Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
Dibayarkan ke Pemerintah
Terlihat bahwa roti tersebut dibagi ke dalam tiga bagian: saham, hutang, dan pajak. Pajak
dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Hutang bisa digunakan
untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak.
Preposisi I: nilai dari perusahaan yang berhutang sama dengan nilai dari perusahaan yang tidak
berhutang ditambah dengan penghematan pajak karena bunga hutang. Implikasi dari preposisi I
ini adalah pembiayaan dengan hutang sangat menguntungkan dan MM menyatakan bahwa
struktur modal optimal perusahaan adalah seratus persen hutang.
VL = VU + Tc B
EBIT (1 – Tc) Tc . kb . B
= ------------------ + ----------------- ……… (3)
ko kb
dimana
Tc = tingkat pajak (perusahaan)
B = besarnya hutang
ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham
kb = tingkat keuntungan hutang (tingkat bunga)
Ko = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham
perusahaan tanpa hutang
EBIT = Earning Before Interest and Taxes (Pendapatan sebelum pajak dan
bunga)
Preposisi II: biaya modal saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya hutang,
tetapi penghematan pajak akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai karena
kenaikan biaya modal saham. Implikasi dari preposisi II ini adalah penggunaan hutang yang
semakin banyak akan meningkatkan biaya modal saham. Menggunakan hutang yang lebih
banyak, berarti menggunakan modal yang lebih murah (biaya modal hutang lebih kecil
dibandingkan dengan biaya modal saham), sehingga akan menurunkan biaya modal rata-rata
tertimbangnya (meski biaya modal saham meningkat).
ks = ko + B / S (1 – Tc) (ko – kb) ………
Formula tersebut mempunyai implikasi bahwa penggunaan hutang yang semakin banyak
akan meningkatkan biaya modal saham. Tetapi penggunaan hutang yang lebih banyak, berarti
menggunakan modal yang lebih murah (biaya modal hutang lebih kecil dibandingkan biaya
modal saham), akan menurunkan biaya modal rata-rata tertimbang (meskibiaya modal sahamnya
meningkat).
Teori MM tersebut sangat kontroversial. Implikasi teori tersebut adalah perusahaan
sebaiknya menggunakan hutang sebanyak-banyaknya. Dalam praktiknya, tidak ada perusahaan
yang mempunyai hutang sebesar itu, karena semakin tinggi tingkat hutang suatu perusahaan,
akan semakin tinggi juga kemungkinan kebangkrutannya. Inilah yang melatarbelakangi teori
MM mengatakan agar perusahaan menggunakan hutang sebanyak-banyaknya, karena MM
mengabaikan biaya kebangkrutan.
Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian MM memasukkan faktor
pajak ke dalam teorinya. Pajak dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas
keluar. Hutang bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai
pengurang pajak.
III. Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan jika ada pajak dan biaya
kebangkrutan
1) Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Dalam kenyataan, ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang
sebanyak-banyaknya. Satu hal yang terpenting adalah dengan semakin tingginya hutang, akan
semakin tinggi kemungkinan (probabilitas) kebangkrutan. Biaya kebangkrutan tersebut bisa
cukup signifikan. Penelitian di luar negeri menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai
sekitar 20% dari nilai perusahaan. Biaya tersebut mencakup dua hal :
1) Biaya langsung: biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya administrasi, biaya
pengacara, biaya akuntan, dan biaya lainnya yang sejenis.
2) Biaya tidak langsung: biaya yang terjadi karena dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan
lain atau pihak lain tidak mau berhubungan dengan perusahaan secara normal. Misal, supplier
barangkali tidak akan mau memasok barang karena mengkhawatirkan kemungkinan tidak
terbayar.
Biaya lain dari peningkatan hutang adalah meningkatnya biaya keagenan hutang (agency cost
of debt). Jika hutang meningkat, maka konflik antara pemegang hutang dengan pemegang saham
akan meningkat, karena potensi kerugian yang dialami oleh pemegang hutang akan meningkat.
Dalam situasi tersebut, pemegang hutang akan semakin meningkatkan pengawasan (monitoring)
terhadap perusahaan. Pengawasan bisa dilakukan dalam bentuk biaya-biaya monitoring
(persyaratan yang lebih ketat, menambah jumlah akuntan, dsb) dan bisa juga dalam bentuk
kenaikan tingkat bunga. Dengan memasukkan biaya keagenan, persamaan nilai perusahaan di
atas bisa diperluas sebagai berikut ini.
2. Struktur aktiva. Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih
banyak menggunakan banyak utang. Aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh banyak
perusahaan merupakan jaminan yang baik, sedangkan aktiva yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan tertentu tidak begitu baik untuk dijadikan jaminan.
3. Leverage operasi. Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih
kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena ia akan mempunyai
risiko bisnis yang lebih kecil.
4. Tingkat pertumbuhan. Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus
lebih banyak menggunakan modal eksternal. Lebih jauh lagi, biaya pengambangan untuk
penjualan saham biasa jauh lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat utang, yang
mendorong perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan utang. Namun, pada saat yang sama
perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi ketidakpastian yang lebih besar, yang
cenderung mengurangi keinginannya untuk menggunakan utang.
7. Pengendalian. Pengaruh utang lawan saham terhadap posisi pengendalian manajemen dapat
mempengaruhi struktur modal. Apabila manajemen saat ini mempunyai hak untuk
mengendalikan perusaahaan tetapi sama sekali tidak diperkenankan untuk membeli saham
tambahan, mereka mungkin akan memilih utang untuk pembiayaan baru. Di lain pihak,
manajemen memutuskan untuk menggunakan ekuitas jika kondisi keuangan perusahaan sangat
lemah sehingga penggunaan utang dapat membawa perusahaan pada risiko kebangkrutan, karena
jika perusahaan jatuh bangkrut, para manajer tersebut akan kehilangan pekerjaan. Tetapi, jika
utangnya terlalu kecil mereka akan menghadapi risiko pengambilalihan.
BAB II
PENUTUP
3.1 Simpulan
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal
sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam
jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan
penyertaan kepemilikan perusahaan.
Di dalam teori struktur modal meliputi :
Teori Pendekatan Tradisional
Teori Pendekatan Modigliani dan Miller
Teori Trade-Off dalam Struktur Modal
Teori Pecking Order
Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Teori Keagenan (Agency Approach)
3.2 Saran
Dari faktor-faktort tersebut mempunyai pengaruh satu dengan yang lainnya. Sehingga
dengan demikian Para Investor, Kreditor maupun Managemen Perusahaan hendaknya
memberikan perhatian yang lebih kepada informasi atas faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Bringham & Houston, 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 2, Jakarta :
Salemba Empat.
http://managementgangstar.blogspot.com/2016/04/manajemen-keuangan-makalah-bab-
ii.html?m=1