Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Rekombinasi Tidak Selalu Bersifat Resiprok pada Tapak PindahSilang: Konversi Gen
Kajian-kajian awal tentang pindah silang yang terjadi antara gen-gen yang berbeda
menunjukkan bahwa tampaknya peristiwa itu bersifat resiprok. Namundemikian kemudian
diketahui bahwa jika rekombinasi terjadi antara tapak-tapak berdekatan pada gen yang sama,
maka dapat ditemukan perkecualian. Perkembangan lebih lanjut kemudian menunjukkan bahwa
rekombinasi yang tidak resiprok seriirg ditemukan. Rekombinasi tidak resiprok yang terjadi
antaradua tapak berdekatan dalam satu gen yang sama, dewasa ini lazim disebut sebagai konversi
gen atau gen conversion(Gardner, dkk., 1991). Dikatakan pula bahwatampaknya konversi gen
tersebut merupakan akibat pemotongan DNA dan sintesis perbaikan DNA yang terjadi pada
daerah heterodupleks selama proses pemutusandan penyambungan. Fenomena konversi gen ini
paling baik dikaji misalnya pada khamir atau pada Neurospora. Dalam hal ini misalnva
dilakukan persilangan antara dua mutan khamir Saccharomyces cerevisiae(jarak tapak kedua
mutan itu sangat dekat dalam satugen yang sama). Lebih lanjut jika askus-askus yang
mengandung spora dianalisis,seringkali askus-askus tersebut tidak mengandung rekornbinasi
mutan ganda yangresiprok sebagaimana yang diharapkan. Sebagai contoh dilakukan persilangan
dengan penauda mutan m1 dan m2. Jika persilangan tersebut adalah m1m2+><m1+m2, maka
askus-askus yang sering kali dijumpai adalah yang mengandungpasangan spora:
m1+m2, m1+m2+, serta m1m2+.Dalam halini spora-spora mutan ganda m1m2 yang merupakan
hasil rekombinasi resiprok tidak ada dalam askus. Oleh karena itu rasio m2+ : rn2= 3 : 1
dan.bukan 2 : 2 seperti yang diharapkan. Kenyataan seperti tersebut merupakan
akibatrekombinasi yang tidak resiprok.
Rekombinasi Illegitimate
Rekombinasi illegitimate adalah rekombinasi yang terjadi antara molekul-molekui DNA
yang non homolog. Seperti halnya rekombinasi spesifik tapak, mekanisme rekombinasi
illegitimate juga tidak samadengan mekanisme rekonbinasi umum (lazim). Lebih lanjut pada E.
coli. Macam rekombinasi itu juga tidak membutuhkan fungsi protein recA, recB, dan recC.
Contoh rekombinasi illegitimate antara lain yang berkenaandengan insersi elemen transposabel
(misalnya elemen Is) ke dalam sesuatu lokusgen (Strickberger, 1985). Pada peristiwa tersebut
memang urut-urutan DNA lokustersebut tidak sama dengan urut-urutan DNA elemen Is
Sebagaimana diketahuiakibat rekombinasi illegitimate yang melibatkan insersi elemen
tersebut, fungsigen akan terganggu atau hilang. Sebagai contoh misalnya insersi yang dilakukan
oleh elemen Is ke dalam berbagai lokus (gen gal, E, K dan T) pada genom E. coli, yang terbukti
menimbulkan mutasi-mutasi sehingga mengganggu metabolisme galaktose.