Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Salah satu kunci sukses PT. Securindo Packatama Indonesia hari ini
adalah bahwa PT. Securindo Packatama Indonesia menggabungkan
teknologi-teknologi terbaru terhadap semua aspek manajemen perparkiran
untuk menjadikan setiap pemilik properti dan para pengguna jasa parkir
menjadi satu tanpa adanya batasan. PT. Securindo Packatama Indonesia
merupakan satu-satunya perusahaan pengelola jasa perparkiran yang
meraih sertifikat ISO 9001:2000 (Systems and Services Certification)
untuk Carpark Management Systems.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki visi yaitu menjadi
perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik di
Asia melalui sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
Misinya yaitu menjalankan bisnis parkir berdasarkan inovasi dan
menyelenggarakan prinsip-prinsip operasional yang terbaik, sumberdaya
manusia yang kompeten, memiliki hubungan keluar yang baik dengan
semua pihak yang terkait dan konsep-konsep manajemen yang sesuai
24
Selain itu seorang PPP juga memiliki beberapa unsur tugas pokok
yaitu:
1. Memastikan seluruh SPL dan staf pelayan pos berada di area tugasnya
dan bekerja sesuai dengan standard pelayanan perusahaan.
6. Menyediakan barang yang dibutuhkan oleh SPL dan SPP (kertas struk,
kertas cecklist dll).
Selain itu seorang SPL juga memiliki beberapa unsur tugas pokok
yaitu:
Selain itu seorang SPP juga memiliki beberapa unsur tugas pokok
yaitu:
untuk shift 2 dimulai dari pukul 15.00 hingga pukul 23.00 dan untuk shift malam
dimulai pada pukul 23.00 hingga pukul 07.00. Adapun penempatan areal tugas
untuk tiap shift dan harinya yaitu pada Tabel 3 hingga Tabel 6.
laki-laki
wanita
< 1 tahun
1 tahun- 3 tahun
> 3 tahun
64
165
Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu 1.280
jam yang setara dengan 76.800 menit. Setelah diperoleh waktu efektif
pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya.
Beban kerja SPL pada akhir pekan dihitung terpisah dari perhitungan
beban kerja pada hari biasa dikarenakan jumlah pengunjung yang lebih
banyak dibandingkan pada hari kerja biasa sehingga mengakibatkan beban
kerja pada akhir pekan lebih banyak daripada hari kerja biasa. Sebelum
menghitung jumlah kebutuhan Staf Pelayanan Parkir tiap shift dan plotnya
pada akhir pekan, pertama- tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja
efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004.
Perhitungannya yaitu sebagai berikut:
Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu 646,4
jam yang setara dengan 38.784 menit. Setelah diperoleh waktu efektif
pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya.
memperlihatkan juga bahwa beban kerja hari biasa yaitu sebesar 296.500
lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar
211.242 karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa
lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja
efektifnya yaitu 76.800 menit sedangkan pada akhir pekan yaitu 38.784.
Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL
pada setiap plot kerjanya.
100000
80000
60000
Hari Biasa
40000 Akhir Pekan
20000
0
Utara Selatan Lobi Motor
Plot Kerja
Gambar 5. Perbandingan beban kerja SPL shift 1 hari biasa dan akhir
pekan
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan
beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan, jumlah beban
kerja pada hari biasa lebih besar daripada akhir pekan. Perbedaan ini
dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir
pekan, dapat dilihat juga bahwa beban plot kerja utara menempati urutan
pertama terbanyak dibandingkan plot kerja selatan yang menempati urutan
2, plot kerja lobi pada urutan 3 dan plot kerja motor pada urutan 4.
Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat
dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan
35
dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap
plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL
yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 8.
Jumlah
Beban Kerja
Plot Kerja FTE karyawan
(Menit/tahun)
(orang)
Total 6 orang
rata SPP untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau 1.920
mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan
pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP
masuk motor yaitu 1 motor/10 detik atau 2.880 motor/shift yaitu meliputi
pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir.
Kemampuan rata-rata SPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 untuk pos keluar
mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau 1.920 mobil/shift yaitu meliputi
pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada
konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1
motor/15 detik atau 1.920 motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor
polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada
konsumen. Tabel 10 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan
keluar pada shift 1 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan
pengamatan.
Tabel 10. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City
Depok perhari shift 1
adalah sebesar 1.500 sedangkan pada akhir pekan jumlah kendaraan yang
masuk adalah sebesar 4.845 dan jumlah kendaraan yang keluar adalah
sebesar 2.335.
2500
2000
1500
Hari Biasa
1000
500 Akhir Pekan
0
Mobil Motor Mobil Motor
(masuk) (masuk) (keluar) (keluar)
Jenis Kendaraan
Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP
maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibututhkan pada shift 1 pada hari
biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 1 pada hari biasa dapat dilihat pada
Tabel 11.
39
Tabel 11. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1
Total 4 orang
Berdasarkan Tabel 11 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu Pos
Masuk Mobil dengan nilai FTE sebesar 0,708. Jumlah setiap pos yang
dinilai efektif yaitu hanya mengoperasikan satu pos untuk pos masuk
mobil, pos keluar mobil, pos masuk motor dan pos keluar motor. Hal ini
terlihat dari nilai FTE untuk setiap pos yang bernilai dibawah 1 sehingga
untuk shift 1 pada hari biasa hanya dibutuhkan 4 orang atau pos
saja.Sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift
1 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1
Total 5orang
40
Berdasarkan Tabel 12, yang memiliki nilai FTE terbesar adalah pos
masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 1,30. Berdasarkan Tabel12 juga
dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 1 adalah sebanyak
5 orang atau 5 pos. Jumlah tersebut lebih banyak 1 orang atau 1 pos
dibandingkan hari biasa, hal ini dikarenakan jumlah mobil yang masuk
lebih banyak dibandingkan hari biasa sehingga dibutuhkan 2 orang atau 2
pos pada pos masuk mobil.
kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang
dibutuhkan pada shift I adalah:
diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift 2 pada hari kerja biasa
dan akhir pekan pada Tabel 13.
Plot Kerja
Hari Biasa Akhir Pekan
(menit/tahun) (menit/tahun)
140000
100000
80000
Hari Biasa
60000 Akhir Pekan
40000
20000
0
Utara Selatan Lobi Motor
Plot Kerja
Gambar 7. Perbandingan beban kerja SPL shift 2 hari biasa dan akhir
pekan
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan
beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 2, sama
seperti dengan shift 1 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar
daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang
berbeda antara hari biasa dan akhir pekan, dan dapat dilihat juga bahwa
beban plot kerja utara menempati urutan pertama terbanyak dibandingkan
plot kerja selatan yang menempati urutan 2, plot kerja motor pada urutan 3
dan plot kerja lobi pada urutan 4.
Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat
dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan
dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap
plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL
yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 14.
44
Tabel 14. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 hari biasa
Jumlah
Beban Kerja
Plot Kerja FTE karyawan
(Menit/tahun)
(orang)
Total 7 orang
Tabel 15. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 akhir pekan
Total 9 orang
Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa pada akhir pekan plot kerja
utara masih memiliki nilai FTE paling besar dibandingkan dengan plot
kerja lainnya seperti pada shift 1 yaitu sebesar 2,554. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil
dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir
pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari
Tabel 15. jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang
menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada
akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa dan dari perhitungan
tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir
pekan shift 2 adalah 9 orang, lebih banyak 2 orang dibandingkan shift 2 ada
hari biasa.
4.6.3 Staf Pelayanan Pos
Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP pada shift 2 sama
seperti padashift 1 dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai
dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
KEP/75/M.PAN/7/2004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek
kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.Metoda ini
dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan
beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan
46
dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan
keluar.Pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada
setiap shiftnya.
Tabel 16. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City
Depok perhari pada shift 2
Akhir
Hari Biasa (kendaraan/hari)
Kendaraan Pekan(kendaraan/hari)
4500
4000
Jumlah Kendaraan/hari
3500
3000
2500
2000 Hari Biasa
1500 Akhir Pekan
1000
500
0
Mobil (masuk) Motor Mobil (keluar) Motor
(masuk) (keluar)
Jenis Kendaraan
motor baik pada hari biasa maupun pada akhir pekan, berbeda dengan shift
1 yang pada hari biasa lebih didominasi oleh kendaraan motor sedangkan
pada akhir pekan lebih didominasi oleh kendaraan mobil.
Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP
maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 2 pada hari
biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 2 pada hari biasa dapat dilihat pada
Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 2
Total 6 orang
Berdasarkan Tabel1 7 nilai FTE terbesar yaitu pada pos keluar mobil
yaitu sebesar 1,216 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk
motor yaitu sebesar 0,464. Dari Tabel 17 juga dapat dlihat jumlah pos
masuk mobil dan pos masuk motor yang dinilai efektif yaitu dengan
mengoperasikan satu pos, sedangkan untuk pos pos keluar mobil dan pos
keluar motor dinilai efektif yaitu dengan mengoperasikan dua pos. Hal ini
terlihat dari nilai FTE untuk pos masuk mobil dan pos masuk motor yang
bernilai dibawah 1 dan nilai FTE untuk pos keluar mobil dan pos keluar
motor bernilai lebih dari 2 sehingga untuk shift 2 pada hari biasa
dibutuhkan 6 orang atau pos saja.Sedangkan untuk jumlah SPP yang
dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 dapat dilihat pada Tabel 18.
49
Tabel 18. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2
Total 7orang
efektif pertahunnya untuk PPP adalah 301 hari. Setelah diperoleh jumlah
hari kerja efektif tersebut, sama seperti yang dijabarkan pada pada
perhitungan kebutuhan PPP shift 1 dan shift 2 bahwa kelonggaran waktu
atau allowance yang diterima adalah 80% yaitu waktu untuk makan, pergi
ke toilet, beribadah dan lain-lain. Menurut perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh bahwa waktu kerja efektif pertahunnya bagi PPP
adalah 1.926,4 jam yang setara dengan 115.584 menit. Setelah diperoleh
waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan
kebutuhan karyawannya.
berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot
kerja utara yaitu sebanyak 32.333 menit pada hari biasa dan 20.873 menit
untuk akhir pekan karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas
daripada yang lainnya. Sama seperti shift 2, beban kerja pada plot kerja
lobi terlihat jauh lebih kecil daripada plot kerja lainnya yaitu sebanyak
23.667 pada hari biasa dan 15.234 pada akhir pekan dikarenakan wilayah
kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang lebih sedikit
dibandingkan plot kerja lainnya. Dan dari Tabel 19 dapat dilihat juga beban
kerja hari biasa yaitu sebesar 114.667 lebih besar daripada akhir pekan
yang memiliki beban kerja sebesar 68.966 karena jumlah waktu kerja
efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan,
pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu 76.800 menit
sedangkan pada akhir pekan yaitu 38.784. Hal ini sebenarnya akan terlihat
pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya.
30000
25000
20000
15000 Hari Biasa
10000 Akhir Pekan
5000
0
Utara Selatan Lobi Motor
Plot Kerja
Gambar 9. Perbandingan beban kerja SPL Shift 1 hari biasa dan akhir
pekan
Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat perbedaan beban
kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 3, sama seperti
dengan shift 1 dan shift 2 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar
53
daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang
berbeda antara hari biasa dan akhir pekan. Dan dari diagram batang
tersebut terlihat beban kerja terbesar yaitu pada plot kerja utara.
Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat
dihitung kebutuhan jumlah karyawan. Sama seperti shift 1 dan shift 2
perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan dilakukan dengan cara membagi
jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban
kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah karyawan yang dibutuhkan pada
hari biasa dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 hari biasa
Jumlah
Beban Kerja
Plot Kerja FTE karyawan
(Menit/tahun)
(orang)
Total 4 orang
Berdasarkan Tabel 20, sama seperti shift 1 dan shift 2 dapat diketahui
bahwa FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara sebesar 0,421 dikarenakan
luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga
memiliki beban kerja yang besar dan FTE yang paling besar. Sedangkan
yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi yaitu sebesar 0,308,
hal tersebut dikarenakan wilayah kerja yang sempit sehingga waktu yang
dibutuhkan tidak berbeda jauh dengan shift 1 dan shift 2 sehingga
mengakibatkan beban kerjanya yang paling kecil dan FTE yang kecil. Pada
54
perhitungan tersebut diketahui jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari kerja
shift 3 adalah 4 orang dimana dibutuhkan 1 orang tiap plot kerja. Dengan
perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan.
Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 akhir pekan
Jumlah
Beban Kerja
Plot Kerja FTE karyawan
(Menit/tahun)
(orang)
Total 4 orang
Tabel 22. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City
Depok
Mobil 20 60 30 125
Jumlah Kendaraan/hari
350
300
250
200 Hari Biasa
100
50
0
Mobil Motor Mobil Motor
(masuk) (masuk) (keluar) (keluar)
Jenis Kendaraan
Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP
maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 3 pada hari
biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 3 pada hari biasa dapat dilihat pada
Tabel 23.
58
Tabel 23. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 3
Total 4 orang
Tabel 24. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3
Total 4 orang
Berdasarkan Tabel 24, dapat dilihat pada hari biasa shift 3 yang
memiliki nilai FTE terbesar yaitu pos keluar motor dengan nilai FTE
sebesar 0,223 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk
mobil dengan nilai FTE sebesar 0,016. Dan dari Tabel 24 dapat dilihat
bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 3 adalah sebanyak 4 orang atau
4 pos. Jumlah tersebut sama banyak dengan SPP yang dibutuhkan pada
hari biasa shift, hal ini dikarenakan jumlah kendaraan motor dan kendaraan
mobil yang tidak jauh berbeda dengan hari biasa.
PM1 1 1 1 1 1 1
PM2 1 1 - - - -
PK1 1 1 1 1 1 1
PK2 1 1 - - 1 -
PMM 1 1 1 1 1 1
PKM1 1 1 1 1 1 1
PKM2 - 1 - - 1 -
Total 6 7 4 4 6 4
PM1 1 1 1 1 1 1
PM2 1 1 - 1 1 -
PK1 1 1 1 1 1 1
PK2 1 1 - - 1 -
PMM 1 1 1 1 1 1
PKM1 1 1 - 1 1 1
PKM2 1 1 1 - 1 -
Total 7 7 4 5 7 4
I MD II III I MD II III
Utara 2 - 2 1 2 - 2 1
Selatan 2 - 2 1 2 - 2 1
Lobi 1 - 1 1 1 - 1 1
Zona1 1 - 1 - 1 - 1 -
Zona 2 - 1 - - - 1 - -
Zona 3 - 1 - - - 1 - -
Motor 1 - 2 1 1 - 2 1
Total 7 2 8 4 7 2 8 4
Tugas (orang)
I II III I II III
Utara 2 2 1 3 3 1
Selatan 2 2 1 2 3 1
Lobi 2 2 1 1 1 1
Zona1 1 1 - 1 1 -
Zona 2 1 1 - 1 1 -
Zona 3 1 1 - 1 1 -
Motor 2 2 2 1 2 1
Total 11 11 5 10 12 4
Karyawan
4 orang 6 orang
Middle aktual
Karyawan
Middle setelah 4 orang 4/5 orang
pengamatan
PPPP aktual 2 2 - 2 2 1
PPP menurut
2 2 1 2 2 1
perhitungan
PPP 5 5
SPL 34 31
SPP 18 17
Total 57 53
Data tersebut diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan dan saran dari
PPP dan Carpark Manager. Saran dari PPP dan Carpark Managerdiperlukan
karena mereka sangat berpengalaman dalam mengatur jadwal hari kerja dan hari
libur. Berdasarkan saran tersebut, untuk SPL memiliki jadwal libur kerja fleksibel
antara senin hingga jumat dan 1 orang pada hari sabtu dikarenakan dibutuhkannya
banyak SPL pada akhir pekan dan untuk SPP memiliki jadwal libur fleksibel
antara hari senin hingga jumat untuk 3 orang dan pada hari sabtu untuk 1 orang.
35
30
25
20
15 Aktual
10 Sesuai Perhitungan
5
0
PPP SPL SPP
Jabatan
Gambar 11. Perbandingan jumlah karyawan aktual dan jumlah yang dibutuhkan
66
Secara umum, tugas-tugas yang diberikan sudah tertulis secara jelas untuk
dilaksananakan, namun dalam pelakasanaannya terdapat beberapa permasalahan
atau kendala dalam melakukannya seperti pelaksanaan tugas SPL yang memiliki
kendala yaitu rawannya pencurian.Hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan
dilakukannya koordinasi dengan pihak keamanan pusat perbelanjaan.
Permasalahan mengenai beban kerja yang berbeda antar shift dan harinya
sehingga mengharuskan perusahaan untuk dapat mengatur jumlah personil yang
masuk untuk setiap shift jenis harinya. Pihak perusahaan juga sebaiknya
memperhatikan penambahan dan pengurangan personil pada setiap shift dan
harinya agar beban kerja karyawan sesuai dengan jumlah personil yang bekerja
pada setiap shift dan harinya. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan
untuk mengetahui jumlah karyawan yang dibutuhkan adalah 53 orang. Dapat
dilihat bahwa jumlah SPP yang sebenarnya dibutuhkan adalah 17 orang, hal ini
sebaiknya dipenuhi oleh perusahaan agar tidak ada lagi karyawan yang awalnya
adalah SPL diharuskan menjadi SPP. Hal ini dilakukan agar karyawan
melakukan tugas yang sesuai dengan pelatihan yang diberikan di kantor pusat
dan tidak lagi melakukan pelatihan untuk menjadikan SPL menjadi SPP.
Pengurangan karyawan yang dilakukan sebaiknya sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan oleh kantor pusat yaitu mengembalikan 4 karyawan hasil
pengurangan tersebut ke kantor pusat untuk ditempatkan kembali ke cabang lain
yang membutuhkan. Analisis mengenai kebutuhan karyawan ini sangat
dibutuhkan oleh perusahaan karena dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
karyawan yang bekerja, selain itu analisis mengenai kebutuhan karyawan ini juga
untuk mengefisiensikan anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membayar gaji karyawan yang bekerja.