Вы находитесь на странице: 1из 8

30

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian


Penelitian mengenai hubungan persepsi siswa mengenai pola asuh
orang tua dengan tingkat kepercayaan diri telah dilakukan pada bulan
November 2018 di SMP Xaverius 1 Palembang. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah siswa SMP Xaverius 1 Palembang kelas VII hingga IX
yang berjumlah 886 orang. Sampel penelitian yang digunakan adalah siswa
kelas VII hingga IX selama periode tahun ajaran 2017/2018 yang memenuhi
kriteria inklusi dengan metode purposive sampling. Didapatkan sebanyak 94
sampel dengan rincian siswa kelas VII sebanyak 29 orang, kelas VIII
sebanyak 32 orang, dan kelas IX sebanyak 33 orang. Setelah
mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi, sampel yang didapatkan
sebanyak 91 sampel, sedangkan 3 orang sisanya tidak memenuhi kriteria
inklusi. Hal ini disebabkan karena terdapat 1 orang yang tidak tinggal
bersama kedua orang tuanya, 1 orang tidak memiliki orang tua kandung
lengkap, dan 1 orang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1. Distribusi Siswa berdasarkan Pola Asuh Orang Tua
Tabel 2 menunjukkan distribusi siswa SMP Xaverius 1 Palembang
berdasarkan pola asuh orang tua. Berdasarkan definisi operasional, pola
asuh orang tua dibagi menjadi 3 tipe, yaitu demokratis, otoriter, dan
permisif. Dari 91 siswa, jumlah siswa yang memiliki persepsi pola asuh
orang tua tipe demokratis sebanyak 77 orang (84,6%), 12 orang (13,2%)
dengan tipe pola asuh otoriter, dan 2 orang (2,2%) dengan tipe pola asuh
permisif. Pada penelitian ini tidak ditemukan siswa yang memiliki persepsi
pola asuh tipe campuran.
31

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pola asuh orang tua (N=91)


Pola Asuh Orang Tua n %
Demokratis 77 84.6
Otoriter 12 13.2
Permisif 2 2.2
Total 91 100.0

4.2.2. Distribusi Siswa berdasarkan Tingkat Kepercayaan Diri


Data mengenai distribusi siswa SMP Xaverius 1 Palembang
berdasarkan tingkat kepercayaan diri disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan
definisi operasional, tingkat kepercayaan diri dibagi menjadi tinggi, sedang,
dan rendah. Dari 91 siswa, ditemukan 17 orang (18,7%) memiliki tingkat
kepercayaan diri tinggi, 38 orang (41,8%) dengan tingkat kepercayaan diri
sedang, dan 36 orang (39,6%) memiliki tingkat kepercayaan diri yang
rendah.
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan tingkat kepercayaan
diri (N=91)
Tingkat Kepercayaan Diri n %
Tinggi 17 18.7
Sedang 38 41.8
Rendah 36 39.6
Total 91 100.0

4.2.3. Hubungan Persepsi Siswa Mengenai Pola Asuh Orang Tua dengan
Tingkat Kepercayaan Diri
Data mengenai analisis hubungan tingkat kepercayaan diri siswa SMP
Xaverius 1 Palembang yang mendapatkan tipe pola asuh demokratis
terdapat pada Tabel 4. Dari 77 siswa yang memiliki persepsi pola asuh tipe
demokratis, ditemukan 16 orang (20,8%) memiliki tingkat kepercayaan diri
yang tinggi, 34 orang (44,2%) memiliki tingkat kepercayaan diri yang
sedang, dan 27 orang (35,1%) dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Pada 12 siswa yang memiliki persepsi pola asuh tipe otoriter, ditemukan 1
orang (8,3%) memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, 2 orang
(16,7%) dengan tingkat kepercayaan diri yang sedang, dan 9 orang (75,0%)
32

dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah. Sedangkan pada 2 siswa


(100%) yang memiliki persepsi pola asuh tipe permisif hanya ditemukan
tingkat kepercayaan diri yang sedang.
Tabel 4. Hubungan persepsi siswa mengenai pola asuh orang tua
dengan tingkat kepercayaan diri (N=91)
Tingkat Kepercayaan Diri r p
Tinggi Sedang Rendah
value
n (%) n (%) n (%)
Persepsi Demokratis 16 20.8% 34 44.2% 27 35.1% 0.216 0.040
Otoriter 1 8.3% 2 16.7% 9 75.0% -0.234 0.026
Pola Asuh
Permisif 0 0 2 100 0 0 0.068 0.523

4.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi siswa
mengenai pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri siswa SMP Xaverius
1 Palembang. Analisis univariat dan bivariat telah dilakukan terhadap tiap
variabel. Variabel pada analisis univariat penelitian ini terdiri dari persepsi
siswa mengenai pola asuh orang tua dan tingkat kepercayaan diri siswa,
sedangkan analisis bivariat meliputi hubungan mengetahui hubungan
persepsi siswa mengenai pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri siswa.
4.3.1. Distribusi Siswa berdasarkan Pola Asuh Orang Tua
Hasil penelitian di SMP Xaverius 1 Palembang menunjukkan jumlah
siswa yang memiliki persepsi mengenai pola asuh terbanyak dari 91 sampel
yang didapat adalah tipe demokratis, yaitu sebanyak 77 subjek (84,6%),
sedangkan jumlah siswa yang memiliki persepsi mengenai pola asuh tipe
permisif merupakan persepsi tipe pola asuh yang paling sedikit, yaitu
sebanyak 2 orang (2,2%). Data ini menunjukkan bahwa siswa yang
memiliki persepsi pola asuh orang tua tipe demokratis lebih banyak
dibandingkan dengan dan tipe permisif. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian dengan tujuan serupa yang dilakukan di SMP Kristen
Ranotongkor Kabupaten Minahasa oleh Longkutoy, Sinolugan, & Opod
(2015) yang mendapatkan kelompok siswa yang memiliki pola asuh orang
tua tipe demokratis merupakan tipe pola asuh terbanyak, yaitu sebanyak 25
33

orang (50%), dan tipe pola asuh yang paling sedikit ditemukan pada
kelompok siswa yang memiliki pola asuh orang tua permisif, yaitu sebanyak
11 orang (22%).

4.3.2. Distribusi Siswa berdasarkan Tingkat Kepercayaan Diri


Pada distribusi siswa SMP Xaverius 1 Palembang berdasarkan tingkat
kepercayaan diri, jumlah siswa kategori terbanyak ditemukan pada kategori
sedang, yaitu sebanyak 38 orang (41,8%), sedangkan jumlah siswa kategori
paling sedikit ditemukan pada kategori tinggi, yaitu sebanyak 17 orang
(18,7%). Hal ini juga ditemukan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Fitri, Zola, & Ifdil (2018) mengenai Profil Kepercayaan Diri Remaja
serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya dengan subjek siswa SMP Dewi
Sartika kelas VII dan VIII yang menemukan siswa dengan tingkat
kepercayaan diri sedang merupakan jumlah kategori terbanyak. Namun
terdapat perbedaan pada penelitian ini, di mana tidak ditemukannya siswa
dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah pada penelitian oleh Fitri,
Zola, & Ifdil (2018). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlunya
usaha untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau gambaran diri
(Santoso, 2015). Dalam Heaven & Ciarrochi (2008) dijelaskan bahwa harga
diri yang rendah dikaitkan dengan perilaku yang dapat merusak diri sendiri,
sedangkan harga diri yang tinggi dikaitkan dengan kemampuan untuk
mengatasi masalah yang lebih efektif, serta kemampuan yang lebih baik
dalam mengatasi stressor.

4.3.3.Hubungan Persepsi Siswa Mengenai Pola Asuh Orang Tua dengan


Tingkat Kepercayaan Diri
Hasil uji statistik spearman rank pada Tabel 4 menunjukkan hubungan
persepsi siswa mengenai pola asuh orang tua tipe demokratis dengan tingkat
kepercayaan diri memiliki nilai r = 0,216 yang menggambarkan kekuatan
34

hubungan antara variabel persepsi pola asuh orang tua tipe demokratis dan
tingkat kepercayaan diri. Berdasarkan kriteria pedoman koefisien korelasi,
nilai tersebut termasuk pada kategori lemah dan memiliki arah korelasi
positif. Sedangkan nilai p value yang didapat adalah 0.040 (p<alpha) yang
maknanya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pola
asuh orang tua tipe demokratis dengan tingkat kepercayaan diri siswa.
Hal ini sesuai dengan penelitian mengenai Pola Asuh Demokratis,
Kepercayaan Diri dan Kemandirian Mahasiswa Baru oleh Asiyah (2015)
yang menunjukkan hasil bahwa pola asuh demokratis dan kemandirian
mahasiswa baru memiliki korelasi positif yang signifikan (p=0,000), di
mana menurut Lauster (dalam Widyaningtyas & Farid, 2014) kemandirian
termasuk dalam aspek-aspek yang terkandung dalam kepercayaan diri. Hasil
tersebut juga didukung dengan penelitian oleh Boer & Tranent (2013) yang
menunjukkan hasil pola asuh tipe authoritative (demokratis) perbedaan
signifikan dalam skor harga diri remaja yang dibandingkan dengan tipe
otoriter (p<0,01), sehingga dapat dikatakan bahwa pola asuh tipe demokratis
merupakan pola asuh yang lebih baik dibandingkan dengan tipe otoriter.
Baumrind dalam Furnham & Cheng (2000) menjelaskan bahwa pola
asuh tipe demokratis dianggap sebagai pola asuh yang paling ideal dalam
perkembangan anak karena orang tua dengan tipe pola asuh demokratis
menggabungkan aspek kontrol dan penerimaan anak dengan pengasuhan
yang terpusat pada anak. Mereka memiliki peraturan yang ketat dalam
mendidik anak-anak mereka, namun mereka juga menjelaskan alasan
dibalik aturan-aturan yang diterapkan dan menghargai sudut pandang anak,
sehingga anak-anak yang diasuh dengan pola asuh orang tua tipe demokratis
dapat terbentuk menjadi anak-anak yang tegas, mandiri, memiliki pribadi
yang bersahabat dengan teman sebaya, sukses secara intelektual, menikmati
hidup dan memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keinginannya.
Namun, dalam penelitian ini masih ditemukan jumlah siswa yang memiliki
persepsi pola asuh orang tua tipe demokratis dengan tingkat kepercayaan
diri rendah (35,1%) yang tidak berbeda jauh dengan tingkat kepercayaan
35

diri sedang (44,2%). Hal ini karena rasa percaya diri tidak hanya dapat
dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, melainkan juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain. Purnawan dalam Ifdil, Denich, & Ilyas (2017)
mengungkapkan bahwa sejumlah penyebab kurang percaya diri, yaitu
pengaruh lingkungan, sering diremehkan dan dikucilkan oleh teman sebaya,
pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak,
orang tua yang selalu memarahi kesalahan anak, tetapi tidak pernah
memberi penghargaan apabila anak melakukan hal yang positif, kurang
kasih sayang, penghargaan atau pujian dari keluarga, trauma kegagalan
dimasa lalu, trauma dipermalukan atau dihina di depan umum merasa diri
tidak berharga lagi karena pernah dilecehkan secara seksual, merasa bentuk
fisik tidak sempurna.
Sementara nilai r = -0,234 pada analisis hubungan persepsi siswa
mengenai pola asuh orang tua tipe otoriter memiliki arti kedua variabel
tersebut memiliki kekuatan korelasi yang lemah dan arah korelasi negatif.
Sehingga dapat dikatakan semakin otoriter pola asuh yang diterapkan
orang tua, maka semakin rendah kepercayaan diri siswa. Sedangkan nilai
p value = 0.026 (p<alpha) menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara persepsi pola asuh orang tua tipe otoriter dengan tingkat
kepercayaan diri siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmania & Putra
(2006) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
persepsi pola asuh orang tua tipe otoriter dengan kecenderungan pemalu
(shyness) pada remaja awal (p=0,000), meskipun dengan kekuatan korelasi
yang lemah (r=0,282). Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa
remaja yang cenderung pemalu dapat menjadi sangat cemas ketika mereka
harus ikut serta dalam interaksi dengan orang lain. Hal ini juga dapat
ditemukan pada individu dengan kepercayaan diri yang kurang (Lauster
dalam Komara, 2016).
Sebagian besar siswa yang memiliki persepsi pola asuh orang tua
tipe otoriter memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah (75%). Hal ini
sejalan dengan teori yang dikemukakan Baumrind (Furnham & Cheng,
36

2000) bahwa pola asuh tipe otoriter merupakan pola asuh dengan orang
tua yang bersifat diktator dalam mendidik anak-anak mereka. Mereka
memiliki standar-standar mutlak dalam mendidik anak, sehingga anak
harus menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang diberlakukan di dalam
keluarga, sehingga anak yang diasuh dengan tipe pola asuh ini dapat
tumbuh menjadi anak yang memiliki kemandirian, tanggung jawab, dan
motivasi yang rendah. Dalam Kaisa, Stattin, & Nurmi (2000) dijelaskan
ciri-ciri dari pola asuh otoriter adalah tingkat kepercayaan dan keterlibatan
anak yang rendah, jarangnya komunikasi terbuka, dan kontrol ketat dari
orang tua.
Sedangkan dari hasil uji statistik spearman rank pada Tabel 4,
didapatkan nilai p value = 0.455 (p>alpha) pada hubungan persepsi siswa
mengenai pola asuh tipe permisif dengan tingkat kepercayaan diri yang
memiliki makna tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan
persepsi pola asuh orangtua tipe permisif dengan tingkat kepercayaan diri
siswa. Karena nilai p value tidak signifikan, maka nilai koefisien korelasi
tidak diinterpretasikan. Dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa tipe
pola asuh permisif tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam
memengaruhi kepercayaan diri siswa. Hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil penelitian sebelumnya oleh Widiyanti & Marheni (2013) yang
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pola asuh tipe
authoritative (demokratis) dengan tipe permisif dalam memengaruhi
efikasi diri atau keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya sendiri.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena jumlah siswa yang memiliki
persepsi mengenai pola asuh tipe permisif yang ditemukan dalam
penelitian ini kurang dari jumlah pada penelitian sebelumnya sehingga
tidak didapatkan hasil yang signifikan.
Namun, dalam penelitian ini ditemukan seluruh siswa dengan
persepsi pola asuh tipe permisif memiliki tingkat kepercayaan diri sedang.
Hal ini dijelaskan oleh Baumrind (Furnham & Cheng, 2000) bahwa tipe
pola asuh permisif memiliki karakteristik orang tua yang tidak
37

menghukum atau memberlakukan peraturan dan mau mendengarkan


keinginan anak. Pola asuh ini terpusat pada anak di mana orang tua kurang
berperan anak dalam mengatur kegiatan anak mereka sehingga anak akan
tumbuh menjadi anak yang memiliki suasana hati yang positif dan lebih
bersemangat dibandingkan dengan anak dengan tipe pola asuh otoriter.
Kaisa, Stattin, & Nurmi (2000) menjelaskan anak yang diasuh dengan pola
asuh tipe permisif merasa diberikan kepercayaan yang lebih dibandingkan
dengan anak dengan tipe pola asuh otoriter. Meskipun pola asuh permisif
ditandai dengan pola asuh yang tidak menuntut perilaku dan kurangnya
kontrol orang tua, tetapi pola asuh ini memungkinkan anak untuk
berperilaku mandiri dan bebas (Baumrind dalam Kaisa, Stattin, & Nurmi,
2000). Namun perilaku mereka akan menjadi kurang matang akibat
rendahnya kontrol dari orang tua, kemandirian, serta rasa tanggung jawab
(Baumrind dalam Furnham & Cheng, 2000).

Вам также может понравиться

  • CASE REHAB MEDIK - Gangguan Kognitif Pada Geriatri - Demensia
    CASE REHAB MEDIK - Gangguan Kognitif Pada Geriatri - Demensia
    Документ50 страниц
    CASE REHAB MEDIK - Gangguan Kognitif Pada Geriatri - Demensia
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Fix PPT REPORT CASE
    Fix PPT REPORT CASE
    Документ39 страниц
    Fix PPT REPORT CASE
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • BENJOLAN DI LEHER
    BENJOLAN DI LEHER
    Документ12 страниц
    BENJOLAN DI LEHER
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Ekspertise Normal
    Ekspertise Normal
    Документ37 страниц
    Ekspertise Normal
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Skabies
    Laporan Kasus Skabies
    Документ23 страницы
    Laporan Kasus Skabies
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Документ25 страниц
    Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Faktor Risiko Hipertensi di Puskesmas Sungai Kakap
    Faktor Risiko Hipertensi di Puskesmas Sungai Kakap
    Документ46 страниц
    Faktor Risiko Hipertensi di Puskesmas Sungai Kakap
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Demensia
    Demensia
    Документ17 страниц
    Demensia
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat TB - Revisiiii
    Referat TB - Revisiiii
    Документ23 страницы
    Referat TB - Revisiiii
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • ULKUS KORNEA
    ULKUS KORNEA
    Документ6 страниц
    ULKUS KORNEA
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Tonsil
    Tonsil
    Документ12 страниц
    Tonsil
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Документ25 страниц
    Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Документ25 страниц
    Referat Gambaran Radiologis TB Genitourinaria
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis Kronik - Kelompok A
    Tonsilitis Kronik - Kelompok A
    Документ23 страницы
    Tonsilitis Kronik - Kelompok A
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Skabies
    Laporan Kasus Skabies
    Документ23 страницы
    Laporan Kasus Skabies
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Документ6 страниц
    Ulkus Kornea
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat Obat Antijamur Sistemik
    Referat Obat Antijamur Sistemik
    Документ22 страницы
    Referat Obat Antijamur Sistemik
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat TB Paru
    Referat TB Paru
    Документ22 страницы
    Referat TB Paru
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Slide 22-27
    Slide 22-27
    Документ12 страниц
    Slide 22-27
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Case - Gangguan Cemas Menyeluruh
    Case - Gangguan Cemas Menyeluruh
    Документ28 страниц
    Case - Gangguan Cemas Menyeluruh
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Case Sindroma Geriatri
    Case Sindroma Geriatri
    Документ77 страниц
    Case Sindroma Geriatri
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • DIAGNOSIS KOMUNITAS Draft
    DIAGNOSIS KOMUNITAS Draft
    Документ14 страниц
    DIAGNOSIS KOMUNITAS Draft
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • TUBERKULOSIS PARU
    TUBERKULOSIS PARU
    Документ13 страниц
    TUBERKULOSIS PARU
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat Cyberbullying Fixed
    Referat Cyberbullying Fixed
    Документ40 страниц
    Referat Cyberbullying Fixed
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat TB - Revisiiii
    Referat TB - Revisiiii
    Документ23 страницы
    Referat TB - Revisiiii
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ25 страниц
    Bab Iii
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Referat Cyberbullying
    Referat Cyberbullying
    Документ21 страница
    Referat Cyberbullying
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Документ3 страницы
    TUBERKULOSIS
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Bab Iv Kesimpulan
    Bab Iv Kesimpulan
    Документ4 страницы
    Bab Iv Kesimpulan
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет
  • Clubfoot
    Clubfoot
    Документ77 страниц
    Clubfoot
    Zirrialifa Arafa
    Оценок пока нет