berjumlah 2489 yang menempati urutan pertama itu artinya terjadi
peningkatan penyakit ISPA serta penyakit Dispepsia terjadi peningkatan penderita
yaitu pada tahun 2016 berjumlah 455 jiwa sedangkan tahun 2017 berjumlah 1131.
Adapun tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Ballaparang
salah satunya dengan melakukan penyuluhan melalui kunjungan rumah dengan
sasaran perindividu dan penyuluhan melalui posyandu sasarannya perkelompok.
B. Perencanaan yang akan dilakukan
Adapun beberapa perencanaan yang akan dilakukan di Puskesmas Ballaparang
yaitu advokasi dan penyuluhan yang merupakan kegiatan penting dalam upaya untuk
mendapatkan komitemen politis dan kesadaran dari semua pihak pengambil
keputusan dan seluruh masyarakat dalam upaya pengendalian ISPA.
1. Advokasi
Dapat dilakukan melalui pertemuan dalam rangka mendapatkan komitmen
dari semua pengambil kebijakan.
2. Penyuluhan
10
11
D. Analisis SWOT
Strength : Weakness :
a. Tersedianya tenaga profesional a. Peserta akan mudah bosan
dalam hal pengembangan dengan penyampaian penuluhan.
program perencanaan.
b. Tersedianya dana untuk
program perencanaan.
c. Kerja sama yang baik dengan
puskesmas Ballaparang dan
dengan Dinak Kesehatan Kota
Makassar.
Opportunity : Threat:
a. Beberapa masyarakat lebih a. Tingkat pengetahuan
aktiv terhadap program yang masyarakat yang berbeda-beda
direncanakan. dan cenderung memiliki
b. Adanya dukungan dari tokoh pendidikan yang rendah.
12
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Ballaparang pada awalnya merupakan salah satu pustu di wilayah
kerja Puskesmas Kassi-Kassi, sejak tahun 2014 telah berdiri menjadi
Puskesmas Non Perawatan yang berlokasi di Jalan Nikel III Nomor 1
Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
2. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ballaparang sebanyak 36.149
jiwa (laki-laki 17.352 jiwa atau 48,01 % dan perempuan 18.797 jiwa atau
51,99%) dengan jumlah rumah tangga sebanyak 8.663 dengan jumlah rata-
rata jiwa per rumah tangga adalah 4,17.
3. Berdasarkan data penderita penyakit tertinggi yaitu ISPA sebanyak 2489 jiwa
kemudian Hipertensi 1720 jiwa, Dispepsia 1131 jiwa, Batuk 905, Faringitis
701 Jiwa, Dermatitis 547, Celphagia 418 jiwa, DM Type II 398 jiwa, Diare
354 jiwa, Abdomin Pain 148 jiwa.
4. Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA adalah infeksi yang disebabkan
oleh virus yang menyerang hidung (saluran atas) hingga Alveoli (saluran
bawah) termasuk jaringan adneksinya seperti sinus, rongga telinga, dan
pleura.
5. Menurut Ditjen P2PL (2009) dan Depkes (2002) penyakit ISPA dibagi
menjadi 3 :
a. ISPA Ringan
b. ISPA Sedang
c. ISPA Berat
6. Faktor Yang Mempengaruhi ISPA :
a. Status ekonomi
b. Pendidikan
c. Perilaku
7. Adapun program jangka pendek kesehatan masyarakat di Puskesmas
Ballaparang adalah sebagai berikut :
a. KIA KB
b. Penyakit Tidak Menular
c. Surveilans
d. Gizi
e. Kesehatan Lingkungan
f. Promkes
13
14
15
PROFIL PENYUSUN
16
LAMPIRAN
17