Вы находитесь на странице: 1из 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MASS BLOOD SURVEI MALARIA

UPT PUSKESMAS DADIREJO

TAHUN 2018

KERANGKA ACUAN MBS ( MASS BLOOD SURVEI ) MALARIA

PUSKESMAS DADIREJO TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat, karena setiap tahun 500 juta manusia terinfeksi
malaria dan lebih dari 1 juta diantaranya meninggal. Kasus
terbanyak berada di Afrika namun juga melanda Asia, Amerika
Latin,Timur Tengah dan beberapa negara di Eropa. Di duga sekitar
36% penduduk dunia terkena resik malaria (Depkes,2008).
Menurut Marsaulina (2002), WHO mengembangkan suatu program
satu satu respons terpadu untuk mengatasi masalah edemis
malaria di negara-negara berkembang. Respon tersebut
berupa Roll Back Malaria (RBM) yang di artikan sebagai ”Gerbak
Malaria” yang merupakan gerakan bersama, terpadu antara
pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor dan
masyarakat. Gerakan malaria bertujuan untuk mengurangi beban
malaria sebanyak 50% yang di mulai sejak April 2007.
Di Indonesia pada tahun 2007 telah terjadi 1.700.000 kasus
klinis malaria dengan 700 kematian. Dari 576 Kabupaten yang ada
424 Kabupaten di antaranya merupakan daerah edemis malaria
dan di perkirakan 45% penduduk Indonesia beresiko tertular.
Pengukuran angka kesakitan menggunakan Annual Parasite
Incidence (API) dan Annual Malariae Incidence (AMI).
Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Parasit
Genus Plasmodium yang terdiri dari 4 spesies yaitu Plasmodium
vivax dengan masa inkubasi 8-14 hari,Plasmodium
Falciparum dengan masa inkubasi 7-14 hari, Plasmodium
Malariae dengan masa inkubasi 7-30 hari, Plasmodium
oval dengan masa inkubasi 8-14 hari. Penularan malaria melalui
gigitan nyamuk Anopheles yang telah terinfeksi parasit malaria.
Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil,
anemia, ikterus, panas dingin dan keringat dingin.
Malaria di Indonesia masih merupakan salah satu enyakit yang
sampai saat ini masih menjadi ancaman, bahkan sering
menimbulkan kematian apabila tidak di obati dengan benar.
Malaria menduduki urutan ke-8 dari 10 besar penyakit penyebab
utama di Indonesia, dengan angka kematian di perkotaan 0,7%
dan di pedesaan 1,7% (PAPDI,2003).
Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh Protozoa
Parasit yang merupakan golongan Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Umumnya
tempat-tempat yang rawan malaria terdapat pada negara-negara
berkembang di mana tidak memiliki tempat penampungan atau
pembuangan air yang cukup, sehingga menyebabkan air
menggenang dan dapat di jadikan sebagai tempat ideal nyamuk
untuk bertelur.
II. LATAR BELAKANG
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh parasit plasmodium antara lain plasmodium malariae,
plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium ovale
yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh
nyamuk malaia (anopheles)/, penyakit malaria dapat menyerang
semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua
golongan umur (dari bayi, anak-anak, sampai dewasa), apapun
pekerjaannya, penyakit malaria biasanya menyerang yang tinggal
didaerah yang mempunyai banyak genangan air yang sesuai untuk
tempat perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan,
pantai, perbukitan dan pinggiran hutan, (Depkes RI,2004).
Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2003 malaria adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh beberapa parasit
plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia dan penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria adalah salah
satu penyakit yang menular, penyakit parasit yang hidap dalam
sel darah manusia yang ditularkan melelui nyamuk malaria dari
penderita malaria kepada orang lain, penyakit malaria dapat
menyerang kelompok umur dan semua jenis kelamin. Malaria
adalah penyakit yang disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan
kepada manusia melalui vector nyamuk anopheles. (Harijanto,
2000).
Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin
dan badan menggigil, suhu badan meningkat, dan, denyut, nadi,
cepat,( Nadesul, 1995).Untuk itu, pada kesempatan ini saya akan
membahas mengenai penyakit Malaria. Dengan mengetahui
penyakit Malaria diharapkan kita semua dapat berpartisipasi
dalam mencegah timbulnya penyakit ini.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya penangulangan
penyakit malaria perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat
penyembuhan penderita sehingga dapat memutuskan rantai
penularan . Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi,
upaya penanggulangan penyakit malaria dapat semakin efektif dan
efisien dengan harapan dapat memberikan penyembuhan yang
nyata bagi masyarakat lainnya.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat malaria.
b. Tujuan Khusus
1) Mencegah penularan penyakit yang ditularkan oleh
nyamuk, misalnya malaria.
2) Mendeteksi secara dini penularan penyakit malaria
dilingkungan penduduk.
3) Mengobati secara cepat dan tepat penyakit malaria sesuai
plasmodiumnya.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan pokok : pengambilan spesimen darah secara massal
pada suatu lokasi terentu .
2. Rinciankegiatan
a. Tahap identifikasi ;
a. Menentukan lokasi fokus,
b. menentukan jumlah sasaran,
c. menentukan kebutuhan logistik,
d. menentukan kebutuhan tenaga
e. menentukan tempat dan waktu pelaksanaan kegaiatan
MBS
b. Tahap pelaksanaan
a. Mengumumkan pelaksanaan kegiatan kepada
masyarakat dan sasaran
b. Melaksanakan kegiatan pengambilan spesimen darah
malaria dengan 2 metode, 1. Pengambilan spesimen
dengan slide malaria, 2. Pemeriksaan RDt untuk
sasaran dengan suspek klinis malaria
c. Melaksanakan pencatatan identitas sasaran : nama,
umur, alamat, jenis kelamin, jenis sediaan yang diambil
d. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan mikroskopis slide
darah malaria yang telah dilakukan pemrosesan lebih
lanjut
c. Laporan Hasil MBS
a. Mencatat identitas sasaran beserta hasil pemeriksaan
dalam formulir MBS
b. Melaporkan kepada kepala Puskesmas terhadap kasus
positif malaria untuk di tentukan program tatalaksana
kasus malaria
c. Melaporkan hasil kegiatan dan dokumen pelaksanaan
kegiatan kepada kepala Puskesmas untuk diteruskan
kepada kepala dinas kesehatan
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Menentukan lokasi terfokus, jumlah sasaran, logistik kegiatan,
tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan
2. Melaksanakan koordinasi lintas sektor dan lintas program
3. Melaksanakan sosialisasi kegiatan kepada lintas sektor dan
masyarakat terkait jumlah sasaran, lokasi dan waktu kegiatan,
jenis kegiatan
4. Melaksanakan kegiatan MBS bersama dengan perangkat desa,
kader malaria, JMD,dan petugas mikroskopis
5. Melakukan pemeriksaan spesimen darah malaria dengan
metode : 1. RDT, bagai sasaran dengan gejala klinis 2.
Pemeriksaan mikroskopis
6. Mencatat hasil pemeriksaan spesimen darah
7. Melaporkan kepada kepala puskesmas bila ditemukan kasus
positif untuk mendapatkan pengarahan tatalaksana kasus
malaria
8. Melaporkan hasil kegiatan MBS dilengkapi dokumen
pendukung
VI. SASARAN
Sasaran adalah semua warga atau penduduk disuatu lokasi
terfokus; desa atau dusun fokus dengan target minimal 80%
sasaran
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pelaksanaan kegiatan ditentukan berdasarkan pola kasus
malaria yang aktif pada suatu wilayah, setelah dilakukan survei
kontak.
2. Pada wilayah endemis secara reguler dilaksanakan 6 bulan
sekali atau sesuai kebutuhan program
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan setelah selesai kegiatan disertai rencana
tindaklanjut sesuai dengan hasil pemeriksaan spesimen darah
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Hasil pelaksanaan kegiatan dicatat pada formulir kegiatan MBS
b. Temuan kasus positif dilaporkan kepada kepala puskesmas
untuk mendapatkan tatalaksana kasus malaria sesuai
standard
c. Dokumen Hasil kegiatan dilaporkan kepada kepala Puskesmas
Untuk diteruskan kepada kepala dinas kesehatan

Вам также может понравиться