Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
PADA PT. RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN
OLEH :
KELOMPOK 3
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Akuntansi Pertanggungjawaban ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Dr. Mulyati Akib, Ak.,
CA., CTA., CPA dan ibu Ika Maya Sari, SE., M.Si., Ak selaku Dosen mata
kuliah Akuntansi Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saranya membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...2
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….2
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………………...3
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………....18
4.2 SARAN……………………………………………………………………………....19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………....20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan yang didirikan biasanya memiliki tujuan yang ingin dicapai, baik
berupa laba, efisiensi, peningkatan kualitas barang dan jasa, maupun tanggung jawab
pelayanan kepada masyarakat. Pada perusahaan kecil biasanya pemilik perusahaan juga
bertindak sebagai manajer perusahaan. Hal ini dikarenakan masih sedikitnya aktivitas
yang terjadi, namun seiring dengan perkembangan perusahaan maka semakin banyak
pula aktivitas yang terjadi sehingga tidak mungkin seorang manajer mengambil
keputusan yang penting karena banyaknya areal keputusan yang harus diambil dan tidak
ada orang yang mengusai semua bidang yang ada dalam organisasi, sehingga sebagai
konsekuensinya pengambilan keputusan harus didelegasikannya pada tingkatan yang
lebih rendah dengan pemberian wewenang.
Kebutuhan akan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab merupakan efek dari
semakin kompleks dan pentingnya modernisasi organisasi. Wewenang diberikan dari
manajer tingkat atas ke manajer dibawahnya. Dengan wewenang tersebut seorang manajer
diberikan peran untuk mengelola sumber daya ekonomi dalam pelaksaan kegiatannya.
Pendelegasian wewenang ini menuntut seorang manajer untuk mempertanggungjawabkan
hasil kinerjanya kemudian pimpinan perusahaan akan mengevaluasi dan menilai kinerja
yang dihasilkan pusat pertanggungjawaban tersebut.
Penilaian kinerja dapat diartikan sebagai penilaian secara periodik efektifitas
operasional suatu organisasi,perusahaan, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan
kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh
manusia maka penilaian kinerja pada hakekatnya adalah penilaian atas perilaku manusia
dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan didalam organisasi, oleh karena itu jika
informasi akuntansi yang dipakai sebagai salah satu penilaian kinerja maka informasi
akuntansi yang memenuhi kebutuhan tersebut adalah informasi akuntansi manajemen.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil
yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan
oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban sebagai bagian dari
sistem pengendalian manajemen. Sistem ini diciptakan untuk memberikan keleluasaan
kepada manajer untuk mengelola bagian organisasi yang dipimpinnya secara optimal
1
sebagai salah satu model desentralisasi. Makin luas sebuah organisasi maka semakin
dibutuhkan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada manajemen level bawah
sebagai suatu bentukdesentralisasi.
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu bagian dalam organisasi yang memiliki
kendali atas terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana investasi.
Pusat pertanggungjawaban utama terdiri dari empat macam yaitu pusat biaya, pusat
pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
PT. Rajawali Nusindo adalah perusahaan yang bergerak dalam pengadaan obat di
Indonesia, dan penjualan adalah sumber pendapatan utama. PT. RajawaliNusindo
mengenal beberapa istilah untuk kantor cabang yaitu cabang perintis, perdana, madya,
dan cabang utama, dimana status dari kantor cabang ini didasarkan pada apakah cabang
tersebut mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu penerapan
akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk mengetahui pelaksanaan
tanggung jawab manajer pusat pendapatan dalam mencapai pendapatan yang
dianggarkan.
PT. Rajawali Nusindo sendiri telah menerapkan suatu sistem akuntansi
pertanggungjawaban yaitu dengan adanya penilaian manajer pertanggungjawaban
dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya
2
1.4 MANFAAT PENULISAN
Dari rumusan masalah diatas, tentunya memiliki manfaat bagi penulis maupun
pembaca yaitu menambah pengetahuan mengenai akuntansi pertanggungjawaban baik
secara materi maupun praktiknya.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa
sumber- sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat
diartikan sebagai proses untuk menjamin menjamin bahwa sumber manusia, fisik
dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai
dengan garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan
strategi.
Sistem pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode
akuntansi manajemen untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta
mengevaluasi kinerja perusahaan. Suatu sistem pengendalian manajemen berusaha
untuk mengarahkan berbagai macam usaha yang dilaksanakan oleh semua submit
organisasi agar mengarah pada tujuan organisasi dan tujuan para manajernya.
4
Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang
disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan
pendapatan dilakukan sesuai pusat pertanggungjawaban dalam organisasi,
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang
bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.
Akuntansi pertanggungjawaban dapat mendorong para individu, terutama para
manajer untuk dapat berperan aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan secara
efektif dan efisien. Penyusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan unit kerja atau pusat pertanggungjawaban. Dari laporan
pertanggungjawaban tersebut maka dapat diketahui perbandingan yang terjadi
antara realisasi dengan anggarannya, sehingga setiap penyimpangan yang
terjadi dapat dianalisis dan dicari penyelesaiannya dengan manajer masing-
masing pusat pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban dapat
melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kinerja yang berguna bagi setiap
puncak pimpinan dalam penyusunan rencana kerja untuk periode yang akan
datang, baik untuk masing- masing pusat pertanggungjawaban maupun untuk
kepentingan perusahaan secara menyeluruh.
Akuntansi pertanggungjawaban menyediakan informasi mengenai
masukan dan keluaran. Akuntansi mengukur masukan dalam ukuran biaya.
Keluaran suatu pusat pertanggungjawaban dapat dijual kepada pihak luar atau
sebagai masukan pusat pertanggungjawaban yang lain, keluaran tersebut dapat
berupa barang dan jasa. Jika keluaran sebuah pusat pertanggungjawaban dijual
kepada pihak luar maka keluaran tersebut dapat diukur dalam ukuran
pendapatan penjualan. Akan tetapi, jika keluaran tersebut digunakan sebagai
masukan pusat pertanggungjawaban lainnya maka akan sulit menentukan
keluaran ukuran tersebut, keadaan ini mendorong digunakannya teknik
penentuan harga transfer (transfer pricing).
Hansen dan Mowen (2001: 818), akuntansi pertanggungjawaban adalah
sebuah sistem yang disusun untuk mengukur hasil setiap pusat
pertanggungjawaban dan membandingkan hasil- hasil tersebut dengan hasil
yang diharapkan atau yang dianggarkan.
5
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan
suatu sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
pusat- pusat pertanggungjawaban dan memudahkan pengendalian atas hasil dan
biaya yang menjadi tanggung jawab manajer yang bersangkutan.
Menurut Harahap (2001: 169), syarat- syarat penerapan akuntansi
pertanggungjawaban yang baik adalah:
a. Memiliki struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik artinya
memiliki batasan terhadap wewenang dan tanggungjawab yang tegas dan
jelas sehingga setiap bagian dengan yang satu dengan bagian yang lain tidak
merasa bingung.
b. Memberikan sistem reward dan punishment berdasarkan standart
pertanggungjawaban yang ditetapkan.
c. Memiliki sistem akuntansi yang sejalan dan disesuaikan dengan pusat
pertanggungjawaban.
d. Anggaran atau budget harus disusun menurut pusat- pusat
pertanggungjawaban. Anggaran harus disusun sesuai dengan tingkatan
manajemen dalam organisasi yang diatur dalam sistem pertanggungjawaban.
e. Terdapat sistem pelaporan pendapatan dan biaya dari manajer yang sesuai
dengan pertanggungjawabannya.
f. Untuk akuntansi pertanggungjawaban biaya. Harus terdapat pemisahan antara
biaya yang dapat dikendalikan (controllable) dengan yang tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang
bersangkutan.
g. Harus ada akibat baik berupa penghargaan reward maupun penalties sebagai
akibat prestasinya sesuai dengan ukuran tanggungjawabnya.
Beberapa syarat diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi
pertanggungjawaban yang baik harus memiliki syarat yang telah ditentukan.
Jika salah satu syarat yang ada tersebut ada yang tidak terpenuhi maka sistem
akuntansi pertanggungjawaban tersebut tidaklah sempurna, sehingga harus ada
perbaikan- perbaikan untuk menyempurnakannya.
6
2.2.2 Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban
Konsep dasar akuntansi pertanggungjawaban lebih menunjukkan pada syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban.
Konsep dasar menurut Samryn (2001:54) adalah sebagai berikut:
a. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas pengelompokan tanggung
jawab (departemen- departemen) manajerial pada setiap tingkat dalam
setiap organisasi, dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing- masing
departemen. Individu yang mengepalai pusat pertanggungjawaban harus
bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan biaya- biaya menurut
yang dapat atau tidak dapat dikendalikan oleh kepala departemen.
Umumnya biaya- biaya yang secara langsung dapat dibebankan kepada
departemen, kecuali biaya tetap, yang merupakan biaya yang dapat
dikendalikan oleh manajer departemen tersebut.
b. Titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban terletak
pada bagan organisasi dimana ruang lingkup wewenang telah ditentukan.
Wewenang mendasari pertanggungjawaban biaya tertentu dan biaya
tersebut dituangkan dalam anggaran perusahaan.
c. Setiap anggaran harus secara jelas menunjukkan biaya- biaya yang
terkendali oleh personel yang bersangkutan. Bagan perkiraan harus
disesuaikan supaya dapat dilakukan pencatatan atas beban terkendali atau
yang dipertanggungjawabkan berdasarkan dalam cakupan wewenang yang
dilimpahkan.
2.2.3 Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Menurut Mulyadi (2001: 174), informasi akuntansi pertanggungjawaban
yang berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk menyusun
anggaran. Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa
informasi masa lalu bermanfaat sebagai penilai kinerja manajer pusat
pertanggungjawaban dan pemotivasi manajer. Akuntansi pertanggungjawaban
sangat diperlukan dan bermanfaat bagi perusahaan besar yang kegiatan
usahanya memerlukan pembagian tugas dan tanggungjawab. Adapun manfaat
akuntansi pertanggungjawaban menurut soekarno (2002:35) adalah:
a. Sebagai dasar penyusunan anggaran
7
b. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
c. Untuk memotivasi manajer
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan penulis pada bab IV, maka
yang diterapkan PT. Rajawali Nusindo belum berjalan dengan baik, hal ini dapat
dilihatdari
pendapatan.
Meskipun begitu terdapat beberapa hal yang telah berjalan dengan baik, antara lain
saja yang telah dicapai. Laporan tersebut dibuat oleh manajer pusat
18
perbedaan-perbedaan yang terjadi sehingga tidak dapat diketahui penyebab
terjadinya perbedaantersebut.
4.2 Saran
Selain dari kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis juga memberi
pusat pendapatan. Masukan ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan dalam
karena penerapan reward dan punishment yang baik akan mendorong manajer
2. PT. Rajawali Nusindo sebaiknya melakukan analisis lebih lanjut, agar dapat
diketahui penyebab adanya perbedaan antara anggaran dengan realisasi. Analisis
yang dilakukan dapat berupa analisis varian harga jual, varian volume penjualan,
dan varian komposisipenjualan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sodikin, Slamet Sogiri.2015.Akuntansi Managemen Sebuah
Pengantar.Yogyakarta:Unit penerbit dan percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN
Wilson, J. D., dan J. B. Campbell. (1997). Controllership: Tugas Akuntansi
Manajemen. Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh Tjinjin Fenix Tjendra. Jakarta: Erlangga.
Hansen, D. R. dan M. M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba
Empat.
20