Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISKUSI KASUS
Dilaporkan sebuah kasus Pada Ny.NA dengan diagnosis P2A0 Post SC atas
indikasi Letak Lintang dan Post Date. Masuk Kamar Bersalin pada tanggal 2
Februari 2019 dari rujukan RSUD Ansari Saleh dengan diagnosis G2P1A0 Hamil
42 minggu + In partu kala I fase laten + letak sungsang. Pasien mengaku keluar
lendir darah (+) sejak 4 jam SMKB, keluar air-air (+) sejak 2 jam SMKB, gerakan
janin aktif. Mual (-) muntah (-) nyeri kepala (-) pandangan kabur (-).
kehamilan lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu, sedangkan bokong berada pada sisi yang lain.
penunjang.
namun bisa didapatkan kalau ibu hamil akan merasakan perut terasa penuh
dibagian samping dan gerakan anak lebih banyak di bagian samping rahim.
Pada antenatal care (ANC) yang benar, letak lintang seharusnya sudah dapat
diprediksi sehingga pasien dapat ditatalaksanai lebih awal dan dapat merencanakan
34
35
dianjurkan posisi lutut dada. Apabila tidak ada kontraindikasi versi sefalik luar
harus dilakukan pada semua kasus usia kehamilan di atas 35 minggu, versi sefalik
luar dapat dilakukan sampai usia kehamilan 37 minggu. Jika letak gagal menjadi
stabil pada usia 37 minggu, pasien dirawatinapkan di rumah sakit pada usia
kehamilan 37 minggu karena risiko tinggi untuk pecah ketuban dini dan prolaps tali
kali di bidan puskesmas (hal ini dibuktikan dengan catatan pada buku KIA). Pada
buku KIA, dinyatakan pasien memiliki janin dengan letak kepala bahkan sampai
usia kehamilan 42 minggu. Selain itu, menurut pasien, ia tidak pernah diberitahu
bahwa anaknya memiliki letak yang tidak normal. Pasien juga tidak pernah
dianjurkan untuk melakukan posisi lutut dada. Pasien juga tidak pernah dianjurkan
untuk melakukan persalinan secara SC. Hal ini mengindikasikan ada kekeliriuan
diantaranya ialah multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek. Pada
kepala kedalam rongga panggul seperti misalnya panggul sempit, tumor di daerah
panggul dan plasenta previa dapat pula mengakibatkan terjadinya letak lintang
tersebut. Demikian pula kelainan bentuk rahim, seperti misalnya uterus arkuatus
atau uterus subseptus, juga merupakan juga merupakan penyebab terjadinya letak
lintang. Pada kasus ini, etiologi dari letak lintang tidak diketahui tetapi pasien
36
namun etiologi lain masih belum dapat dipastikan. Penelusuran lebih lanjut masih
ditemukan bahwa Leopold I di fundus teraba bagian yang keras dan memanjang
yaitu punggung, sehingga kasus ini ada letak lintang dorso superior karena
sehingga kasus ini ada letak lintang II. Leopold III-IV bagian terendah bayi sulit
ditentukan dan belum masuk PAP. Pada aukultasi didapatkan DJJ (+) 153x/menit.
Pada vaginal toucher didapatkan ketiak menutup ke kanan dan tidak teraba tali
pusat, pembukaan 4cm dengan penipisan 50%, ketuban (-), dan penurunan HI.Ini
menunjukkan bahwa pasien sudah dalam masa fase aktif kala I, dan inpartu.His
pada pasien ditemukan 2x/10 menit, durasi 20 detik sesuai dengan his yang
seharusnya pada fase aktif kala I. Pemeriksaan dalam, pada inspeksi vulva dan
vagina tampak tenang, tampak lendir bercampur darah, perdarahan aktif (-).
Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang pada penderita ini didapatkan
1. Janin letak lintang dengan dorsosuperior dan kepala kanan sehingga dapat
2. Perkiraan berat janin yang masih dalam batas normal (3410 gr)
5. His yang adekuat yaitu 2x/10 menit dengan durasi selama 20 detik
tersebut.
Penderita ini tidak diusahakan lahir dengan cara pervaginam, karena dengan
maka dilakukan section secarea. Pada 3 Februari 2019 pukul 01.27dengan SC, lahir
bayi perempuan dengan berat 3215 gram dengan panjang badan 50 cm dan apgar
38
score 7-8-9. Ballad skore 40-42 minggu, anus (+) kelainan kongenital (-), kondisi
bayi dalam keadaan stabil.Seksio sesarea merupakan penanganan leak lintang yang
paling aman khususnya pada bayi aterm. Berdasarkan literatur, persalinan pada
kehamilan letak lintang pada anak hidup aterm tidak dapat dilakukan pervaginam
dan selalu memerlukan tindakan operatif. Bahaya persalinan letak lintang adalah :
1. Pada bayi, dapat terjadi prolapsus tali pusat atau tangan saat ketuban pecah.
janin.
2. Pada ibu, dapat terjadi rupture uteri dan kematian maternal yang dapat
pemberian oral cefadroxil 2x 500mg, oral asam mefenamat 3x500 mg dan oral
sulfas ferosus 2x1 tab. Setelah 3 hari pasien dirawat di Ruang Nifas (Cempaka)
RSUD Ulin Banjarmasin, pasien dipulangkan atas izin dokter karena keadaan
pasien baik dan diminta untuk kontrol poli untuk memantau kondisi selanjutnya.