Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
yang Mulia
Tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu agama adalah ibadah yang
mulia. Allah Ta’ala memuji orang-orang yang menuntut ilmu dan orang
yang berilmu. Allah Ta’ala berfirman:
Syaikh Shalih bin Abdil Aziz Alu Asy Syaikh memberikan tiga poin garis
besar metode menuntut ilmu yang benar:
Dan ibadah ini agar diterima dan diberi taufik oleh Allah wajib untuk
ikhlas kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Yaitu hendaknya ia tidak menuntut ilmu
karena untuk meraih suatu kedudukan duniawi, atau karena sum’ah
(ingin dipuji), atau karena ingin menjadi pengajar, atau karena ingin
menjadi dosen, atau karena ingin terkenal, atau karena ingin menjadi
orang yang sering mengisi pengajian, atau semacamnya. Hendaknya ia
dalam menuntut ilmu meniatkannya dalam rangka ibadah kepada Allah
Ta’ala dan untuk menghilangkan kejahilan dari dirinya sehingga ia
beribadah kepada Allah di atas ilmu” (Ath-Thariq ila Nubughil Ilmi, 17).
وعال ج ّلِ قال وجهول عالم يستوي ال ألنّه نفسه عن الجهالة رفع ينوي أن فيه اإلخالص: {هو أمن
ال والذين يعلمون الذين يستوي هل قل ربّه رحمة ويرجو اآلخرة يحذر وقائما ساجدا هلل قانت
المجادلة آية في وعال ج ّلِ وقال }يعلمون: {}درجات العلم أوتوا والذين آمنوا الذين هللا يرفع
Dan sikap demikian disebut juga taraffuq bil ilmi, bersikap lembut dan
perlahan dalam menuntut ilmu.Di antara bentuk sikap yang
tidak taraffuq bil ilmi misalnya seseorang pemula dalam menuntu ilmu,
ketika ia ingin belajar ilmu tafsir ia lalu membuka Tafsir Ath-Thabari.
Kitab Tafsir Ath-Thabari adalah kitab tafsir yang besar yang di dalamnya
memuat hampir semua nukilan tafsir. Hasilnya, ketika orang ini ditanya
mengenai tafsir sebuah ayat, tidak ada yang terlintas dalam benaknya
melainkan hanya sedikit saja. Ia tidak bisa menjelaskan dan mendudukan
tasfirnya dengan benar dan tepat.
Di antara bentuk sikap yang tidak taraffuq bil ilmi juga seorang pemula
dalam ilmu fiqih langsung belajar kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah,
atau Al-Majmu karya An-Nawawi. Atau seorang pemula dalam ilmu
hadits, langsung belajar kitab Nailul Authar karya Asy-Syaukani atau
kitab Fathul Baari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani.
كباره قبل العلم بصغار الناس يربي الذي هو الرباني، والتدريس العلم في الرباني هذا
“Orang yang Rabbani adalah orang yang mendidik manusia dengan ilmu-
ilmu dasar sebelum ilmu-ilmu tingkat lanjut. Inilah orang yang Rabbani
dalam menuntut ilmu dan dalam mengajarkan ilmu” (lihat dalam Shahih
Al-Bukhari Bab “Al-Ilmu Qablal Qaul Wal ‘Amal” no. 10, dinukil dari Ath-
Thariq ila Nubughil Ilmi, 21).
له هاجر أنه فاعلم مرتبة العلم طالب كتب رأيت إذا
Dalam hal ini Syaikh Shalih membagi waktu menjadi tiga macam,
Karena ilmu itu luas, pembahasan dalam ilmu syar’i itu banyak. Sampai-
sampai sebagian ahli hadits masih menyampaikan hadits ketika ia sudah
terbaring sakaratul maut” (Ath-Thariq ila Nubughil Ilmi, 24).
Inilah tiga kiat penting yang hendaknya diperhatikan oleh para penuntut
ilmu agar ia sukses dalam meraih ilmu syar’i.
***
Diringkas dari kitab Ath-Thariq ilan Nubughil Ilmi karya Syaikh Shalih bin
Abdil Aziz Alu Asy Syaikh