Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Isra’ adalah suatu perkara merubah dari perbuatan tidak baik menjadi baik. Tidak ada
yang tahu hidayah Allah, tapi kitalah yang akan mengejarnya.
Sebetulnya bila kita mengingat kata isra’ pasti terbayang adalah sosok nabi Muhammad
SAW, berjalan dari Mekkah ke Madinah. Perjalanan tersebut berat dan melelahkan. Tapi kami
disini, bukanlah menampilkan perjalanan dari timur ke barat ataupun selatan ke utara,
melainkan perbuatan atau sikap.
Adapun beberapa pemeran dalam drama ini adalah sebagai berikut:
Saya menjadi Abu Saya sebagai Bilqis
Saya menjadi Bilal Saya sebagai Halimah
Saya sebagai Ustad Salman Saya sebagai Fatimah
Saya sebagai Aisyah Saya sebagai Siti Aisyah
Saya sebagai Ummi Dan saya Narator
Saya sebagai Ana
Selamat menyaksikan!!!
Cerita ini berawal dari Pondok Pesantren Al-Fatihah. Pondok nan jauh dari hirup pikuk
kota, pondok yang sederhana dan jauh didalam belantara.
Karena saking terpencilnya, sekolah ini hanya memiliki 7 orang siswa.
(Bilal masuk)
Bilal : Lagi ngapain sih kamu ini. Salamnya banyak banget, lagian kamu pake bahasa
apa itu?
Abu : Wah, kamu engga tahu ya, aku teh orang Sunda. Bahasa daerah itu kebanggaan
Indonesia.
Bilal : Ya, ya. Ngomong-ngomong kamu belum jawab pertanyaanku, kenapa tadi
kamu ngucapin salam-salam.
Abu : Oh, tadi aku balajar pidato. Siapa tahu nanti aku bisa berpidato dengan banyak
orang.
Bilal : Terus, salam kan harus di jawab. Lah sampean sendirian?
Abu : Kamu tidak lihat apa? Itu (sedari menunjuk penonton) Rame kan? Jamaah oh
Jamaah. Alhamdulillah.
Kemudian Bilal hijrah menjadi lebih baik dengan kopeah dan sarungnya. ketika itu sedang
acara syukuran dan makan-makan.
Bilal : Maafkan aku ya teman-teman. Aku ngin menjadi sahabatmu saja Aisyah,
selamanya. Bersama kawan-kawan kalian juga.
Aisyah : Iya, aku sudah maafin kamu kok.
Bilal : Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan
berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari
biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….
Serta mulut yang akan selalu berdoa….
Ummi : Tumben kata-katamu bijak.
Bilal : Iya tadi aku nemu stiker di jalan.
Semua : YAH…
U. Salman : Sudah, kalian bersahabatlah. Dan kamu Lal, kalau ada sesuatu berbicaralah,
pada ustad, kamu berhijrahlah untuk lebih baik kepada Allah SWT. Serta
gapailah cita-cita kalian.
Ayo kita berholawat dulu.”
Rasulullah…
Wassalamu’alaikum wr.wb