Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
NOVI HIDAYAH
NPM : 1810101009
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis
telah diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini sesuai
waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca
pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam itu sebagai jalan yang sempurna dalam kehidupan. Islam sebagai agama
yang sesuai dengan segala zaman, sebagai ibadah, tuntunan, moril, material,
serta berhubunga dengan dunia dan akhirat. Islam tidak mengajarkan hal-hal
yang bertentangan denga fitrah manusia. Islam juga tidak menghambat
jalannya pembangunan manusia, baik di bidang moral, spiritual dan fisik
material. Akan tetapi justru Islam mendorong manusia ke arah kesempurnaan.
Namun dengan bergulirnya waktu, dunia semakin canggih jurtru kerusakan
moral, kerakusan manusia semakin mengakar kuat, kebebasan, keindahan
dunia dan rasio sesatnya yang dijadikan patron dalam hidupnya.
Dengan demikian tak jarang manusia yang lari dari kebenaran agama Islam,
menjadi seorang penghianat terhadap peraturan-peraturan syariat Islam.
Disinilah Islam juga hadir memberikan perhatian serius bagi penghianat baik
laki-laki maupun perempuan. Semua manusia baik warga komunis maupun
kapitalis ataupun yang lainnya, bila ia mengingkari undang-undang negaranya
tentu dituduh sebagai penghianat terhadap negaranya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan riddah?
2. Bagaimana unsur-unsur seseorang melakukan murrtad?
3. Bagaimana hukum dasar seseroang murtad?
4. Apa saja macam-macam riddah?
5. Bagaimana hukuman bagi pelaku riddah?
iv
C. Tujuan
Dalam makalah ini yang menjadi tujuan masalahnya adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian riddah
2. Unsur-unsur riddah
3. Hukum dasar riddah
4. Macam-macam riddah
5. Hukuman bagi pelaku riddah.
v
BAB II
PEMBAHASAN
berasal dari kata : معنه وصر فه: رده ردا وردة,yang artinya menolak dan
memalingkannya.
ومن يرتدد منكم عن دينه فيمت وهو كافر فأولئك حبطت أعمالهم في الدنيا
) 217: واآلخرة وأولئك أصحاب النار هم فيها خالدون ( البقرة
vi
“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati
dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
)QS. Al-Baqarah :217)
من كفر باهلل من بعد إيمانه إال من أكره وقلبه مطمئن باإليمان ولكن من شرح
بالكفر صدرا فعليهم غضب من هللا ولهم عذاب عظيم
“Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat
kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap
tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang
melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya
dan baginya adzab yang besar.”(QS. An-Nahl:106)
Di samping al-Qur’an, Rasulullah sawmenjelaskan hukuman untuk orang
murtad ini di dalam sebuah hadits :
: قال ر سو ل هللا صلئ هللا عليه و سلم: و عن ابن عبا س ر ضي هللا عنه قال
)من بدل د ينه فا قتلوه (رواه البخاري
Dari Ibn Abbas ra.Ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “Barang siapa
menukar agamanya maka bunuhlah dia.” (Hadits riwayat Bukhari)
Dari ayat dan hadits tersebut jelaslah bahwa murtad termasuk salah satu jenis
tindak pidana yang diancam dengan hukuman mati.
vii
menganggapnya boleh atau tidak haram, baik ia melakukannya dengan
sengaja atau melecehkan islam, menganggap ringan atau menunjukkan
kesombongan. Contohnya seperti sujud kepada berhala, matahari,
bulan, atau binatang, melemparkan mushaf al-Qur’an atau kitab hadis
ke tempat yang kotoratau menginjak-injaknyaatau tidak mempercayai
ajaran yang dibawa oleh al-Quran.Termasuk juga dalam kelompok ini
orang yang melakukan perbuatan haramseperti; zina,pencurian,minum
minuman keras (khamr), dan membunuh dengan keyakinan bahwa
perbuatan-perbuatan tersebut hukumnya halal.
viii
menganggapnya sebagai tuhan dan lain-lain yang bertentangan dengan
al-Quran dan sunah rasul.
ix
2. Niat yang melawan hukum
Untuk terwujudnya jarimah riddah disyaratkan bahwa pelaku perbuatan itu
sengaja melakukan perbuatan atau ucapan yang menunjukkan kepada
kekafiran, padahal ia tahu dan sadar bahwa perbuatan atau ucapannya itu
berisi kekafiran. Dengan demikian, apabila seseorang melakukan
perbuatan yang mengakibatkan kekafiran tetapi ia tidak mengetahui bahwa
perbuatan tersebut menunjukkan kekafiran, maka ia tidak termasuk kafir
dan murtad (Akhmad Wardi Muslich, 2015)
x
Dari Ibn Abbas ra. Ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “Barang siapa
menukar agamanya maka bunuhlah dia.” (Hadits riwayat Bukhari)
Dari ayat dan hadits tersebut jelaslah bahwa murtad termasuk salah satu jenis
tindak pidana yang diancam dengan hukuman mati.
D. Macam-macam Murtad
Yang dimaksud dengan keluar dari Islam disebutkan oleh para ulama ada tiga
macam:
1. Murtad dengan perbuatan atau meninggalkan perbuatan.
Keluar dari islam dengan perbuatan terjadi apabila seseorang melakukan
perbuatan yang diharamkan oleh islam dengan menganggapnya boleh
atau tidak haram, baik ia melakukannya dengan sengaja atau melecehkan
islam, menganggap ringan atau menunjukkan kesombongan. Contohnya
seperti sujud kepada berhala, matahari, bulan, atau binatang,
melemparkan mushaf alqur’an atau kitab hadis ke tempat yang kotor,atau
menginjak-injaknya,atau tidak mempercayai ajaran yang dibawa oleh
alquran. Termasuk juga dalam kelompok ini orang yang melakukan
perbuatan haram,seperti zina,pencurian,minum minuman keras (khamr),
dan membunuh dengan keyakinan bahwa perbuatan-perbuatan tersebut
hukumnya halal.
xi
2. Murtad dengan Ucapan
Keluar dari islam juga bisa terjadi dengan keluarnya ucapan dari mulut
seseorang yang berisi kekafiran. Contohnya seperti pernyataannya bahwa
Allah punya anak, mengaku menjadi nabi, mempercayai pengakuan
seseorang sebagai nabi, mengingkari nabi, malaikat, dan lain-lain.
xii
Seseorang dianggap murtad apabila ia berakal sehat. Dengan demikian,
orang yang tidak berakal pernyataan murtadnya tidak sah, seperti orang
gila,tidur,sakit ingatan,mabuk kareana barang yang mubah,atau anak kecil
yang belum tamyiz, yang akalnya belum sempurna.
xiii
Menurut ketentuan yang berlaku, orang yang murtad tidak dapat
dikenakan hukuman mati, kecuali setelah ia diminta untuk bertobat.
Apabila setelah ditawari untuk bertobat ia tidak mau maka barulah
hukuman mati dilaksanakan. Menurut sebagian fuqaha penawaran untuk
bertobat ini hukumnya wajib.
Sebagai akhir dari tobatnya itu, apabila tobatnya diterima maka hukuman
mati menjadi terhapus dan statusnya kembali sebagai orang yang dijamin
keselamatannya. Apabila setelah itu ada orang lain yang membunuhnya
maka pelaku (pembunuh) harus diqishash, karena ia membunuh orang
yang memiliki jaminan keselamatan
2. Hukuman Pengganti
Hukuman pengganti untuk jarimah riddah berlaku dalam dua keadaan
sebagai berikut:
a. Apabila hukuman pokok gugur karena tobat maka hakim
menggantinya dengan hukuman ta’zir yang sesuai dengan keadaan
pelaku tersebut,seperti hukuman jilid (cambuk), penjara atau denda
atau cukup dengan dipermalukan (taubikh).
xiv
b. Apabila hukuman pokok gugur karena syubhat, seperti pandangan
Imam Abu Hanifah yang menggugurkan hukuman mati bagi pelaku
wanita dan anak-anak maka dalam kondisi ini pelaku perbuatan itu
(wanita dan anak-anak) dipenjara dengan masa hukuman yang tidak
terbatas dan keduanya dipaksa untuk kembali ke agama islam.
3. Hukuman Tambahan
Hukuman tambahan yang dikenakan kepada orang murtad ada dua macam,
yaitu:
a. Penyitaan atau Perampasan Harta
Menurut Imam Malik, Imam Syafi’Idan Imam Ahmad, apabila orang
murtad meninggal atau dibunuh maka hartanya menjadi milik bersama
dan tidak boleh diwarisi oleh siapa pun atau dengan kata lain harta
tersebut harus disita oleh Negara.
xv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai mahasiswa perguruan tinggi Agama Islam, maka sepantasnyalah kita
menggali lebih dalam lagi tentang berbagai ilmu pengetahuan tentang agama
dan tidak pernah merasa cukup apalagi puas dengan hasil yang diperoleh, juga
tidak berhenti hanya setelah berhasil menggali, tapi berusaha
mendakwahkannya dan membimbing umat ke arah kemajuan dan kebenaran
hakiki. Sebab, masa kini adalah masa dimana umat Islam mengalami
kemunduran di bidang ilmu pengetahuan, bahkan umat Islam sendiri
mengalami pengikisan keilmuan tentang agama mereka sendiri, dan parahnya
lagi kemerosotan tersebut diindikasi sudah merambat ke berbagai sisi
kehidupan umat Islam. Hal ini dapat dibuktikan dengan kemerosotan akhlak,
penurunan tensi kegiatan-kegiatan keagamaan di berbagai tempat, beralih
fungsinya tujuan ibadah menjadi tujuan duniawi, dan sebagainya. Maka kita
menjadi tonggak yang harusnya paling kuat dalam menahan arus kemunduran
umat ini. Tentu tidak bisa berdiam diri dengan berkutat dengan
ketidakpedulian terhadap kondisi umat.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Rahmat, Hukum Pidana Islam (fiqih Jiayah). Bandung: Pustaka Setia,
2010.
xvii