Вы находитесь на странице: 1из 57

Journal Of Management, Volume 2 No.

2 Maret 2016

PENGARUH KEMAMPUAN ADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN, PERILAKU


MASYARAKAT DAN STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
YANG BERDAMPAK PADA KINERJA PEMETIK TEH
(Studi kasus di Perkebunan Teh Medini Kabupaten Kendal)

Teguh Tri Rohadi1), Andi Tri Haryono2),Patricia Dhiana Paramita3)


1)
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
2),3)
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRACT

This research aimed to examine the effect of adaptability to the environment, people's
behavior and work stress on the productivity of workers who have an impact on the
performance of the tea pickers in Medini Tea Plantation Kendal. The research was conducted
by a census of 218 workers in the tea pickers Tea Plantation Medini Kendal and analyzed
using multiple linear regression with SPSS version 20. The results showed that the
productivity is very significantly influenced by the effect of work stress compared adaptability
to the environment and people's behavior. Goodness of Fit Testing showed adaptation to the
effects of environmental variables, the variable behavior of the community, work stress
variables are acceptable, a significant effect either partially or simultaneously to
productivity. The positive effects gained from a variable influence adaptation to the
environment and society while behavioral variables obtained from the negative effects of job
stress. While testing the coefficient of determination shows that the ability to adapt to the
environment and people's behavior has an effect on the productivity of 33,4%, while 78.3% of
productivity have influence on performance.

Keywords: adaptability to the environment, people's behavior, stress


employment, productivity, performance have influence on performance.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan, perilaku masyarakat dan stres kerja terhadap produktivitas pekerja yang
berdampak pada kinerja pemetik teh di Medini Perkebunan Teh Kendal. Penelitian ini
dilakukan oleh sensus dari 218 pekerja di pemetik teh Perkebunan Teh Medini Kendal dan
dianalisis menggunakan regresi linier dengan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa produktivitas sangat dipengaruhi oleh pengaruh stres kerja adaptasi dibandingkan
dengan lingkungan dan perilaku masyarakat. Goodness of Fit Pengujian menunjukkan
adaptasi terhadap dampak dari variabel lingkungan, perilaku variabel masyarakat, bekerja
variabel stres dapat diterima, efek yang signifikan baik secara parsial maupun simultan
terhadap produktivitas. Efek positif yang diperoleh dari pengaruh adaptasi variabel dengan
lingkungan dan masyarakat sementara variabel perilaku yang diperoleh dari efek negatif dari
stres kerja. Sementara pengujian koefisien determinasi menunjukkan bahwa kemampuan
untuk beradaptasi dengan lingkungan dan perilaku masyarakat memiliki efek pada
produktivitas 33,4%, sedangkan 78,3% dari produktivitas memiliki pengaruh pada kinerja.

Kata kunci: kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, perilaku masyarakat, stres


kerja, produktivitas, kinerja memiliki pengaruh pada kinerja.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

1. PENDAHULUAN Besar Swasta (PBS) di Jawa Tengah yang


Sektor pertanian mempunyai mengelola dua kebun teh yaitu Kebun Teh
peranan yang cukup penting dalam Medini berlokasi di Kabupaten Kendal dan
kegiatan perekonomian di Indonesia, Kebun Teh Kaligintung di Kabupaten
dengan kontribusinya terhadap Produk Semarang dan Kabupaten Temanggung.
Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar Perkebunan Teh Medini PT.RSM terletak
yaitu sekitar 13,38 persen pada Tahun di lereng Gunung Ungaran dengan
2014 atau merupakan urutan kedua setelah ketinggian 950 – 1.775 meter diatas
sektor industri pengolahan. Pada waktu permukaan laut (mdpl) di wilayah Ngesrep
krisis ekonomi Tahun 1998, sektor Balong, Kecamatan Limbangan,
pertanian merupakan sektor yang cukup Kabupaten Kendal. Di wilayah perkebunan
kuat menghadapi goncangan ekonomi dan terdapat tiga dusun, yaitu Dusun Gunung
ternyata dapat diandalkan dalam Sari yang merupakan dusun asli, Dusun
pemulihan perekonomian nasional (BPS, Medini dan Dusun Promasan yang
2014 : 1). merupakan dusun emplasemen. Batas-
Salah satu sub sektor yang cukup batas Perkebunan Teh Medini adalah
besar potensinya adalah sub sektor sebelah barat Desa Ngesrep Balong,
perkebunan, meskipun kontribusi sub sebelah utara lereng Gunung Ungaran,
sektor perkebunan dalam PDB belum sebelah timur lereng Gunung Gonoharjo
terlalu besar yaitu 3,77 persen pada Tahun dan sebelah selatan Desa Jawisari (Data
2014 namun merupakan kontribusi Sekunder, PT.RSM 2015).
terbesar disektor pertanian, akan tetapi sub Perkebunan Teh Medini mempunyai
sektor ini merupakan penyedia bahan baku luas areal 377,69 Ha terdiri dari Afdeling
untuk sektor industri, penyerap tenaga A seluas 176,32 Ha dan Afdeling B seluas
kerja dan penghasil devisa (BPS, 2014 : 1). 201,37 Ha. Luas areal produktif Tanaman
Komoditi teh merupakan salah satu Menghasilkan (TM) 286,32 Ha dan
hasil perkebunan yang mempunyai mempunyai populasi teh sejumlah
peranan cukup penting dalam kegiatan 2.623.285 pohon. Jenis tanaman teh
perekonomian di Indonesia sebagai TRI2025, CIN143, GBIV dan GB V.
penghasil devisa negara sesudah minyak Perkebunan Teh Medini dengan tenaga
dan gas. Selain peluang ekspor, peluang pemetik teh 218 orang yang terjadwal
dalam negeri semakin terbuka jika diikuti dalam hari kerja dapat menghasilkan
peningkatan mutu teh, perluasan panen rata-rata per lima tahun terakhir
jangkauan pemasaran dan diversifikasi sebesar 135.753 Kg (Data Sekunder,
produk yang sesuai dengan perubahan PT.RSM 2015). Realisasi Panen
selera masyarakat. Perkebunan Teh Medini pada Tahun 2011
Perkebunan Teh PT.Rumpun Sari s/d 2015 dapat dilihat pada tabel 1.1
Medini (PT.RSM) merupakan Perkebunan

Tabel 1.1
Realisasi Panen Perkebunan Teh Medini Tahun 2011 s/d 2015
Hari Curah Hari
Luas Areal Populasi Panen Teh
Tahun Hujan Hujan Kerja
Panen ( Ha ) Teh ( Kg )
( HH ) ( mm ) ( HK )
2011 286,32 2.623.285 145 3.622 2.685 178.975
2012 286,32 2.623.285 139 3.859 2.864 171.204
2013 286,32 2.623.285 186 5.346 2.282 129.714
2014 286,32 2.623.285 169 4.714 2.399 134.393
2015 286,32 2.623.285 145 3.690 1.974 64.481
Sumber: Data Sekunder,PT.RSM 2015
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Perkembangan Panen dengan hari terakhir dapat dilihat pada gambar 1.1
kerja dan curah hujan dalam lima tahun
Gambar 1.1
Perkembangan Panen Perkebunan Teh Medini Tahun 2011 s/d 2015

6.000

5.000

4.000
Curah Hujan (mm)
3.000
Hari Kerja
2.000 Panen Teh ( Ton )
1.000

0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Data Sekunder,PT.RSM 2015

Proses kegiatan pengolahan teh kebun melalui uji sampel sebelum daun teh
dimulai dari pemetikan pucuk daun teh, melalui proses pengolahan. Berdasarkan
pengangkutan ke pabrik dan pengolahan uji mutu pucuk ini maka kinerja tenaga
teh basah menjadi teh kering di Pabrik. pemetik dapat diketahui serta dapat
Pemetikan pucuk daun teh merupakan mengidentifikasi faktor yang
kegiatan yang memerlukan banyak tenaga mempengaruhi terhadap kinerja pemetik.
pemetik dengan kebutuhan sebanyak 1 Selain itu untuk menganalisa kinerja
atau 2 orang perhektar. Dari seluruh pemetik teh dapat dilakukan secara
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh subjektif yaitu melalui penilaian mandor.
perkebunan teh sebesar 75% adalah tenaga Penilaian kinerja oleh mandor diukur dari
pemetik. Berkaitan dengan hal tersebut nilai performance dan personel masing-
tenaga pemetik merupakan faktor yang masing pemetik di perkebunan (Data
mempengaruhi pada mutu petikan daun teh Sekunder, PT.RSM 2015). Kinerja
yang selanjutnya juga akan mempengaruhi pemetik teh Perkebunan Teh Medini dalam
mutu produk akhir. Untuk mengetahui tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada
kualitas pemetik dapat dilakukan uji mutu tabel 1.2
pucuk terhadap hasil petikan dari suatu

Tabel 1.2
Kinerja Pemetik Teh Perkebunan Teh Medini Tahun 2011 s/d 2015
Rata-rata Rata-rata
Luas Areal Hari
Populasi Panen Teh panen / Nilai
Tahun Panen Kerja
Teh ( Kg ) orang Karyawan
( Ha ) ( HK )
( Kg )
2011 286,32 2.623.285 2.685 178.975 66,65 7,2
2012 286,32 2.623.285 2.864 171.204 59,77 7,1
2013 286,32 2.623.285 2.282 129.714 56,84 6,8
2014 286,32 2.623.285 2.399 134.393 56,02 6,6
2015 286,32 2.623.285 1.974 64.481 32,66 6,2
Sumber: Data Sekunder,PT.RSM 2015
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

misalnya hajatan, sambatan dan lain


Pekerja pemetik teh Perkebunan Teh sebagainya terjadi pada bulan Februari,
Medini berasal Dusun Medini, Dusun Mei, Juni, Juli dan Agustus sehingga
Promasan, Dusun Gunungsari, Dusun jumlah personil pemetik teh berkurang, hal
Gempol di Kecamatan Limbangan ini mengurangi produksi dan kualitas
Kabupaten Kendal dan Dusun Pakisan, panen pucuk daun teh (Data
Dusun Sumedang, Dusun Kaloran, Dusun Sekunder,PT.RSM 2015). Perkembangan
Gosari di Kecamatan Sumowono rata-rata kinerja pemetik teh Perkebunan
Kabupaten Semarang. Perilaku masyarakat Teh Medini dalam kurun waktu lima tahun
sangat mempengaruhi produktivitas dan terakhir 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada
kinerja pemetik teh dimana masyarakat gambar 1.2
dusun yang kental dengan budaya
Gambar 1.2
Perkembangan Rata-rata Kinerja Pemetik Teh Perkebunan Teh Medini
Tahun 2011 s/d 2015
Rata-rata Panen/orang ( Kg )
Rata-rata Nilai Pekerja Pemetik Teh
66,65 59,77 56,84 56,02
32,66
7,2 7,1 6,8 6,6 6,2

2011 2012 2013 2014 2015


Sumber: Data Sekunder,PT.RSM 2015

Suatu organisasi yang terdiri dari rumusan masalah, maka dapat diajukan
beberapa orang dengan perbedaan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
perilaku, kepentingan dan tingkat jabatan 1. Apakah kemampuan adaptasi dengan
terkadang menimbulkan gesekan masalah lingkungan berpengaruh positif dan
baik dengan mandor sebagai pimpinannya signifikan terhadap produktivitas
ataupun rekan kerja sesama pemetik teh pekerja pemetik teh di Perkebunan Teh
hal ini bisa berdampak pada kinerja yang Medini Kabupaten Kendal ?
menurun. Penguasaan alat kerja berupa 2. Apakah perilaku masyarakat
gunting potong pada masing-masing berpengaruh positif dan signifikan
pekerja pemetik teh menjadi kendala terhadap produktivitas pekerja pemetik
tersendiri dalam melakukan aktivitas kerja. teh di Perkebunan Teh Medini
Hal-hal tersebut diatas dapat menimbulkan Kabupaten Kendal ?
stres kerja bagi pemetik teh di Perkebunan 3. Apakah stres kerja berpengaruh positif
Teh Medini Kabupaten Kendal (Data dan signifikan terhadap produktivitas
Primer, PT.RSM 2015). pekerja pemetik teh di Perkebunan Teh
Medini Kabupaten Kendal ?
1.1. Rumusan Masalah 4. Apakah kemampuan adaptasi dengan
Deskripsi kondisi pekerja pemetik lingkungan dan perilaku masyarakat
teh tersebut, mendorong ide penelitian secara simultan berpengaruh positif dan
yang berusaha untuk mengungkapkan signifikan terhadap produktivitas
upaya PT.Rumpun Sari Medini dalam pekerja pemetik teh di Perkebunan Teh
meningkatkan produktivitas yang Medini Kabupaten Kendal ?
berdampak pada kinerja pemetik teh di 5. Apakah produktivitas berpengaruh
Perkebunan Teh Medini. Berdasarkan positif dan signifikan terhadap kinerja
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

pekerja pemetik teh di Perkebunan Teh 2. TINJAUAN PUSTAKA


Medini Kabupaten Kendal ? Adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
1.2. Tujuan Penelitian dengan lingkungan hidupnya. Ada
Berdasarkan latar belakang masalah dan beberapa cara penyesuaian diri yang dapat
perumusan masalah yang telah disusun dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian
diatas, penelitian ini bertujuan untuk : bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja
1. Mengetahui pengaruh kemampuan organ tubuh, dan tingkah laku dalam
adaptasi dengan lingkungan dari menanggapi perubahan
pekerja pemetik teh dari pemahaman lingkungan. Kemampuan beradaptasi
SOP, pemahaman iklim, pemahaman merupakan suatu perilaku yang sangat
akan cuaca dan pemahaman medan kompleks karena didalamnya melibatkan
lokasi kerja terhadap produktivitas sejumlah fungsi dan intelektual. Misalnya
pemetik teh di Perkebunan Teh Medini : penalaran, ingatan kerja, dan belajar
Kabupaten Kendal. keterampilan makin tinggi. (Risman
2. Mengetahui pengaruh perilaku Muhammad, 2013:1). Perilaku adalah
masyarakat asal pemetik teh dari tindakan atau aktivitas dari manusia itu
kehidupan keagamaan yang sangat erat, sendiri yang mempunyai bentangan yang
menolong orang lain dengan sukarela, sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
pertalian perasaan yang sama akan menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
kesukaan terhadap kebiasaan dan sistem menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
kehidupan yang berkelompok dengan uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang
dasar kekeluargaan terhadap dimaksud perilaku manusia adalah semua
produktivitas pemetik teh di kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
Perkebunan Teh Medini Kabupaten diamati langsung, maupun yang tidak
Kendal. dapat diamati oleh pihak luar
3. Mengetahui pengaruh stres kerja dari (Notoatmodjo, 2003 : 15). Stres kerja
kesesuaian upah dengan yang menurut Beehr dan Franz (1985) dikutip
diharapkan, tekanan kerja dari Bambang Tarupolo (2002:17),
pimpinan, perilaku rekan kerja yang mendefinisikan stres kerja sebagai suatu
tidak disukai dan pemahaman peralatan proses yang menyebabkan orang merasa
kerja terhadap produktivitas pekerja sakit, tidak nyaman atau tegang karena
pemetik teh di Perkebunan Teh Medini pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja
Kabupaten Kendal. yang tertentu. Produk adalah hasil (output
4. Mengetahui pengaruh kemampuan a thing produced), Production kegiatan
adaptasi lingkungan dan perilaku atau proses memproduksi sesuatu (the act
masyarakat terhadap produktivitas producing). Produktivitas berarti
pekerja pemetik teh di Perkebunan Teh kemampuan menghasilkan sesuatu.
Medini Kabupaten Kendal. Sedangkan kerja berarti kegiatan
5. Mengetahui pengaruh produktivitas melakukan sesuatu yang dilakukan untuk
terhadap kinerja pemetik teh di mencari nafkah mata pencaharian
Perkebunan Teh Medini Kabupaten (Poerwadarminta, 2002 : 609). Kinerja
Kendal. adalah hasil kerja baik secara kualitas
maupun kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas
sesuai tanggung jawab yang diberikan
(Mangkunagara, 2009:22).

2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis


Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis

Kemampuan
adaptasi dengan
lingkungan H1
(X1)
H5
H2 Produktivitas (Y1) Kinerja (Y2)
Perilaku
masyarakat
( X2) H3

Stress kerja
( X3)
H4

2.2. Hipotesis Penelitian 5. H5 : Produktivitas berpengaruh positif


Hipotesis yang dikemukakan dalam dan signifikan terhadap kinerja
penelitian ini adalah sebagai berikut : pekerja pemetik teh di Perkebunan
1. H1 : Kemampuan adaptasi dengan Teh Medini Kabupaten Kendal.
lingkungan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
produktivitas pekerja pemetik teh
di Perkebunan Teh Medini 3. METODE PENELITIAN
Kabupaten Kendal. Pada penelitian ini variabel
2. H2 : Perilaku masyarakat berpengaruh penelitian dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu
positif dan signifikan terhadap :
produktivitas pekerja pemetik teh 1. Variabel independen
di Perkebunan Teh Medini Variabel independen atau variabel
Kabupaten Kendal. bebas adalah variabel yang dapat berdiri
3. H3 : Stres kerja berpengaruh negatif sendiri dan tidak tergantung pada
dan signifikan terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini
produktivitas pekerja pemetik teh variabel independennya adalah
di Perkebunan Teh Medini kemampuan adaptasi dengan
Kabupaten Kendal. lingkungan (X1), perilaku masyarakat
4. H4 : Kemampuan adaptasi dengan (X2) dan stres kerja (X3).
lingkungan dan perilaku 2. Variabel intervening
masyarakat secara simultan Variabel intervening adalah variabel
berpengaruh positif dan yang secara teoritis mempengaruhi
signifikan terhadap produktivitas hubungan antara variabel independen
pekerja pemetik teh di Perkebunan dengan variabel dependen menjadi
Teh Medini Kabupaten Kendal. hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

(Sugiyono, 2009: 98). Variabel ini 3. Variabel dependen atau variabel terikat
merupakan variabel penyela / antara Variabel dependen atau variabel terikat
variabel independen dengan variabel adalah variabel yang tidak dapat berdiri
dependen, sehingga variabel sendiri dan tergantung pada variabel
independen tidak langsung lainnya, dimana dalam penelitian ini
mempengaruhi berubahnya atau variabel dependennya adalah kinerja
timbulnya variabel dependen. Variabel (Y2).
intervening dalam penelitian ini adalah
produktivitas (Y1).

3.1. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No Definisi Operasional Variabel Indikator
1. Kemampuan adaptasi dengan lingkungan a. Pemahaman standard operating
(X1) adalah kemampuan makhluk hidup procedures ( SOP )
untuk menyesuaikan diri dengan b. Pemahaman iklim
lingkungan hidupnya c. Pemahaman akan cuaca
d. Pemahaman medan lokasi kerja
(Sumber : Risman M, 2013 )
(Sumber : Risman M, 2013)

No Definisi Operasional Variabel Indikator


2. Perilaku masyarakat (X2) adalah tindakan a. Kehidupan keagamaan yang
atau aktivitas dari manusia itu sendiri sangat erat
yang mempunyai bentangan yang b. Menolong orang lain dengan
sangat luas antara lain : berjalan, sukarela.
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, c. Pertalian perasaan yang sama
akan kesukaan terhadap
kuliah, menulis, membaca, dan kebiasaan.
sebagainya d. Sistem kehidupan yang
(Sumber : Notoatmodjo, 2003) berkelompok dengan dasar
kekeluargaan.
(Sumber : Notoatmodjo, 2003)

3. Stres kerja (X3) adalah bentuk tanggapan a. Kesesuaian upah dengan yang
seseorang, baik fisik maupun mental diharapkan.
terhadap suatu perubahan di b. Tekanan kerja dari pimpinan
lingkungannya yang dirasakan c. Perilaku rekan kerja yang tidak
menganggu dan mengakibatkan disukai.
d. Pemahaman peralatan kerja
dirinya terancam.
(Sumber : Ashar Sunyoto, 2001)
( Sumber : Ashar Sunyoto, 2001)

4. Produktivitas (Y1) adalah kemampuan a. Memahami pekerjaannya


karyawan dalam menghasilkan sesuai b. Mendapatkan hasil petik
waktu yang diharapkan. c. Kemampuan penguasaan alat
(Sumber : Sinungan, 2000 ) kerja.
d. Kerja team berjalan dengan
baik.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

( Sumber : Sinungan , 2000)

5. Kinerja (Y2) adalah hasil kerja secara a. Efektifitas jam kerja baik
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh b. Kualitas hasil petik pucuk daun
seorang karyawan dalam melaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
fungsinya sesuai dengan tanggung jawab c. Kuantum panen paling banyak.
yang diberikan kepadanya. d. Komunikasi dengan rekan kerja
(Sumber : AA Anwar Prabu baik.
Mangkunegara, 2009) (Sumber : AA Anwar Prabu
Mangkunegara, 2009)

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Kendal yang berjumlah 218 orang,
Populasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.2 berikut
adalah seluruh pekerja pemetik teh ini:
Perkebunan Teh Medini Kabupaten
Tabel 3.2
Umur Populasi
No. Usia Populasi
1 17-25 Tahun 13
2 26-35 Tahun 59
3 36-45 Tahun 112
4 46-60 Tahun 34
Jumlah 218
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Untuk mengetahui asal populasi dapat dilihat ditabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3
Asal Desa Populasi
No. Desa Populasi
1 Desa Gunung Sari 19
2 Desa Medini 31
3 Desa Promasan 19
4 Desa Kaliwinong 12
5 Desa Gonoharjo 1
6 Desa Mluro 1
7 Desa Kemitir 2
9 Desa Garon 1
10 Desa Gedongan 4
11 Desa Pakisan 11
12 Desa Bonagung 4
13 Desa Nambangan 13
14 Desa Beku 5
15 Desa Tlogosari 1
16 Desa Bonagung 7
17 Desa Kedoan 6
18 Desa Gempol 2
19 Desa Balak 3
20 Desa Pagertoyo 1
21 Desa Sumber 1
22 Desa Jlegong 2
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

23 Desa Kawedusan 1
24 Desa Gosari 6
25 Desa Jolinggo 16
26 Desa Lamuk 1
27 Desa Pringkudo 3
28 Desa Dali 2
29 Desa Soboketro 1
30 Desa Ngadiroso 1
31 Desa Semanding 4
32 Desa Candigaron 3
33 Desa Sendang 1
34 Desa Wonokerso 2
35 Desa Tlogo songo 3
36 Desa Kluwihan 1
37 Desa Manggal 5
38 Desa Peron 1
39 Desa Gerdu 6
40 Desa Toleh 2
41 Desa Dringo 3
42 Desa Jagang 1
43 Desa Batur 3
44 Desa Kaligintung 1
45 Desa Rowobrembet 1
Jumlah 218
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

3.3. Metode Pengumpulan Data Kabupaten Kendal . Kuesioner yang


1. Kuesioner digunakan adalah kuesioner pilihan
Kuesioner ini digunakan untuk ganda, dimana setiap item soal
memperoleh data tentang pengaruh disediakan 5 (lima) pilihan jawaban.
kemampuan adaptasi dengan Dalam penelitian ini jawaban yang
lingkungan, perilaku masyarakat dan diberikan oleh responden kemudian
stres kerja terhadap produktivitas yang diberi skor dengan mengacu pada skala
berdampak pada kinerja pekerja Likert.
pemetik teh di Perkebunan Teh Medini
Tabel 3.4
Skala Likert
No Jawaban Skor
1. Sangat Tidak Setuju 1
2. Tidak Setuju 2
3. Netral 3
4. Setuju 4
5. Sangat Setuju 5
Sumber : Ghozali ( 2011:79 )
2. Wawancara Medini untuk memperoleh data
Wawancara yang digunakan mengenai gambaran umum tentang
dalam penelitian ini dilakukan dengan perusahaan, struktur organisasi, job
pihak manajemen PT. Rumpun Sari description dari masing-masing bagian
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

serta data-data lain yang relevan dengan rendah. Sebuah instrumen dikatakan
penelitian ini. valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara
3. Observasi tepat. Uji validitas dilakukan dengan
Observasi merupakan teknik membandingkan nilai r hitung (untuk
pengumpulan data dengan cara setiap butir dapat dilihat pada kolom
melakukan pengamatan dan pencatatan corrected item-total correlations)
secara sistematik terhadap fenomena dengan “r” tabel untuk degree of
yang diselidiki secara langsung ke freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n
obyek penelitian. Dalam hal ini adalah jumlah sampel. Jika r hitung
observasi dilakukan dengan > r tabel, maka pertanyaan tersebut
pengamatan langsung terhadap obyek dikatakan valid (Ghozali, 2011:44).
penelitian. Suatu kuesioner dikatakan sah atau
valid, jika pertanyaan pada kuesioner
3.4. Teknik Analisis Data tersebut mampu mengungkapkan
Dalam menganalisa data peneliti sesuatu yang akan diukur oleh
menggunakan analisa kualitatif dan kuesioner itu. Uji signifikansi
kuantitatif adalah sebagai berikut : dilakukan dengan membandingkan
3.4.1. Analisis Kualitatif nilai r hitung dengan nilai r tabel
Analisa kualitatif adalah untuk untuk degree of freedom (df) = n – 2
membahas dan menerangkan hasil (dimana n adalah jumlah sampel).
penelitian tentang berbagai gejala atau Kriteria :
kasus yang hanya dapat diuraikan. - Apabila r-hitung > r-tabel, data
Dengan uraian ini akan dapat digolongkan valid.
menerangkan pengaruh kemampuan - Apabila r-hitung < r-tabel, data
adaptasi dengan lingkungan, perilaku digolongkan tidak valid.
masyarakat dan stres kerja terhadap
produktivitas yang berdampak pada 2. Uji Reliabilitas
kinerja pekerja pemetik teh sebagai Uji reliabilitas adalah alat
variabel intervening pada Perkebunan untuk mengukur suatu kuesioner
Teh Medini Kabupaten Kendal. yang merupakan indikator dari
variabel. Suatu kuesioner dikatakan
3.4.2. Analisis Kuantitatif reliabel atau handal jika jawaban
Analisa kuantitatif adalah yang seseorang terhadap pernyataan
dilakukan terhadap data-data yang adalah konsisten atau stabil dari
berwujud angka-angka. Analisis statistik waktu ke waktu (Ghozali, 2011:45).
yang dilakukan adalah dengan melakukan Suatu variabel dikatakan reliabel jika
tahapan
sebagai R= K 1- ð²x (2)
berikut : K-1 ð²tot
1. Uji Validitas memberikan nilai Cronbach Alpha >
Uji validitas merupakan uji 0,6
homogenitas item pernyataan per
variabel untuk menunjukkan sejauh
mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur untuk melakukan
fungsinya. Suatu instrumen yang Keterangan :
valid mempunyai validitas tinggi, r11 = reliabilitas instrumen
sebaliknya instrumen yang kurang K = jumlah item
valid berarti memiliki validitas ð²x = varian butir
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

ð²tot = varian total korelasi antara sesama variabel


bebas sama dengan nol (Ghozali,
3. Uji Asumsi Klasik 2011:125).
Uji asumsi klasik pada Diagnosis terhadap adanya
penelitian ini dilakukan terhadap multikolonieritas di dalam model
model regresi yang telah diolah regresi adalah sebagai berikut :
dengan program SPSS versi 20.0, a. Melalui nilai t hitung, R2, dan F
yaitu : Ratio, jika nilai R2 tinggi, nilai F
1. Uji Normalitas Ratio tinggi, sedangkan
Uji normalitas bertujuan sebagian atau bahkan seluruh
menguji apakah dalam model koefisien regresi tidak signifikan
regresi, variabel terikat dan variabel (nilai t hitung sangat rendah),
bebas keduanya mempunyai maka kemungkinan terdapat
distribusi normal ataukah tidak. multikolonieritas dalam model
Model regresi yang baik adalah tersebut.
memiliki distribusi data normal atau b. Memiliki nilai VIF tidak lebih
mendekati normal (Ghozali, dari 10, apabila memiliki nilai
2011:147). Caranya adalah dengan VIF lebih dari 10, maka terjadi
melihat normal probability plot yang problem multikolonieritas.
membandingkan distribusi kumulatif c. Mengkorelasikan antara variabel
dari distribusi normal. Distribusi independen, jika memiliki
normal akan membentuk satu garis korelasi yang sempurna (lebih
lurus diagonal. Jika distribusi data dari 0.50), maka telah terjadi
adalah normal maka garis yang problem multikolonieritas.
menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonal. 3. Uji Heteroskedastisitas
Adapun cara analisis yang Uji heteroskedastisitas
dilakukan adalah dengan bertujuan menguji apakah dalam
menggunakan grafik normal plot, model regresi terjadi ketidaksamaan
dimana (Ghozali, 2011:150).: varians dari residual satu
- Jika penyebaran data mengikuti pengamatan ke pengamatan yang
garis normal, maka data lain. Jika varians dari residual suatu
berdistribusi normal. pengamatan ke pengamatan tetap,
- Jika penyebaran data tidak maka disebut homokesdastisitas dan
mengikuti garis normal, maka jika berbeda disebut
data berdistribusi normal. heteroskedastisitas atau yang terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali,
2. Uji Multikolonieritas 2011:125). Kebanyakan data cross
Uji multikolonieritas section mengandung situasi
bertujuan untuk menguji apakah heteroskedastisitas, karena data ini
dalam suatu model regresi menghimpun data yang mewakili
ditemukan adanya korelasi antara berbagai ukuran (kecil, sedang dan
variabel bebas (independen). besar).
Model regresi yang baik Cara menganalisis asumsi
seharusnya tidak terjadi korelasi heteroskedastisitas dengan melihat
diantara variabel bebas. Jika melihat grafik scatterplot dimana :
variabel bebas saling berkorelasi, a. Jika penyebaran data pada
maka variabel-variabel ini tidak scatterplot teratur dan
ortogonal. Variabel ortogonal membentuk pola tertentu (nilai
adalah variabel bebas yang nilai turun, mengelompok menjadi
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

satu) maka dapat disimpulkan unstandardized predicted value


terjadi problem variabel produktivitas (Y1) terhadap
heteroskedastisitas. variabel kinerja (Y2).
b. Jika penyebaran data pada
scatterplot tidak teratur dan tidak
membentuk pola tertentu (nilai
turun, mengelompok menjadi
satu) maka dapat disimpulkan Persamaan regresi tersebut
tidak terjadi problem adalah sebagai berikut :
heteroskedastisitas (Ghozali, Y1 = β0 + β1X1 + β2X2 + e
2011:126).
^
4. Analisis Regresi Linier Berganda Y2 = α o + β3 Y 1 + e
Analisis regresi linear (4)
berganda digunakan untuk menguji Dimana :
adanya variabel mediasi antara Y1 : Variabel Produktivitas
variabel independen dan variabel
^
dependen (Ghozali, 2011:99). Y1 : Unstandardized predicted
Analisis ini dilakukan dengan 2 value variabel Produktivitas (Y1)
tahap atau Two Stage Least Square Y2 : Variabel Kinerja
(2SLS) yang terdiri dari 2 model. X 1 : Variabel Kemampuan Adaptasi
Model pertama sebagai variabel dengan Lingkungan
dependennya adalah produktivitas X2 : Variabel Perilaku Masyarakat
dan variabel independennya adalah α o : Konstanta
kemampuan adaptasi dengan βi : Koefisien regresi
lingkungan dan perilaku masyarakat. e : Error term
Sedangkan pada model kedua yaitu
meregresikan nilai dari
5. Pengujian Goodness of Fit individual (sendiri-sendiri),
Ketepatan fungsi regresi maka digunakan uji t.
sampel dalam menaksir nilai aktual Hipotesis yang diuji
dapat dinilai dengan Goodness of dengan taraf nyata α = 5 %
Fitnya. Secara statistik setidaknya adalah :
ini dapat diukur dari nilai koefisien - Ho: β1 = β2 = 0, tidak
determinasi, nilai statistik F dan ada pengaruh yang positif
nilai statistik t. Perhitungan statistik dan signifikan dari
disebut signifikan secara statistik, variabel independen
apabila nilai uji statistiknya berada terhadap variabel dependen.
dalam daerah kritis (daerah di mana - Ha: β1 = β2 > 0, ada
Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak pengaruh yang positif dan
signifikan bila nilai uji statistiknya signifikan dari variabel
berada dalam daerah dimana Ho independen terhadap
diterima (Ghozali, 2011:87). variabel dependen.
1. Uji Signifikan Parameter Dasar pengambilan keputusan
Individual (Uji t) adalah :
Untuk menguji variabel 1. Jika nilai t hitung < nilai t
yang berpengaruh antara tabel atau nilai probabilitas
variabel independen terhadap signifikasi lebih besar dari
variabel dependen secara 0,05 (taraf kepercayaan α =
5%), maka H0 diterima.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

2. Jika nilai t hitung > nilai t 2. Jika nila F hitung > nilai F
tabel atau nilai probilitas tabel atau nilai probilitas
signifikansi lebih kecil dari signifikansi lebih kecil dari
0,05 (taraf kepercayaan α = 0,05 (taraf kepercayaan α =
5%), maka H0 ditolak. 5%) maka H0 ditolak
artinya ada pengaruh antara
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji variabel independen secara
F) bersama-sama terhadap
Uji signifikansi simultan variabel dependen.
digunakan untuk menguji
apakah variabel-variabel 6. Koefisien Determinasi (R Square)
kemampuan adaptasi dengan Koefisien determinasi (R
lingkungan (X1) dan perilaku Square) pada intinya mengukur
masyarakat (X2) secara seberapa jauh kemampuan model
simultan berpengaruh terhadap dalam menerangkan variasi variabel
produktivitas Perkebunan Teh dependen atau variabel terikat. Nilai
Medini Kabupaten Kendal koefisien determinasi adalah antara
(Y1). nol (0) dan satu (1). Nilai R² yang
Hipotesis yang diuji dengan kecil berarti kemampuan variabel-
taraf nyata α = 5 % adalah : variabel independen (bebas) dalam
- Ho : β1 = β2 = 0, tidak menjelaskan variasi variabel
ada pengaruh secara dependen amat terbatas. Nilai yang
bersama-sama yang mendekati satu berarti variabel-
signifikan variabel variabel dependen memberikan
independen terhadap hampir semua informasi yang
variabel dependen. dibutuhkan untuk memprediksi
- Ha : β1 = β2 > 0, ada variasi variabel dependen. Secara
pengaruh secara bersama umum koefisien determinasi untuk
sama yang signifikan data silang (crossection) relatif
variabel independen rendah, karena adanya variasi yang
terhadap variabel dependen. besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data
runtun waktu (time series) biasanya
mempunyai nilai koefisien
Dasar pengambilan keputusan determinasi yang tinggi (Ghozali,
adalah : 2011: 98).
1. Jika nilai F hitung < nilai F Setiap tambahan satu variabel
tabel atau nilai probabilitas independen, maka R² pasti
signifikansi lebih besar dari meningkat tidak peduli apakah
0,05 (taraf kepercayaan α = variabel tersebut berpengaruh secara
5%), maka H0 diterima signifikan terhadap variabel
artinya tidak ada pengaruh dependen. Oleh karena itu banyak
antara variabel independen peneliti menganjurkan untuk menilai
secara bersama-sama Adjusted R² (Adjusted R Square)
terhadap variabel dependen pada saat mengevaluasi mana model
regresi terbaik (Ghozali, 2011:112).

Rumusnya adalah :
b1  X 1Y  b2  X 2Y  b3  X 3Y
R2 
Y2 (5)
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Keterangan :
R 2 = Besar koefisien deterrninasi
b = Slope garis estimasi yang paling baik (best fitting)
n = Banyaknya data
X = Nilai variabel X
Y = Nilai variabel Y

4. ANALISA DATA DAN pemetikan teh. Pemetikan teh


PEMBAHASAN dilakukan dengan dua cara yaitu
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian dengan manual tangan dan
Perkebunan Teh Medini di menggunakan alat gunting. Pucuk
Kabupaten Kendal pada tahun 2014 daun teh basah yang sudah dipetik
memiliki pekerja pemetik teh ditempatkan dalam karung plastik
berjumlah 218 orang dimana kemudian dilakukan penimbangan
perempuan mendominasi dengan dilokasi areal pemetikan dan
jumlah 213 orang sedangkan sisanya kegiatan pemetikan teh selesai. (Data
berjumlah 5 orang adalah laki-laki. Sekunder, PT.RSM 2015)
Pekerja pemetik teh berasal dari desa
sekitar Kebun Teh Medini dan desa 4.2. Sejarah Singkat Perkebunan Teh
diluar kebun. Sulitnya mencari Medini
pekerja pemetik teh merupakan salah Perkebunan Teh Medini di
satu masalah bagi semua perusahaan Kabupaten Kendal berdiri Tahun
perkebunan teh, hal ini dikarenakan 1967 dimiliki oleh PT.Rumpun Teh.
upah yang kecil dibandingkan Kemudian Tahun 1990 PT.Rumpun
dengan pekerjaan lainnya sehingga Teh menjalin kerjasama dengan
pekerjaan pemetikan teh ini PT.Astra Agro Niaga (Pada Tahun
dijadikan pekerjaan sampingan 1997 PT.Astra Agro Niaga berganti
bukan sebagai pekerjaan utama. nama menjadi PT.Astra Agro
(Data Sekunder, PT.RSM 2015) Lestari,Tbk.) membentuk
Pekerjaan pemetikan teh PT.Rumpun Sari Medini untuk
dimulai pukul 07.00 wib sampai mengelola Perkebunan Teh Medini
dengan pukul 12.00 wib, dimulai dan Perkebunan Teh Kaligintung.
dengan kedatangan pekerja pemetik Tahun 2004 kerjasama digantikan
teh, untuk desa diluar kebun dari PT. Astra Agro Lestari ke
dijemput dengan transportasi truk PT.Sumber Abadi Tirtasantosa
kemudian menuju ke blok areal
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

sampai dengan saat ini (Data Balong, sebelah utara lereng Gunung
Sekunder, PT.RSM 2015). Ungaran, sebelah timur lereng
Perkebunan Teh PT.Rumpun Gunung Gonoharjo dan sebelah
Sari Medini merupakan perkebunan selatan Desa Jawisari (Data
besar swasta (PBS) di Jawa Tengah Sekunder, PT.RSM 2015).
yang mengelola Perkebunan Teh Perkebunan Teh Medini
Medini berlokasi di Kabupaten mempunyai luas areal 377,69 Ha
Kendal dan Perkebunan Teh terdiri dari Afdeling A seluas 176,32
Kaligintung berlokasi di Kabupaten Ha dan Afdeling B seluas 201,37 Ha.
Semarang dan Kabupaten Luas areal produktif Tanaman
Temanggung. Perkebunan Teh Menghasilkan (TM) 286,32 Ha dan
Medini terletak di lereng Gunung mempunyai populasi teh sejumlah
Ungaran dengan ketinggian 950 – 2.623.285 pohon. Jenis tanaman teh
1.775 meter diatas permukaan laut TRI2025, CIN143, GBIV dan GB V.
(mdpl) di Kecamatan Limbangan, Perkebunan Teh Medini pada Tahun
Kabupaten Kendal. Di wilayah 2014 menghasilkan Produksi Teh
perkebunan terdapat tiga dusun, Basah sejumlah 2.619.700 Kg
yaitu Dusun Gunung Sari yang dengan tenaga pemetik teh 218
merupakan dusun asli, Dusun orang yang terjadwal dalam hari
Medini dan Dusun Promasan yang kerja (Data Sekunder, PT.RSM
merupakan dusun emplasemen. 2015).
Batas-batas Perkebunan Teh Medini
adalah sebelah barat Desa Ngesrep

4.3. Struktur Organisasi Perkebunan Teh Medini

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Perkebunan Teh Medini PT.RSM

Manager Kebun

Asisten Tanaman Kepala Administrasi Assisten Pabrik / teknik

- Krani Umum
Supervisor Supervisor - Kasir Supervisor Supervisor
Panen Rawat - Gudang Pabrik Teknik
- Dankam

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan


Panen Rawat - Satpam Pabrik Teknik
- Driver
- Office Boy

4.4. Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden


memberikan informasi tentang
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

identitas responden penelitian, di Kabupaten Kendal yang


seperti jenis kelamin, umur dan berjumlah 218 orang.
alamat responden. Adapun penelitian a. Jenis Kelamin Responden
dilakukan selama 3 bulan dari Berdasarkan jenis
tanggal 5 September sampai dengan kelaminnya, maka responden
30 November 2015. Responden penelitian terbagi menjadi 2, yaitu
dalam penelitian ini adalah seluruh responden laki-laki dan
pemetik teh Perkebunan Teh Medini perempuan.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 5 2,29
2 Perempuan 213 97,71
Jumlah 218 100.00
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Dari tabel diatas dapat Perkebunan Teh Medini


dilihat bahwa sebagian besar Kabupaten Kendal lebih banyak
responden adalah perempuan, perempuan. Sedangkan responden
yaitu sebanyak 213 responden laki-lakinya sebanyak 5
atau 97,71 % hal ini mengingat responden atau 2,29 %.
pada pekerja pemetik teh

b. Umur Responden 26 tahun sampai dengan 35 tahun,


Responden penelitian dibagi antara 36 tahun sampai 45 tahun
dalam 4 kategori usia, yaitu dan antara 46 tahun sampai 60
responden yang berusia 17 tahun tahun. Dapat dilihat dalam tabel
sampai dengan 25 tahun, antara 4.2
Tabel 4.2
Umur Responden
No. Golongan Umur Frekuensi Persentase (%)
1 17-25 13 5,96
2 26-35 59 27,06
3 36-45 112 51,38
4 46-60 34 15,60
Jumlah 218 100,00
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
adalah 112 responden atau 51,38
Dari tabel diatas dapat % dan umur 46-60 tahun adalah
dilihat bahwa sebagian besar 34 responden atau 15,60 %.
responden berumur 17-25 tahun,
yaitu sebanyak 13 responden atau c. Alamat Desa Responden
5,96 % sedangkan umur 26-35 Responden berasal dari
tahun adalah 59 responden atau Desa disekitar perkebunan medini
27,06 %, umur 36-45 tahun Kabupaten Kendal ada 45 Desa.
Tabel 4.3
Alamat Desa Responden
No. Desa Frekuensi Persentase (%)
1 Desa Gunung Sari 19 8,72
2 Desa Medini 31 14,22
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

3 Desa Promasan 19 8,72


4 Desa Kaliwinong 12 5,5
5 Desa Gonoharjo 1 0,46
6 Desa Mluro 1 0,46
7 Desa Kemitir 2 0,92
9 Desa Garon 1 0,46
10 Desa Gedongan 4 1,83
11 Desa Pakisan 11 5,06
12 Desa Bonagung 4 1,83
13 Desa Nambangan 13 5,96
14 Desa Beku 5 2,29
15 Desa Tlogosari 1 0,46
16 Desa Bonagung 7 3,21
17 Desa Kedoan 6 2,75
18 Desa Gempol 2 0,92
19 Desa Balak 3 1,37
20 Desa Pagertoyo 1 0,46
21 Desa Sumber 1 0,46
22 Desa Jlegong 2 0,92
23 Desa Kawedusan 1 0,46
24 Desa Gosari 6 2,75
25 Desa Jolinggo 16 7,34
26 Desa Lamuk 1 0,46
27 Desa Pringkudo 3 1,37
28 Desa Dali 2 0,92
29 Desa Soboketro 1 0,46
30 Desa Ngadiroso 1 0,46
31 Desa Semanding 4 1,83
32 Desa Candigaron 3 1,37
33 Desa Sendang 1 0,46
34 Desa Wonokerso 2 0,92
35 Desa Tlogo songo 3 1,37
36 Desa Kluwihan 1 0,46
37 Desa Manggal 5 2,29
38 Desa Peron 1 0,46
39 Desa Gerdu 6 2,75
40 Desa Toleh 2 0,92
41 Desa Dringo 3 1,37
42 Desa Jagang 1 0,46
43 Desa Batur 3 1,37
44 Desa Kaligintung 1 0,46
45 Desa Rowobrembet 1 0,46
Jumlah 218 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
14,22% berasal dari Desa Medini,
Dari tabel diatas diketahui berasal dari Desa Gunungsari dan
asal desa pemetik teh di Desa Promasan masing-masing
Perkebunan Medini Kabupaten sebanyak 19 orang atau 8,72%,
Kendal sebanyak 31 orang atau sebanyak 16 orang atau 7,34%
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

berasal dari Desa Jelinggo,


sebanyak 13 orang atau 5,96%
berasal dari Desa Nambangan, 4.5.1. Analisa Kualitatif
sebanyak 12 orang atau 5,5% Penelitian kualitatif merupakan
berasal dari Desa Kaliwinong, penelitian yang digunakan untuk
berasal dari Desa Gerdu, Desa menyelidiki, menemukan,
Gosari dan Desa Kedoan masing- menggambarkan, dan menjelaskan
masing sebanyak 6 orang atau kualitas atau keistimewaan dari
2,75%, berasal dari Desa Beku pengaruh sosial yang tidak dapat
dan Desa Manggal masing- dijelaskan, diukur atau digambarkan
masing sebanyak 5 orang atau melalui pendekatan kuantitatif
2,29%, berasal dari Desa (Saryono, 2010: 1).
Semanding, Desa Bonagung dan Analisa kualitatif adalah untuk
Desa Gedongan masing-masing membahas dan menerangkan hasil
sebanyak 4 orang atau 1,83%. penelitian tentang berbagai gejala
Berasal dari Desa Batur, Desa atau kasus yang hanya dapat
Dringo, Desa Tlogo Songo, Desa diuraikan. Dengan uraian ini akan
Candigaron, Desa Pringkudo, dapat menerangkan pengaruh
Desa Balak masing-masing kemampuan adaptasi lingkungan,
sebanyak 3 orang atau 1,37%. perlaku masyarakat dan stres kerja
Berasal dari Desa Toleh, Desa terhadap produktivitas yang
Wonokerso, Desa Dali, Desa berdampak pada kinerja pekerja
Jlegong, Desa Gempol dan Desa pemetik teh di Perkebunan Teh
Kemitir sebanyak 2 orang atau Medini PT.RSM Kabupaten Kendal.
0,92%. Berasal dari Desa Analisis kualitatif dalam
Rowobrembet, Desa Kaligintung, penelitian ini berupa deskripsi hasil
Desa Jagang, Desa Peron, Desa penelitian, dimana deskripsi hasil
Kluwihan, Desa Sendang, Desa penelitian ini merupakan tanggapan
Ngadiroso, Desa Soboketro, Desa dari 218 orang responden atas
Lamuk, Desa Kawedusan, Desa kuesioner yang disebarkan dan
Sumber, Desa Pagertoyo, Desa wawancara dengan 12 responden
Tlogosari, Desa Garon, Desa yang diambil sampel mewakili
Mluro dan Desa Gonoharjo masing-masing usia. Hasil
masing-masing sebanyak 1 orang perhitungan dengan menggunakan
atau 0,46%. SPSS versi 20.0 pada lampiran
frequency table terdapat pada tabel
4.5. Analisis Data dan Pembahasan 4.4, tabel 4.6, tabel 4.8, tabel 4.10
Analisis data dalam observasi dan tabel 4.12. Sedangkan
bersifat induktif, yaitu analisis pernyataan responden dari hasil
berdasarkan data yang diperoleh wawancara pada tabel 4.5, tabel 4.7,
yang kemudian dikembangkan tabel 4.9, tabel 4.11 dan tabel 4.13
menjadi hipotesis (Sugiyono, a. Penjelasan Kemampuan
2010:51). Analisis data adalah Adaptasi Terhadap Lingkungan
proses mengatur urutan data, (X1)
mengorganisasikanya ke dalam suatu Dalam pekerjaan pemetikan
pola, kategori, dan satuan uraian teh di Perkebunan Teh Medini
dasar (Lexy J. Moleong 2002: 103). Kabupaten Kendal faktor
Analisa data terbagi menjadi dua kemampuan adaptasi terhadap
jenis yaitu analisa kualitatif dan lingkungan memegang peranan
analisa kuantitatif. yang penting karena kemampuan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

adaptasi diduga mempengaruhi Pemahaman akan cuaca (X1.3) dan


dalam kegiatan pekerjaan sebagai pemahaman medan lokasi kerja
pemetik teh sehingga (X1.4). Dengan adanya pemaparan
menghasilkan produktivitas yang dibawah ini diharapkan pembaca
berdampak pada kinerja yang akan faham akan yang ada dalam
diharapkan. penelitian ini dan sebagai
Untuk lebih jelasnya akan gambaran pengaruh adaptasi
peneliti paparkan per indikator terhadap lingkungan pada pekerja
yang ada dalam variabel pemetik teh di Perkebunan Teh
penelitian ini diantaranya adalah : Medini di Kabupaten Kendal
Pemahaman Standart Operating dapat dilihat pada tabel 4.4
Procedures (SOP) (X1.1), berikut ini :
Pemahaman Iklim (X1.2),
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Tentang Kemampuan
Adaptasi Terhadap Lingkungan
Score Kemampuan Adaptasi Terhadap Lingkungan Total
%
Kuesioner X1.1 % X1.2 % X1.3 % X1.4 %
STS 1 - - 2 0,9 2 0,9 7 3,2 11 1,26
TS 2 14 6,4 15 6,9 18 8,3 16 7,3 63 7,22
N 3 67 30,7 80 36,7 68 31,2 58 26,6 273 31,31
S 4 98 45 88 40,4 98 45 80 36,7 364 41,74
SS 5 39 17,9 33 15,1 32 14,7 57 26,1 161 18,46
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Interprestasi : Data hasil wawancara


Berdasarkan hasil mengenai variabel tentang
perhitungan yang terdapat pada kemampuan adaptasi terhadap
tabel 4.4, maka tampak bahwa lingkungan, responden diambil
responden penelitian yang sampel 12 orang mewakili usia
memberikan penilaian setuju responden dengan pemahaman
(score 4) tentang indikator- akan indikator yang
indikator kemampuan adaptasi mempengaruhinya dan
terhadap lingkungan yang diduga dipertimbangkan sebagai dasar
mempengaruhi produktivitas dan untuk mengetahui dominasi dari
berpengaruh terhadap kinerja identitas responden yang diambil
pada pekerja pemetik teh penelitian ini. Adapun data
Perkebunan Teh Medini di tersebut dapat dilihat dalam tabel
Kabupaten Kendal prosentasenya 4.5 berikut ini:
paling banyak, yaitu sebesar
41,74 persen.
Tabel 4.5
Pernyataan Responden
Tentang Kemampuan Adaptasi Terhadap Lingkungan
Responden X1 Pertanyaan & Jawaban
Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
R1 Saya mengetahui pucuk yang dipanen
(usia20thn) Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2
pemetikan teh?
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Dingin, sampai tembus kedalam jaket.


Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Kemarau, banyak sekali debunya
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
pemetikan teh ?
X1.4 Sudah tahu, biasanya jarang sekali di kemiringan
panennya.

R2 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?


X1.1
(usia23thn) Tahu yang akan dipanen.
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin sekali udaranya
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Panas tapi ini memakai topi caping
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Iya yang bisa di panen saja
R3 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia25thn) Sudah paham
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Sudah biasa udara dingin
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Kemarau saat ini
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Sudah tahu tapi jarang panen di kemiringan
R4 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia26thn) Sudah tahu
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin dan berkabut
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Banyak debunya karena musim kemarau
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Tidak pernah ditempat kemiringan
R5 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia30thn) Sudah tahu pucuk daun yang akan dipanen
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin sekali sampai kerasa di tulang
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Musim ketiga ini
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Biasanya memetik di tanah datar
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

R6 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?


X1.1
(usia34thn) paham
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin anginnya tapi panas karena kemarau
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Tidak hujan sampai sekarang
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Diatur sama mandornya dimana lokasi panen
R7 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia36thn) Sudah pernah diajari mandor cara pemetikan benar.
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Tidak tahu terkadang dingin terkadang panas.
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Panas sekali kalau siang sampai daunnya kering
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Iya ,berhati hati kalau panen di kemiringan
R8 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia38thn) Iya, sudah tahu
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Panas
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Iya harus lebih berhati hati kalau panen di lereng
R9 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia40thn) Nanti mengikuti mandornya.
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Kalau udah turun kabutnya dingin.
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Panas , sudah berapa bulan ini.
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Iya tahu, dan lebih berhati hati
R10 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia47thn) Tidak tahu nanti mengikuti mandornya saja
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin sekali
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Kemarau panjang
X1.4 Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

pemetikan teh ?
Iya , berhati-hati saja
R11 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
(usia50thn) X1.1 Nanti mengikuti mandornya mana yang harus
dipetik
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Kemarau panjang
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Kalau bertempat dikemiringan lebih berhati-hati
R12 Apakah anda paham pucuk mana yang harus petik?
X1.1
(usia53thn) Pucuk daun itu yang harus dipetik
Apakah anda mengetahui kondisi iklim di areal blok
X1.2 pemetikan teh?
Dingin
Apakah anda mengetahui cuaca di areal blok
X1.3 pemetikan teh?
Musim panas
Apakah anda mengetahui medan lokasi areal blok
X1.4 pemetikan teh ?
Iya, lebih berhati-hati ditempat kemiringan.

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Mengenai kemampuan
adaptasi terhadap lingkungan
sangat penting untuk diperhatikan b. Penjelasan Perilaku
karena pemetik teh harus Masyarakat (X2)
memahami lokasi tempat Perilaku adalah tindakan
pemetikan dari iklim, cuaca dan atau aktivitas dari manusia itu
kondisi medan serta harus paham sendiri yang mempunyai
juga dalam memetik teh sehingga bentangan yang sangat luas antara
dapat optimal dalam panennya. lain : berjalan, berbicara,
Dan berikut ungkapan secara menangis, tertawa, bekerja,
spesifik mengenai kemampuan kuliah, menulis, membaca, dan
adaptasi terhadap lingkungan sebagainya. Dari uraian ini dapat
pada pekerja pemetik teh disimpulkan bahwa yang
Perkebunan Teh Medini di dimaksud perilaku manusia
Kabupaten Kendal, “iya”, adalah semua kegiatan atau
“panas”, “dingin” dan “berhati- aktivitas manusia, baik yang
hati” dari 12 responden diamati langsung, maupun yang
menyatakan mengerti tentang tidak dapat diamati oleh pihak
kondisi tempat pemetikan dari luar (Notoatmodjo, 2003 : 15).
iklim yang dingin, cuaca yang Untuk mengetahui lebih
cerah, kondisi medan yang ada jelasnya bagaimana perilaku
miringnya dan responden masyarakat pada pekerja pemetik
memahami tentang SOP dalam teh Perkebunan Teh Medini di
pekerjaan pemetikan teh. Kabupaten Kendal , diukur
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

melalui indikator Kehidupan berkelompok dengan dasar


keagamaan yang sangat erat kekeluargaan(X2.4). Sebagai
(X2.1), Menolong orang lain gambaran tentang perilaku
dengan sukarela (X2.2), Partalian masyarakat pada pekerja teh
perasaan yang sama akan Perkebunan Teh Medini di
kesuksesan terhadap kebiasaan Kabupaten Kendal dapat dilihat di
(X2.3) dan Sistem kehidupan yang tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Tentang Perilaku Masyarakat
Score Perilaku Masyarakat Total
%
Kuesioner X2.1 % X2.2 % X2.3 % X2.4 %
STS 1 4 1,8 6 2,8 4 1,8 6 2,8 20 2,29
TS 2 25 11,5 41 18,8 41 18,8 20 9,2 127 14,56
N 3 47 21,6 86 39,4 85 39 52 23,9 270 30,96
S 4 101 46,3 70 32,1 78 35,8 79 36,2 328 37,61
SS 5 41 18,8 15 6,9 10 4,6 61 28 127 14,56

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Interprestasi : Data hasil wawancara


Berdasarkan hasil mengenai variabel tentang
perhitungan yang terdapat pada kemampuan adaptasi terhadap
tabel 4.6, maka tampak bahwa lingkungan, responden diambil
responden penelitian yang sampel 12 orang mewakili usia
memberikan penilaian setuju responden dengan pemahaman
(score 4) tentang indikator- akan indikator yang
indikator perilaku masyarakat mempengaruhinya dan
yang diduga mempengaruhi dipertimbangkan sebagai dasar
produktivitas dan berpengaruh untuk mengetahui dominasi dari
terhadap kinerja pada pekerja identitas responden yang diambil
pemetik teh Perkebunan Teh penelitian ini. Adapun data
Medini di Kabupaten Kendal tersebut dapat dilihat dalam tabel
prosentasenya paling banyak, 4.7
yaitu sebesar 37,61 persen.
Tabel 4.7
Pernyataan Responden Tentang Perilaku Masyarakat
Responden X2 Pertanyaan & Jawaban
R1 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia20thn) X2.1 sama ?
Iya , ada orang sepuluhan
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Sering
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Sudah menjadi kebiasaan membantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4
ini?
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Iya,senang
R2 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia21thn) X2.1 sama ?
Sendirian saya
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Kalau ada acara saja misal pernikahan atau sunatan
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
anda hajatan?
X2.3
Semua membantu orang yang punya hajat dan
biasanya panennya dipercepat.
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Senang
R3 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia25thn) X2.1 sama ?
Ada
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Iya
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Iya dibantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Iya
R4 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia27thn) sama ?
X2.1
Iya sama se-desa

R4 Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /


(usia27thn) X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Hari rabu ada yang sunatan , iya pada kesana semua
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Iya membantu bantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Senang
R5 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia30thn) X2.1 sama ?
Ada
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Terkadang kalau ada acara saja.
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Iya membantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Iya pada senang kareng sedesa semua
R6 X2.1 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

(usia31thn) sama ?
Iya tetangga semua
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Sering
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Dibantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Iya senang
R7 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia36thn) X2.1 sama ?
Iya sama
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Jarang kalau ada saja
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
anda hajatan?
X2.3
Biasanya dibantu

R7 Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat


(usia36thn) X2.4 ini?
Senang
R8 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia38thn) X2.1 sama ?
Tetangga semua
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Hari rabu kemaren ada yang sunatan pada kesana
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Biasanya pada membantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Seneng
R9 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia42thn) X2.1 sama ?
Se-desa
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Pada mendatangi yang lagi hajatan
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Iya dibantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Senang
R10 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia47thn) X2.1 sama ?
Saudara semua
X2.2 Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?


Waktunya kerja tidak bisa
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Iya dibantu
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
sama senang semua
R11 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(usia49thn) sama ?
X2.1
Iya ada yang sedesa juga ada dari desa sebelah

R11 Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /


(usia49thn) X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Iya didatangi
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Semua pada membantu biasanya
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Senang banyak temennya disini
R12 Apakah anda dan teman kerja berasal dari desa yang
(Usia57thn) X2.1 sama ?
Iya sedesa
Apakah anda sering mengikuti acara hajatan /
X2.2 keagamaan di desa saat jam kerja pemetikan?
Iya sama mendatangi acara hajatan
Apakah anda selalu membantu jika ada tetangga
X2.3 anda hajatan?
Membantu karena saudara semua
Apakah anda merasa senang dengan team kerja saat
X2.4 ini?
Senang

Sumber : Data Primer yang Kabupaten Kendal, “iya, se-desa


diolah, 2015 yang sama”, “iya,menghadiri”,
Mengenai perilaku “membantu” dan “senang” dari 12
masyarakat sangat penting untuk responden menyatakan berasal
diperhatikan karena pemetik teh dari dusun yang sama,
berasal dari dusun yang sama, jika mendatangi acara hajatan /
ada acara hajatan / keagamaan keagamaan di dusunnya,
biasanya sering menghadiri, membantu jika ada tetangga yang
menjadi kebiasaan gotong royong sedang hajatan dan senang dengan
saling membantu jika ada rekan kerja saat ini.
tetangga yang menggelar hajatan
dan merasa senang dengan rekan c. Penjelasan Stres Kerja (X3)
kerja yang berasal dari dusun Stres kerja menurut Beehr
yang sama. Dan berikut ungkapan dan Franz (1985) dikutip
secara spesifik mengenai perilaku Bambang Tarupolo (2002:17),
masyarakat pada pekerja pemetik mendefinisikan stres kerja sebagai
teh Perkebunan Teh Medini di suatu proses yang menyebabkan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

orang merasa sakit, tidak nyaman dengan yang diharapkan (X3.1),


atau tegang karena pekerjaan, tekanan kerja dari pimpinan
tempat kerja atau situasi kerja (X3.2), perilaku rekan kerja yang
yang tertentu. tidak disukai (X3.3) dan
Untuk mengetahui lebih pemahaman peralatan kerja (X3.4).
jelasnya bagaimana stres kerja Sebagai gambaran tentang stres
pada pekerja pemetik teh kerja pada pekerja teh Perkebunan
Perkebunan Teh Medini di Teh Medini di Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal , diukur dapat dilihat di tabel 4.8 berikut
melalui indikator kesesuaian upah ini :
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Tentang Stres Kerja
Score Stres Kerja Total
%
Kuesioner X3.1 % X3.2 % X3.3 % X3.4 %
STS 1 8 3,7 8 3,7 4 1,8 4 1,8 24 2,75
TS 2 13 6 40 18,3 30 13,8 16 7,3 99 11,35
N 3 64 29,4 84 38,5 110 50,5 53 24,3 311 35,66
S 4 93 42,7 71 32,6 54 24,8 75 34,4 293 33,60
SS 5 40 18,3 15 6,9 20 9,2 70 32,1 145 16,63

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Interprestasi : paling banyak, yaitu sebesar


Berdasarkan hasil 35,66 persen.
perhitungan yang terdapat pada Data hasil wawancara
tabel 4.8, maka tampak bahwa mengenai variabel tentang stres
responden penelitian yang kerja, responden diambil sampel
memberikan penilaian netral 12 orang mewakili usia responden
(score 3) tentang indikator- dengan pemahaman akan
indikator Stres Kerja yang diduga indikator yang mempengaruhinya
mempengaruhi produktivitas dan dan dipertimbangkan sebagai
berpengaruh terhadap kinerja dasar untuk mengetahui dominasi
pada pekerja pemetik teh dari identitas responden yang
Perkebunan Teh Medini di diambil penelitian ini. Adapun
Kabupaten Kendal prosentasenya data tersebut dapat dilihat dalam
tabel 4.9
Tabel 4.9
Pernyataan Responden Tentang Stres Kerja
Responden X3 Pertanyaan & Jawaban
R1 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia19thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Alhamdulillah cukup
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Iya, saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Dipetik dengan tangan, pake gunting juga bisa
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

R2 Apakah cukup upah yang anda terima untuk


(usia23thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Kalau panennya banyak ya mendapat upah banyak.
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah
Responden X3 Pertanyaan & Jawaban
R2 Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
(usia23thn) Iya, dibantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4 bisa menggunakan?
Pakai tangan metik tehnya kalau pake gunting juga
bisa sudah diajari mandor.
R3 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia25thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Cukup
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Iya saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pake tangan, dan bisa juga pake gunting
R4 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia29thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Insha allah cukup
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Semua saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pakai tangan metiknya, pernah pake gunting bisa
R5 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia32thn) memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
X3.1
Kalau metiknya banyak ya bisa dapat banyak juga
upahnya
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah,mengarahkan saja metiknya
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pake tangan, pake gunting juga bisa
R6 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia35thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Cukup
R6 Apakah anda pernah dimarahi mandor?
(usia35thn) X3.2
Tidak pernah
X3.3 Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Saling membantu kalau ada kesulitan


Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Memakai tangan memetiknya.
R7 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia37thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Alhamdulillah cukup
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Iya membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
pake tangan ,bisa juga pake gunting
R8 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia40thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Cukupan
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pakai tangan, pakai gunting juga bisa
R9 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia44thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Cukup
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Iya saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pakai tangan, bisa juga pake gunting
R10 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia47thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Alhamdulillah cukup
R10 Apakah anda pernah dimarahi mandor?
(usia47thn) X3.2 Tidak pernah, hanya mengarahkan kalau panennya
lebih dekat
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pake tangan, pake gunting juga bisa
R11 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia50thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Alhamdulillah cukup
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Apakah anda pernah dimarahi mandor?


X3.2
Tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Iya saling membantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pake tangan, pakai gunting juga bisa
R12 Apakah cukup upah yang anda terima untuk
(usia55thn) X3.1 memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Cukup
Apakah anda pernah dimarahi mandor?
X3.2
Tidak pernah
Apakah teman anda bisa bekerjasama saat bekerja?
X3.3
Iya saling bantu
Selama ini anda memetik teh dengan apa? Jika
disuruh menggunakan gunting potong apakah anda
X3.4
bisa menggunakan?
Pake tangan, bisa juga kalau pake gunting
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Mengenai stres kerja sangat


penting untuk diperhatikan d. Penjelasan Produktivitas (Y1)
karena pemetik teh dengan upah Produktivitas kerja adalah
yang minim, tekanan mandor, kemampuan menghasilkan suatu
rekan kerja yang bisa bekerjasama kerja yang lebih banyak daripada
dan kemampuan penguasaan alat ukuran biasa yang telah umum.
kerja . Dan berikut ungkapan (The Liang Gie, 2007 : 186).
secara spesifik mengenai stres Untuk mengetahui lebih jelasnya
kerja pada pekerja pemetik teh bagaimana produktivitas pada
Perkebunan Teh Medini di pekerja pemetik teh Perkebunan
Kabupaten Kendal, Teh Medini di Kabupaten Kendal
“alhamdulillah cukup”, “tidak , diukur melalui indikator
pernah”, iya saling membantu”, kehadiran pekerja (Y1.1),
“pake tangan” dan ”bisa pakai mendapatkan hasil petik (Y1.2),
gunting” dari 12 responden kemampuan penguasaan alat kerja
menyatakan merasa cukup dengan (Y1.3) dan team kerja berjalan
upah yang diterima, tidak merasa dengan baik (Y1.4). Sebagai
ada tekanan dari mandor sebagai gambaran tentang produktivitas
pimpinannya, rekan kerja saling pada pekerja teh Perkebunan Teh
membantu bekerjasama jika ada Medini di Kabupaten Kendal
kesulitan saat bekerja dan dapat dilihat di tabel 4.10 berikut
menguasai alat kerja berupa ini :
gunting meskipun saat ini panen
menggunakan tangan.

Tabel 4.10
Tanggapan Responden Tentang Produktivitas
Score Produktivitas Total
%
Kuesioner Y1.1 % Y1.2 % Y1.3 % Y1.4 %
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

STS 1 2 0,9 4
1,8 10 4,6 4 1,8 20 2,29
TS 2 12 5,5 22
10,1 8 3,7 12 5,5 54 6,19
Score Produktivitas Total
Kuesioner Y1.1 %
% Y1.2 % Y1.3 % Y1.4 %
N 3 50 22,9 93 42,7 87 39,9 56 25,7 286 32,80
S 4 141 64,7 78 35,8 91 41,7 71 32,6 381 43,69
SS 5 13 6 21 9,6 22 10,1 75 34,4 131 15,02
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015

Interprestasi : Data hasil wawancara


Berdasarkan hasil mengenai variabel tentang
perhitungan yang terdapat pada Produktivitas, responden diambil
tabel 4.10, maka tampak bahwa sampel 12 orang mewakili usia
responden penelitian yang responden dengan pemahaman
memberikan penilaian setuju akan indikator yang
(score 4) tentang indikator- mempengaruhinya dan
indikator produktivitas yang dipertimbangkan sebagai dasar
diduga mempengaruhi kinerja untuk mengetahui dominasi dari
pada pekerja pemetik teh identitas responden yang diambil
Perkebunan Teh Medini di penelitian ini. Adapun data
Kabupaten Kendal prosentasenya tersebut dapat dilihat dalam tabel
paling banyak, yaitu sebesar 4.11
43,69 persen.
Tabel 4.11
Pernyataan Responden Tentang Produktivitas
Responden Y1 Pertanyaan & Jawaban
R1 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia22thn) Iya, masuk
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
pakai jas hujan yang sudah disediakan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Iya, paham
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Iya, senang
R2 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia24) Insha allah masuk terus
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Pake jas hujan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Sudah paham
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang
R3 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia25thn) Masuk
Y1.2 Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

hujan ?
Pakai jas hujan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Sudah paham
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang
R4 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia26thn) Iya masuk
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Kalau hujan memakai jas hujan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Sudah terbiasa pake gunting
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang
R5 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia28thn) Insha allah masuk
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Memakai jas hujan yang sudah disediakan.
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Iya bisa dengan gunting
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang
R6 Apakah anda selalu hadir bekerja?
(usia32thn) Y1.1 Masuk bersama sama dengan memakai truk dari
desa
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
memakai jas hujan yang sudah disediakan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Bisa pake gunting
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Iya seneng
R7 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia37thn) Masuk
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Memakai jas hujan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Iya bisa menggunakan gunting
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

R8 Apakah anda selalu hadir bekerja?


Y1.1
(usia40thn) Masuk terus
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Ada jas hujan kalau turun hujan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
saat bekerja?
Y1.3
Bisa menggunakan gunting tapi saat ini masih
menggunakan tangan panennya
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang banyak temannya
R9 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia43thn) Iya masuk biardapat thr nanti kalau lebaran
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Memakai jas hujan yang sudah disediakan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
saat bekerja?
Y1.3
Bisa menggunakan gunting

R9 Apakah anda senang dengan suasana kerja


(usia43thn) Y1.4 sekarang?
Senang
R10 Apakah anda selalu hadir bekerja?
Y1.1
(usia46thn) Iya masuk terus
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Disediakan jas hujan kalau turun hujan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
Y1.3 saat bekerja?
Insha allah bisa memakai gunting
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang
R11 Masuk , kalau ada hajatan mempercepat panen dan
Y1.1
(usia47thn) pulang awal jam 10
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Biasanya dikasih jas hujan kalau turun hujan
Apakah anda paham penggunaan gunting potong
saat bekerja?
Y1.3
Sekarang menggunakan tangan , kalau pake gunting
juga bisa
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang , temen teman baik semua
R12 Masuk , kalau ada hajatan mempercepat panen dan
(usia49thn) Y1.1 pulang awal jam 10
Insha allah masuk
Apakah anda melakukan pekerjaan jika kondisi
Y1.2 hujan ?
Memakai jas hujan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Apakah anda paham penggunaan gunting potong


Y1.3 saat bekerja?
Bisa menggunakan gunting
Apakah anda senang dengan suasana kerja
Y1.4 sekarang?
Senang

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015


Mengenai produktivitas Kinerja berasal dari kata job
sangat penting untuk diperhatikan performance atau actual
karena pemetik teh performance yang berarti prestasi
produktivitasnya dapat dilihat dari kerja atau prestasi sesungguhnya
kehadiran kerja, kemampuan yang dicapai oleh seseorang.
bekerja dikondisi buruk (hujan), Pengertian kinerja ( prestasi kerja
penguasaan alat kerja untuk panen ) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kenyamanan dalam suasana dan kuantitas yang dicapai oleh
kerja. Dan berikut ungkapan seorang pegawai dalam
secara spesifik mengenai melaksanakan fungsinya sesuai
produktivitas pada pekerja dengan tanggung jawab yang
pemetik teh Perkebunan Teh diberikan kepadanya.
Medini di Kabupaten Kendal, Performance atau kinerja
“masuk”, “memakai jas hujan”, merupakan hasil atau keluaran
“bisa menggunakan gunting”, dan dari suatu proses (Nurlaila,
“senang” dari 12 responden 2010:71).
menyatakan selalu hadir dan jika Untuk mengetahui lebih
ada hajatan tetap masuk tetapi jelasnya bagaimana kinerja pada
minta ijin lebih awal pulang jam pekerja pemetik teh Perkebunan
10.00 dimana jam kerja pemetik Teh Medini di Kabupaten Kendal
teh dari jam 06.00 sampai dengan , diukur melalui indikator
jam 12.00, cuaca yang burukpun kehadiran pekerja penuh (Y2.1),
tetap bekerja meskipun hujan kualitas hasil petik pucuk daun
telah disediakan jas hujan, sesuai yang diharapkan (Y2.2),
penguasaan alat kerja gunting kuantum panen paling banyak
panen oleh semua responden dan (Y2.3) dan komunikasi dengan
lingkungan kerja yang sangat rekan kerja baik (Y2.4). Sebagai
nyaman bagi responden. gambaran tentang kinerja pada
pekerja teh Perkebunan Teh
e. Penjelasan Kinerja (Y2) Medini di Kabupaten Kendal
dapat dilihat di tabel 4.12
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Tentang Kinerja
Score Kinerja Total
%
Kuesioner Y2.1 % Y2.2 % Y2.3 % Y2.4 %
STS 1 - - - - - - - - - -
TS 2 10 4,6 9 4,1 8 3,7 10 4,6 37 4,24
N 3 52 23,9 67 30,7 62 28,4 47 21,6 228 26,15
S 4 119 54,6 95 43,6 97 44,5 93 42,7 404 46,33
SS 5 37 17 47 21,6 51 23,4 68 31,2 203 23,27

Sumber : Data Primer yang diolah, 2015


Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Interprestasi : Kinerja, responden diambil


Berdasarkan hasil sampel 12 orang mewakili usia
perhitungan yang terdapat pada responden dengan pemahaman
tabel 4.12, maka tampak bahwa akan indikator yang
responden penelitian yang mempengaruhinya dan
memberikan penilaian setuju dipertimbangkan sebagai dasar
(score 4) tentang indikator- untuk mengetahui dominasi dari
indikator kinerja pada pekerja identitas responden yang diambil
pemetik teh Perkebunan Teh penelitian ini. Adapun data
Medini di Kabupaten Kendal tersebut dapat dilihat dalam tabel
prosentasenya paling banyak, 4.12
yaitu sebesar 46,33 persen.
Data hasil wawancara
mengenai variabel tentang
Tabel 4.13
Pernyataan Responden Tentang Kinerja
Responden Y2 Pertanyaan & Jawaban
R1 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia18thn) Y2.1 medini ?
Senang kerja disini
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
Sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
Iya, biasanya 20 kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Alhamdulillah baik semua
R2 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia21thn) Y2.1 medini ?
Iya,senang
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
mandor?
Y2.2
Iya sudah disiapkan kalau panas memakai caping
kalau hujan ada jas hujan.
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
Pernah panen sampai 25 kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Baik hubungan dengan mandor
R3 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia23thn) Y2.1 medini ?
Senang disini.
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
Sudah siap karena sudah diarahkan mandor
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
Sampai 24 kg
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

R3 Apakah anda merasa team kerja anda hebat


(usia23thn) Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Baik semua teman kerja disini
R4 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia 27thn) Y2.1 medini ?
Iya senang disini
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
Sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
Terkadang 23 Kg , pernah juga sampai 25 Kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
baik
R5 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia30thn) Y2.1 medini ?
Senang disini
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
Sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
Bisa panen 25 Kg kalau datar dan dimusim hujan
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
baik
R6 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia33thn) Y2.1 medini ?
Senang kerja disini karena banyak saudara se-desa
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
Sudah siap meskipun hujan atau panas
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
Panennya sampai 25 kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Baik disini, mandor juga baik
R7 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia37thn) medini ?
Y2.1
Senang kerja disini

R7 Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan


(usia37thn) Y2.2 mandor?
Sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
24 kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
baik
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

R8 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan


(usia39thn) Y2.1 medini ?
Senang kerja disini
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
Sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
25 kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Alhamdulillah semua temannya
R9 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia41thn) Y2.1 medini ?
Senang
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
24 kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Baik semua
R10 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia48thn) Y2.1 medini ?
Senang kerja disini
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
mandor?
Y2.2
Sudah siap dan biasanya ada pengarahan dari
mandornya
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
terbanyak?
Y2.3
25 Kg

R10 Apakah anda merasa team kerja anda hebat


(usia48thn) Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Baik, sama mandornya juga baik
R11 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia51thn) Y2.1 medini ?
Senang kerja disini
Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan
Y2.2 mandor?
Sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
24 Kg
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Baik
R12 Apakah anda menyukai pekerjaan diperkebunan
(usia54thn) Y2.1 medini ?
Senang disini
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Apakah anda menyiapkan bekerja sesuai arahan


Y2.2 mandor?
Sudah siap
Apakah anda pernah panen dengan kiloan
Y2.3 terbanyak?
25 kg alhamdulillah
Apakah anda merasa team kerja anda hebat
Y2.4 sehingga tercapai target panen?
Baik, dan mandornya juga baik.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Mengenai kinerja sangat Suatu ukuran yang
penting untuk diperhatikan karena menunjukan tingkat kevalidan
pemetik teh kinerjanya atau kesahihan sesuatu
dipengaruhi juga dengan suasana instrumen. Suatu instrumen
tempat kerja, kesiapan dalam yang valid atau sahih
bekerja, banyaknya panen dan mempunyai validitas tinggi,
lingkungan kerja yang sebaliknya instrumen yang
menyenangkan. Dan berikut kurang valid berarti memiliki
ungkapan secara spesifik validitas yang rendah
mengenai produktivitas pada (Arikunto, 2009:25)
pekerja pemetik teh Perkebunan Uji validitas dilakukan
Teh Medini di Kabupaten Kendal, dengan membandingkan nilai r
“senang kerja disini”, “sudah hitung (untuk setiap butir dapat
siap”, “25 Kg” dan “baik” dari 12 dilihat pada kolom corrected
responden menyatakan merasa item-total correlations) dengan
seneng bekerja di perkebunan Teh “r” tabel untuk degree of
Medini, merasa sudah freedom (df) = n – 2 dan α =
menyiapkan diri sebelum bekerja, 0,05. Jika r hitung > r tabel,
memiliki hasil panen yang baik maka pertanyaan tersebut
sekitar 25 Kg dan memiliki dikatakan valid (Ghozali,
lingkungan kerja dari rekan kerja 2011:52-53).
serta mandor sebagi pimpinan Uji validitas dalam
yang menyenangkan dan penelitian ini untuk menguji
kondusif. kevalidan indikator dari
variabel pengaruh adaptasi
4.5.2. Analisa Kuantitatif lingkungan (X1), perilaku
Analisa kuantitatif adalah masyarakat (X2), stres kerja
analisis yang dilakukan terhadap (X3), produktifitas (Y1) dan
data-data yang berwujud angka- kinerja (Y2). Suatu kuesioner
angka. Untuk memastikan bahwa dikatakan sah atau valid, jika
angket yang digunakan dalam pertanyaan pada kuesioner
penelitian memiliki validitas dan tersebut mampu
reliabilitas, maka dipakai uji mengungkapkan sesuatu yang
validitas dan uji rentabilitas akan diukur oleh kuesioner itu.
(Santosa, 2001:42). Hasil pengujian validitas data
a. Uji Validitas tersebut terdapat pada tabel
4.13
Tabel 4.14
Hasil Uji Validasi Indikator
Variabel dengan Indikatornya r hit >/ < r tabel Ket.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Kemampuan adaptasi dengan


lingkungan (X1)
- X1-1 0,541 > 0,133 Valid
- X1-2 0,546 > 0,133 Valid
- X1-3 0,470 > 0,133 Valid
- X1-4 0,295 > 0,133 Valid

Perilaku Masyarakat (X2)


- X2-1 0,549 > 0,133 Valid
- X2-2 0,311 > 0,133 Valid
- X2-3 0,260 > 0,133 Valid
- X2-4 0,454 > 0,133 Valid
Stres Kerja (X3)
- X3-1 0,424 > 0,133 Valid
- X3-2 0,457 > 0,133 Valid
- X3-3 0,414 > 0,133 Valid
- X3-4 0,544 > 0,133 Valid
Produktivitas (Y1)
- Y1-1 0,615 > 0,133 Valid
- Y1-2 0,656 > 0,133 Valid
- Y1-3 0,681 > 0,133 Valid
- Y1-4 0,466 > 0,133 Valid
Kinerja (Y2)
- Y2-1 0,447 > 0,133 Valid
- Y2-2 0,483 > 0,133 Valid
- Y2-3 0,516 > 0,133 Valid
- Y2-4 0,361 > 0,133 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.13, Uji reliabilitas adalah


dapat diketahui bahwa alat untuk mengukur suatu
keseluruhan indikator kuesioner yang merupakan
mempunyai r hitung > r tabel indikator dari variabel. Uji
(0,133) sehingga keseluruhan reliabilitas ini digunakan untuk
indikator valid. mengetahui apakah sesuatu
instrumen yang digunakan
b. Uji Reliabilitas cukup dapat dipercaya untuk
Pengukuran reliabilitas digunakan sebagai alat
dapat dilakukan dengan one pengumpul data karena
shot atau pengukuran sekali instrumen tersebut sudah
saja dan kemudian hasilnya baik, dengan ketentuan
dibandingkan dengan apabila hasil α ≥ 0.60 adalah
pertanyaan lain atau mengukur reliabel dan α < 0.60 tidak
korelasi antar jawaban reliabel. Hasil analisis uji
pertanyaan. Variabel dikatakan reliabilitas terdapat pada tabel
reliabel jika memiliki Alpha > 4.14
0,6 (Ghozali, 2006: 31)
Tabel 4.15
Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien >/< tabel Ket
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Kemampuan Adaptasi Dengan


0,671 > 0,6 Reliabel
Lingkungan (X1)
Perilaku Masyarakat (X2) 0,610 > 0,6 Reliabel
Stres Kerja (X3) 0,677 > 0,6 Reliabel
Produktivitas (Y1) 0,786 > 0,6 Reliabel
Kinerja (Y2) 0,669 > 0,6 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah 2015
Dari tabel diatas, dapat Uji normalitas bertujuan
diketahui bahwa nilai koefisien menguji apakah dalam model
alpha variabel kemampuan regresi, variabel terikat dan
adaptasi dengan lingkungan variabel bebas keduanya
(X1), perilaku masyarakat (X2), mempunyai distribusi normal
stres kerja (X3), produktivitas ataukah tidak. Model regresi yang
(Y1) dan kinerja (Y2) diatas baik adalah memiliki distribusi
0,60 sehingga keseluruhan data normal atau mendekati
variabel reliabel atau dapat normal (Ghozali, 2011:147).
dipercaya untuk digunakan Caranya adalah dengan melihat
sebagai variabel dalam normal probability plot yang
penelitian ini. membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal.
4.5.3. Uji Asumsi Klasik Distribusi normal akan
Sebelum melakukan analisis membentuk satu garis lurus
regresi, terlebih dahulu dilakukan diagonal.
pengujian asumsi klasik. Model Adapun cara analisis yang
regresi yang baik adalah model yang dilakukan adalah dengan
dapat memenuhi asumsi klasik yang menggunakan grafik normal plot,
disyaratkan (Gujarati, 2003:79). dimana (Ghozali, 2011:150).:
Adapun pengujian terhadap - Jika penyebaran data
asumsi klasik dengan bantuan mengikuti garis normal, maka
program SPSS versi 20.0 yang data berdistribusi normal.
dilakukan pada penelitian ini - Jika penyebaran data tidak
meliputi Uji Normalitas, Uji mengikuti garis normal, maka
Multikolonieritas dan Uji data berdistribusi normal.
Heteroskedastisitas
a. Uji Normalitas Data
Gambar 4.2
Uji Normalitas Data Regression Step 1
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Gambar 4.3
Uji Normalitas Data Regression Step 2

Berdasarkan hasil grafik menyebar berhimpit di sekitar


normal P-Plot pada gambar 4.2, garis diagonal serta
tampak bahwa titik-titik penyebarannya mendekati garis
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

diagonal, maka dapat disimpulkan variabel bebas (independen).


bahwa model regresi memenuhi Model regresi yang baik
uji normalitas sedangkan hasil seharusnya tidak terjadi korelasi
grafik normal P-Plot pada gambar diantara variabel bebas. Jika
4.3,tampak titik-titik berhimpit di variabel bebas saling berkorelasi,
sekitar garis dioagonal serta maka variabel-variabel ini tidak
penyebarannya ada yang menjauh ortogonal. Variabel ortogonal
garis diagonal, maka dapat adalah variabel bebas yang nilai
disimpulkan bahwa model regresi korelasi antara sesama variabel
tidak memenuhi uji normalitas bebas sama dengan nol (Ghozali,
karena ada kebimbangan di 2011:125).
responden. Uji multikolinearitas dapat
dilihat dari Variance Inflation
b. Uji Multikolonieritas
Factor (VIF) dari masing-masing
Uji multikolonieritas variabel yang diamati. Hasil
bertujuan untuk menguji apakah perhitungan dengan terdapat pada
dalam suatu model regresi tabel 4.15
ditemukan adanya korelasi antara
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinearitas
No Variabel Tolerance VIF
1. Kemampuan Adaptasi Terhadap 0,899 1,112
Lingkungan (X1)
2. Perilaku Masyarakat (X2) 0,899 1,112
^
Predicted Value Produktivitas (Y1) 1,000 1,000

Sumber : Data primer yang diolah, 2015


Tabel 4.15 menunjukkan residual satu pengamatan ke
bahwa hasil perhitungan nilai pengamatan yang lain. Jika
Tolerance menunjukkan bahwa varians dari residual suatu
tidak ada variabel yang memiliki pengamatan ke pengamatan tetap,
nilai Tolerance kurang dari 0.1 maka disebut homokesdastisitas
yang berarti tidak ada korelasi dan jika berbeda disebut
antar variabel independen yang heteroskedastisitas atau yang
nilainya lebih dari 95 persen. terjadi heteroskedastisitas
Sedangkan hasil perhitungan nilai (Ghozali, 2011:125). Model
VIF juga menunjukkan bahwa regresi yang baik adalah tidak
tidak ada satu pun variabel terjadi heterokedastisitas
independen yang memiliki nilai (Ghozali, 20011:127).
VIF lebih dari 10, sehingga dapat Kebanyakan data cross section
disimpulkan bahwa tidak terjadi mengandung situasi
multikolonieritas dalam model heteroskedastisitas, karena data
regresi. ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil,
c. Uji Heteroskedastisitas sedang dan besar).
Cara menganalisis asumsi
Uji heteroskedastisitas
heteroskedastisitas dengan
bertujuan menguji apakah dalam
melihat melihat grafik scatterplot
model regresi terjadi
dimana :
ketidaksamaan varians dari
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

- Jika penyebaran data pada - Jika penyebaran data pada


scatterplot teratur dan scatterplot tidak teratur dan
membentuk pola tertentu (nilai tidak membentuk pola tertentu
turun, mengelompok menjadi (nilai turun, mengelompok
satu) maka dapat disimpulkan menjadi satu) maka dapat
terjadi problem disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas. problem heteroskedastisitas
(Ghozali, 2011:126).
Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas Regression Step 1

Gambar 4.5
Uji Heterokedastisitas Regression Step 2
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Berdasarkan grafik
scatterplot pada gambar 4.4,
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk Analisis regresi linear
pola tertentu yang jelas serta berganda digunakan untuk menguji
tersebar baik di atas maupun di adanya variabel mediasi antara
bawah angka 0 pada sumbu Y. variabel independen dan variabel
Dapat disimpulkan bahwa tidak dependen (Ghozali, 2011:99).
terjadi penyimpangan asumsi Analisis ini dilakukan dengan 2
klasik heteroskedastisitas pada tahap atau Two Stage Least Square
model regresi yang dibuat, (2SLS) yang terdiri dari 2 model.
dengan kata lain menerima Model pertama sebagai variabel
hipotesis homoskedastisitas, dependennya adalah Produktivitas
dengan demikian maka model (Y1) dan variabel independennya
regresi dalam penelitian layak adalah Kemampuan Adaptasi
digunakan untuk analisis lebih Dengan Lingkungan (X1) dan
lanjut sedangkan grafik Perilaku Masyarakat (X2).
scatterplot pada gambar 4.5, Sedangkan pada model kedua yaitu
terlihat bahwa titik-titik menyebar meregresikan nilai dari
secara beraturan.Dapat unstandardized predicted value
disimpulkan bahwa terjadi variabel Produktivitas (Y1) terhadap
penyimpangan asumsi klasik variabel Kinerja (Y2). Hasil analisis
heteroskedastisitas pada model tersebut terdapat pada tabel 4.16 dan
regresi. 4.17
Tabel 4.17
Hasil Estimasi Regression Step 1
Variabel Dependen = Produktivitas (Y1)
Variabel Independen Koefisien Standar t ratio Significancy
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Regresi Error
Kemampuan Adaptasi 0,351 0,063 5,614 0,000
dengan lingkungan (X1)
Perilaku Masyarakat 0,409 0,061 6,653 0,000
(X2)
Konstanta : 3,651
2
Adjusted R : 0,334
F-ratio : 55,368
Sig. F – ratio : 0,00
∑ Var. Indep. Sig : 2 dari 2
N : 218

Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tabel 4.18
Hasil Estimasi Regression Step 2
Variabel Dependen = Kinerja (Y2)
Variabel Independen Koefisien Standar t ratio Significancy
Regresi Error
Unstand. Predicted Value ^ 0,743 0,027 27,988 0,000
Produktivitas (Y1)
Konstanta : 4,771
2
Adjusted R : 0,885
F-ratio : 783,310
Sig. F - Ratio : 0,000
∑ Var. Indep. Sign : 1 dari 1
N : 218

Sumber : Data primer yang diolah, 2015


Berdasarkan tabel 4.16 dan 4.17 yang berisi hasil uji regresi berganda, maka
dapat dibuat model persamaan regresinya :
1). Y1 = 3,651 + 0,351 X1 + 0,409 X2
2). Y2 = 4,771 + 0,743 Y1
^
Dimana :
Y1 = Produktivitas
Y1 = Unstandardized predicted value variabel Produktivitas
^
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Y2 = Kinerja
X1 = Kemampuan Adaptasi dengan Lingkungan
X2 = Perilaku Masyarakat

Dari dua persamaan koefisien d. Variabel unstandardized predicted


regresi tersebut, maka dapat diambil value produktivitas mempunyai
kesimpulan : pengaruh yang positif terhadap
a. Variabel kemampuan adaptasi kinerja. Koefisien variabel
dengan lingkungan dan variabel unstandardized predicted value
perilaku masyarakat masing- produktivitas memberikan nilai
masing dengan koefisien regresi sebesar 0,743 yang berarti bahwa
bertanda positif, serta mempunyai jika produktivitas pada pekerja
pengaruh positif terhadap pemetik teh Perkebunan Teh
produktivitas. Medini PT.RSM Kabupaten
b. Variabel kemampuan adaptasi Kendal mengalami peningkatan
dengan lingkungan mempunyai sebesar 74,3 persen, maka kinerja
pengaruh positif terhadap pada pekerja pemetik teh
produktivitas. Koefisien sebesar Perkebunan Teh Medini PT.RSM
0,351 yang berarti jika Kabupaten Kendal akan
kemampuan adaptasi dengan meningkat sebesar 74,3 persen.
lingkungan mengalami kenaikan Data tersebut dapat dilihat pada
sebesar 35,1 persen di lingkungan lampiran D di tabel D.4.4 Output
Perkebunan Teh Medini PT.RSM Uji Regresi 2 Coefficients.
Kabupaten Kendal dengan asumsi
variabel lain konstan, maka
produktivitas akan meningkat 4.5 Pengujian Goodness of Fit
sebesar 35,1 persen. Data tersebut Ketepatan fungsi regresi
dapat dilihat pada lampiran D di sampel dalam menaksir nilai aktual
tabel D.3.4 Output Uji Regresi 1 dapat dinilai dengan Goodness of
Coefficients. Fitnya. Secara statistik setidaknya
c. Variabel perilaku masyarakat ini dapat diukur dari nilai koefisien
mempunyai pengaruh positif determinasi, nilai statistik F dan
terhadap produktivitas. Koefisien nilai statistik t. Perhitungan statistik
sebesar 0,409 yang berarti jika disebut signifikan secara statistik,
perilaku masyarakat mengalami apabila nilai uji statistiknya berada
kenaikan sebesar 40,9 persen di dalam daerah kritis (daerah di mana
lingkungan Perkebunan Teh Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak
Medini PT.RSM Kabupaten signifikan bila nilai uji statistiknya
Kendal dengan asumsi variabel berada dalam daerah dimana Ho
lain konstan, maka produktivitas diterima (Ghozali, 2011:87).
akan meningkat sebesar 40,9 Pengujian Goodness of Fit dilakukan
persen. Data tersebut dapat dilihat secara parsial (Uji t) maupun secara
pada lampiran D di tabel D.3.4 simultan (Uji F).
Output Uji Regresi 1 Coefficients.
Tabel 4.19
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) Regression Step 1

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

B Std. Error Beta

(Constant) 3,651 1,050 3,477 ,001

1 X1 ,351 ,063 ,328 5,614 ,000

X2 ,409 ,061 ,389 6,653 ,000

a. Dependent Variable: Y1

Sumber : Data primer yang diolah, 2015


a. Pengujian Hipotesis Pertama Nilai t hitung X2 = 6,653 dengan
(H1) tingkat signifikansi =
0.000.
Nilai t hitung X1 = 5,614 dengan
tingkat signifikansi = 0,000 . Variabel perilaku
masyarakat (X2) memiliki nilai t
Variabel kemampuan
hitung 6,653 > t tabel 1,651939
adaptasi dengan lingkungan (X1)
dengan tingkat signifikansi 0,000
memiliki nilai t hitung 5,614 > t
< α = 0,05 (one taile) dan
tabel 1,651939 dengan tingkat
bertanda positif, maka Ho ditolak
signifikansi 0,000 < α = 0,05 (one
dan menerima Ha, sehingga dapat
tail) dan bertanda positif, maka
disimpulkan bahwa perilaku
Ho ditolak dan menerima Ha,
masyarakat (X2) berpengaruh
sehingga dapat disimpulkan
positif dan signifikan terhadap
bahwa kemampuan adaptasi
produktivitas (Y1).
dengan lingkungan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan Apabila perilaku
terhadap produktivitas (Y1). masyarakat pada pemetik teh di
Perkebunan Teh Medini di
Apabila intensitas
Kabupaten Kendal naik, maka
berkembangnya kemampuan
produktivitas pada pemetik teh di
adaptasi dengan lingkungan di
Perkebunan Teh Medini di
lingkungan Perkebunan Teh
Kabupaten Kendal mengalami
Medini di Kabupaten Kendal
peningkatan. Berdasarkan uraian
naik, maka produktivitas pada
di atas, maka Hipotesis kedua
Perkebunan Teh Medini di
(H2) yang menyatakan bahwa
Kabupaten Kendal mengalami
perilaku masyarakat berpengaruh
peningkatan. Berdasarkan uraian
positif dan signifikan terhadap
di atas, maka Hipotesis pertama
produktivitas pada pemetik teh
(H1) yang menyatakan bahwa
Perkebunan Teh Medini di
kemampuan adaptasi terhadap
Kabupaten Kendal dapat
lingkungan berpengaruh positif
diterima.
dan signifikan terhadap
produktivitas pada Perkebunan
Teh Medini di Kabupaten Kendal
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
dapat diterima.
b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2) (H3)
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Tabel 4.20
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 6,196 ,787 7,872 ,000


1
X3 ,594 ,055 ,591 10,769 ,000

a. Dependent Variable: Y1

Nilai t hitung X3 = 10.769 Medini di Kabupaten Kendal


dengan tingkat signifikansi dapat diterima
= 0,000.
Variabel stres kerja (X3)
d. Pengujian Hipotesis Keempat
memiliki nilai t hitung 10,769 > t
(H4)
tabel 1,651939 dengan tingkat
signifikansi 0,000 < α = 0,05 (one Nilai F hitung = 55,368 dengan
taile) dan bertanda positif, maka tingkat signifikansi = 0,000.
Ho ditolak dan menerima Ha, Pengujian hipotesis
sehingga dapat disimpulkan keempat menggunakan uji
bahwa stres kerja (X3) signifikansi simultan (Uji F)
berpengaruh negatif dan untuk menguji apakah variabel-
signifikan terhadap produktivitas variabel bebas yang digunakan
(Y1). dalam penelitian ini meliputi
Apabila stres kerja pada kemampuan adaptasi terhadap
pemetik teh di Perkebunan Teh lingkungan (X1) dan perilaku
Medini di Kabupaten Kendal masyarakat (X2) secara simultan
naik, maka produktivitas pada berpengaruh positif terhadap
pemetik teh di Perkebunan Teh produktivitas (Y1) pada pemetik
Medini di Kabupaten Kendal teh di Perkebunan Teh Medini di
mengalami penurunan. Kabupaten Kendal. Pengujian
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis keempat dengan
Hipotesis ketiga (H3) yang menggunakan hasil uji F
menyatakan bahwa stres kerja sebagaimana tampak pada tabel
berpengaruh negatif dan 4.19.
signifikan terhadap produktivitas
pada pemetik teh Perkebunan Teh

Tabel 4.21
Hasil Uji F Regression Step 1
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 546,117 2 273,059 55,368 ,000
1
Residual 1060,309 215 4,932
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Total 1606,427 217

a. Dependent Variable: Y1
b. Predictors: (Constant), X2, X1
N

Nilai F hitung variabel Perkebunan Teh Medini di


kemampuan adaptasi terhadap Kabupaten Kendal akan
lingkungan (X1) dan perilaku berpengaruh signifikan dan
masyarakat (X2) sebesar 55,368 > mengalami peningkatan karena
F tabel 3,037667 dengan tingkat variabel kemampuan adaptasi
signifikansi 0,000 < α = 0,05 dan terhadap lingkungan dan perilaku
bertanda positif, maka Ho ditolak masyarakat. Berdasarkan uraian
dan menerima Ha, sehingga dapat di atas, maka Hipotesis keempat
disimpulkan bahwa variabel (H4) yang menyatakan bahwa
kemampuan adaptasi terhadap kemampuan adaptasi terhadap
lingkungan (X1) dan perilaku lingkungan dan perilaku
masyarakat (X2) secara simultan masyarakat secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh positif dan signifikan
produktivitas (Y1) dimana yang terhadap produktivitas pada
mempengaruhi positif adalah pemetik teh di Perkebunan Teh
variabel kemampuan adaptasi Medini di Kabupaten Kendal
terhadap lingkungan (X1) dan dapat diterima.
variabel perilaku masyarakat (X2)
. e. Pengujian Hipotesis Kelima
Apabila kemampuan (H5)
adaptasi terhadap lingkungan dan Nilai t hitung variabel
perilaku masyarakat pada unstandardized predicted value
pemetik teh di Perkebunan Teh produktivitas = 27,988 dengan
Medini di Kabupaten Kendal tingkat signifikansi = 0.000.
secara simultan naik, maka
produktivitas pada pemetik teh di
Tabel 4.22
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
Regression Step 2
a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 4,771 ,392 12,165 ,000


1
Y1 ,743 ,027 ,885 27,988 ,000

a. Dependent Variable: Y2
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Unstandardized predicted tail) dan bertanda positif, maka
value variabel produktivitas (Y1) Ho ditolak dan menerima Ha,
memiliki nilai t hitung 27,988 > t sehingga dapat disimpulkan
tabel 1,651939 dengan tingkat bahwa unstandardized predicted
signifikansi 0.000 < α = 0,05 (one value variabel Produktivitas (Y1)
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

berpengaruh positif dan signifikan kinerja pekerja pemetik teh


terhadap kinerja pada pemetik teh Perkebunan Teh Medini
Perkebunan Teh Medini Kabupaten Kendal, demikian pula
Kabupaten Kendal (Y2). sebaliknya jika tingkat
Variabel Produktivitas yang produktivitas pada pekerja
dipengaruhi oleh variabel pemetik teh Perkebunan Teh
kemampuan adaptasi terhadap Medini Kabupaten Kendal
lingkungan, perilaku masyarakat rendah, maka kinerja pekerja
dan stres kerja mempengaruhi pemetik teh Perkebunan Teh
kinerja pada pekerja pemetik teh Medini Kabupaten Kendal juga
Perkebunan Teh Medini akan rendah. Dengan demikian
Kabupaten kendal . Hal tersebut Hipotesis kelima (H5) yang
berarti bahwa perubahan kinerja menyatakan produktivitas
pada pekerja pemetik teh berpengaruh positif dan signifikan
Perkebunan Teh Medini terhadap kinerja pada pekerja
Kabupaten Kendal ditentukan pemetik teh Perkebunan Teh
oleh tingkat produktivitas, Medini Kabupaten Kendal dapat
kemampuan adaptasi terhadap diterima.
lingkungan pada pekerja pemetik
teh Perkebunan Teh Medini 4.6 Koefisien Determinasi (R Square)
Kabupaten Kendal, perilaku Uji koefisien determinasi
masyarakat pada pekerja pemetik digunakan untuk mengetahui berapa
teh Perkebunan Teh Medini persen variabel dependen dapat
Kabupaten Kendal dan stres kerja diterangkan oleh variasi dari variabel
pada pekerja pemetik teh independen (Ghozali, 2011:112).
Perkebunan Teh Medini Dalam penelitian ini yang digunakan
Kabupaten Kendal . adalah nilai Adjusted R square, hal
Jika produktivitas tersebut dikarenakan nilai Adjusted R
mengalami kenaikan, maka akan square tidak rentan pada
berdampak pada peningkatan penambahan variabel dependen
.
Tabel 4.23
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Regression Step 1

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

a
,583 ,340 ,334 2,221

a. Predictors: (Constant), X2, X1


b. Dependent Variable: Y1
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Besarnya Adjusted R2 regression step 1 adalah 0,334 yang artinya variabel
produktivitas dapat dijelaskan oleh variasi variabel kemampuan adaptasi lingkungan
dan perilaku masyarakat sebesar 33,4 persen, sedangkan sisanya sebesar 66,6 persen
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model.
Besarnya Standard Error of The Estimate pada regression step 1 sebesar adalah
2,221, dimana makin besar nilai SEE akan membuat model regresi yang digunakan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

dalam penelitian ini semakin tepat dalam memprediksi variabel produktivitas pada
pekerja pemetik teh Perkebunan Teh Medini Kabupaten Kendal.

Tabel 4.24
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Regression Step 2

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 ,885 ,784 ,783 1,064

a. Predictors: (Constant), Y1
b. Dependent Variable: Y2

5. PENUTUP dapat dipercaya untuk


5.1 Kesimpulan digunakan sebagai variabel
Beberapa hal dapat diambil dalam penelitian ini.
sebagai kesimpulan dalam penelitian 3. Variabel perilaku masyarakat
yang telah dilakukan tentang memiliki nilai regresi sebesar
pengaruh kemampuan adaptasi 0,409, pengaruh positif dan
dengan lingkungan, perilaku memberikan pengaruh terbesar
masyarakat dan stres kerja terhadap terhadap produktivitas pekerja
produktivitas yang berdampak pada pemetik teh Perkebunan Teh
kinerja pekerja pemetik teh Medini Kabupaten Kendal,
Perkebunan Medini Kabupaten apabila dibandingkan dengan
Kendal, antara lain: variabel penelitian lainnya,
1. Nilai r hitung (corrected item- yaitu kemampuan adaptasi
total correlation) semua terhadap lingkungan, yang
indikator dari variabel memiliki nilai regresi sebesar
penelitian yang digunakan 0,351 dengan pengaruh positif
berkisar antara 0,311 sampai pula.
dengan 0,681 yang berarti nilai 4. Berdasarkan pengujian Goodness
r hitung semua indikator lebih of fit, maka didapatkan hasil :
besar daripada r tabel (0,133), a. Pengujian hipotesis
maka seluruh indikator pertama (H1) dapat
variabel yang digunakan dalam diterima, karena nilai t
penelitian adalah valid. hitung variabel pengaruh
2. Semua variabel yang digunakan adaptasi dengan
dalam penelitian ini memiliki lingkungan (X1)
nilai Cronbach Alpha lebih memiliki nilai t hitung
besar daripada 0,6 maka dapat 5,614 > t tabel 1,651939
disimpulkan bahwa semua dengan tingkat
variabel adalah reliabel atau
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

signifikansi 0.000 < α = variasi variabel


0.05 (one tail). kemampuan adaptasi
b. Pengujian hipotesis dengan lingkungan dan
kedua (H2) dapat perilaku masyarakat
diterima, karena nilai t sebesar 33,4%,
hitung variabel perilaku sedangkan sisanya
masyarakat (X2) sebesar 66,6%
memiliki nilai t hitung dipengaruhi oleh
6,653 > t tabel 1,651939 variabel-variabel lain di
dengan tingkat luar model.
signifikansi 0.000 < α = b. Adjusted R Square pada
0.05 (one taile). regression step 2 adalah
c. Pengujian hipotesis 0,783 yang artinya
ketiga (H3) dapat variabel kinerja pada
diterima, karena nilai t regresi tahap 2 dapat
hitung variabel stres diterangkan oleh
kerja (X2) memiliki nilai variabel produktivitas
t hitung 10,769 > t tabel sebesar 78,3%,
1,651939 dengan tingkat sedangkan sisanya
signifikansi 0.000 < α = 21,7% dipengaruhi oleh
0.05 (one taile). variabel lain di luar
d. Pengujian hipotesis model.
keempat (H4) dapat
diterima, karena nilai F 5.2 Saran
hitung variabel Ada beberapa saran yang dapat
kemampuan adaptasi diajukan oleh penulis untuk
dengan lingkungan (X1) meningkatkan kinerja pada pekerja
dan perilaku masyarakat pemetik teh di Perkebunan Teh
(X2) sebesar 55,368 > F Medini Kabupaten Kendal, antara
tabel 2,646398 dengan lain :
tingkat signifikansi 0.000 1. Saran Teoritis
< α = 0.05. Dengan adanya
e. Pengujian hipotesis penelitian ini diharapkan dapat
kelima (H5) dapat menjadi bahan pembelajaran
diterima, karena nilai t para akademisi untuk lebih
hitung variabel memahami mengenai pengaruh
unstandardized predicted adaptasi terhadap lingkungan,
valuei produktivitas perilaku masyarakat dan stres
27,988 > t tabel kerja terhadap produktivitas
1.651939 dengan tingkat yang berdampak pada kinerja,
signifikansi 0.000 < α = sehingga dapat diadakan
0,05 (one tail). penelitian lebih lanjut
5. Berdasarkan hasil pengujian mengenai hal serupa di masa
koefisien determinasi, maka mendatang dengan obyek
didapatkan hasil antara lain : lainnya.
a. Adjusted R Square pada 2. Saran Praktis
regression step 1 adalah a. Saran untuk kebijakan
0,334 yang artinya manajemen Perkebunan
variabel produktivitas Teh Medini Kabupaten
dapat dijelaskan oleh
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Kendal adalah sebagai sehingga akan


berikut: meningkatkan
1) Memberikan premi produktifitas dan
atau reward selain kinerjanya serta akan
upah panen untuk berdampak pada
pemetik yang berhasil penurunan stres kerja
panen dengan dan mengurangi
maksimal (target ketidak hadiran
panen 50 Kg/orang) pekerja saat ada
rata-rata pencapaian kegiatan hajatan
panen 25 Kg sampai didesanya.
dengan 35 Kg, 4) Menyediakan fasilitas
sehingga diharapkan transportasi terhadap
pemetik dapat pekerja pemetik teh
maksimal dalam ke wilayah kerjanya
produktivitasnya dan sehingga mengurangi
meningkat dalam keletihan pekerja dan
kinerjanya. Hal ini dapat maksimal dalam
juga akan berdampak adaptasi dengan
pada pengurangan lingkungannya.
tingkat stres kerja dan 5) Mengajak liburan
mengurangi ketidak bersama para pemetik
hadiran pekerja saat teh sehingga akan
ada kegiatan hajatan mempererat
didesanya. kebersamaan yang
2) Memberikan fasilitas akan berdampak pada
jaminan kesehatan peningkatan
(Jamsostek) kepada kerjasama dan
pemetik teh ( pekerja loyalitas terhadap
harian lepas ) perusahaan yang
sehingga akan mempengaruhi
memberikan kepastian perilaku masyarakat
perlindungan dengan mengurangi
kesehatan kepada absensi massal jika
pekerja pemetik teh ada acara hajatan.
yang akan berdampak b. Saran untuk strategi
pada kesejahteraan perusahaan Perkebunan
hidup dan mengurangi Teh Medini Kabupaten
tingkat stres kerja dan Kendal adalah sebagai
peningkatan berikut :
kemampuan adaptasi 1) Mandor harus
dengan lingkungan mengenal kemampuan
kerja. pekerjanya sehingga
3) Memberikan THR ( dalam penempatan
Tunjangan Hari Raya area kerja sesuai
) kepada pemetik teh dengan kemampuan
sesuai dengan pekerjanya, misalnya
perhitungan kehadiran untuk usia muda bisa
hari kerja dalam ditempatkan di area
setiap bulannya, kemiringan sedangkan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

untuk usia tua Ashar Sunyoto, 2001, Psikologi Industri


ditempatkan di area dan Organisasi, Jakarta:
yang datar dengan Universitas Indonesia.
demikian akan
meningkatkan Augusty, Ferdinand, 2006, Metode
kemampuan adaptasi Penelitian Manajemen,
terhadap lingkungan Semarang: Badan Penerbit
dan memaksimalkan Universitas Diponegoro.
produktifitas panen
dan kinerjanya. Bambang Tarupolo, 2002, Warta
2) Mengganti pemetikan Kesehatan Kerja Media
manual menjadi Komunikasi Kesehatan Kerja
pemetikan dengan alat edisi 2.
(gunting) sehingga
pemetik dapat Beehr, T.A., & Franz, T.M, (Eds.) (1985),
maksimal dalam The current debate about the
panen dan akan meaning of job stress, New
meningkatkan York : The Haworth Press.
penghasilan, tentunya
perlu adanya pelatihan B.F. Skinner, 1938, The Behavior of
penggunaan gunting Organisms: An Experimental
dan kesiapan area Analysis. Cambridge,
panen untuk Massachusetts: B.F. Skinner
penggunaan gunting. Foundation.ISBN 1-58390-
3) Mencampur pekerja 007-1, ISBN 0-87411-487-X.
pemetik teh agar
dalam satu kelompok Cooper, D.R. and Emory, C.W., 2005,
tidak sama asal Metode Penelitian Bisnis, Jilid
desanya sehingga 1, Edisi kelima, Surabaya:
akan mengurangi Penerbit Erlangga.
kekosongan personil
saat ketidak hadiran Copper, Cory L., 1981, Executive Families
pekerja ketika ada Under Stress, California:
kegiatan hajatan di Prentice Hall Inc.
desa asal pemetik.
Didik Purwadi, Suharno dan Wida Putri
DAFTAR PUSTAKA Wulandari, 2010, Analisa
Kinerja Pemetik Teh di
Perkebunan Teh Organik
AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2009,
PT.BS, Jawa Barat.,
Manajemen Sumber Daya
Proceeding Seminar Nasional
Manusia Perusahaan,
APTA.
Bandung: PT.Remaja
Rosdakarnya.
Gibson. Dkk, 2003,Organizations :
Behavior Structure Processes
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur
Eleventh Edition. New York :
Penelitian Suatu Pendekatan
Mc Graw Hill.
Praktik Edisi , Revisi VI,
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Gie, The Liang, 2007, Administrasi


Perkantoran Modern, Jacinta F, 2002, Stres kerja.www.e-
Yogyakarta: Modern Liberty. psikologi.com/masalah/stres.

Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Jan C. Van Ours and Lenny Stoeldraijer,
Multivariate Dengan Program 2010, Age, Wage and
IBM SPSS 19 (edisi kelima.), Productivity, The Institute for
Semarang: Universitas the Study of Labor ( IZA )
Diponegoro. Germany.

Green, Lawrence, 1980, Health Education Jared O. Ongong’a and Mr.Albert


Planning A Diagnostic Ochieng, 2013, Innovation in
Approach, Baltimore, The the Tea Industry: The Case of
John Hopkins University, Kericho Tea, Kenya., Global
Mayfield Publishing Co. Journal Of Management and
Business Research USA.
Hadi, Sutrisno, 2004, Metodologi
Research Jilid 3, Yogyakarta : Luthans, F. 2005,Organizational Behavior,
Andi. New York: McGraw-hill.

Handoko, T. Hanny, 2006, Manajemen Manuaba, 2004,Aplikasi Ergonomi dalam


Personalia dan Sumberdaya Industri, Proceeding Seminar
Manusia, Yogyakarta: BPFE. Nasional.

Hasibuan, 2003, Organisasi dan Motivasi, Margono, 2010, Metode Penelitian


Jakarta: Bumi Aksara. Pendidikan, Jakarta: Rineka
Cipta.
Henry Simamora, 2004, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Marzuki. (2005), Metodologi Riset
Yogyakarta: STIE YKPN. Panduan Penelitian Bidang
Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua,
Husein Umar, 2004, Metode Penelitian Ekosiana, Yogyakarta.
Untuk Skripsi Dan Tesis
Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT Maslow, Abraham, (1954), Motivation and
RajaGrafindo Persada. Personality, New York: Harper
& Row.
Igor S, 1997, Pekerjaan Anda Bagaimana
Mendapatkannya Bagaimana Mathis, R.L. & J.H. Jackson, 2006, Human
Mempertahankannya, Alih Resource Management:
Bahasa: Monica. Solo: Dabara. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Terjemahan Dian
Imam Ghozali, 2011, Aplikasi Analisis Angelia. Jakarta: Salemba
Multivariate dengan Program Empat.
IBM SPSS19, Badan Penerbit Moleong, Lexy, 2002, Metodologi
Universitas Diponegoro, Penelitian Kualitatif,
Semarang. Bandung:PT.remaja
Rosdakarya
Iwan Satibi, 2011, Teknik Penulisan
Skripsi Tesis Disertasi, Muhammad Syaipulloh, 2014, Statistik
Bandung; Ceplas Teh Indonesia 2014, Badan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Pusat Statistik Republik Robbins, Stephen P., 2006, Perilaku


Indonesia ( BPS RI ) . Organisasi, PT Indeks,
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, Jakarta : Lass, Roger, 1974,“Linguistic
Rineka Cipta. Orthogenesis: Scots vowel
length and the English length
Noviansyah dan Zunaidah, 2010, Pengaruh conspiracy.” Dalam: Anderson
Stres Kerja Dan Motivasi and Jones (eds.), Historical
Kerja Terhadap Kinerja Linguistics, Amsterdam: North
Karyawan PT.Perkebunan Holland. p. 311-343.
Minanga Ogan Baturaja, Jurnal
Manajemen dan Bisnis Salyo Sutrisno, Dwi Retno Andriani Dan
Sriwijaya. Fadhila Firda A, 2010, Analisa
Faktor- Faktor Sosial
Nurlaila, 2010, Manajemen Sumber Daya Ekonomi Terhadap Perolehan
Manusia I, Penerbit LepKhair. Kuantum Pemetik Teh
(Studi Kasus Pada Pemetik
Nur Indriantoro, Bambang Supomo, 2002, Teh Perkebunan Teh Wonosari
Metedologi Penelitian Bisnis, PT.Perkebunan Nusantara XII
Yogyakarta : Edisi Pertama, ( Persero ) ), Jurnal Universitas
Penerbit BPFE. Brawijaya.
Sarafino, Edward P., Smith, Timothy W,
Pandji Anoraga, 2001, Psikologi Kerja. 2012, Healty Psychology,
Jakarta: PT Rineka Cipta. Biopsychosocial Interactions.
Asia: John Wiley & Sons
Poerwadarminta, W.J.S, 2002, Kamus (Asia) Pte Ltd.
Besar Bahasa Indonesia, Edisi
III, Cetakan Kedua, Jakarta: Selye, Hans, 1980, Selye's Guide to Stress
Balai Pustaka. Research, New York:Van
Nostrand Rainhold www.e-
Rice, Philip L, 1999, Stress and Health, psychology/workstressor/.
United States of America:
Brooks/Cole Publishing Septianto, Dwi, 2010, “Pengaruh
company. Lingkungan Kerja dan Stres
Kerja Terhadap Kinerja
Risman Muhammad, 2013, Kemampuan Karyawan Studi pada PT.
Beradaptasi, https:// Pataya Raya Semarang”,
rismanmhmmd.wordpress.com Skripsi Semarang: Universitas
/2013/10/21/kemampuan- Diponegoro.
beradaptasi/.
Setiawan, A. dan saryono, 2010,
Rivai, Vethzal & Basri, 2005, Peformance Metodologi Penelitian
Appraisal: Sistem yang tepat kebidanan, Nuha Medika,
untuk Menilai Kinerja Jakarta.
Karyawan dan Meningkatkan
Daya Saing Perusahan, Singgih Santoso, 2001, Statistik
Jakarta: PT. RajaGrafindo Parametrik, Buku latihaft
Persada. SPSS, PT.Elex Media
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Komputindo Kelompok
Gramedia, jakarta. Sumardi Suryabrata, 2004, Psikologi
Pendidikan, Jakarta:
Sinungan, 2000, Pruduktivitas, Apa Dan Rajagrafindo Persada.
Bagaimana, Bumi Aksara,
Jakarta. Supriyati, 2012, Akuntansi Keuangan
Bisnis, Bandung: LABKAT
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian PRESS
Kuantitatif, Kualitatif, R&D, UNIKOM.
Bandung :Alfabeta .
Tjutju Yuniarsih, 2009, Manajemen
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Sumber Daya Manusia,
Pendidikan, Bandung: Bandung: CV.
Alfabeta. Alfabeta.

Sunaryo, 2006, Psikologi dan


Keperawatan, EGC: Buku
Kedokteran.

Вам также может понравиться