Вы находитесь на странице: 1из 15

Makalah

ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN

“Perkembangan Buah”

Oleh :

Kelompok III

Umi Faradiba A22117045

Vero Oktavianus Ama A22117057

Hasna A221171065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat,
karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil
penyusun dapat menyelesaikan penulisan makalah ini secara tuntas, walaupun
masih banyak terdapat kekurangan.
Selama proses membuat makalah ini, penyusun memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
dalam membuat makalah ini. Untuk itu dari hati yang paling dalam kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Anatomi Dan
Morfologi Tumbuhan, yang telah memberikan kami tugas ini yang memuat tentang
“Perkembangan Buah(Lanjutan)” dan sebagai tugas individu guna menambah nilai.
Segala kritikan dan masukan yang membangun dari semua pihak, akan
menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi penulis demi kesempurnaan
makalah ini.

Palu, 20 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

BAB II ..................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Buah ............................................................................................ 2

2.2. Perkembangan Buah ..................................................................................... 2

2.3 Penggolongan Buah Sejati............................................................................. 4

2.4 Perkembangan Embryo Dan Biji ................................................................... 6

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 11

3.2 Saran ............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah merupakan perkembngan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian-
bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
Pembentukan buah setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan
menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah.
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan menjadi buah. namun ada pula
peristiwa pembentukan buah yang tidak didahului dengan pembuahan. Peristiwa itu
disebut partenokarpi pada dasarnya jaringan penyusun buah berasal dari
perkembangan jaringan penyusun bakal buah. seharusnya dinamakn kulit buah
(perikarpium) adalah perkembangan dari dinding ovarium, tetapi pada prakteknya
kadang-kadang kulit buah tidak hanya berasal dari dinding ovarium saja. Buah
semu tidak dibentuk dari bakal buah saja tetapi mungkin dari bunga lain.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian tentang buah?
2. Bagaimana perkembangan buah?
3. Bagaimana penggolongan-penggolongan buah sejati?
4. Perkembangan embryo dan biji?
5. Apa yang di maksud dengan kecambah?

1.3 Tujuan

Adapun Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pengertian tentang buah.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan buah.
3. Untuk mengetahui bagaimana penggolongan-penggolongan buah sejati.
4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan embryo dan biji.
5. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kecambah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Buah

Buah adalah bakal buah yang masak (kumpulan bakal buah) dengan isinya,
bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang dapat luruh
membentuk buah. Karena buah hanya berasal dari bagian-bagian bunga, maka
pembentukannya terbatas pada tumbuhan bunga saja (Tjitrosomo, 1983: 214).
Peristiwa pembuahan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah
dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji pun
berkembang menjadi embrio, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi
embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau
membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).
Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan
putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian
buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi.

2.2. Perkembangan Buah

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal
buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung
sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya
tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma
yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini

2
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga),
bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan
pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu,
kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan
gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini
terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak,
pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang
terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri
dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi
eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan
kulit biji. Eksokarpium umumnya satu lapis sel, mesokarpium terdiri dari beberapa
lapis sel, sedang endokarpium dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki
endokarpium yang terdiri dari sel batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari
sebenarnya mesokarpium.
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung
perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah
dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian
utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun
buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1. buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah, yang berisi satu biji atau lebih.
2. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki
banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri,
lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu
buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).

3
2.3 Penggolongan Buah Sejati

Berdasarkan susunan dan asal bagian-bagian yang membentuk buah, maka


buah (fructus) dapat dibedakan sebagai berikut :
A. Buah Sungguh (buah sejati)
Buah sungguh (buah sejati), jika melulu terbentuk dari bakal buah saja dan
karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian-bagian lainnya, maka
dinamakan juga buah telanjang (fructus nudus).
Buah sejati ini juga dapat dibedakan lagi menjadi 3 penggolongan, yaitu sebagai
berikut :
1. Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah yang berisi satu biji atau lebih dan dibedakan dalam :
a). Buah sejati tunggal kering (siccus), yaitu yang bagian luarnya keras dan
mengayu atau seperti kulit yang mengering. Buah sejati tunggal kering ini dapat di
bedakan lagi, antara lain :
 Yang tidak pecah (indehiscens)
Tiap-tiap buah hanya mengandung 1 biji. Sehingga untuk pemencaran buah tak
perlu pecah untuk melepaskan bijinya, seperti buah padi.
 Yang pecah (dehiscens)
Umumnya buah ini mengandung lebih dari satu biji, sehingga pecahnya buah itu
seakan-akan memang dengan suatu tujuan tertentu, yaitu agar biji terlempar jauh
tidak terkumpul si suatu tempat.
b). Buah sejati tunggal berdaging (carnosus), jika dinding buahnya menjadi tebal
berdaging. Umumnya tidak pecah, meskipun telah masak. Sebagian
perkecualian. Myristica fragrans (pala). Yang buahnya bila sudah masak lalu
pecah.

2. Buah sejati ganda.


Berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing lepas,
tetapi akhirnya merupakan kumpulan buah maupun kelihatan seperti satu. Buah

4
sejati ganda adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan beberapa bakal
buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi satu.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat
dibedakan dalam:
a) Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.Z)
b) Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.) bunganya
memiliki banyak bakal buah
c) Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, misal cempaka (Michella
champaka)
d) Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni,
misalnya srikaya (Annona squamosa L.)

3. Buah Sejati Majemuk


Buah sejati majemuk adalah buah yang bersal dari satu bunga majemuk
yang masing-masing bunga menjadi satu buah. Tetapi setelah menjadi buah tetap
berkumpul sehingga seluruhnya nampak seperti satu buah saja. Contoh pada buah
pandan (Pandanus tectorius Sol).
Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan:
1. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga
mejemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas
(Ananas comosusMerr.).
2. Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus
tectorius Sol.).
3. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus
annuusL.). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas
bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah.

5
2.4 Perkembangan Embryo Dan Biji

 Emberio (Lembaga)
Lembaga atau embryo merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru, lembaga didalam biji telah memperlihatkan ketiga
bagian utama tubuh tumbuhan yaitu :
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula). yang biasanya akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang ( untuk tumbuhan yang tergolong dicotyledoneae).akar
lembaga ini ujungnya menghadap kearah liang biji,dan pada perkecambahab
biji,kar itu akan tumbuh menembus kulit biji (spermodermis)dan keluar. Pada
rumput (Gramineae),akar lembaga dalam biji terselubungi oleh suatu sarung yang
dinamakan sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput
sarung calon akar itu juga akan tertembus dan sisanya akan tinggal sebagai badan
yang melingkar pada pangkal akar

b. Daun lembaga (cotyledon), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan.


Daun lembaga dapat mempunyai pungsi yang berbeda-beda yaitu :
a) Sebagai tempat penimbunan makanan, yang lalu kelihtan tebal, seringkali
mempunyai bentuk cembung pada satu sisi dan rata pada sisi yang lain,jumlahnya
biasanya dua,dan duduk berhadapan pada sisi yang rata. Dalam hal yang demikian
nampaknya biji seperti terdiri atas dua belahan atau dua keping saja, oleh sebab itu
daun lembaga seringkali dinamakan belahan biji atau keping biji, yang sebenarnya
tidak tepat.

b) Sebagai alat untuk melakukan asimilasi, jadi bertugas seperti daun-daun


biasanya.

c. Batang lembaga (cauliculus), yang sering kali dapat dibedakan dalm dua bagian
yaitu:
a) ruas batang diatas daun lembaga (internodium

6
epicotylum)
b ) ruas batang diatasdaun lembaga (internodium hypocotylum )

Batang lembaga besrta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang


dinamakan pucuk lembaga (plumula) jumlah daun lembaga pada biji merupakan
salah satu ciri yang penting dalm mengadakan penggolongan tumbuuhan biji :
a) Tumbuhan bijinya yang mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Disini
daun lembaga mempunyai bentuk seperti perisai dan bertugas untuk mengisap
makanan dari putih lembaga,dan dinamakan skutelum. Tumbuhan yang
lembaganya hanya mempunyai satu daun lembaga disebut : tumbuhan biji tunggal
(monocotyledoneae),karena biji tampak utuh atau tunggal.
b) Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga,dengan
adanya dua daun lembaga tersebut dinamakantumbuhna biji belah (dicotyledoneae)

c) Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun
lembaga, biji dengan lemabaga yang mempunyai lebih dari dua daun lembag hanya
dapat kita dapati pada golongan tumbuhan biji terbuka ( gymnospermae)

Biji yang mengandung tumbuhan dalam keadaan embrio (lembaga atau


sama artinya dengan tumbuhan yang seakan akan baru dilahirkan yang merupakan
hasil perkawinan antara salah satu inti generatif dari serbuk sari dan inti primer dari
saccus embrionalis) diselubungi oleh kulit buji dan dibekali dengan sumber
makanan cadangan.
7
Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan
persediaan makanan,endosperma berkembang dari pembelahan mitosis nukleus
endosperma yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan kedua
nucleus polar atau dengan nukleus sekunder. Embrio dan persediaan makanannya
terbungkus oleh radikula yang merupakan bakal akar. Bagian sumbu embrionik
diatas kotiledon adalah epikotil. Pada ujungnya terdapat plumula yang merupakan
bakal pucuk atau daun. Dan pada bagian batang dibawah keping biji disebut
hipokotil yang terdapat batang akar atau radikula. Baik plumula atau radikula
terdapat meristem apeks di ujungnya. Selain itu terdapat Kotiledon yang akan
menyerap zat-zat makanan dari endosperma dan memindahkannya ke embrio ketika
biji mulai berkecambah.
Pembelahan sel didalam embrio diiringi dengan pertumbuhan serta
vakuolasi yaitu dibentuknya vakuola yang membesar dari sel-sel yang terjadi,
memulai organisasi dari sIstem jaringan. bakal epidermis ditunjukan oleh lapisan
permukaanyang bersifat meistimatik yakni protoderm. Dibawah protoderm
meristem dasar dari bakal korteks sudah dapat dibedakan dengan adanya vakuolasi
sel yang melebihi vakuolasi sel jaringan disebelahnya. Jaringan ditengah yang
kurang tervakuolasi dan memanjang sepanjang sumbu hipokotil -akar merupakan
meristem bakal jaringan pembuluh.Jaringan ini disebut prokambium. Prokambium
merupakan system yang berkesinambungan dan terkoordinasi antara kotiledon dan
sumbu hipokotil- akar.

2.5 Perkecambahan

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi


tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai.
Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang
memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya.
Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan
menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil,

8
struktur kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun
pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer,
hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua,


yaitu epigeal dan hipogeal.
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena
terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.

 Fisiologi Perkecambahan
Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru.
Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula
memanjang atau muncul melewati kulit. Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi
4 tahap, yaitu:
a) Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio
dan membasahi protein dan koloid lain.
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas
metabolik.
c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.
d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.

 Pertumbuhan Primer
pertumbuhan primerSetelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar,
batang, dan daun. Ujung batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena
adanya aktivitas sel-sel meristematis.
Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem dapat juga
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.

9
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3
daerah, yaitu:
a) Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar. Sel-sel meristem di daerah ini akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan struktur akar pertama.
b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada daerah ini, sel-
sel mengalami pembesaran dan pemanjangan.
c) Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang
memiliki struktur dan fungsi khusus.

 Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan Sekunder Batang
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif membelah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar
yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya diambil alih
oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang aktif
membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke
arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah
besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut
pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium
disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas
kambium yang dipengaruhi oleh musim.

Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi


rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun
sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan
aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran
tahun.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Buah adalah bakal buah yang masak (kumpulan bakal buah) dengan isinya,
bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang dapat luruh
membentuk buah. Karena buah hanya berasal dari bagian-bagian bunga, maka
pembentukannya terbatas pada tumbuhan bunga saja (Tjitrosomo, 1983: 214).
2. Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun
buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1. buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah, yang berisi satu biji atau lebih.
2. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak
bakal buah.
3. Lembaga atau embryo merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru, lembaga didalam biji telah memperlihatkan
ketiga bagian utama tubuh tumbuhan

3.2 Saran

Demikian makalah yang telah diselesaikan oleh penyusun. Semoga makalah


ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para pendidik serta calon
pendidik. Untuk memperbaiki kualitas, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.(http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xbiologi/keanekaragaman-
hayati-tingkat-jenis-di-indonesia/ diakses tanggal 16 Februari 2012)

Aryuliana, Diah, dkk. 2004. Biologi 1. Erlangga: jakarta

Campbell, R, M. 2000. BIOLOGY. Erlangga: Jakarta.

Gembong, Morfologi tumbuhan.Gadjah mada university press.2005

Mikrajuddin. 2007. IPA Terpadu SMP. PT Erlangga: Jakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Morfologi Tumbuhan. Jogjakarta. Gajah Mada


University.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta. Gajah Mada


University.

Yuniarsih. 1996. KEDELAI. Kanisius: Yogyakarta

12

Вам также может понравиться