Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB III
PRINSIP DASAR MANAJEMEN RISIKO (RISK MANAGEMENT)
III.1 PENDAHULUAN
III.1. Tujuan
Konsep manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja pada era tahun 1980-an setelah berkembangnya teori
accident model dari ILCI dan juga semakin maraknya isu lingkungan dan
kesehatan.
Tujuan dari manajemen risiko adalah minimisasi kerugian dan
meningkatkan kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian
dengan teori accident model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat
memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya
tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan
terhadap terjadinya kerugian maupun ‘accident’.
III.1.2 Aplikasi
Pelaksanaan manajemen risiko haruslah menjadi bagian integral dari
pelaksanaan sistem manajemen perusahaan/ organisasi. Proses manajemen
risiko Ini merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk
terciptanya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Proses
4/10/2018
III.1.4 Definisi
1. Konsekuensi
Akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara kualitatif atau
kuantitatif, berupa kerugian, sakit, cedera, keadaan merugikan atau
menguntungkan. Bisa juga berupa rentangan akibat-akibat yang
mungkin terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian.
2. Biaya
Dari suatu kegiatan, baik langsung dan tidak langsung, meliputi
berbagai dampak negatif, termasuk uang, waktu, tenaga kerja,
gangguan, nama baik, politik dan kerugian-kerugian lain yang tidak
dinyatakan secara jelas.
3. Kejadian
Suatu peristiwa (insiden) atau situasi, yang terjadi pada tempat tertentu
selama interval waktu tertentu.
4. Analisis Urutan Kejadian
Suatu teknik yang menggambarkan rentangan kemungkinan dan
rangkaian akibat yang bisa timbul dari proses suatu kejadian.
4/10/2018
Ruang lingkup
Identifikasi Resiko
Analisa Resiko
Evaluasi Resiko
Pengendalian Resiko
2. Konteks Strategis
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah:
mendefinisikan hubungan antara organisasi dan lingkungan sekitarnya,
mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, kesempatan dan rintangan.
Konteksnya meliputi bidang keuangan, bidang operasional, pesaing, bidang
politik (persepsi umum), sosial, klien, budaya dan bidang legal dari fungsi
organisasi.
Mengidentifikasi faktor pendukung internal dan eksternal dan
mempertimbangkan tujuan, menjadikannya dalam bentuk persepsi dan
menerbitkan peraturan. Intinya tahapan ini melakukan eksplorasi terhadap
semua faktor yang dapat mendukung dan menghambat jalannya kegiatan
manajemen risiko selanjutnya.
3. Konteks Organisasi
4/10/2018
Isi dan ruang lingkup dari aplikasi proses manajemen risiko, meliputi :
a. Identifikasi tujuan dari proyek yang akan dilakukan (sejalan dengan
manajemen perusahaan).
b. Penentuan waktu dan tempat pelaksanaan proyek.
c. Identifikasi studi yang diperlukan lengkap dengan ruang lingkupnya,
prasyarat, dan objektifitasnya.
d. Menentukan cakupan dan ruang lingkup dari aktifitas manajemen
risiko. Kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
i. Penentuan wilayah tanggung jawab setiap unit (siapa yang
berwenang).
4/10/2018
ii. Hubungan antara proyek yang satu dengan yang lainnya dalam
organisasi tersebut (koordinasinya).
Penentuan konteks
❖ Konteks strategi
❖ Konteks organisasi
❖ Konteks manajemen resiko
❖ Pengembangan kriteria
❖ Struktur kebijakan
Identifikasi risiko
❖ Apa yang bisa terjadi
❖ Bagaimana itu bisa terjadi
Analisa resiko
Penentuan Alternatif-Alternatif Kontrol
Kemungkinan Konsekuensi
Evaluasi Resiko
❖ Membandingkan kembali dengan kriteria standar
❖ Penetapan prioritas resiko
Ya
Resiko diterima
Penanggulangan resiko
❖ Identifikasi penanggulangan resiko
❖ Evaluasi pilihan penanggulangan
❖ Memilih penanggulangan
❖ Menyiapkan rencana penanggulangan
❖ Implementasi penanggulangan
6. Mendefinisikan struktur
Termasuk didalamnya yaitu memisahkan aktivitas atau proyek
kedalam elemen-elemen. Elemen-elemen ini menyediakan suatu kerangka
4/10/2018
4. Tipe Analisis
Analisis risiko akan tergantung informasi risiko dan data yang tersedia.
Metode analisis yang digunakan bisa bersifat kualitatif, semi kuantitatif,
4/10/2018
atau kuantitatif bahkan kombinasi dari ketiganya tergantung dari situasi dan
kondisinya.
Urutan kompleksitas serta besarnya biaya analisis (dari kecil hingga
besar) adalah: kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Analisis kualitatif
digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang level risiko. Setelah
itu dapat dilakukan analisis semi kuantitatif ataupun kuantitatif untuk lebih
merinci level risiko yang ada.
B. Analisis Semi-Kuantitatif
Pada analisis semi kuantitatif, skala kualitatif yang telah disebutkan
diatas diberi nilai. Setiap nilai yang diberikan haruslah menggambarkan
derajat konsekuensi maupun probabilitas dari risiko yang ada. Misalnya suatu
risiko mempunyai tingkat probabilitas sangat mungkin terjadi, kemudian diberi
nilai 100. setelah itu dilihat tingkat konsekuensi yang dapat terjadi sangat
4/10/2018
parah, lalu diberi nilai 50. Maka tingkat risiko adalah 100 x 50 = 5000. Nilai
tingkat risiko ini kemudian dikonfirmasikan dengan tabel standar yang ada
(misalnya dari ANZS/ Australian New Zealand Standard, No. 96, 1999).
Kehati-hatian harus dilakukan dalam menggunakan analisis semi-
kuantitatif, karena nilai yang kita buat belum tentu mencerminkan kondisi
obyektif yang ada dari sebuah risiko. Ketepatan perhitungan akan sangat
bergantung kepada tingkat pengetahuan tim ahli dalam analisis tersebut
terhadap proses terjadinya sebuah risiko. Oleh karena itu kegiatan analisis ini
sebaiknya dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu
dan background, tentu saja juga melibatkan manajer ataupun supervisor di
bidang operasi.
C. Analisis Kuantitatif
Analisis dengan metode ini menggunakan nilai numerik. Kualitas dari
analisis tergantung pada akurasi dan kelengkapan data yang ada.
Konsekuensi dapat dihitung dengan menggunakan metode modeling hasil
dari kejadian atau kumpulan kejadian atau dengan mempekirakan
kemungkinan dari studi eksperimen atau data sekunder/ data terdahulu.
Probabilitas biasanya dihitung sebagai salah satu atau keduanya
(exposure dan probability). Kedua variabel ini (probabilitas dan konsekuensi)
kemudian digabung untuk menetapkan tingkat risiko yang ada. Tingkat risiko
ini akan berbeda-beda menurut jenis risiko yang ada.
4/10/2018
5. Sensitifitas Analisis
Tingkatan sensitifitas analisis (dimulai dari yang paling sensitif sampai
dengan yang kurang sensitif) adalah:
a. Analisis Kuantitatif
b. Analisis Semi-kuantitatif
c. Analisis Kualitatif
b. Mengurangi probabilitas
Contoh dapat di lihat di Lampiran G
c. Mengurangi konsekuensi
Contoh dapat di lihat di Lampiran G
d. Transfer risiko
Alternatif transfer risiko ini, dilakukan setelah dihitung keuntungan
dan kerugiannya. Transfer risiko ini bisa berupa pengalihan risiko
kepada pihak kontraktor. Oleh karena itu didalam perjanjian kontrak
dengan pihak kontraktor harus jelas tercantum ruang lingkup
pekerjaan dan juga risiko yang akan ditransfer. Selain itu
konsekuensi yang mungkin terjadi dapat juga di transfer risikonya
dengan pihak asuransi.
4/10/2018
Resiko yang Ya
Diterima
diterima
Tdk
Identifikasi
Mengurangi Mengurangi Transfer secara Mencegah
alternatif probabilitas konsekuensi penuh/sebagian
Konsultasi
pengendalia
n
Menilai
alternatif Merekomendasikan strategi pengendalian
dan
pengendalia
n
Pemilihan strategi pengendalian
Komunikasi
Persiapan
Persiapan rencana pengendalian
alternatif
pengendalia
n
Pelaksanaan
Mengurangi Mengurangi Transfer secara Pencegahan
pengendalia probabilitas konsekuensi penuh/sebagian
n terpilih
Bagian yang Bagian
dikembalikan Pengiriman
Tdk
Ukuran
penurunan
Tingkatan implementasi
risiko (nilai
risiko)
Penggunaan
peraturan
Tidak
ekonomis
III.5 DOKUMENTASI
III.5.1 Umum
Setiap tingkatan dari proses manajemen risiko harus
didokumentasikan. Dokumentasi harus meliputi asumsi, metode, sumber data
dan hasil.
Lihat lampiran H.
4/10/2018
Lampiran B
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGEMBANGAN DAN
PENERAPAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO
Lampiran C
STAKEHOLDERS (PARA KONTRIBUTOR) (INFORMATIVE)
LAMPIRAN D
SUMBER-SUMBER RISIKO UMUM DAN AREA YANG
TERKENA DAMPAK
D1 Umum
Identifikasi sumber-sumber risiko dan dampaknya dapat
memberikankan kerangka untuk proses identifikasi dan analisis risiko.
Karena besarnya jumlah. sumber dan dampak yang potensial berisiko,
menyebabkan berkembangnya daftar umum yang terfokus pada kegiatan
identifikasi risiko dan memberikan kontribusi agar manajemen kegiatan
identifikasi risiko menjadi efektif.
Sumber-sumber risiko yang umum dan dampaknya, diseleksi
berdasarkan hubungannya dengan kegiatan yang sedang diteliti (lihat bagian
4.1.4 dan 4.2.2). bagian-bagian dari setiap kategori yang umum dapat
menjadi dasar penelitian tentang risiko.
D2 Sumber-sumber Risiko
Setiap sumber umum memiliki banyak komponen, salah satunya dapat
menimbulkan risiko. Beberapa komponen akan berada di bawah pengawasan
organisasi dalam mengarahkan penelitian sementara komponen yang lain
berada di luar pengawasan organisasi. Kedua tipe komponen tersebut perlu
dipertimbangkan saat mengidentifikasi risiko. Sumber risiko yang umum
termasuk:
a) Hubungan komersial dan hukum
Antara organisasi dan organisasi lain, contoh: suppliers, sub-
kontraktor, penyewa.
b) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi organisasi, negara, internasional, dan
faktor-faktor yang memberikan kontribusi untuk keadaan
tersebut. Contoh : nilai pertukaran mata uang.
4/10/2018
c) Perilaku manusia
Perilaku orang yang terlibat maupun tidak terlibat dengan
organisasi
d) Kejadian alami
e) Situasi politik
Termasuk perubahan legislatif dan faktor-faktor yang mungkin
mempengaruhi sumber risiko lainnya.
f) Teknologi dan isu-isunya
Antara internal dan eksternal organisasi.
g) Aktivitas manajemen dan pengendalian
h) Aktivitas individu
D4 Identifikasi Risiko
Terdapat satu metoda yang ringkas bila mana risiko muncul di
organisasi yaitu dengan menggunakan identifikasi risiko yang jenisnya
diperlihatkan pada tabel D1. Data-data yang dimasukkan memperlihatkan
dimana risiko terjadi,atau dapat disertai dengan beberapa catatan penjelasan
yang lebih rinci.
4/10/2018
D1
4/10/2018
Lampiran E
CONTOH DEFINISI RISIKO DAN KLASIFIKASINYA
Tingkat Penjelasan
Dampak
Kemungkinan Tdk Penting Ringan Sedang Berat Sangat
1 2 3 4 Berat
5
A (Sering) H H E E E
B (Mungkin) M H H E E
C (Sedang) L M H E E
D (Tidak mungkin) L L M H E
E (Jarang) L L M H H
Keterangan:
E : Sangat berisiko, dibutuhkan tindakan secepatnya
H : Berisiko besar, dibutuhkan perhatian dari manajemen puncak
M : Risiko sedang, tanggung jawab manajemen harus spesifik
L : Risiko rendah, menangani dengan prosedur rutin
4/10/2018
Lampiran F
CONTOH DARI RISIKO KUANTITATIF
F2 Risiko Kematian
Risiko kematian dari suatu aktivitas, dapat dirumuskan sebagai berikut:
kematian per aktifitas
Populasi terekspos
F4 Risiko kesehatan
Umumnya dapat berasal dari berbagai cara yang berbeda :
a. Kasus sehat–sakit per populasi yang terekspos dibanding dengan
total populasi.
Contoh: 5 kasus baru dalam 100.000 populasi yang terekspos
adalah 5 x 10-5 per orang yang terekspos per tahun.
b. Rasio probabilitas kematian sebelum usia seharusnya dengan
dan tanpa pajanan.
c. Jumlah kematian pada usia 70 tahun yang diterima sebagai hasil
pajanan, dibagi dengan jumlah pekerja yang terpajan.
LAMPIRAN G
IDENTIFIKASI ALTERNATIF-ALTERNATIF PELAKSANAAN
PENGENDALIAAN RISIKO (INFORMASI)
Lampiran H
DOKUMENTASI MANAJEMEN RISIKO
H1 Umum
Untuk melakukan manajemen risiko secara semestinya dokumentasi
yang tepat sangat diperlukan. Hal ini dibutuhkan untuk memuaskan audit
independen. Keputusan untuk melakukan dokumentasi tingkat lanjut dapat
meningkatkan biaya sekaligus keuntungan bagi perusahaan dan sebaiknya
dimasukan kedalam daftar faktor perhitungan yang terdapart dalam klausa
5.2. Pernyataan kebijakan manajemen risiko sebaiknya mendefinisikan
tentang dokumentasi yang diperlukan.
H2 Kebijakan
Contoh-contoh informasi yang biasanya terdapat dalam pernyataan
kebijakan organisasi diberikan dalam lampiran B.
b. Sifat
c. Pengendalian yang dilakukan
d. Konsekuensi dan kemungkinan yang dapat terjadi
e. Tingkat risiko awal
f. Kerentanan terhadap faktor eksternal dan internal
DAFTAR RISIKO
Tanggal tinjauan risiko………..
Konsekuensi suatu
pengendalian yang
Risiko: Apa kejadian
kemungkinan
konsekuensi
Kecukupan
yang akan
Tingkat
Tingkat
Tingkat Prioritas
Kemungkinan
Konsekuensi
ada
Ref terjadi dan
Risiko risiko
bagaimana
bisa terjadi
Rencana tindakan
1. tindakan yang diajukan
2. sumber-sumber yang diperlukan
3. tanggung jawab
4. waktu
5. monitoring dan pencatatan yang diperlukan
Yang membuat……………tanggal………………
Yang meninjau ulang…………………tanggal…………….