Вы находитесь на странице: 1из 16

MAKALAH PENGELOLAAN LIMBAH CAIR B

PENGERTIAN LIMBAH CAIR DAN PENGELOLAAN


LIMBAH CAIR

Disusun Oleh :

1. Alfanda dwi khoirunnisa P23133117003


2. Bunga Dewi Arum Sari P23133117008
3. Christian anggakusuma Rahman P23133117009
4. Hamida Puspita Harti P23133117015
5. Muhammad Ivan Erlangga P23133117025
6. Rizqia syaffa sabila P23133117033
7. Yara nadya Almira P23133117040

Kelompok : 2 (Dua)

Kelas : 2 D4 A

Dosen : Syarifuddin, S.KM.,M.Kes

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120 Telp. 021.7397641, 7397643

Fax. 021. 7397769 E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id Website :


http://poltekkesjkt2.ac.id
A. Pengertian Limbah Cair

Limbah adalah sisa dari suatu usaha atau kegiatan. Limbah berbahaya dan
beracun adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak
lingkungan hidup, atau membahayakan lingkungan hidup manusia serta
makhluk hidup (Suharto, 2010).

Menurut Willgooso (Nurhasanah, 2009). “Wastewater is Water Carrying


Wasts from Homes,Businesses and Industries that is Mixture of Water and
Disolued or suspended Solids” yang artinya : “Limbah cair adalah air yang
membawa sampah dari tempat tinggal, bangunan perdagangan, dan industri
berupa campuran air dan bahan padat terlarut atau bahan tersuspensi”.

Menurut Environmental protectian Agensi (Nurhasanah, 2009)


”Wastewater is Water carrying discoived or suspended solids from homes,
farms, businesses, and industries” yang artinya : “Limbah cair adalah air yang
membawa bahan padat terlarut atau tersuspensus dari tempat tinggal, kebun,
bangunan perdagangan dan industri”.

Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah


kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air
tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.

Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003), mendefinisikan limbah


berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah
tangga (permukiman),instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air
tanah, air permukaan, dan air hujan.

Dari beberapa defenisi limbah air tersebut, dapat disimpulkan bahwa


limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan
pencemaran yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun
tersuspensi yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan dan
perdagangan), sumber industri, dan yang dibuang ke dalam lingkungan
sehingga tercampur dengan air tanah, air permukaan dan air hujan.

B. Fungsi dan Peran Air

Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang penting bagi
makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada
kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air
untuk bertahan hidup.

Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak
akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak
bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah
air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus
berlangsung karen tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha mempertahankan
kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi
dirinya sendiri.
Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala
macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:

1. keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan
pekerjaan lainnya,

2. keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan


air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.

3. keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit


tenaga listrik.

4. keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.

5. keperluan pertanian dan peternakan

6. keperluan pelayaran dan lain sebagainya

Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu
melestarikan dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga
kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti
penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat
pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada

fungsi air bagi tubuh

Orang dewasa sehat yang tinggal di lingkungan yang beriklim sedang


umumnya butuh untuk minum air paling minimal 2 liter perhari. Jumlah asupan
air ini adalah untuk mengimbangi air yang keluar dari tubuh serta untuk
menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Air yang anda konsumsi baik melalui makanan ataupun minuman akan
mengikuti rute spesifik tertentu yang pada akhirnya akan tiba di dalam sel-sel
tubuh anda. Setelah melewati perut, air akan masuk ke dalam usus kecil,
dimana sebagian besar air ini akan diserap di bagian pertama yaitu duodenum
(usus dua belas jari) dan jejunum (usus kosong), sisanya akan melewati kolon
atau usus besar. Tahap selanjutnya air ini akan melewati membran mukosa
(selaput lendir) usus dan masuk ke dalam aliran darah, lalu ia akan menuju
jaringan iterstisial yang merupakan rangka dari setiap organ, hingga tibalah air
tersebut pada sel-sel tubuh.

Darah membawa elemen-elemen nutrisional ke dalam sel seperti mineral,


vitamin, komponen protein, lipid dan karbohidrat. Produk-produk limbah
buangan kemudian akan dibuang melalui air seni atau urin. Air juga memainkan
peranan yang esensial dalam meregulasi atau mengatur temperatur tubuh.

Fungsi Utama Air di Dalam Tubuh

Tubuh manusia sebagian besarnya tersusun atas air. Air ini memiliki fungsi atau
peranan yang vital bagi tubuh dan kesehatan, diantaranya sebagai berikut:

1. Membantu kehidupan sel-sel di dalam tubuh air bagi sel tubuh

Air memiliki fungsi yang esensial bagi sel-sel di dalam tubuh agar mereka
dapat berfungsi dengan baik. Kurang minum air atau dehidrasi dapat
mengakibatkan kinerja sel terganggu yang pada akhirnya dapat menganggu
kesehatan secara keseluruhan.

2. Membantu dalam proses reaksi kimia dan metabolic

Dengan mengaktifkan reaksi hidrolisis (reaksi kimia yang memecah


molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−)
melalui suatu proses kimia), air berpartisipasi dalam pemecahan biokimia atas
apa yang kita makan (protein, lipid dan karbohidrat). Ini merupakan salah satu
dari banyaknya reaksi dimana air memiliki peranan yang sangat penting agar
semua proses di dalam tubuh dapat berjalan dengan lancar.

3. Membantu transportasi nutrisi dan pembuangan limbah-limbah tubuh air di


dalam darah

Air sebagai salah unsur utama penyusun darah berkontribusi dalam


mengangkut nutrisi ke sel-sel tubuh. Selain itu air, sebagai faktor pengangkut,
juga turut membantu dalam pembuangan limbah-limbah sisa metabolisme
tubuh melalui urin atau air seni.

4. Membantu mengatur suhu tubuh

Air memiliki kapasitas panas yang besar yang dapat membantu dalam
membatasi perubahan temperatur atau suhu tubuh baik di dalam lingkungan
yang panas ataupun dingin. Air memampukan tubuh untuk melepaskan panas
ketika suhu di luar tubuh lebih tinggi dibandingkan suhu di dalam tubuh
sehingga membuat kita berkeringat. Penguapan air dari permukaan kulit akan
membantu mendinginkan tubuh kita dengan lebih efisien.

C. Dampak Air Limbah Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan

Air limbah yang dibuang ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan


dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Dampak tersebut dapat terjadi atau terasa secara cepat ataupun perlahan-
lahan. Manusia yang mengkonsumsi air atau makanan yang telah
mengandung polutan akan merasakan dampaknya setelah sekian lama
dilakukan. Sementara itu, ada pula dampak yang segera terjadi setelah air
limbah dibuang ke lingkungan.

1. Dampak air limbah bagi kesehatan

Air limbah yang dihasilkan dari berbagai sumber, jika tidak dikelola
dengan baik akan berdampak buruk bagi kesehatan. Air limbah dapat menjai
media penularan penyakit maupun menjadi tempat berbagai jenis bakteri
penyebab penyakit. Penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa,
schstosomiasis menular melaui media air. Dalam limbah sendiri dapat
menjadi tempat hidup bagi bakteri patogen penyebab penyakit. Bakteri-
bakteri tersebut diantaranya:

 Virus, menyebabkan penyakit polio dan hepatitis.

 Vibrio Kolera, menyebabkan penyakit kolera asiatika.

 Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa b, menyebabkan


penyakit tiphus

 abdominalis dan para tiphus.

 Salmonella Spp., menyebabkan keracunan makanan.

 Shigella Spp, menyebabkan disentri bacsillair

 Basillus Anthraksis, menyebabkan penyakit anthrak.

 Brussella spp, menyebabkan penyakit brusellosis

 Mikrobakterium Tuberkulosa, menyebabkan penyakit tuberkolosis.

 Leptospira, menyebabkan penyakit weil


 Entamuba Histolitika, menyebabkan penyakit amuba disentri.

 Skhistosoma Spp., menyebabkan penyakit skhistosomiasis

 Taenia Spp., menyebabkan penyakit cacing pita.

 Askaris Spp Enterobius Spp., menyebabkan penyakit cacingan.

Air limbah, terutama limbah B3, juga dapat menyebabkan iritasi, bau dan
suhu yang tinggi. Bahkan, banyak kasus yang sangat terkenal seperti
penyakit Minamata di di Teluk Minamata Jepang yang menyebabkan
kecacadan pada bayi yang dilahirkan akibat limbah air raksa dari industri
yang yang dibuang ke wilayah perairan.

Gambar 5.9: Seorang anak yang dilahirkan cacad


karena limbah di Teluk Minamata Jepang

Sumber: http://www.rootconcepts.com

2. Dampak air limbah bagi lingkungan

Lingkungan yang terkena air limbah dapat mengalami berbagai kerusakan.


Kerusakan tersebut dapat berupa penurunan kualitas air, gangguan terhadap
kehidupan biotik dan gangguan terhadap estetika/keindahan.
 Penurunan Kualitas Air

Air limbah secara langsung dapat menurunkan kualitas air. Kualitas air
dapat diukur dengan menggunakan indikator fisik dan kimia. Secara fisik,
air yang baik adalah air yang tidak berwarna, berbau dan berasa. Secara
kimia, air yang baik adalah air yang tidak mengandung komponen-
komponen kimia yang membahayakan kehidupan manusia dan makhluk
lainnya. Wilayah perairan yang dialiri air limbah, secara fisik akan terlihat
dari warna yang berubah. Selain itu, timbul bau dan rasa pada air
tersebut. Secara kimia, air yang terkena limbah akan berubah komposisi
kimianya.

 Gangguan terhadap kehidupan biotik

Air limbah akan masuk ke wilayah perairan, baik sungai, danau maupun laut.
Sebelum masuknya limbah, wilayah perairan tersebut menjadi habitat bagi
banyak spesies ikan dan biota lainnya yang berperan penting dalam
ekosistem dan memberi manfaat ekonomi bagi manusia. Masuknya limbah
ke lingkungan perairan mengakibatkan turunnya kadar oksigen yang terlarut
dalam air. Padahal, ikan dan biota lainnya membutuhkan air yang memiliki
kandungan oksigen di dalamnya. Akibatnya, biota yang hidup dalam
lingkungan perairan menjadi kekurangan oksigen, sehingga lama kelamaan
mereka akan mati. Matinya biota tersebut juga disebabkan karena air
limbah mengandung bahan-bahan kimia yang beracun. Selain ikan dan
tumbuhan, bakteri yang hidup dalam lingkungan perairan juga akan mati.
Akibatnya, air limbah akan sulit diuraikan, sehingga menghambat kemampuan
air yang sudah terkena limbah untuk memurnikan dirinya kembali (Self
Purification).

 Disamping komposisi kimianya yang berbahaya, secara fisik air limbah


juga berbahaya.
Warnanya yang kotor atau keruh menghalangi masuknya sinar
matahari ke dasar perairan dan menghambat berkembangnya kehidupan
di dalamnya. Air limbah yang dibuang juga seringkali dalam kondisi
bersuhu tinggi, sehingga kehidupan dalam air juga terganggu.

Gambar 5.10: Ikan yang mati karena


limbah Sumber:
http://fransmargoleo.blogs.friendster.com

 Gangguan terhadap keindahan

Air limbah dapat menimbulkan bau yang sangat menyengat. Sebagai


contoh, pabrik tahu yang membuang ampasnya ke lingkungan perairan dapat
menimbulkan bau karena terjadinya pembusukan oleh zat organik yang ada
di dalamnya. Selain itu, tentu saja lingkungan perairan juga menjadi kotor,
sehingga mengurangi keindahan.
Gambar 5.11’ Sungai yang tercemar limbah Sumber:
http://www.sungaijuru.com

 Gangguan terhadap kerusakan benda

Air limbah dapat menimbulkan kerusakan pada benda yang dilaluinya.


Apabila limbah tersebut mengandung Karbondioksida aktif, maka akan
mempercepat proses pengkaratan. Demikian pula jika air limbah tersebut
memiliki pH yang rendah atau bersifat asam dan pH yang tinggi atau
bersifat basa, keduanya akan menimbulkan kerusakan pada benda-benda
yang dilaluinya. Jika air limbah mengandung lemak, maka lemak akan
menempel pada benda-benda yang dilaluinya dan dapat menimbulkan
kerusakan.

D. Jenis Penyakit Yang Ditularkan Melalui Air

1. Schistosomiasis (bilharziasis)

Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing


pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin,
dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri
berkemih dan pendarahan.

Schistosomiasis diperoleh dari air untuk mandi yang berasal dari sumber
yang tidak disaring langsung dari danau atau sungai juga dapat menyebarkan
infeksi, namun cacing tidak tinggal di air laut, kolam yang mengandung klorin
atau sumber air yang dikelola dengan baik.

Anda dapat terinfeksi jika memiliki kontak dengan air yang terkontaminasi,
saat mengayuh kapal, berenang atau mencuci, dan cacing kecil memasuki kulit
Anda. Begitu di dalam tubuh, cacing bergerak melalui darah ke area seperti
hati dan usus. Setelah beberapa minggu, cacing mulai menetaskan telur.
Beberapa telur tinggal di dalam tubuh dan diserang oleh sistem imun, dan
beberapa keluar melalui urin atau feses.

2. Leptospirosis

Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral


yang disebut Leptospira interrogans. Bakteri leptospirosis terkandung di dalam
air kencing, darah, atau jaringan dari hewan pengerat, dan Anda dapat terkena
leptospirosis karena bersinggungan dengan sumber-sumber yang terinfeksi ini.

Anda dapat terinfeksi bakteri jika mata, mulut, hidung, atau luka terbuka
pada kulit Anda bersinggungan dengan:

 urin, darah, atau jaringan dari binatang yang membawa bakteri


 air yang terkontaminasi oleh bakteri

 tanah yang terkontaminasi oleh bakteri

Anda juga dapat terkena leptospirosis jika tergigit binatang yang terinfeksi
oleh penyakit tersebut.
Bakteri Leptospira dapat masuk ke tubuh melalui kulit yang rusak, kulit
yang lunak karena air, selaput lendir (lapisan lembab dan tipis dari banyak
bagian tubuh seperti hidung, mulut, tenggorokan, dan alat kelamin) atau
dengan menelan atau menghirup air yang terkontaminasi. Penularan dari orang
ke orang tidaklah terjadi.

3. Kolera

Kolera, disebabkan oleh bakteri vibrio chlorae saat Anda mengonsumsi air
atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang mengidap penyakit
ini.

Sumber-sumber infeksi kolera bisa berasal dari makanan atau air yang
mengandung bakteri, misalnya mengonsumsi kerang mentah atau yang tidak
dimasak dengan matang. Selain itu infeksi kolera bisa bersumber dari sayuran
dan buah-buahan mentah yang tidak dikupas. Tumbuhnya bakteri kolera di
daerah rawan kolera juga bisa terjadi melalui nasi dan milet yang
terkontaminasi setelah dimasak dan didiamkan di suhu ruangan selama
beberapa jam.

Lingkungan padat penduduk yang tidak memiliki sanitasi memadai


biasanya rawan oleh penyakit kolera. Bakteri kolera bisa bertahan di air untuk
jangka waktu yang lama dan mencemari sumur-sumur yang digunakan oleh
masyarakat umum. Selain itu, lahan pertanian yang terkontaminasi oleh
pemupukan yang tidak baik atau oleh pengairan yang mengandung sampah
juga berpotensi menjadi sumber kolera.
DAFTAR PUSAKA

https://hellosehat.com/penyakit/schistosomiasis/

https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-leptospirosis/

https://www.alodokter.com/kolera

https://training.inviro.co.id/fungsi-dan-peran-air-bagi-kehidupan-manusia

https://www.astalog.com/8682/pengertian-limbah-cair.htm

https://kangenwater.co.id/blog/78-peran-utama-air-di-dalam-tubuh-manusia

Вам также может понравиться