Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

PENDAHULUAN

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan “Uji Vitamin C” dengan penambahan bahan minuman. Vitamin C
adalah salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan sistem imunitas
tubuh. Hasil penelitian pada uji vitamin C dengan dua kali percobaan murni dan campuran,
vitamin C ditambahkan dengan bahan minuman vegeta, pulpy orange, hydro coco. Pada proses
percobaan murni terdapat endapan coklat kehitaman yang banyak dan larutannya berwarna
coklat tua. Sedangkan pada proses campuran, terdapat sedikit endapan dan larutannya
berwarna coklat. Dan pada vitamin C murni tanpa tambahan bahan minuman lainnya didapati
sedikit endapan dan berwarna kuning kecoklatan.

Latar Belakang

Vitamin adalah suatu zat organik yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses fisiologis
tubuh. Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan
zat-zat lain.

Vitamin C disebut juga asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air dan
memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Pemenuhan kebutuhan vitamin C
dapat diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayuran hijau seperti jeruk, tomat,
arbei, asparagus, kol, kentang, ikan dan hati.

Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan skorbutum, sariawan, kulit kasar, pendarahan pada
kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, kerusakan sendi dan gusi tidak sehat
sehingga gigi mudah goyah dan lepas. Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan
makanan dan minuman dapat menggunakan amilum iodida atau betadine.

BAB II

PEMBAHASAN

TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui dan membandingkan kadar vitamin C yang terkandung dalam macam-
macam minuman.

TINJAUAN PUSTAKA

Vitamin mula-mula diutarakan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk, yang
percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat vital,
dan dari kata tersebut lahirlah kata vitamine yang kemudian diganti dengan kata vitamin. Kini
vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan
protein, karbohidrat maupun lemak, peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubuh untuk
menjaga kelangsungan kehidupan. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-
vitamin tidak dapat dibuat okeh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi (Winarno, 2004 ).

Vitamin merupakan molekul polar yang larut dalam air, maupun molekul nonpolar yang larut
dalam pelarut lemak. Kebanyakan vitamin yang larut dalam air bertindak sebagi batu bangunan
oleh koenzim, contoh asam askorbat (vitamin C) sebagai gizi diperlukan bagi hewan menyusui
tingkat tinggi dan normal. Vitamin C adalah vital dalam pembentukan dari kolagen protein
struktural (Thenawijaya, 1982).

Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus empiris
C6H8O6 (berat molekul = 176,12 g/mol). Berwarna putih, membentuk kristal dan sangat larut
dalam air. Vitamin C berfungsi untuk pembentukan semua jaringan tubuh terutama untuk
pembentukan jaringan ikat, dan membantu absorbsi zat besi dalam usus halus. Karena vitamin C
tidak disimpan dalam tubuh maka dibutuhkan asupan yang teratur. Jumlah vitamin C yang
dibutuhkan tubuh adalah 1000 mg perharinya, jumlah tersebut sudah cukup untuk mengcegah
scurvy dan dosis ini dapat diperoleh dengan menelan tablet asam askorbat (Gaman 1992).

Vitamin C stabil dalam keadaan kering tetapi mudah teroksidasi dalam keadaan larutan apalagi
dalam suasana basa (Suharjo, 1987). Vitamin C dapat hilang karena hal-hal seperti :

1. Pemanasan, yang menyebabkan rusak/berbahayanya struktur


2. Pencucian sayuran setelah dipotong-potong terlebih dahulu
3. Adanya alkali atau suasana basa selama pengolahan
4. Membuka tempat berisi vitamin C, sebab oleh udara akan terjadi oksidasi yang tidak
reversible (Poedjiadi, 1994).

METODE PRAKTIKUM

Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperiment free-inquiry.

VARIABEL PERCOBAAN

Variabel Bebas :

1. 3 macam sari buah, yaitu jambu biji, jeruk dan pepaya.


2. 3 macam minuman/pelarut, yaitu air kelapa (hydro coco), vegeta herbal rasa anggur dan
air jeruk (minute maid pulpy orange).

Variabel Kontrol :

1. Larutan tablet vitamin C


2. Aquades
ALAT DAN BAHAN

Bahan :

1. Vitamin C tablet
2. 3 macam sari buah, yaitu jambu biji, jeruk dan pepaya
3. 3 macam minuman/pelarut, yaitu air kelapa (hydro coco), vegeta herbal rasa anggur dan
air jeruk (minute maid pulpy orange)
4. Larutan H2SO4 3 M
5. Larutan amilum
6. Larutan iodin 0,1 N
7. Aquades

Alat :

1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas kimia
4. Batang pengaduk
5. Pipet tetes
6. Lumpang porselen dan penumbuknya
7. Gelas ukur
8. Pisau
9. Kaca arloji
10. Neraca O’Hauss

LANGKAH KERJA

Percobaan 1 :

1. Ambil sari buah jambu biji dengan cara menumbuknya hingga menghasilkan larutan
(apabila tidak mengandung air, tambahkan sedikit air agar lebih cair).
2. Masukkan 2 ml/40 tetes sari buah jambu biji ke dalam tabung reaksi.
3. Isi tabung reaksi tersebut dengan larutan H2SO4 3 M sebanyak 1 ml/20 tetes dan
tambahkan dengan larutan amilum sebanyak 6 tetes.
4. Tambahkan pula tetes demi tetes larutan iodin 0,1 N atau betadine ke dalam tabung reaksi
sampai larutan mengalami perubahan warna.
5. Hitung jumlah tetesan iodin 0,1 N atau betadine yang diperlukan sampai larutan yang
terdapat dalam tabung reaksi berubah warna.
6. Ulangi langkah 2 sampai 4 untuk buah jeruk dan pepaya.

Percobaan 2 :

1. Timbang berat 1 tablet vitamin C yang akan diuji, kemudian ditumbuk hingga halus.
2. Larutkan tablet vitamin C ke dalam 40 ml air dan masukkan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 tetes.
3. Isi tabung reaksi tersebut dengan larutan H2SO4 3 M sebanyak 1 ml/20 tetes dan
tambahkan dengan larutan amilum sebanyak 6 tetes.
4. Tambahkan pula tetes demi tetes larutan iodin 0,1 N atau betadine ke dalam tabung reaksi
sampai larutan mengalami perubahan warna.
5. Hitung jumlah tetesan iodin 0,1 N atau betadine yang diperlukan sampai larutan yang
terdapat dalam tabung reaksi berubah warna.

Percobaan 3 :

1. Timbang 1 gram tablet vitamin C yang akan diuji, kemudian ditumbuk hingga halus dan
larutkan ke dalam 40 ml air kelapa (hydro coco).
2. Masukkan larutan H2SO4 3 M sebanyak 1 ml/20 tetes dan tambahkan dengan larutan
amilum sebanyak 6 tetes.
3. Tambahkan pula tetes demi tetes larutan iodin 0,1 N atau betadine ke dalam tabung reaksi
sampai larutan mengalami perubahan warna.
4. Hitung jumlah tetesan iodin 0,1 N atau betadine yang diperlukan sampai larutan berubah
warna.
5. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk minuman/pelarut vegeta herbal rasa anggur, air jeruk
(minute maid pulpy orange) dan juga aquades yang berfungsi sebagai variabel kontrol.

ANALISIS DATA

Bahan Tetes Iodin Keterangan


Endapan hitam
Vegeta 6 banyak dan berwarna
coklat
Murni Endapan hitam
Pulpy 4 sedikit dan berwarna
coklat tua
Endapan hitam
Hydro 4 sedikit dan berwarna
coklat tua
Endapan sedikit dan
1 gr vit c + vegeta
12 berwarna coklat
40 ml
muda
Endapan sedikit dan
1 gr vit c + pulpy40
14 berwarna coklat
ml
muda
Campuran
Endapan sedikit dan
1 gr vit c + hydro
10 berwarna coklat
40 ml.
muda
Endapan sedikit dan
1 gr vit C + 40 ml
13 berwarna kuning
air.
kecokelatan
Pembuatan Larutan Iod 0,1N

Larutkan 20 gram kalium iodida bebas iodat dalam 30-40 cm3 air dalam labu volumetri

1 dm3 yang bersumbat kaca. Timbang kira-kira 12,7 gram iod yang telah disublimasi ulang diatas sebuah

kaca arloji diatas neraca kasar (jangan sekali-kali diatas neraca analitik disebabkan oleh uap iod) dan

pindahkan dengan memakai corong kecil yang kering kedalam larutan kalium iodida bebas iodida.

Sisipkan sumbat kaca kedalam labu dan kocok dalam keadaan dingin sampai semua iod telah melarut.

Biarkan larutan mencapai temperatur kamar dan encerkan sampai garis batas dengan akuades. Larutan iod

paling baik jika diawetkan dalam botol kecil yang bersubat kaca. larutan ini harus diisi hingga penuh dan

disimpan ditempat yang gelap dan dingin.

Reaksi yang terjadi

C6H8O6 C6H6O6 + 2H+ + 2e-

I2 + 2e- 2I-

C6H8O6 + I2 C6H6O6 + 2H+ + 2I-

Kadar vitamin C

KET: Vt = Volume Titrasi (1 tetes = 0,05 mL)

N = Normalitas

M ek = Massa Ekivalen

BE = Berat Ekivalen

Kadar vitamin setiap 1 mL iodium 0,1 N setara dengan 8,806 mg vitamin C

Murni

Vegeta

Massa ekuivalen vit C = Vt x N (1₂)

= 0,3 mL x 0,1 N

= 0,03 mg
Mg vit C = M ek x BE

= 0,03 mg x 8,806 mg

= 0,2642 mg

Kadar vit C = (Mg vit C / Mg sampel ) x 100%

= (0,2642 mg / 1000 mg) x100%

= 0,02%

Pulpy

Massa ekuivalen vit C = Vt x N (1₂)

= 0,2 x 0,1 N

= 0,02 mg

Mg vit C = M ek x BE

= 0,02 mg x 8,806 mg

= 0,1761 mg

Kadar vit C = (Mg vit C / Mg sampel ) x 100%

= (0,1761 mg / 1000 mg) x100%

= 0,01%

Hydro

Massa ekuivalen vit C = Vt x N (1₂)

= 0,2 x 0,1 N

= 0,02 mg

Mg vit C = M ek x BE

= 0,02 mg x 8,806

= 0,1761 mg
Kadar vit C = (Mg vit C / Mg sampel ) x 100%

= (0,1761 mg / 1000 mg) x100%

= 0,01%

Campuran

Vegeta

Massa ekuivalen vit C = Vt x N (1₂)

= 0,6 x 0,1 N

= 0,06 mg

Mg vit C = M ek x BE

= 0,06 mg x 8,806 mg

= 5,28 mg

Kadar vit C = (Mg vit C / Mg sampel ) x 100%

= (5,28 mg / 1000 mg) x100%

= 0,52%

Pulpy

Massa ekuivalen vit C = Vt x N (1₂)

= 0,7 x 0,1 N

= 0,07 mg

Mg vit C = M ek x BE

= 0,07 x 8,806

= 0,6164 mg

Kadar vit C = (Mg vit C / Mg sampel ) x 100%

= (0,6164 mg / 1000 mg) x100%

= 0,06 %
Hydro

Massa ekuivalen vit C = Vt x N (1₂)

= 0,5 x 0,1 N

= 0,05 mg

Mg vit C = M ek x BE

= 0,05 mg x 8,806

= 0,4403 mg

Kadar vit C = (Mg vit C / Mg sampel ) x 100%

= (0,4403 mg / 1000 mg) x100%

= 0,04%

Air

Massa ekuivalen vit C = Vt x N (1₂)

= 0,65 x 0,1 N

= 0,065 mg

Mg vit C = M ek x BE

= 0,065 mg x 8,806

= 0,5724 mg

Kadar vit C = (Mg vit C / Mg sampel ) x 100%

= (0,5724 mg / 1000 mg) x 100%

= 0,05%

PEMBAHASAN

Pada praktikum yang telah dilaksanakan,praktikan melakukan analisis mengenai perubahan


kandungan vitamin C apabila dicampurkan dengan berbagai minuman. Minuman yang di uji
cobakan adalah minuman yang sehari-hari dikonsumsi oleh masyrakat pada umumnya. Untuk
variabel kontrol digunakan air, dan untuk variabel bebasnya digunakan minuman pencahar yaitu
vegeta, minuman isotonik yaitu hydro coco dan minuman yang disebutkan memiliki kandungan
vitamin C yang tinggi yaitu pulpy orange.

Percobaan dilakukan sebanyak 2 kali, pertama dilakukan percobaan untuk mengetahui


kandungan vitamin C dalam minuman tersebut tanpa dicampurkan dengan vitamin C terlebih
dahulu. Kedua yaitu untuk mengetahui kandungan vitamin C minuman dengan
mencampurkannya dengan vitamin C tablet sebanyak 1 gr. Percobaan-percobaan tersebut
menggunakan iodine untuk mereaksikan sampel yang digunakan. Fungsi larutan standart yodium
(iodin) ialah pereaksi untuk memperlihatkan jumlah vitamin C yang terdapat dalam sampel
menjadi senyawa dehidro askorbat sehingga akan berwarna biru tua karena pereaksi yang
berlebih. Sedangkan penggunaan amilum dalam percobann ini berfungsi untuk meningkatkan
kecepatan percobaan (sebagai indikator). Reaksi ini disebut reaksi iodimetri karena terjadi
perubahan dari tidak berwarna (bening) menjadi berwarna biru tua, sedangkan reaksi iodometri
adalah kebalikannya.

Didalam praktikum untuk menghindari oksidasi dengan cahaya ,vitamin C seharusnya


dimasukkan dan dilarutkan dalam erlenmeyer tertutup. Hal ini karena vitamin C mudah
teroksidasi oleh cahaya, namun vitamin C yang terdapat dalam labu tersebut masuh
memungkinkan untuk teroksidasi sehingga ditambahkan dengan asam sulfat pekat. Selain
itu,asam tersebut juga berfungsi untuk memberi suasana asam karena proses oksidasi vitamin C
pada suasana tersebut dapat maksimal.

Dari hasil percobaan pertama didapatkan bahwa kadar vitamin C pada vegeta lebih tinggi dari
hydro coco dan pulpy orange. Sedangkan untuk percobaan kedua, untuk variabel kontrol yaitu 40
ml air ditambah dengan 1 gram vitamin C serbuk mempunyai kadar vitamin C sebesar 5,72% .
Untuk kadar vitamin C pada campuran vegeta adalah sebesar 5,28 %, pulpy orange 6,16%,
dan hydro coco sebesar 4,4 %. Hal ini jelas menunjukkan bahwa stelah meminum vitamin C,
minuman terbaik untuk diminum adalah pulpy orange dikarenakan minuman ini akan
meningkatkan kadar vitamin C. Sedangkan untuk vegeta dan hydro coco kurang disarankan
diminum setelah mmengkonsumsi vitamin C karena akan mengurangi kadar vitamin C.

Sebenarnya pengujian semacam ini kurang baik, dikarenakan hasil yang didapatkan nantinya
akan bias. Jadi tidak dapat benar-benar mengukur kadar vitamin C dengan akurat. Hal ini
dikarenakan tidak setiap orang yang mengkonsumsi vitamin C dicampurkan dengan air, dan
minuman-minuman lainnya. Kebanyakan adalah setelah mengkonsumsi vitamin C barulah
mengkonsumsi minuman, sehingga akan berbeda reaksi sebenarnya didalam tubuh.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Vitamin C merupakan senyawa organik yang larut dalam air, tidak larut dalam lemak,
mudah teroksidasi dalam kondisi basa, peka terhadap panas, stabil dalam kondisi asam
dan kondisi kering, berbentuk kristal warna putih dan reduktor kuat.
2. Prinsip analisa kadar vitamin C dengan metode titrasi sederhana iodium adalah reaksi
vitamin C dengan iodin membentuk ikatan dengan atom C nomor 2 dan 3 sehingga ikatan
rangkapnya hilang dan terbentuk kompleks iodium-amilum berwarna biru gelap.
3. Kadar vitamin C murni tertinggi didapatkan di sampel vegeta,sedangkan setelah
dicampurkan dengan minuman-minuman sampel, minuman yang dapat menambah kadar
vitamin C adalah pulpy orange, sedangkan larutan yang dapat menurunkan kadar vitamin
C dibandingkan air adalah vegeta dan hydro coco.

DAFTAR PUSTAKA

Gaman. M. 1992. Ilmu Pangan, Penghantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi II.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Poedjiadi, A., 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press

Suharjo, 1987. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Jakarta: Kanisius

Thenawijaya Maggy. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Вам также может понравиться