Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
“Perkembangan Buah”
Oleh :
Kelompok III
Hasna A221171065
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat,
karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil
penyusun dapat menyelesaikan penulisan makalah ini secara tuntas, walaupun
masih banyak terdapat kekurangan.
Selama proses membuat makalah ini, penyusun memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
dalam membuat makalah ini. Untuk itu dari hati yang paling dalam kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Anatomi Dan
Morfologi Tumbuhan, yang telah memberikan kami tugas ini yang memuat tentang
“Perkembangan Buah(Lanjutan)” dan sebagai tugas individu guna menambah nilai.
Segala kritikan dan masukan yang membangun dari semua pihak, akan
menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi penulis demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Buah merupakan perkembngan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian-
bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
Pembentukan buah setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan
menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah.
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan menjadi buah. namun ada pula
peristiwa pembentukan buah yang tidak didahului dengan pembuahan. Peristiwa itu
disebut partenokarpi pada dasarnya jaringan penyusun buah berasal dari
perkembangan jaringan penyusun bakal buah. seharusnya dinamakn kulit buah
(perikarpium) adalah perkembangan dari dinding ovarium, tetapi pada prakteknya
kadang-kadang kulit buah tidak hanya berasal dari dinding ovarium saja. Buah
semu tidak dibentuk dari bakal buah saja tetapi mungkin dari bunga lain.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Buah adalah bakal buah yang masak (kumpulan bakal buah) dengan isinya,
bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang dapat luruh
membentuk buah. Karena buah hanya berasal dari bagian-bagian bunga, maka
pembentukannya terbatas pada tumbuhan bunga saja (Tjitrosomo, 1983: 214).
Peristiwa pembuahan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah
dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji pun
berkembang menjadi embrio, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi
embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau
membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).
Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan
putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian
buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi.
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal
buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung
sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya
tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma
yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini
2
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga),
bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan
pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu,
kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan
gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini
terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak,
pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang
terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri
dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi
eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan
kulit biji. Eksokarpium umumnya satu lapis sel, mesokarpium terdiri dari beberapa
lapis sel, sedang endokarpium dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki
endokarpium yang terdiri dari sel batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari
sebenarnya mesokarpium.
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung
perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah
dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian
utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun
buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1. buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah, yang berisi satu biji atau lebih.
2. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki
banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri,
lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu
buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
3
2.3 Penggolongan Buah Sejati
4
sejati ganda adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan beberapa bakal
buah yang bebas satu sama lainya dan masing-masing bakal buah menjadi satu.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat
dibedakan dalam:
a) Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.Z)
b) Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.) bunganya
memiliki banyak bakal buah
c) Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, misal cempaka (Michella
champaka)
d) Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni,
misalnya srikaya (Annona squamosa L.)
5
2.4 Perkembangan Embryo Dan Biji
Emberio (Lembaga)
Lembaga atau embryo merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru, lembaga didalam biji telah memperlihatkan ketiga
bagian utama tubuh tumbuhan yaitu :
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula). yang biasanya akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang ( untuk tumbuhan yang tergolong dicotyledoneae).akar
lembaga ini ujungnya menghadap kearah liang biji,dan pada perkecambahab
biji,kar itu akan tumbuh menembus kulit biji (spermodermis)dan keluar. Pada
rumput (Gramineae),akar lembaga dalam biji terselubungi oleh suatu sarung yang
dinamakan sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput
sarung calon akar itu juga akan tertembus dan sisanya akan tinggal sebagai badan
yang melingkar pada pangkal akar
c. Batang lembaga (cauliculus), yang sering kali dapat dibedakan dalm dua bagian
yaitu:
a) ruas batang diatas daun lembaga (internodium
6
epicotylum)
b ) ruas batang diatasdaun lembaga (internodium hypocotylum )
c) Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun
lembaga, biji dengan lemabaga yang mempunyai lebih dari dua daun lembag hanya
dapat kita dapati pada golongan tumbuhan biji terbuka ( gymnospermae)
2.5 Perkecambahan
8
struktur kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun
pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer,
hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Fisiologi Perkecambahan
Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru.
Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula
memanjang atau muncul melewati kulit. Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi
4 tahap, yaitu:
a) Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio
dan membasahi protein dan koloid lain.
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas
metabolik.
c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.
d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.
Pertumbuhan Primer
pertumbuhan primerSetelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar,
batang, dan daun. Ujung batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena
adanya aktivitas sel-sel meristematis.
Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem dapat juga
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.
9
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3
daerah, yaitu:
a) Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar. Sel-sel meristem di daerah ini akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan struktur akar pertama.
b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada daerah ini, sel-
sel mengalami pembesaran dan pemanjangan.
c) Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang
memiliki struktur dan fungsi khusus.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan Sekunder Batang
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel-selnya aktif membelah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar
yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya diambil alih
oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang aktif
membelah.
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke
arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah
besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut
pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium
disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas
kambium yang dipengaruhi oleh musim.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.(http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xbiologi/keanekaragaman-
hayati-tingkat-jenis-di-indonesia/ diakses tanggal 16 Februari 2012)
12