Вы находитесь на странице: 1из 2

Menurut Hang dalam Sigit Mangon Wardoyo (2013:73), “metode problem based learning

adalah metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan solusi dari suatu
permasalahan yang dihadapi dengan memahami kebutuhan-kebutuhan mendasar sebagai
bekal menyelesaikan masalah yang ada”. Jadi PBL adalah suatu metode pem-belajaran
dengan berbasis masalah.
Menurut Glazer (2001) menyatakan bahwa PBL menekankan belajar sebagai proses yang
melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks yang sebenarnya. Glazer
selanjutnya mengemukakan bahwa PBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempelajari hal lebih luas yang berfokus pada mempersiapkan siswa untuk menjadi warga
negara yang aktif dan bertanggung jawab.
Berpikir kritis bersifat reasonable dan berpikir reflektif yang difokuskan pada memutuskan
apa yang harus dipercayai dan apa yang harus dilakukan. Artinya ketika menggunakan
berpikir kritis akan dapat memutuskan dengan tepat apa yang seharusnya dipercayai dan apa
yang harus dilakukan. Berpikir kritis merupakan proses intelektual dan penuh konsep akan
keterampilan yaitu (1) mengaplikasikan; (2) menganalisa; (3) mensintesa; (4) mengevaluasi
darimana suatu informasi diperoleh; (5) atau men-generalisasi hasil dari proses observasi,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi sebagai dasar untuk dipercaya dan apa yang
dilakukan (Paul, 2008).
Menurut Arends (2008:55), langkah-langkah dalam melaksanakan PBL ada 5 fase
yaitu (1) mengorientasi siswa pada masalah; (2) mengorganisasi siswa untuk meneliti; (3)
membantu investigasi mandiri dan berkelompok; (4) mengembangkan dan menyajikan hasil
karya; (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah., permasalahan yang
digunakan dalam PBL adalah permasalahan yang dihadapi di dunia nyata.
Model pembelajaran PBL adalah salah satu model pembelajaran yang dapat menyediakan
lingkungan belajar yang mendukung berpikir kritis. PBL didasarkan pada situasi bermasalah
dan membingungkan sehingga akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa
tertarik untuk menyelidiki permasalahan tersebut. Pada saat siswa melakukan penyelidikan,
maka siswa menggunakan tahapan berpikir kritis untuk menyelidiki masalah, menganalisa
berdasarkan bukti dan mengambil keputusan berdasarkan hasil penyelidikan
KARAKTERISTIK METODE PROBLEM-BASED LEARNING
PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.Belajar dimulai dengan suatu masalah,
2.Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia
nyata siswa/mahasiswa,
3.Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disiplin
ilmu,
4.Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pebelajar dalam
membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka
sendiri,
5.Menggunakan kelompok kecil, dan
6.Menuntut pebelajar untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka
pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.

Masalah yang disajikan adalah masalah yang mempunyai konteks dengan dunia nyata
Menurut Hosnan (2013:325), langkah-langkah metode PBL adalah, 1) mengorientasi peserta
didik, 2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, 3)membimbing penyelidikan
individual/kelompok, 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5) menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Menurut Darsono dan Hariyanto (2012:152), kelebihan PBL adalah siswa akan terbiasa
menghadapi masalah (problem posing) dan merasa tertantang untuk menyelesaikan masalah
dan kekurangannya adalah tidak banyak guru yang dapat mengantarkan siswa kepada
pemecahan masalah.

Вам также может понравиться